6 minute read

Curug Tilu yang Bikin Rindu

Perhutani kPh Purwakarta saat ini sedang berkonsentrasi untuk mengembangkan salah satu lokasi wisata potensial yang berada di wilayah kerjanya. namanya Curug tilu. Potensi lokasi wisata Curug tilu tersebut cukup menjanjikan. sebab, air terjun itu unik dan punya nilai jual tersendiri. keunikan air terjun yang mempunyai tiga undakan itulah yang juga menarik perhatian banyak orang untuk datang dan menikmati keindahan alam di sana.

Kesungguhan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta untuk melakukan pengembangan wisata Curug Tilu itu ditunjukkan dengan melakukan penandatanganan pembaharuan

Advertisement

Perjanjian Kerja Sama (PKS) wisata

Curug Tilu. Perjanjian Kerja Sama itu dijalin dengan BUMDES (Badan

Usaha Milik Desa) dan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan)

Ciririp Hurip. Penandatanganan perjanjian itu dilakukan di Darmaga

Cimapag, Desa Ciririp, Kecamatan

Sukasari, Kabupaten Purwakarta,

Selasa, 21 Juli 2020.

Di dalam pernyataan

Administratur Perhutani KPH

Purwakarta, Arsis Sulistyono, yang disampaikan Kepala Seksi

Madya Bidang Perencanaan dan

Pengembangan Bisnis (PBB)

Perhutani KPH Purwakarta,

Taufiq Qurachman, mengatakan, pembaharuan PKS Curug Tilu tersebut sebagai wujud pemberdayaan masyarakat desa hutan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Hal itu akan berimplikasi pada kelestarian kawasan hutan, sehingga masyarakat mempunyai peranan dan tanggung jawab langsung dalam pengelolaan hutan.

Menanggapi jalinan kerja sama yang ditandatangani di hari itu, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ciririp Hurip yang juga merupakan Kepala Desa Ciririp, Mahdum, mengatakan, pihaknya menyambut baik penandatanganan pembaruan PKS tersebut. Menurut dia, dengan adanya pembaharuan PKS wisata Curug Tilu tersebut, diharapkan lokasi wisata Curug Tilu selanjutnya akan lebih maju dan berkembang.

“Mari kita sama-sama menata supaya wisata kita ini lebih maju. Dengan adanya pembaruan PKS, pengelolaan wisata menjadi legal dan pertanggungjawabannya dari pihak Asuransi, LMDH, dan tokoh masyarakat, akan lebih jelas,” terangnya.

Sedangkan Eli Eryanti dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) menyampaikan, saat ini pihaknya merasa bangga dengan hasil musyawarah yang menghasilkan kesepakatan pembaharuan PKS tersebut. Selanjutnya, pembaruan PKS tersebut akan menjadikan lokasi wisata itu lebih berkembang dari segi pendapatan atau kenyamanan. Sehingga, dampaknya akan dirasakan oleh pengunjung berupa peningkatan kenyamanan di lokasi wisata.

Beberapa Leuwi

Wisata Curug Tilu berlokasi di Petak 21d dan masuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kertamanah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH)

Foto : Agus Iskandar/Kompersh KPH Purwakarta

Foto : Agus Iskandar/Kompersh KPH Purwakarta

Purwakarta, Jatiluhur. Tempat wisata itu memiliki lahan seluas 1,50 hektare.

Curug Tilu Purwakarta artinya Air Terjun yang mempunyai tiga undakan. Di air terjun ini, pengunjung disuguhkan dengan suasana dan view (pemandangan alam) yang indah hijau berpadu dengan batu-batuan pegunungan. Warna air terjun yang kehijauhijauan itu juga merupakan keunikan tersendiri. Warna air Curug Tilu yang kehijau-hijauan itu mirip warna air di Grand Canyon di Loji Karawang dan Pangandaran Jawa Barat.

Curug Tilu memiliki daya tarik alam yang relatif belum terjamah tangan manusia dan pesona yang tidak biasa. Di Curug Tilu ada beberapa leuwi. Di dalam Bahasa Sunda, leuwi artinya cekungan besar sungai yang cukup dalam. Beberapa leuwi dalamnya sekitar 1 sampai 1,5 meter. Panjang leuwi itu sekitar 5 sampai 10 meter. Artinya, tidak bisa untuk renang leluasa, tetapi cukup luas untuk sekadar berendam dan membersihkan diri. Memang kurang cocok untuk anak-anak, tetapi cukup enak untuk orang dewasa. Leuwi ideal digunakan sebagai tempat berendam orang dewasa.

Ada mitos di lokasi ini, yang mengatakan tidak boleh berenang di waktu-waktu tertentu. Karena itu, terdapat plang besar di dekat leuwi yang pertama yang bertuliskan “Dilarang berenang pada Hari Selasa Pukul 12.00 WIB s/d Pukul 13.00 WIB”. Entah apa maksudnya, tetapi lebih baik Anda turuti saja. Lagipula akan sangat tidak enak berenang di gunung tepat tengah hari.

Sejak Waduk Jatiluhur beroperasi tahun 1967, praktis selama 50 tahun wilayah ini terisolasi. Tak ada jalan yang bisa dipakai rute lalu lintas dari desa ini ke kota Purwakarta. Terhalang oleh bentang luasnya Waduk Jatiluhur. Untuk sekadar belanja kebutuhan sehari-hari pun warga harus menyeberang waduk menggunakan perahu.

Tetapi sejak beberapa tahun terakhir, desa itu mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pemerintah Kabupaten Purwakarta membangun infrastruktur jalan menuju lokasi itu. Pemkab pun membuka desa terpencil ini dengan mengubahnya menjadi tempat wisata dengan pesona keindahan alam sebagai ciri khas.

Menuju Curug Tilu

Curug Tilu tepatnya beralamat di Kampung Gunug Buleud, Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pengunjung bisa mengakses lokasi ini menggunakan Jalan Cikao Bandung Jatiluhur. Jalan itu langsung tembus ke ruas Jalan Sukasari hanya dengan waktu 40 menit saja dari Purwakarta Kota.

Rute menuju Curug Tilu Purwakarta sangat mudah untuk ditemukan. Jembatan merah adalah satu-satunya jalan penghubung untuk dapat sampai ke Kecamatan Sukasari. Jalan yang dilalui juga sangat mudah. Pengunjung hanya tinggal mengikuti rambu petunjuk arah. Lurus saja karena jalan satusatunya memang tidak berbelokbelok. Tidak ada lagi pilihan belokan atau cabang jalan di sini.

Jalan lurus ini akan sampai di Bendungan Parang Gombong.

Foto : Agus Iskandar/Kompersh KPH Purwakarta

Sampai di bendungan tersebut, Anda akan bertemu pertigaan dengan pilihan belokan ke arah kanan. Arah ini akan membawa Anda menuju Karawang. Setelah itu, belok kiri yang artinya sudah sampai di jalur arah menuju Kecamatan Sukasari. Ada alternatif lain yang bisa dipakai, yaitu melewati Waduk Jatiluhur. Ini adalah rute terdekat, tetapi perlu menyeberangi waduk, menggunakan perahu milik warga setempat.

Wisata alam Curug Tilu Purwakarta buka setiap hari, mulai jam 06.00 sampai jam 16.00 WIB. Untuk masuk kawasan air terjun Curug Tilu, pengunjung dikenakan tiket seharga Rp 5.000 dan Rp 5.000 untuk biaya parkir sepeda motor.

Dari tempat membayar tiket masuk, pengunjung cukup berjalan kaki selama 15 menit untuk sampai ke air terjun. Air terjun Curug Tilu memiliki fasilitas cukup lengkap di antaranya Area Parkir, Toilet, Kamar Ganti, Mushola, Saung Panggung, Warung, dan Tempat Penyewaan Pelampung. Curug Tilu terletak di Lereng Gunung Buleud. Terdapat Aliran airnya dari Pegunungan Gunung Karung dan Gunung Buleud. Daerah Curug Tilu memiliki suhu yang tidak sama dengan Curug yang ada di daerah Wanayasa atau di lereng Gunung Burangrang yang udaranya sejuk. Udara di Curug Tilu cukup hangat, dapat mencapai 30 – 38 derajat atau lebih di siang hari. Agar lebih baik untuk para wisatawan yang hendak berkunjung, ke Curug Tilu di sarankan pada pagi hari.

Keunikan Curug Tilu Purwakarta adalah airnya mengalir di antara bebatuan berundak. Aliran airnya sangat jernih. Tak heran jika wisata air terjun ini banyak dikunjungi kawula muda yang ingin berfoto atau berenang di sana. Di sana pengunjung bisa menikmati pemandangan yang unik dan indah, air terjun tiga tingkatan, serta di setiap curahan curugnya airnya sangat bening dan bersih.

Ditambah lagi kolamnya yang tidak terlalu dalam dan jarang bebatuan besar. Hal itu pasti akan membuat Anda nyaman berendam. Kolam batu yang disebut leuwi itu merupakan kolam alami. Walau dinamakan kolam, lebar leuwi hanya 5-10 meter saja. Jadi tidak bisa digunakan untuk berenang, terutama saat ada pengunjung lain. Walau begitu, aktivitas berendam santai dalam dingin dan segar air curug tidak kurang nikmat. Satu lagi yang unik, kondisi alam di sana masih asri, mengingat 70% wilayah Kecamatan Sukasari adalah wilayah hutan.

Lompat Tebing

Para penyuka olah raga ekstrim juga bakal tertarik datang ke Curug Tilu. Jika Anda mendengar cliff jumping atau lompat tebing, mungkin Anda akan berpikir harus pergi ke Bali untuk melakukan olah raga ekstrim ini. Namun kini, Curug Tilu Purwakarta pun bisa dimanfaatkan untuk lompat tebing. Khususnya bagi kelas pemula.

Tebing yang digunakan untuk melompat adalah tebing batu yang tingginya sekitar 3 sampai 4 meter. Walau kelas pemula, lompat tebing di Curug Tilu tetap menjanjikan keseruan. Justru, banyak orang yang bisa mencoba sensasi lompat tebing di sana.

Tak hanya warga umum yang tertarik mencoba lompat tebing di Curug Tilu Purwakarta. Beberapa waktu yang lalu, Wakil Bupati Purwakarta pun melakukan aksi lompat tebing dengan pakaian dinas lengkap di Curug Tilu. Ia menikmati kesegaran Air Terjun Curug Tilu Purwakarta dengan lompat tebing dari ketinggian sekitar 3 meter.

Nah, bagaimana? Tertarik mengunjungi Curug Tilu? Jika ingin berkunjung ke Curug Tilu Purwakarta, usahakan Anda berangkat pagi, agar bisa menikmati air terjun lebih lama, tanpa khawatir pulang kemalaman. Selamat berwisata. • DR/Pwk/Ai

This article is from: