3 minute read
Di Gunung Lawu, Kicau Burung Akan Tetap Terdengar
Foto: Yuniar Purnomo/Kompersh KPH Surakarta
Advertisement
di Gunung lawu, Mawardi; Kapolsek Tawangmangu, Ismugiyanto; Danramil Tawangmangu, Heru; Danramil Tawangmangu, Kicau Burung Akan Heru N; Camat Tawangmangu, Rusdianto; Asper BKPH Lawu Tetap Terdengar Utara, Widodo; Perwakilan SC 234 Regwil Surakarta; Perwakilan Divisi 87; dan para relawan. Tujuan kegiatan pelepasliaran kepedulian terhadap lingkungan dan burung tersebut adalah untuk keseimbangan alam terus digelorakan insan- menjaga keseimbangan ekosistem insan Perhutani. semangat dan upaya menjaga agar burung-burung itu dapat keseimbangan alam itulah yang terlihat saat berkembang biak di alam liar, khususnya hutan. Perhutani kesatuan Pemangkuan hutan (kPh) Menanggapi acara tersebut, surakarta bersama stakeholders setempat Administratur Perhutani KPH Suramelakukan pelepasliaran burung-burung ke habitatnya di gunung lawu. hal itu dilakukan karta, Sugi Purwanta, menjelaskan, Perhutani bersama jajaran Polri, TNI, elemen masyarakat, serta relawan, sebagai bagian dari upaya mereka untuk menjaga melaksanakan kegiatan tersebut keseimbangan ekosistem agar mereka dapat sebagai wujud kebersamaan berkembang biak di alam liar khususnya hutan. dalam melestarikan lingkungan, supaya memberikan manfaat yang Pelepasliaran burung-burung itu dilakukan Perhutani KPH Surakarta bersama para stakeholder di lokasi Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, KPH Surakarta. Secara administratif, lokasi itu termasuk wilayah Kabupaten Karanganyar, optimal bagi masyarakat sekitarnya. Sedangkan Kapolres Karanganyar, Leganek Mawardi, menyatakan, burung-burung yang mereka lepasliarkan di hari itu diharapkan wisata Sakura Hills dan Lawu Jawa Tengah. dapat terus hidup dan berkembang
Camp Park, Minggu, 13 September Acara melepasliarkan burung itu biak, sehingga kelangsungannya 2020. Lokasi pelepasliaran burung- dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya dapat terus terjaga dengan baik. burung itu termasuk wilayah adalah Administratur Perhutani “Berbagai jenis burung itu kita
Resort Pemangkuan Hutan (RPH) KPH Surakarta, Sugi Purwanta; lepas agar di alam liar dapat tumbuh
Blumbang, Bagian Kesatuan Kapolres Karanganyar, Leganek dan berkembang. Ini merupakan
salah satu bentuk kepedulian kita bersama untuk mewujudkan lestari alam dan lestari Indonesia,” katanya.
Komunitas Solo Raya
Bukan hanya itu kegiatan pelestarian lingkungan yang digelar di Gunung Lawu. Dan pihak yang terlibat bukan hanya satu. Karena itu, Perum Perhutani KPH Surakarta mengapresiasi keterlibatan komunitas di Solo Raya untuk ikut serta melestarikan hutan di Gunung Lawu.
Salah satu kegiatan yang dimaksud itu dilakukan oleh komunitas 234 SC Regional Wilayah Surakarta dan Divisi 87 bersama Perbakin Jawa Tengah menggandeng Perum Perhutani KPH Surakarta, Polres Karanganyar, dan sukarelawan. Mereka melepaskan seribuan ekor burung di hutan wisata Lawu Camp dan Sakura Hills. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu, 13 September 2020. "Hutan itu kompleks flora dan fauna. Banyak oknum ingin memanfaatkan hutan. Beberapa di antaranya salah memanfaatkan. Mereka berburu burung, kijang, babi hutan, dan lain-lain. Teman-teman komunitas ini menunjukkan kepedulian mereka untuk mengembalikan ekosistem dengan cara sederhana," kata Administratur Perum Perhutani KPH Surakarta, Sugi Purwanta.
Sugi lantas mengajak masyarakat yang ingin menikmati alam Gunung Lawu untuk ikut serta melestarikan hutan seperti yang dilakukan sejumlah komunitas itu. Mereka telah melepaskan benih ikan, burung, dan menanam bibit pohon di sejumlah lokasi di hutan Gunung Lawu. Sugi pun menyebut, selama ini perbaikan ekosistem juga dilaksanakan di sejumlah wilayah secara berkesinambungan. "Masyarakat berdonasi kepada alam bisa lewat kegiatan melepaskan burung, bibit ikan, dan menanam bibit pohon. Kami ajak masyarakat ikut menjaga ekosistem di Gunung Lawu. Itu usaha kecil, efeknya juga nggak besar, tetapi manfaat bagi komunitas besar. Mereka bisa mengajak temantemannya untuk peduli lingkungan," ucapnya.
Penanaman Bibit Pohon
Sementara itu, Ketua Divisi 87, Guntur Bahari, menyampaikan, komunitas mereka bersama komunitas lain, semisal 234 SC Regional Wilayah Surakarta, didukung Perbakin Jawa Tengah, telah melaksanakan sejumlah kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap alam. Mereka antara lain menaburkan puluhan ribu ekor benih ikan dan ribuan ekor burung di Kecamatan Karangpandan, Tawangmangu, Ngargoyoso, dan lain-lain. Beberapa jenis burung yang dilepasliarkan itu adalah perkutut, derkuku, pleci, jalak kebo, kutilang, dan lain-lain. "Kami ingin ikut berperan dalam kegiatan pelestarian hutan, mengembalikan ekosistem alam. Kegiatan berkesinambungan sejak akhir Agustus. Saat musim hujan nanti kami lanjutkan penanaman bibit pohon," ujar Guntur.
Guntur berharap, upaya yang dilakukan komunitas itu dapat dirasakan dampaknya oleh generasi mendatang. Generasi mendatang diharapkan dapat menikmati kicau burung saat berkunjung ke hutan Gunung Lawu. Sebab, lewat upaya-
upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan oleh banyak pihak yang peduli, kita dapat berharap bahwa di Gunung Lawu, kicau
burung akan tetap terdengar. Cag! •
DR/Ska/Ip
Foto: Yuniar Purnomo/Kompersh KPH Surakarta