8 minute read

LI NTAS RIM BA RIM BA DA YA

Perhutani Bantu Korban Banjir dan Tanah Longsor

Bogor - Perum Perhutani menunjukkan kepedulian terhadap sesama saat menyerahkan bantuan untuk korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bogor. Musibah banjir dan tanah longsor beberapa waktu lalu melanda wilayah empat kecamatan di Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Nanggung, Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Sukajaya, dan Kecamatan Jasinga. Wujudnya adalah pemberian bantuan sembako (sembilan bahan makanan pokok) terhadap para koban, yang dilakukan pada Sabtu, 4 Januari 2020.

Advertisement

Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, Ahmad Rusliadi, bersama jajarannya, melakukan penyerahan bantuan sembako tersebut kepada korban bencana banjir dan longsor dari Perhutani. Penyerahannya dilakukan kepada perwakilan masyarakat di masing-masing tiga kecamatan, yaitu Nanggung, Cigudeg, dan Sukajaya. Sedangkan penyerahan bantuan sembako di Kecamatan Jasinga diserahkan melalui Posko bersama atas koordinasi Askrindo.

Bantuan yg telah disalurkan dari Perhutani berupa mie instan 154 dus, beras 1,19 ton, air mineral 600 ml sebanyak 122 dus dan telur 424 kg. Pemberian bantuan sembako itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan Perhutani bersama tiga BUMN (Badan Usaha Milik Negara) lain. Sebagai bentuk kepedulian dan peran serta BUMN Hadir Untuk Negeri, Perhutani bersama Askrindo, Bank Mandiri, dan Kimia Farma, membangun Posko “BUMN bersama”. Posko tersebut menjadi basis untuk menyalurkan bantuan sembako, obat-obatan, dan keperluan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat korban bencana.

Penyaluran bantuan tersebut selama ini dibantu oleh ormas YALISA. Di samping Posko Bersama, Perhutani membangun satu posko tambahan di desa Nanggung kecamatan Nanggung dengan koordinasi aktif BPBD Kabupaten Bogor di beberapa kecamatan terdampak.

Ahmad Rusliadi menjelaskan, kawasan hutan KPH Bogor di wilayah barat relatif bagus. Lokasi bencana jauh dari kawasan hutan. “Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan masing-masing untuk menghindari bencana yang diakibatkan oleh kelalaian manusia,” ajak pria yang biasa dipanggil Rusli itu.

Di tempat terpisah, Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani, Asep Rusnandar, menyampaikan, pemberian bantuan berupa makanan dan kebutuhan lainnya tersebut diharapkan dapat meringankan beban serta membantu para korban bencana banjir dan longsor di empat kecamatan yang terkena musibah tersebut. “Pemberian bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan rasa empati Perhutani sebagai BUMN Kehutanan kepada masyarakat yang terdampak musibah bencana alam. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para korban banjir dan tanah

longsor,” tutupnya. • Tim Kompersh Kanpus

Foto : Danu/Kompersh KPH Bogor

Perhutani Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Lebak

Foto : Asep Senjaya/Kompers KPH Banten

Lebak - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten, Jumat, 10 Januari 2020, menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan langsung oleh Administratur Perhutani KPH Banten, Isnin Soiban, untuk wilayah yang terkena dampak cukup berat, yaitu Kecamatan Sajira dan Cimarga

Penyerahan bantuan untuk

wilayah Kecamatan Sajira dilakukan melalui Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Lebak. Bantuan yang diberikan berupa sembako yang terdiri dari beras sebanyak 665 kg, susu sejumlah 133 kaleng, 133 buah pampers, 133 paket kue kering, 133 kg gula, 133 kg kopi, sarden sebanyak 133 kaleng, dan air mineral sejumlah 133 dus. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Sajira, bantuan diserahkan kepada Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bina Mukti Suryana, berupa

beras sebanyak 475 kg, 95 buah kompor gas, 95 buah tabung gas, dan 95 buah selang regulator.

Menurut Administratur Perhutani KPH Banten, Isnin Soiban, pemberian bantuan berupa makanan dan kebutuhan lain tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban dan memberikan kemudahan bagi para korban bencana alam banjir dan tanah longsor di dua kecamatan yang terkena musibah. Isnin juga menjelaskan, kondisi tutupan kawasan hutan KPH Banten relatif baik, sehingga musibah bencana alam tidak terjadi di wilayah kerjanya. Dan lokasi terjadinya bencana alam itu memang jauh dari kawasan hutan. "Pemberian bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Perhutani sebagai BUMN Kehutanan untuk masyarakat yang terdampak musibah bencana alam. Semoga dapat meringankan beban para korban banjir bandang dan tanah longsor. Kami juga mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan masing-masing, agar terhindar dari bencana yang diakibatkan oleh kelalaian manusia," ujarnya.

Mewakili masyarakat penerima bantuan, Ketua LMDH Bina Mukti, Suryana, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua jajaran Perum Perhutani KPH Banten yang telah memberikan bantuank epada masyarakat yang terkena musibah banjir bandang dan longsor di

Kabupaten Lebak. • Tim Kompersh Kanpus

Bantuan Perhutani KPH Saradan untuk Korban Banjir di Madiun

Saradan - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan, Rabu, 12 Februari 2020, meyerahkan bantuan berupa 47 paket sembako kepada korban banjir di Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur. Masing-masing paket yang diserahkan itu berisi beras, gula, minyak goreng, susu, biskuit, dan Mie Instan.

Administratur Perhutani KPH Saradan, Noor Rochman, menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada warga. Penyerahannya disaksikan oleh Forkopimcam Kecamatan Pilangkenceng; Kepala Desa Kenongorejo, Tatang Heru Purnomo; dan Ketua Forkom Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wilayah Saradan, Sunaryo.

Menurut Noor Rochman, penyaluran bantuan sembako tersebut merupakan bentuk kepedulian Perum Perhutani kepada masyarakat yang menjadi korban banjir. Noor Rochman menambahkan, ada 47 KK (Kepala Keluarga) warga Desa Kenongorejo yang merupakan anggota LMDH Rimba Sejahtera yang terkena dampak banjir. ”Dengan terjadinya bencana banjir ini, kami mengajak masyarakat agar bersama-sama menjaga kelestarian hutan. Jika hutannya lestari maka tidak akan ada banjir melanda di Desa kita,” imbuh Noor Rochman.

Musibah banjir yang terjadi di kawasan tersebut disebabkan oleh intensitas curah hujan yang cukup tinggi, sehingga mengakibatkan sejumlah rumah dan sawah milik warga Desa Kenongorejo terendam air setinggi 1 meter. Kejadian tersebut juga membuat warga desa tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi tersebut membuat mereka sangat memerlukan bantuan.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Kenongorejo, Tatang Heru Purnomo, mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani KPH Saradan yang telah memberikan bantuan sembako kepada warganya. “Semoga bantuan ini berkah dan dapat sedikit meringankan beban warga Desa Kenongorejo yang terkena dampak banjir," ucap

Tatang. • Tim Kompersh Kanpus

Foto : Suwarno/Kompersh KPH Saradan

Pasca Banjir Bandang, Perhutani Tanam 1000 Pohon di Bondowoso

Bondowoso - Pasca banjir bandang yang menerjang Desa Sempol dan Kalisat, Kabupaten Bondowoso, Kamis, 6 Februari 2020, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso menggelar gerakan serentak menanam pohon di Petak 91 d, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Blawan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukosari. Sebanyak 1.000 bibit pohon jenis sengon buto, asam jawa, dan kenitu, ditanam di hari itu. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh jajaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan wilayah Bondowoso, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Gunung Hijau, LMDH Al-Barokah, LMDH Spirit Ijen, serta perwakilan karyawan Perhutani Bondowoso.

Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Agus Sarwedi, mengatakan, lokasi di RPH Blawan itu dipilih karena merupakan bagian dari rencana tanaman Perhutani. Kegiatan penanaman tersebut diharapkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitarnya. “Hutan juga berguna untuk memroduksi oksigen dalam jumlah tinggi. Untuk itu menanam pohon berarti melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan kita,” tegasnya.

Kegiatan tersebut juga dimanfaatkan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk menyosialisasikan kepada LMDH akan pentingnya manfaat jaminan perlindungan kepada pekerja hutan. Wujudnya, pada kesempatan itu BPJS Ketenagakerjaan menyerahkannya 40 kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada anggota LMDH yang telah melakukan pendaftaran peserta baru dalam program jaminan sosial tersebut. Kepala BPJS Wilayah Bondowoso,

Aji Sasongko, mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Perhutani dan BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka memberikan perlindungan kepada para petani di kawasan hutan yang terwadahi dalam LMDH. • Tim Kompersh

Kanpus

Foto : Abdul Ghani/Kompersh KPH Bondowoso

Korban Tanah Longsor di Pemalang Peroleh Bantuan dari Perhutani

Foto : Mudro/Kompersh KPH Pekalongan Timur

Pekalongan - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pemalang, Selasa, 25 Februari 2020, menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana alam tanah longsor di Dukuh Jumbleng, Desa Mendelem, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH)

Randudongkal, Yohan Haryanto, mewakili Administratur KPH Pekalongan Timur, menyerahkan bantuan tersebut.

Yohan menyatakan, pihaknya turut prihatin dengan musibah tersebut. “Perhutani berempati dengan memberikan bantuan kepada korban terdampak bencana dengan menyediakan bahan bangunan untuk membangun rumah di tempat relokasi. Disamping itu juga membantu keperluan lain yang dikumpulkan secara sukarela oleh karyawan Perhutani serta ikut bakti sosial bekerja mendirikan rumah korban,” ujarnya.

Sementara itu, Slamet, salah satu korban bencana longsor, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perhutani, Baznas Kabupaten Pemalang, dan Pemerintahan Desa setempat. Sebab, mereka sudah peduli kepada warga yang terkena musibah

tersebut. • Tim Kompersh Kanpus

Perhutani KPH Parengan Kerja Sama Penanggulangan Bencana dengan BPBD Bojonegoro

Bojonegoro - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan menjalin kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro. Kerja sama di bidang penanggulangan bencana tersebut diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) yang dilakukan di Kantor BPBD Bojonegoro, Jl.Ahmad Yani no 6, Bojonegoro, Kamis, 23 Januari 2020.

Administratur KPH Parengan, Badaruddin Amin, mengucapkan terima kasih kepada BPBD atas terlaksananya MoU tersebut. Badaruddin Amin melanjutkan, kerja sama tersebut juga diikuti oleh Perhutani KPH Padangan dan KPH Jatirogo. Ia juga berharap, pihaknya bisa bersinergi baik untuk menanggulangi bencana maupun memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan tentang bagaimana cara menanggulangi bencana.

“Seperti misalnya bencana kebakaran, tanah longsor, angin puting beliung, yang beberapa kali terjadi di Kabupaten Bojonegoro. Diharapkan dapat bekerja sama dalam batas tanggung jawab, wewenang, kapasitas, dan kompetensi dari berbagai pihak," ujar Badaruddin.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Umar Ghani, dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani KPH Parengan, KPH Jatirogo, dan KPH Padangan, dalam rangka realisasi dari pemerintah. Menurut dia, pihaknya hanya sebatas penyambung pelaksana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Menteri Kehutanan. Sebab, BPBD menurut dia diminta untuk bisa melaksanakan perjanjian kerja sama dalam rangka Penanggulangan Bencana yang ada di setiap wilayah kehutanan.

Beberapa hal penting dalam MoU tersebut di antaranya adalah tentang Prabencana, Pencegahan, Mitigasi kesiapan siaga saat Bencana Siaga Darurat, Tanggapan darurat transisi darurat ke pemulihan, Pasca bencana Rehabilitasi Rekontruksi. •

Tim Kompersh

Kanpus

Foto : Warsito/Kompersh KPH Parengan

This article is from: