3 minute read
Hutan Aman, Lingkungan Terjaga, Masyarakat Tenteram
Keamanan hutan merupakan salah satu faktor penting dari upaya menjaga kelestarian hutan. Hutan yang lestari dan terjaga dari gangguan serta aksi perusakan menjadi salah satu unsur kelestarian lingkungan hidup. Kelestarian lingkungan hidup yang terjaga akan merangsang tumbuhnya masyarakat yang tertib dan tenteram. Maka, menjaga keamanan hutan perlu terus dilakukan dan ditingkatkan.
Kesadaran akan pentingnya selalu menjaga keamanan dan kelestarian lingkungan hidup itulah yang mengiringi langkah Perhutani
Advertisement
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH)
Blora untuk senantiasa menjalin kerja sama dengan para pemangku kepentingan dalam rangka mengamankan hutan. Hal itu yang terlihat tatkala Perhutani KPH Blora bersama Kepolisian Resor (Polres)
Blora menggelar acara Pembinaan dan Koordinasi Perpolisian Khusus.
Acaranya dilaksanakan di Aula
Kantor Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Nglawungan, Rabu, 19 Februari 2020.
Sejumlah unsur pemangku kepentingan di bidang keamanan hutan turut hadir dan mengikuti kegiatan tersebut. Antara lain mereka berasal dari jajaran Polisi Hutan Mobil, Polisi Hutan Teritorial BKPH Nglawungan dan BKPH Ngapus, Satuan Pembinaan Masyarakat (SATBINMAS) Polres Blora, serta Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) binaan BKPH Nglawungan dan BKPH Ngapus. Di kesempatan itu, Wakil Administratur Perhutani KPH Blora, M.Agus Nawin, mewakili Administratur KPH Blora, Afwandy, menyampaikan, Perhutani sangat berterimakasih kepada jajaran Polres Blora yang telah bekerja sama mengadakan kegiatan tersebut. Agus juga mengajak semua LMDH agar ikut mengamankan hutan dan selalu memberikan informasi kepada petugas Perhutani jika ada kejadian yang menyangkut gangguan dan perusakan hutan.
“Acara ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan bagi para Polhut dalam menjalankan tugas sehari–hari, sehingga diharapkan dapat bertugas secara profesional dan dapat mencegah serta menekan tingkat kerusakan hutan dan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Kanit Idik 1 Sat Reskrim Polres Blora, IPTU Yatmo, di kesempatan yang sama, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjaga hutan. Sebab, menurut dia, menjaga hutan adalah tugas seluruh lapisan masyarakat.
“Untuk itu, marilah kita bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat dan
kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Profil KPH
KPH Blora merupakan bagian dari Divisi Regional Jawa Tengah. Secara administratif, wilayah kerjanya berada di wilayah Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, posisinya
terletak antara 1110 16”BB – 1110 338”BB dan 060 528”LS – 070 248”LS. Berdasarkan RPKH jangka 2005 – 2014, luas definitif kawasan hutan KPH Blora adalah seluas 15.104,99 Hektare.
Perhutani KPH Blora memangku kawasan hutan seluas 15.104,99 Hektare. Perhutani KPH Blora
Foto: Tim Kompersh KPH Blora
membawahi 6 BKPH dan 17 RPH. Pengelolaan kawasan hutan KPH Blora dibagi menjadi tiga wilayah Bagian Hutan (BH) dengan keluasan sesuai dengan fungsinya, yaitu BH Kunduran yang meliputi BKPH Kalonan dan BKPH Ngawenombo, BH Ngawen yang meliputi BKPH Nglawungan dan BKPH Ngapus,
Foto: Tim Kompersh KPH Blora
serta BH Banjarejo yang meliputi BKPH Ngrangkang dan BKPH Kalisari.
KPH Blora juga membina masyarakat desa hutan yang ada di wilayah kerjanya. Hubungan dengan mitra binaan terbina cukup baik. Hal itu misalnya terlihat dari suasana penuh keakraban saat Perhutani KPH Blora mengucurkan dana ratusan juta rupiah kepada sejumlah mitra binaaan di 4 BKPH di wilayah kerjanya, 2 Desember 2019. Penyerahan pinjaman modal itu dilakukan Admintratur Perhutani KPH Blora, Afwandy, di Aula Kantor Perhutani KPH Blora. Pinjaman modal kemitraan Perhutani ini merupakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) kepada masyarakat sekitar hutan.
Menjaga Pola Kemitraan
Afwandi ketika menyerahkan bantuan pinjaman modal itu mengatakan, program kemitraan PKBL itu sudah berjalan lama, dan tahun 2019 pihaknya mengucurkan dana pinjaman sebesar 230 juta Rupiah kepada 11 warga di 4 BKPH di wilayah Perhutanai KPH Blora. Ia menegaskan, Perhutani bukan hanya mengambil keuntungan belaka, namun juga berbagi melalui
program PKBL kepada masyarakat lingkungan hutan.
“Program ini sudah berjalan sejak lama. Tahun ini kami mengucurkan dana kepada masyarakat lingkungan hutan sebesar 230 juta Rupiah, sebagai wujud kepedulian kami,” tutur Afwandy.
Ia pun berharap, pola kemitraan ini bisa terjaga dengan baik. Sebab, Perhutani tidak bisa sendirian menjaga hutan. Jadi, Perhutani butuh bantuan kemitraan dari masyarakat, untuk menjaga dan melestarikan hutan. • Tim Kompersh KPH
Sukabumi