![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
RSUD Mulai Bangun Poliklinik
PAMERAN: Pengunjung Botani Square Mall melihatlihat suguhan karya seni yang ditampilkan pada Pameran Bogor Beauty N’ Bizzare Art, Selasa (6/6).
dan Yana W. Sucipto. Menarik dan cantiknya karya yang dipamerkan pun mendapat sejumlah apresiasi. Salah satunya dari Istri Wali Kota Bogor, Yane Ardian. Ia mengatakan, pameran tersebut membuktikan bahwa seniman memiliki cara pandang berbeda dengan mata masyarakat biasa.
“Karena perupa bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat masyarakat, maka lahirlah karya-karya seperti di pameran ini. Semoga keluarga besar Bogor Beauty N’ Bizzare bisa terus berkarya,” harapnya. Dirinya juga mengapresiasi pemilihan tempat pameran yang berlokasi di pusat perbelanjaan. Yane melihat langkah tersebut bisa sekaligus mengedukasi masyarakat umum soal bidang seni. (fat/c)
BOGORProyek revitalisasi Blok I RSUD Kota Bogor, kembali diteruskan. Peletakan batu pertama pembangunan tersebut berlangsung pada Sabtu (3/6).
Diektur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir menerangkan di tahap ini, pihaknya akan membangun poliklinik secara bertahap. Di tahun ini juga, mereka akan membangun lantai 1 poliklinik, lalu dilanjutkan dengan 3 lantai lain di tahun depan.
”Kami dapat perhatian dari Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kota. Hari ini kami akan mulai membangun poliklinik yg bersumber dari APBD seniali Rp37 Miliar,” ucapnya. Pembangunan poliklinik disebutnya menjadi bentuk akselerasi RSUD Kota Bogor, yang sudah berstatus RS Pendidikan, dan bekerja sama dengan Universitas Indonesia untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Proyek revitalisasi lanjutan Blok I RSUD Kota Bogor ini, ditargetkan rampung pada Desember
2023 mendatang. Selain pembangunan fisik, Ilham juga menyebut, pihaknya tengah melakukan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga praktisi RSUD Kota Bogor memiliki sifat beradab, beakhlak mulia, dan tidak sombong. Hal itu pula yang disoroti Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Dirinya berharap RSUD Kota Bogor bukan hanya memerhatikan digitalisasi dan pembangunan namun juga keramahan pelayanan.
”Digitalisasi dan adaptasi penting, tapi faktor manusia itu segalanya. Mau secanggih apapun teknologi, gedung bersih dan mewah, semuanya gampang tapi kalau disambut dengan jutek, ketus tidak ada artinya,” ucap Bima. Bima berharap, RSUD Kota Bogor bisa senantiasa meningkatkan sentuhan manusiawi bagi pasien dan masyarakat. Ia pun berdoa pembangunan tersebut bisa berjalan tepat waktu berkualitas baik, dan tidak mengganggu pelayanan. (fat/c)