2 minute read

Nyawa Tidak Berharga

MASIH seringnya terjadi tabrak lari menandakan para pengendara yang harus terus mendapat edukasi. Sarana transportasi harusnya membuat manusia lebih tertolong dalam penggunaannya.

Karena itulah Sebenarnya tujuan Dari adanya sarana transportasi (kendaraan). Hingga dalam menggunakannya pun tentunya akan sesuai dengan kegunaan- nya dengan segala aturan yang terkait dengannyaa. Namun pada faktanya, Berkendara pada akhirnya menjadi hanya sebatas gaya (aksi kebut kebutan), sebatas eksis (aksi moge) Dan sebatas pakai kendaraan tanpa peduli resiko apa yang bisa ditimbulkannya. Berdoa dan hati-hati dalam berkendara mungkin dilupakan atau terlupa, hingga berkendara hanya memikirkan perjalanan nya sendiri tanpa memperhatikan yang lainnya (individualis). Untuk itu negara perlu mengedukasi para pengendara khususnya dan senantiasa menanamkan nilai-nilai ketauhidan dalam diri setiap orang.

Astriani Lydia Kota Bekasi

Kenakalan Remaja

Makin Meresahkan

KEPOLISIAN Resor (Polres) Bantul, Yogyakarta menyebut ada 20 geng sekolah di Kabupaten Bantul. Hingga bulan Mei 2023, tercatat ada 14 kasus yang melibatkan 16 tersangka anak usia remaja. “Dari data, terdapat 20 lebih geng sekolah di Bantul,” kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).

(0251) 8626868

Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi (0251) 8324024

Rumah Sakit Islam Bogor (0251) 8316822

Rumah Sakit Daerah (Rsud) Cibinong 021-875348, 8753360

Rumah Sakit Lanud Atang Sandjaja (0251) 7535976

RS Annisa Citeureup (021)8756780, Fax. (021)8752628

RS Harapan Sehati Cibinong (021)87972380, 081296019016

Rumah Sakit Salak (0251) 8344609/834-5222

RSUD Ciawi (0251) 8240797

Klinik Utama Geriatri Wijayakusuma (0251) 7568397

Rumah Sakit Bina Husada (021) 875-8441

Rumah Sakit ibu dan anak Nuraida(0251) 8368107, (0251) 368866

Yayasan Bina Husada Cibinong (021) 875-8440

Rumah Sakit Bersalin Assalam Cibinong (021) 875-3724

Rumah Sakit Bersalin Tunas Jaya Cibinong (021) 875-2396

Rumah sakit Bina Husada Cibinong (021) 8790-3000

Rumah sakit Ibu dan Anak Trimitra Cibinong (021) 8756-3055

Rumah Bersalin & Klinik Insani Cibinong (021) 875-7567

RS Sentosa Bogor, Kemang (0251)-7541900

RS Ibu dan Anak Juliana, Bogor

LGBT Menyalahi Kodrat

MENYOAL konser Coldplay yang terus diperbincangkan, ada satu fokus yang tak bisa dihilangkan dari pemikiran. Arus deras tentang opini kaum pelangi terus membanjiri pemikiran masyarakat. Bahkan keberadaan kaum pelangi, justru didukung oleh salah satu pejabat di negeri ini. Mahfud MD., menyebutkan bahwa LGBT adalah kodrat dari Tuhan.

Mahfud pun menegaskan, yang dilarang adalah perbuatan LGBT bukan pelakunya. Sehingga LGBT tak mampu dilarang oleh KUHP yang baru akan diberlakukan tahun 2026 mendatang. Hal ini disampaikannya dalam acara Rakernas KAHMI 2023 di Wisma DPR Kopo, Puncak, Bogor, Jawa

Barat, pada 20 Mei 2023 lalu. Logika yang digunakan Mahfud MD jelas logika yang salah. Jika perbuatan LGBT adalah suatu perbuatan yang dilarang. Tentu saja, pelakunya pun seharusnya ditindak tegas. LGBT adalah perbuatan terlarang dan menyalahi kodrat aturan Sang Pencipta. Selayaknya negara mampu memberikan edukasi yang tepat bagi seluruh lapisan masyarakat. Terutama pada generasi muda. Edukasi mengenai buruknya perbuatan tersebut. Berbagai akibat buruk yang juga akan merusak tatanan kehidupan bermasyarakat. Tak hanya edukasi, negara pun wajib menetapkan sanksi tegas bagi para pelaku LGBT. Namun sayang, konsep ini tak mampu diterapkan dalam sistem sekulerisme, yaitu konsep yang memisahkan aturan agama dari kehidupan. Tanpa aturan agama, sistem yang terbentuk hanyalah sistem rusak, yang tak mampu memberikan ketenangan pada masyarakat. Karena negara menganggap bahwa agama hanya aturan yang mengatur kewajiban ibadah setiap individu saja. Negara tak pernah menganggap bahwa agama adalah aturan utama yang mengatur negara dan kehidupan. Alhasil, kerusakan masyarakat nampak nyata di depan mata. Memprihatinkan.

Yuke Octavianty Forum Literasi Muslimah Bogor

Ihsan mengungkap hingga bulan Mei ini tercatat telah terjadi 14 kali kejahatan yang melibatkan remaja. Dari jumlah tersebut ada belasan orang yang dinyatakan sebagai tersangka.

Kalau kita cermati, kehadiran geng remaja/sekolah adalah bentuk keinginan remaja agar diakui eksistensi dirinya. Implementasinya dalam bentuk adu kekuatan. Selain itu, faktor lingkungan yang materialistik, individualis dan sekuler turut andil mencetak remaja memilih gaya hidup bebas tanpa aturan.

Ditambah pendidikan yang diselenggarakan oleh negara tidak membekali remaja dengan pemahaman agama yang cukup membentengi mereka dari penyimpangan perilaku. Oleh karena itu, saat ini harus ada upaya serius dan sistemik untuk menyelamatkan remaja. Caranya, pertama, dengan penguatan agama bagi remaja. Disadarkan bahwa mereka adalah ciptaan Allah Swt dan kelak akan kembali kepada-Nya.

Kedua, mengarahkan remaja agar menggunakan potensi besarnya untuk hal-hal yang benar. Ketiga, membangun lingkungan pendidikan yang baik untuk remaja sejak awal yaitu di tengah keluarga dan masyarakat.

Keempat, negara menyelenggarakan sistem pendidikan yang mampu menguatkan agama remaja sehingga tidak mudah terjerumus dalam penyimpangan perilaku. Wahyu Utami, arinaatina1204@gmail.com

This article is from: