7 minute read
Menggali Makna Ibadah Qurban dan Keteladanan
bagi umat islam, hari raya idul adha bukan sekadar perayaan hari besar keagamaan. idul adha mengajarkan kaum muslim tentang hakikat ketaatan kepada perintah allah swt. keteladanan yang ditunjukkan nabi ibrahim as, nabi ismail as, dan siti hajar dalam menjalankan perintah allah swt, memberikan begitu banyak pelajaran bagi kita yang mampu menggali maknanya. itulah sebabnya, setiap hari raya idul adha, seluruh muslim di dunia bersukacita, dan menjalankan ibadah qurban dengan suka cita. begitu pula yang tampak di wilayah kerja Perhutani dan ditunjukkan oleh insan-insan Perhutani.
Perayaan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah juga dilakukan di Kantor Perhutani KPH Padangan. Selain melakukan pemotongan 4 ekor kambing sebagai hewan qurban,
Advertisement
Perhutani KPH Padangan juga mengadakan bimbingan mental bersama Lembaga Masyarakat Desa
Hutan (LMDH). Kegiatan tersebut diadakan bertempat di Petak 23 wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Donan, Bagian Kesatuan
Pemangkuan Hutan (BKPH) Tobo,
KPH Padangan, Senin, 3 Agustus 2020.
Administratur Perhutani KPH Padangan, Loesy Triana, dalam sambutannya menyampaikan, Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah hendaklah menjadi momentum sebagai sarana untuk meningkatkan ibadah. Salah satunya adalah dengan berbagi kepada sesama. Di situlah kita dapat memahami hakikat dan makna kebersamaan.
“Di tengah pandemi ini, kita tetap merayakan Idul Adha 1441 Hijriyah, namun tetap wajib mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19," imbuh Loesy.
Sebelum melaksanakan pemotongan hewan qurban, acara
Foto: Kompersh KPH Padangan
diisi dengan bimbingan mental. Acara ini diisi penyampaian taushiyah atau nasihat oleh Kiai Maksum, salah satu pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro. Di dalam taushiyahnya, Kiai Maksum mengajak untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam merayakan hari raya Idul Adha 1441 Hijriyah.
masjid al Hayat kPH Pemalang
Halaman Masjid Al Hayat, Kantor Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pemalang, menjadi lokasi penyembelihan hewan qurban dalam rangkaian Hari Raya Idul Adha tahun ini. Pada Senin, 3 Agustus 2020, Perhutani KPH Pemalang bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pemalang menyelenggarakan acara penyembelihan dan penyaluran hewan qurban. Sejumlah 2 ekor sapi dan 4 ekor kambing menjadi hewan kurban dan Masjid Al Hayat ditunjuk sebagai panitia qurban tahun ini. Pelaksanaannya di tanggal 3 Agustus 2020 yang menurut kalender Hijriyah, jatuh tanggal 13 Dzulhijjah 1441 dan masih termasuk hari tasyrik.
Setelah disembelih, daging qurban lalu diberikan kepada 565 warga dengan bantuan kupon saat penyalurannya. Sehingga, warga masyarakat sekitar juga ikut merayakan hari raya Idul Adha, meskipun tahun ini kita sedang melawan virus Covid-19 yang telah menjadi wabah pandemi dunia. Atas pembagian daging qurban yang telah mereka terima, warga di sekitar Kantor Perhutani KPH Pemalang dan BPN Kabupaten Pemalang pun mengucapkan terima kasih. “Semoga kebaikan selalu menyertai kita semua,” tutur salah satu warga.
Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Pemalang, Ahmad Taufik, menyampaikan, kegiatan kurban bersama ini juga dalam upaya kedua belah pihak lebih mengeratkan tali silaturahmi. “Media yang baik untuk para karyawan antar institusi untuk dapat saling bahu membahu
Foto: Kompersh KPH Pemalang
menjadikan Kota Pemalang lebih hebat lagi,” ujarnya.
Patungan karyawan di Nganjuk
Bukan hanya di Pemalang. Perhutani KPH Nganjuk juga meramaikan hari raya Idul Adha 1441 Hijriyah dengan melakukan penyembelihan hewan qurban. Di hari yang sama, 3 Agustus 2020, sebanyak 5 ekor kambing disembelih sebagai hewan qurban.
Foto: Kompersh KPH Nganjuk
Foto: Taufik Mulya Hidayat/Kompersh KPH Sukabumi
Kelima ekor hewan qurban itu diperoleh sebagai hasil patungan karyawan Perhutani KPH Nganjuk.
Menurut Administratur Perhutani KPH Nganjuk, Bambang Cahyono Purnomo, hari raya Idul Adha sejatinya bukan sekadar perayaan hari besar keagamaan. Namun, itu adalah sebagian cara merefleksi untuk memotivasi diri yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, dalam rangkaian ibadah di Hari Raya Idul Adha itu, terkandung keteladanan dalam memaknai kesabaran.
“Selain menjalankan perintah Allah, kita juga harus peduli terhadap sesama, dan bisa menauladani budi pekerti dan ketakwaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, serta mengambil hikmah dari sejarah,” ujarnya.
Bambang Cahyono Purnomo juga menyebut, seharusnya kita semua mampu meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, serta mengasah kepekaan sosial terhadap sesama, dalam hidup sehari-hari. “Masalah Qurban tidak hanya pada hari raya Idul Adha saja, akan tetapi dalam kehidupan keseharian kita harus selalu melakukannya jika kita mampu dan ada yang membutuhkan,” ujarnya.
Qurban di Sukabumi
Dua hari sebelumnya, yaitu Sabtu, 1 Agustus 2020, Perhutani KPH Sukabumi pun melaksanakan penyembelihan hewan qurban. Seekor sapi disembelih di hari itu sebagai hewan qurban. Tempatnya di halaman Kantor Perhutani KPH Sukabumi. Pelaksanaan kegiatan tersebut dihadiri oleh segenap manajemen dan karyawan Perhutani KPH Sukabumi serta jamaah Masjid Al Falah Sukabumi. Daging hasil penyembelihan hewan qurban tersebut selanjutnya diserahkan kepada Pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Al Falah untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Agus Yulianto, menyampaikan, penyelenggaraan penyembelihan hewan qurban tersebut merupakan bentuk rasa syukur mereka kepada Allah SWT. ”Penyembelihan hewan qurban merupakan bentuk rasa syukur kami atas segala kenikmatan yang Allah berikan kepada keluarga besar Perhutani KPH Sukabumi. Pada hari yang penuh dengan barokah ini, kami ingin berbagi dan peduli kepada sesama dengan melakukan penyembelihan hewan qurban untuk dibagikan kepada yang membutuhkan,” ujarnya.
Agus pun mengajak segenap jajaran manajemen dan karyawan Perhutani KPH Sukabumi untuk selalu memupuk rasa kepedulian, berbagi kebaikan, serta selalu
berusaha untuk meningkatkan nilai ketaqwaan. “Sudah selayaknya kita senantiasa menyampaikan rasa syukur kepada Allah, meskipun dalam kondisi wabah pandemi kita masih diberikan kesempatan dan kemudahan untuk menjalankan amanah perusahaan, serta atas ridho-Nya pula kita masih bisa diberikan kesejahteraan dari perusahaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pengurus DKM Al Falah Sukabumi, Deni Rusyana, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kepedulian jajaran manajemen Perum Perhutani. "Semoga penyelengaraan ibadah penyembelihan hewan qurban dapat memberikan barokah, terutama bagi keluarga besar Perhutani KPH Sukabumi," ujarnya.
Sedangkan salah seorang penerima daging qurban, Wawan, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Perhutani. “Semoga apa yang telah diterima dapat bermanfaat dan menjadi berkah,” katanya.
makna Qurban dan keteladanan Qurban sejatinya bukan sekadar ritual keagamaan. Qurban juga erat kaitannya dengan kehidupan sosial. Sehingga, ada nilai-nilai yang bisa dipetik dari ibadah yang dianjurkan tersebut. Masyarakat tidak hanya perlu menjadikan qurban sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi lebih dari itu, ada sejumlah makna yang terkandung dan dapat digali. Pertama, kebersamaan. Qurban adalah ritual yang paling dinanti usai melaksanakan shalat Idul Adha. Di momentum tersebut, masyarakat bersama-sama menyaksikan dan menyembelih hewan qurban. Semangat memupuk kebersamaan tergambar dalam ritual ini, sebagaimana kebersamaan umat muslim dunia, yang di hari Idul Adha sedang berkumpul di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, dalam konteks ibadah haji.
Kedua, kepedulian. Sebab, dengan menyembelih hewan qurban berarti juga telah menunjukkan sikap kepedulian
Foto: Taufik Mulya Hidayat/Kompersh KPH Sukabumi
Foto: Kompersh KPH Padangan
terhadap sesama. Ibadah qurban juga telah menyadarkan umat Islam akan keharusan membangun persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama. Qurban merupakan sebuah amalan kepada Allah SWT yang manfaatnya langsung dirasakan oleh orangorang yang membutuhkannya. Qurban juga harus menjadi
estafet bagi semua umat Islam untuk terus memupuk kepedulian terhadap sesama. Maka, jangan pula menafsirkan qurban itu sembelih hewan, membagikan, dan makan, itu saja. Tidak. Tetapi qurban harus dimaknai sebagai batu loncatan bagi kita semua, untuk terus melakukan hal yang sama, meski tidak dengan qurban.
Momentum qurban pun setidaknya mengingatkan kita bahwa masih banyak saudara kita yang belum tersentuh kesejahteraan dan mereka mengharapkan kepedulian kita. Maka, di luar Hari Raya Idul Adha, hendaknya kita senantiasa tetap "berqurban" dan memupuk kepedulian kita kepada sesama.
Terakhir, nilai dari ibadah qurban adalah keteladanan. Momentum Idul Adha merupakan contoh keteladanan keluarga Nabi Ibrahim AS yang dengan
Foto: Kompersh KPH Pemalang
Nilai dari ibadah qurban adalah keteladanan. Momentum Idul Adha merupakan contoh keteladanan keluarga Nabi Ibrahim AS yang dengan tulus ikhlas menjalankan perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim telah menunjukkan sikap keteladanannya dan melaksanakan semua perintah Allah SWT.
tulus ikhlas menjalankan perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim telah menunjukkan sikap keteladanannya dan melaksanakan semua perintah Allah SWT. Ibrahim dan putranya, Ismail, telah menunjukkan kepatuhan totalitas sebagai hamba kepada Tuhan.
Kisah inspiratif dan religius ini tentunya harus kita adopsi. Bukan hanya dalam melaksanakan ibadah qurban semata, tetapi juga dalam melaksanakan semua perintah Allah SWT. Tentunya, di era sekarang, kita berharap mampu meneladani kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, khususnya dalam sikap, ketegaran, dan kesabaran dalam menjalankan tugas dari Allah SWT. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari Idul Adha dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. • DR/
Tim Kompersh Kanpus