3 minute read
Curug Layung di Bandung Utara
Bersama Masyarakat, Perhutani Kembangkan
Curug Layung di Bandung Utara
Advertisement
Di dalam konteks bisnis, renovasi dan inovasi dalam rangka pengembangan dan pengoptimalan produk harus terus dilakukan. Semua itu untuk meningkatkan kepuasan konsumen sekaligus memenangkan persaingan usaha dengan pesaing bisnis. Hal itu juga berlaku dalam mengelola tempat wisata. Di dalam konteks itu pula, Perhutani bersama LMDH Kertawangi melakukan renovasi terhadap sejumlah fasilitas dalam pengembangan wana wisata Curug Layung di Bandung Utara. Hal itu sekaligus merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan.
Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lembang menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kertawangi untuk bergotong royong melakukan renovasi pada wana wisata Curug
Layung. BKPH Lembang merupakan bagian dari Kesatuan
Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung
Utara. Aktivitas yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi wisata itu dilakukan pada
Jumat, 31 Januari 2020.
Administratur Perhutani KPH
Bandung Utara, Komarudin, melalui
Asper (Asisten Perhutani) BKPH
Lembang, Susanto, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bukti efektivitas sinergitas antara Perhutani dengan masyarakat sekitar hutan, khususnya di wilayah Kecamatan Cisarua, Lembang, yang dilakukan sebagai kelanjutan kegiatan yang dilaksanakan setelah perayaan tahun baru 2020 di wana wisata Curug Layung. Sinergitas tersebut dibuktikan dengan kegiatan kerja bersama dalam perbaikan jalan, jembatan, pagar, dan pemasangan jalur lampu penerangan di sepanjang jalan menuju pusat air Curug Layung.
“Pada tahun 2020 Perhutani akan menambah wahana di wana wisata Curug layung bernama 'Pemandian Putri Layung', yang menyajikan pemandian sungai alami dengan air super jernih, dingin, dan segar, sebagai terapi bagi warga kota Bandung dan sekitarnya, juga wisatawan luar kota ataupun luar Provinsi Jawa Barat, setelah melakukan aktifitas yang padat,” katanya.
Ungkapan senada disampaikan Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kertawangi, Nandang, yang mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Perhutani karena telah diberdayakan untuk bekerja bersama dengan jajaran Perhutani khususnya KPH Bandung Utara, BKPH Lembang. Sehingga, warga masyarakat khususnya pemuda Kampung Cijanggel mendapatkan akses untuk berkreasi dalam pengelolaan dan pelayanan wisata di Curug Layung. Nandang berharap akan adanya perbaikan pada jalan akses masuk berupa
pengaspalan atau pemadatan jalan oleh pihak-pihak yang berwenang baik Pemerintah Kabupaten Bandung Barat maupun Perhutani.
“Dalam rangka persiapan melayani pengunjung tahun 2020, kami telah melakukan perbaikanperbaikan fasilitas semampu kami, seperti perbaikan jalan yang rusak, pagar, jembatan penyeberangan, dan lainnya. Sehingga, pengunjung merasa aman dan nyaman yang nanti akhirnya juga berdampak pada peningkatan pendapatan sharing kami di tahun 2020,” ungkapnya.
Curug Layung
Wana wisata Curug Layung sendiri berada di Petak 63, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cisarua, BKPH Lembang, KPH Bandung Utara. Di sana tersedia fasilitas Hiking, Campiing Ground (4 Blok Area Camping), dan wahana pemandian air terjun Putri Layung. Tahun 2019, wana wisata Curug Layung telah mencatatkan pendapatan mencapai 700 juta Rupiah. Curug Layung memang merupakan salah satu air terjun yang belum banyak dikunjungi wisatawan. Curug berarti air terjun dalam bahasa Sunda. Posisi Curug Layung berada di Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Curug Layung merupakan salah satu dari sekian banyak Curug di aliran Sungai Cimahi. Aliran air terjun Curug Layung ini tidak terlalu tinggi, namun memiliki kolam alami yang cukup luas. Biasanya, curug ini dijadikan areal berenang bagi para pengunjung yang tahan dengan dinginnya air sungai Cimahi yang mengalir dari hulunya di daerah Situ Lembang. Curug ini ada di urutan paling hulu di aliran Sungai Cimahi. Sungai Cimahi ke arah hilir makin ke bawah masih ada curug lain, yaitu Curug Tilu, Curug Bugbrug, Curug Cimahi, Curug Panganten, dan Curug Lalay. Curug Layung sering dijadikan tempat renang oleh pengunjung lantaran sangat luas. Kejernihan air serta kebersihannya yang terjaga membuat para pengunjung betah berlama-lama untuk tinggal di lokasi wisata ini. Air yang ada di curug ini mengalir dari hulunya Situ Lembang.
Bekas Tempat Latihan Kopassus
Yang menarik, Curug Layung memiliki sejarah panjang. Selain keaslian alamnya, curug ini juga baru delapan tahun kembali dibuka.
Foto : Heriawan / Kompersh KPH Kuningan
Di tahun 2012 lalu Curug ini kembali dibuka setelah sebelumnya area ini masuk dalam wilayah latihan Kopassus.
Ketika dulu menjadi daerah yang termasuk area latihan Kopassus (Komando Pasukan Khusus) Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat, curug ini memang sempat tertutup untuk umum. Ketika itu, Kopassus menggelar latihan mereka di kaki Gunung Burangrang. S tahun 2012 tempat ini dibuka kembali sebagai objek wisata.
Artinya, wilayah ini cukup nyaman. Apalagi, udaranya segar. Sehingga, ketika orang datang ke lokasi curug itu, mereka akan menikmati suasana alam yang
segar. • Tim Kompersh Kanpus