PREVIEW ASGER IKM ZAHRA

Page 1

LAPORAN ASSESSMENT GERIATRIC

SEORANG PEREMPUAN USIA 73 TAHUN DENGAN IMPAIRMENT OF VISUAL, POSTURAL INSTABILITY, DAN INANITIATION

Diajukan untuk

Memenuhi Tugas dan Melengkapi Persyaratan dalam Menempuh Kepaniteraan Klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :

NAMA NIM

NAMA NIM

Pembimbing : Dr. dr. Rina K. Kusumaratna, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PUSKESMAS KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

PERIODE 27 FEBRUARI - 6 MEI 2023

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya, kami dapat menyelesaikan Asesmen Geriatri dan kunjungan rumah ini yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Dalam mengerjakan tugas ini, kami banyak memperoleh bimbingan dan dorongan dari banyak pihak, dan dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada Dr. dr. Rina K. Kusumaratna, M.Kes selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, masukan dan motivasi kepada kami.

Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan ini, oleh karena itu segala saran dan kritikan yang membangun sangat diharapkan.

Jakarta, Maret 2023

Penulis

ii
KATA PENGANTAR
iii DAFTAR ISI LAPORAN ASSESSMENT GERIATRIC i KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................... ii DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................. iii DAFTAR TABEL iv BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 5 BAB II ASESMEN GERIATRI ............................................................................................................................. 6 2.1 Identitas Pasien 6 2.2 Riwayat Medis 6 2.3 Instrumen Pemeriksaan Geriatri .....................................................................................................................9 2.4 Pemeriksaan Fisik 21 2.5 Data Penunjang 26 2.6 Diagnosis Klinis ..................................................................................................................................................... 26 2.7 Tatalaksana .............................................................................................................................................................. 26 2.8 Saran Pemeriksaan 26 2.9 Pohon Masalah 27 2.10 Sindroma Geriatri................................................................................................................................................ 27 2.11 Daftar Masalah dan Rencana Penanganannya ........................................................................................... 29 2.12 Resume 31 2.13 Rencana Perawatan Terapdu (Comprehensive Care) ........................................................................ 32 2.14 Hasil Penanganan ................................................................................................................................................ 34 REFERENSI ............................................................................................................................................................ 37
iv
Tabel 1. Daftar obat yang dikonsumsi ....................................................................................... 8 Tabel 2. Activity of Daily Living dengan Indeks Barthel Modifikasi SI .................................. 9 Tabel 3 Instrumental Activity of Daily Living (IADL) Lawton 11 Tabel 4 Penilaian Risiko Jatuh pada Lansia ............................................................................ 13 Tabel 5 Geriatric Depression Scale (GDS) 14 Tabel 6. Abbreviated Mental State (AMT) 15 Tabel 7 Mini Nutritional Assesment ........................................................................................ 16 Tabel 8. Form penilaian lanjutan MNA 17 Tabel 9 Pemeriksaan Keadaan Umum, Tanda Vital, Antropometri ........................................ 21 Tabel 10. Hasil Pemeriksaan Kulit 21 Tabel 11 Hasil Pemeriksaan Pendengaran ............................................................................... 21 Tabel 12. Pemeriksaan Tajam Penglihatan 22 Tabel 13 Hasil Pemeriksaan Mata ........................................................................................... 22 Tabel 14 Hasil Pemeriksaan Mulut .......................................................................................... 22 Tabel 15 Hasil Pemeriksaan Leher 23 Tabel 16 Hasil Pemeriksaan Paru ............................................................................................ 23 Tabel 17 Hasil Pemeriksaan Bunyi Jantung 23 Tabel 18. Hasil Pemeriksaan Abdomen ................................................................................... 24 Tabel 19 Hasil Pemeriksaan Muskuloskeletal ......................................................................... 24 Tabel 20. Hasil pemeriksaan neurologis 24 Tabel 21. Obat yang diberikan ................................................................................................. 26 Tabel 22 Sindrom Geriatri 27 Tabel 23 Daftar Masalah dan Rencana Penanganannya .......................................................... 29 Tabel 24. Rencana perawatan terpadu 32 Tabel 25 Food Recall (Sebelum Puasa) ................................................................................... 39
DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

Lanjut Usia atau Lansia merupakan seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi lansia adalah 11,7% dari total populasi dunia dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan peningkatan usia harapan hidup. Prevalensi lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa atau 9,7% pada tahun 2019 dan diperkirakan akan terus meningkat.1

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, penyakit yang terbanyak pada lansia untuk penyakit tidak menular salah satunya adalah katarak Katarak adalah adanya kekeruhan atau peningkatan opasitas pada lensa yang menyebabkan penurunan jumlah atau pembiasan cahaya yang masuk melalui media refraksi sehingga menurunkan kemampuan penglihatan. Degenerasi adalah penyebab katarak yang paling umum, tetapi banyak faktor lain yang dapat terlibat, termasuk trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok, dan kelainan herediter yang bisa menyebabkan katarak kongenital 2–5

Katarak terkait usia adalah penyebab umum gangguan penglihatan. Prevalensi katarak diduga berkisar 50% pada individu usia 65–74, meningkat menjadi sekitar 70% bagi mereka yang berusia di atas 75 tahun.2,6

Menurut WHO, angka kebutaan akibat katarak secara global mencapai 51% atau sekitar 20 juta orang Seseorang dengan katarak akan mengalami perubahan dalam segi fisik, kognitif, dan kehidupan psikososial pada usia lanjut, sehingga menyebabkan pentingnya harapan hidup dan kualitas hidup pada usia ini. Penyakit tersebut menyebabkan penurunan produktivitas dan kehidupan sosial sehingga menyebabkan rendahnya kualitas hidup pada usia ini 7–10

5

BAB II

ASESMEN GERIATRI

2.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. K

TTL : 14 Januari 1950

Usia : 73 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status pernikahan : Janda

Alamat : Jl. Bangka Raya gg. Nain no.1 RT 11 RW 003 Kelurahan Pela

Mampang, Mampang prapatan, Jakarta Selatan

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan saat ini : (-)

Riwayat Pekerjaan : Pegawai Kantor Pelayaran

Sumber Pembiayaan : Anak

Pembiayaan Kesehatan : BPJS

2.2 Riwayat Medis

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 24 Maret 2023 di rumah pasien

• Keluhan Utama

Penglihatan semakin buram sejak 1 tahun terakhir

• Keluhan Tambahan

Buram memberat saat malam hari

• Riwayat Penyakit Sekarang

Perempuan 73 tahun datang ke poli lansia puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan tanggal 16 Maret 2023 diantar keluarganya dengan keluhan penglihatan kedua mata buram yang memburuk sejak 1 tahun yang lalu, penglihatan mata kanan lebih buram daripada mata kiri.

6

Awalnya pasien mengatakan penglihatannya buram sejak 5 tahun lalu, penglihatan dekat

maupun jauh buram, mata tidak terasa nyeri dan tidak merah, buram seperti berawan dan terasa silau jika terkena lampu, pada siang hari pasien masih bisa melihat dalam jarak dekat, penglihatan pada malam hari semakin buruk dan harus sampai berpegangan pada dinding untuk berjalan, pasien menyangkal adanya penglihatan seperti terowongan, melihat halo disertai nyeri kepala, melihat bintik berterbangan, kilatan cahaya, sulit membedakan warna, maupun melihat garis lurus menjadi bergelombang. Riwayat cedera pada mata disangkal. Saat ini mata kanannya tidak bisa melihat sama sekali, mata kiri masih dapat melihat namun sangat buram.

• Riwayat Penyakit Dahulu

o Riwayat diabetes mellitus sejak 40 tahun (usia 30 tahunan), minum obat teratur namun jarang kontrol ke dokter

o Riwayat hipertensi sejak 7 tahun lalu, minum obat teratur namun jarang kontrol ke dokter

o Riwayat hiperkolesterolemia sejak 7 tahun lalu, minum obat teratur namun jarang kontrol ke dokter

• Riwayat Penyakit Keluarga

o Orangtua dan saudara kandung pasien tidak memiliki keluhan serupa

o Suami pasien memiliki riwayat diabetes dan sudah meninggal

o Riwayat penyakit lain seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, ginjal, paru, stroke pada keluarga kandung disangkal

o Riwayat penyakit keturunan lain disangkal

• Riwayat Pembedahan

Pasien tidak memiliki riwayat pembedahan

• Riwayat Dirawat di rumah sakit

Pasien tidak memiliki riwayat dirawat inap di rumah sakit.

• Riwayat Alergi

Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan atau obat-obatan.

7

• Riwayat Kebiasaan

o Pasien di tinggal bersama anak pertama (perempuan) dan 4 orang cucu serta 2 cicit di rumah pribadi, cucu pertama pasien bertindak sebagai caregiver pasien. Pasien memiliki 4 anak, anak pertama masih hidup dan tinggal serumah, sedangkan anak kedua sampai keempat sudah meninggal

o Sehari-hari pasien hanya mengerjakan aktivitas rumah tangga semampunya saja seperti membersihkan rumah ringan seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci baju

o Makan sehari-hari dibuat oleh anak/cucu atau beli ke warung makan dekat rumah, frekuensi makan 3x sehari, pasien sering mengonsumsi kopi/teh 1-2 gelas sehari, sumber air minum menggunakan air galon, riwayat minum alkohol disangkal

o Pasien tidak pernah olahraga karena penglihatannya yang buruk

o Pasien tidak pernah merokok maupun riwayat konsumsi obat NAPZA

• Riwayat Pendidikan dan Sosial-Ekonomi

o Pendidikan terakhir pasien adalah SD

o Riwayat pekerjaan pasien adalah pegawai kantor pelayaran

o Saat ini sumber penghasilan pasien berasal dari anak pertama pasien, kebutuhan primer sehari-hari tercukupi

o Sumber pembiayaan kesehatan pasien berasal dari asuransi kesehatan BPJS PBI, jika sakit pasien pertama kali berobat ke puskesmas Kelurahan Mampang

o Pasien jarang berinteraksi dengan tetangga karena sulit melihat

o Hubungan pasien dengan anak, cucu, dan cicitnya baik tidak pernah ada masalah besar

• Obat-Obatan Saat Ini Yang Dikonsumsi

Tabel 1. Daftar obat yang dikonsumsi

1 Metformin 500 mg 3x1

2 Simvastatin 20 mg 2x1

3 Amlofipine 10 mg 1x1

4 Captopril 25 mg 3x1

5 Vitamin B12 1x1

8
No Nama Obat
9
Geriatri
2.3 Instrumen Pemeriksaan
Modifikasi
2 Activity of Daily Living dengan Indeks Barthel Modifikasi SI Fungsi Skor Keterangan Nilai Skor Mengendalikan rangsang BAB 0 Tak terkendali/tak teratur (perlu pencahar) 2 1 Kadang – kadang tak terkendali (1x seminggu) 2 Terkendali teratur Mengendalikan rangsang BAK 0 Tak terkendali atau pakai kateter 2 1 Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1x/24 jam) 2 Mandiri Membersihkan diri (seka muka, sisir rambut, sikat gigi) 0 Butuh pertolongan orang lain 1 1 Mandiri Penggunaan WC, masuk dan keluar (melepaskan, memakai celana, membersihkan, menyiram) 0 Tergantung pertolongan orang lain 2 1 Perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat mengerjakan sendiri beberapa kegiatan yang lain 2 Mandiri Makan & Minum 0 Tidak mampu 2 1 Perlu pertolongan memotong makanan 2 Mandiri Berubah sikap dari berbaring ke duduk, bergerak dari kursi roda ke tempat tidur 0 Tidak mampu 3 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang) 2 Bantuan minimal 1 orang 3 Mandiri
2.3.1 Penilaian Activity Daily Living (ADL) dengan Instrumen Indeks Barthel
Tabel

Interpretasi:

• 20 :

• 12

• 9

19 :

11 :

• 5 – 8 :

• 0

4 : Ketergantungan total

Kesimpulan : Pasien dapat melakukan kegiataan sehari-hari secara mandiri.

10 Berjalan di tempat rata (atau jika tidak bisa berjalan, menjalankan kursi roda) 0 Tergantung orang lain 3 1 Bisa (pindah) dengan kursi roda 2 Berjalan dengan bantuan 1 orang 3 Mandiri Memakai baju (termasuk memasang tali sepatu, mengencangkan sabuk) 0 Tergantung orang lain 2 1 Sebagian di bantu (misalnya mengancing baju) 2 Mandiri Naik turun tangga 0 Tidak mampu 1 1 Butuh pertolongan 2 Mandiri Mandi 0 Tergantung orang lain 2 1 Mandiri Total Skor 20
Mandiri
Ketergantungan
ringan
Ketergantungan
sedang
Ketergantungan berat

2.3.2

11
Kemandirian
(IADL) Lawton Tabel 3 Instrumental Activity of Daily Living (IADL) Lawton Kegiatan Skor Hasil Kemampuan menggunakan telepon a. Menggunakan telepon atas inisiati sendiri, mampu mencari dan memencet nomor telepon b. Mampu memencet beberapa nomor telepon yang diketahui c. Hanya bisa menjawab telepon tapi tidak mampu memencet nomor telepon d. Sama sekali tidak menggunakan telepon 1 1 1 1 0 Mampu pergi ke suatu tempat a. Bepergian sendiri menggunakan kendaraan umum atau menyetir sendiri b. Mengatur perjalanan sendiri c. Perjalanan menggunakan transportasi umum jika ada yang menyertai d. Tidak melakukan perjalanan sama sekali 1 1 1 0 0 Dapat Berbelanja a. Mengatur semua kebutuhan belanja sendiri b. Perlu bantuan untuk mengantar belanja c. Sama sekali tidak bisa berbelanja 1 1 0 0 Menyiapkan makanan a. Merencanakan, menyiapkan/memasak, dan menyajikan makanan secara mandiri b. Menyiapkan/memasak makanan jika bahannya sudah disediakan c. Menyiapkan makanan tetapi tidak mengatur diet yang cukup d. Perlu bantuan menyiapkan/memasak dan menyajikan makanan 0 1 0 0 0 Dapat melakukan pekerjaan rumah tangga 1 a. Memelihara rumah sendiri atau sekali-sekali perlu bantuan untuk pekerjaan yang berat 1 b. Melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan seperti mencuci piring dan merapihkan tempat tidur 1 c. Bantuan untuk semua pekerjaan rumah tangga 1 d. Sama sekali tidak mampu melakukan pekerjaan rumah tangga 0
Penilaian Tingkat
dengan Instrumental Activities of Daily Living
12 Kegiatan Skor Hasil Dapat mencuci pakaian 1 a. Mampu mencuci pakaian sendiri 1 b. Mampu mencuci pakaian yang kecil 1 c. Semua pakaian dicuci oleh orang lain 0 Dapat mengatur obat-obatan 0 a. Meminum obat secara tepat dosis dan waktu tanpa bantuan 1 b. Tidak mampu menyiapkan obat sendiri 0 Dapat mengatur keuangan 0 a. Mengatur masalah keuangan sendiri (merencanakan, membuat catatan, membayar tagihan, dll) 1 b. Mengatur pengeluaran sehari-hari, namum perlu bantuan dalam hal perbankan, dll. 1 c. Tidak mampu mengatur keuangan sendiri 0 Total Skor 5 Interpretasi : • Dikerjakan oleh orang lain : 0 • Perlu bantuan sepanjang waktu : 1 • Perlu bantuan sesekali : 2 • Independent/Mandiri : 3-8 Kesimpulan : Skor pasien 5, artinya pasien mampu mengerjakan seluruh pekerjaan sehari-hari secara mandiri.

2.3.3 Penilaian Risiko Jatuh Pasien Lanjut Usia

13
Tabel 4 Penilaian Risiko Jatuh pada Lansia No Tingkat Risiko Skala Skor 1 Gangguan berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4 0 2 Pusing/pingsan dalam posisi tegak 3 0 3 Kebingungan setiap saat 3 0 4 Nokturia/inkontinensia 3 3 5 Kebingungan intermiten 2 0 6 Kelemahan umum 2 0 7 Obat – obatan berisiko tinggi (sedatif, narkotik, anti – psikotik, laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi, obat hipoglikemik, antidepresan, neuroleptik, NSAID) 2 2 8 Riwayat jatuh dalam 12 bulan sebelumnya 2 0 9 Osteoporosis 1 0 10 Gangguan pendengaran dan atau penglihatan 1 1 11 Usia 70 tahun keatas 1 1 Total Skor 7 Interpretasi: • Risiko rendah : 1-3 • Risiko tinggi : ≥4 Kesimpulan : Pasien memiliki risiko jatuh TINGGI.

2.3.4 Penilaian Depresi Pasien Lanjut Usia dengan Geriatric Depression Scale (GDS)

14
Geriatric Depression
No. Pertanyaan Ya Tidak Kunci Skor 1. Apakah sebenarnya Anda merasa puas dengan kehidupan Anda? ✓ Tidak 0 2. Apakah Anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan Anda? ✓ Ya 0 3. Apakah Anda merasa kehidupan Anda kosong? ✓ Ya 0 4. Apakah Anda sering merasa bosan? ✓ Ya 0 5. Apakah Anda mempunyai semangat baik setiap saat? ✓ Tidak 0 6. Apakah Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada Anda? ✓ Ya 1 7. Apakah Anda merasa bahagia pada sebagian besar hidup Anda? ✓ Tidak 0 8. Apakah Anda sering merasa tidak berdaya? ✓ Ya 0 9. Apakah Anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru? ✓ Ya 1 10. Apakah Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat Anda dibandingkan dengan kebanyakan orang? ✓ Ya 0 11. Apakah Anda pikir hidup Anda sekarang ini menyenangkan? ✓ Tidak 0 12. Apakah Anda merasa tidak berharga seperti perasaan Anda saat ini? ✓ Ya 0 13. Apakah Anda merasa penuh semangat? ✓ Tidak 0 14. Apakah Anda merasa bahwa keadaan Anda tidak ada harapan? ✓ Ya 0 15 Apakah Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari Anda? ✓ Ya 0 Total 2 Interpretasi : • 0 – 4 : Tidak depresi • 5 – 8 : Depresi ringan • 9 – 11 : Depresi sedang
Tabel 5
Scale (GDS)

• 12 – 15 : Depresi berat

Kesimpulan :

Hasil perhitungan skor GDS adalah 3 yang berarti pasien tidak mengalami depresi.

2.3.5 Penilaian Demensia dan Gangguan Perilaku Pasien Lanjut Usia

Tabel 6. Abbreviated Mental State (AMT)

Pertanyaan Benar : 1 Salah

Berapakah umur anda? !

Jam berapa sekarang?

Di mana alamat rumah anda?

Tahun berapa sekarang?

Saat ini kita sedang berada dimana?

Mampukah pasien mengenali pemeriksa?

Tahun berapa Indonesia merdeka?

Siapa nama presiden RI sekarang?

Tahun berapa anda lahir?

Menghitung mundur dari 20 -1

Jumlah Skor

Perasaan hati (afek):

1. Baik 2. Labil 3. Depresi 4. Gelisah 5. Cemas

Interpretasi:

● Skor 0-3 : Gangguan ingatan berat

● Skor 4-7 : Gangguan ingatan ringan

● Skor 8-10 : Normal

Kesimpulan:

Pasien tidak mengalami penurunan daya ingat.

15
!
!
!
!
!
!
!
!
!
10
16
Malnutrisi
Tabel 7 Mini Nutritional Assesment Skrining MNA Nilai Apakah anda mengalami penurunan asupan makanan dalam 3 bulan terakhir disebabkan kehilangan nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan mengunyah atau menelan? 0 : Kehilangan nafsu makan berat (severe) 1 : Kehilangan nafsu makan sedang (moderate) 2 : Tidak kehilangan nafsu makan 2 Kehilangan berat badan dalam 3 bulan terakhir 0 : Kehilangan BB > 3 kg 1 : Tidak tahu 2 : Kehilangan BB antara 1-3 kg 3 : Tidak mengalami kehilangan BB 1 Kemampuan melakukan mobilitas? 0 : Di ranjang saja atau di kursi roda 1 : dapat meninggalkan ranjang atau kursi roda namun tidak dapat pergi / jalan keluar 2 : Dapat berjalan atau pergi dengan leluasa 2 Menderita stress psikologis atau penyakit akut dalam tiga bulan terakhir? 0 : Ya 2 : Tidak 2 Mengalami masalah neuropsikologis? 0 : Demensia atau depresi berat 1 : Demensia sedang (moderate) 2 : Tidak ada masalah psikologis 2 Nilai IMT (Indeks Massa Tubuh) 0 : IMT < 19 kg/m 1 : IMT 19-21 kg/m 0
2.3.6 Penilaian Risiko
Pasien Lanjut Usia

2 : IMT 21-23 kg/m

3 : IMT Lebih atau sama dengan 23 kg/m Subtotal 9

Skor Skrining

• Jika ≥ 12 : tidak mempunyai risiko, tidak perlu melengkapi form penilaian

• Jika ≤ 11 : mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan form penilaian

Kesimpulan

M.

17
Hasil G. Apakah anda tinggal mandiri ? (bukan di panti/Rumah Sakit)? 0 = tidak 1 = ya 1 H. Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari 0 = ya 1 = tidak 0 I. Apakah ada luka akibat tekanan atau luka di kulit? 0 = ya 1 = tidak 1 J. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap/utama per hari ? 0 = 1 kali 1 = 2 kali 2 = 3 kali 0
: Skor pasien adalah 9 sehingga pasien mungkin mengalami malnutrisi Tabel 8. Form penilaian lanjutan MNA
K. Berapa banyak anda mengonsumsi makanan sumber protein?
• Sedikitnya 1 porsi dairy produk (seperti susu, keju, yogurt) per hari = ya/tidak
• 2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur per minggu = ya / tidak
• Daging ikan atau unggas setiap hari = ya / tidak
0,0
0.0 = jika 0 atau hanya ada 1 jawabnya ya 0.5 = jika terdapat 2 jawaban ya 1.0 = jika terdapat 3 jawaban ya
1
L. Apakah anda mengkonsumsi buah atau sayur sebanyak 2 porsi atau lebih per hari ? 0 = tidak 1 = ya
0,0
Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu) yang dikonsumsi per hari ?

0.0 = kurang dari 3 gelas

0.5 = 3 – 5 gelas

= 7

Skor total indikator malnutrisi = 16

• 17 - 23,5 : risiko malnutrisi

• <12 : malnutrisi

Kesimpulan: pasien mengalami malnutrisi.

18
0
harus disuapi 1 = bisa makan sendiri dengan sedikit kesulitan 2 = makan sendiri tanpa kesulitan apapun juga 2 O. Pandangan sendiri mengenai status gizi anda ? 0 = merasa malnutrisi 1 = tidak yakin mengenai status gizi 2 = tidak ada masalah gizi 1 P. Jika dibandingkan dengan kesehatan orang lain yang sebaya/seumur, bagaimana anda mempertimbangkan keadaan anda dibandingkan orang tersebut ? 0 = tidak sebaik dia 0.5 = tidak tahu 1.0 = sama baiknya 2.0 = lebih baik 0,5 Q. Lingkar lengan atas (cm)? 0 = < 21 cm 0.5 = 21–22 cm 1,0 = ≥22 cm 0,5 R. Lingkar betis (cm) ? 0 < 31 cm 1 > 31 cm 0 Total 7 Penilaian Skor • Skor Skrining
Penilaian
1.0 = lebih dari 5 gelas N. Bagaimana cara makan ?
=
= 9 • Skor

2.3.7 Analisis Assessment Nutrisi

Tabel food recall 24-hour dapat dilihat pada lampiran 2.

• Frekuensi makan pasien rata-rata setiap harinya 3x/hari, yaitu makan pagi, siang dan malam serta selingan 1x pada pagi hari atau malam hari

• Dari food recall pasien, didapatkan jumlah rata-rata kalori yang dimakan sebanyak 1065 kkal.

• Pasien mengatakan makanan yang dimakan biasanya bersumber dari dimasak cucunya atau membeli di warung.

• Untuk mengetahui jumlah kebutuhan gizi seorang perempuan dapat dihitung berdasarkan Angka Metabolisme Basal dengan rumus Harris Benedict yang dilihat dari jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan seseorang.

AKG Wanita = 655 + (9,6 x BB(kg)) + (1,8 x tinggi badan (cm)) – (4,7 x usia)

= 655 + (9,6 x 43) + (1,8 x 154) - (4,7 x 73)

= 655 + 412,8 + 277,2 - 343,1 = 1002 kkal

• Dilihat dari angka metabolisme basal untuk kecukupan gizi pasien ini sudah sudah sesuai dengan anjuran AKG harian, hanya berlebih sedikit namun masih dalam batas toleransi

• Menurut permenkes No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi, saran energi total harian untuk perempuan berusia 65-80 tahun adalah 1550 kkal, oleh karena itu berdasarkan permenkes, pasien belum mencukupi kebutuhan energi hariannya.

• Variasi makanan pasien masih kurang terutama jenis sayuran yang dikonsumsi

• Frekuensi makan pasien sudah cukup 3x sehari, porsi makan pasien tergolong sudah cukup

• Kualitas makanan pasien sudah memenuhi kriteria 4 sehat (karbohidrat, lauk pauk, sayur, buah), disarankan pasien untuk melengkapi makanannya dengan minum susu misalnya susu untuk lansia

• Jumlah gula yang dikonsumsi rata-rata pasien adalah 4,6 sdm atau setara 69 gram, jumlah ini sedikit melebihi batas konsumsi gula harian yakni 4 sdm atau 60 gram/hari

• Jumlah garam yang dikonsumsi rata-rata pasien adalah 2,3 sdt atau setara 12 gram, jumlah ini melebihi batas konsumsi garam harian yakni 1 sdt atau 5 gram/hari

Pola diet untuk pasien hipertensi yang dianjurkan adalah diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Panduan penyajian menu untuk pasien hipertensi adalah:

• Sayuran: sekitar 5 porsi/hari,

19

• Buah: sekitar 5 porsi/hari,

• Karbohidrat: karbohidrat sehat seperti yang didapatkan dari kentang, sayuran hijau (brokoli, bayam, dll), gandum seperti roti atau sereal,

• Produk rendah lemak: produk-produk yang mengandung lemak baik seperti olive oil, alpukat, dan omega-3 dari ikan,

• Protein seperti protein nabati (produk kedelai dan kacang-kacangan) dan protein hewani seperti (daging tanpa lemak, telur dan ikan),

• Mengurangi makanan dengan kadar garam tinggi: menghindari makanan kaleng atau bahan makanan beku,

• Makanan yang mengandung kalium, kalsium, dan magnesium untuk mencegah disfungsi endotel seperti pada buah pisang, produk susu.

Pola diet untuk pasien diabetes yang dianjurkan sesuai PERKENI adalah:

• Karbohidrat 45-65% total asupan energi, dan dianjurkan berserat tinggi seperti nasi merah

• Glukosa dalam bumbu diperbolehkan untuk penyandang diabetes

• Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori dan tidak melebihi 30% total asupan energi

• Makanan yang perlu dibatasi: daging berlemak, susu fullcream

• Kolesterol <200 mg/hari

• Asupan protein yang dianjurkan 0,8g/kgBB/hari

• Sumber protein: ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu dan tempe

• Kadar natrium yang dianjurkan untuk pasien DM dengan hipertensi adalah <1,5 g/hari

• Garam dapat didapatkan dari bahan makanan seperti garam dapur, soda, pengawe

• Dianjurkan serat dari kacang-kacangan, buah, dan sayuran, Jumlah yang disarankan 14 gram/1000 kalori atau 20-35 gram/hari

20

2.4 Pemeriksaan Fisik

2.4.1 Keadaan Umum

Tabel 9 Pemeriksaan Keadaan Umum, Tanda Vital, Antropometri

Keadaan Umum Hasil

Kesadaran Compos Mentis, GCS 15 (E4M6V5)

Kesan Sakit Tampak sakit sedang

Vital Hasil

Tekanan Darah 170/100 mmHg

Nadi 69 x/menit

Respirasi 16 x/menit

Status Antropometri

Berat Badan 43 kg

Tinggi Badan 154 cm IMT 18,14 kg/m2

Kesimpulan : Pasien mengalami hipertensi grade II dan status gizi kurang (underweight).

2.4.2 Keadaan Kulit

Tabel 10. Hasil Pemeriksaan Kulit

Bercak Kemerahan Tidak ada

Lesi Kulit Lain Tidak ada

Curiga Keganasan Tidak ada

Dekubitus Tidak ada

2.4.3 Pendengaran

Tabel 11 Hasil Pemeriksaan Pendengaran

Temuan Fisik Ya Tidak

Penurunan pendengaran ✓

Pakai alat bantu dengar ✓

21

Serumen impaksi ✓

2.3.4 Penglihatan

Tabel 12. Pemeriksaan Tajam Penglihatan

Mata Kanan Pemeriksaan Mata Kiri

Light perception (1/~)

Visus 1/60 +3,0

Presbiopia +3,0 - Ukuran Kacamata -

Tabel 13 Hasil Pemeriksaan Mata

Temuan Fisik Ya Tidak

Dapat membaca huruf surat kabar ✓

Tanpa kacamata ✓

Dengan kacamata ✓

Katarak

Kanan ✓ (matur)

Kiri ✓

2.3.5

Mulut

Tabel 14 Hasil Pemeriksaan Mulut

Temuan Fisik Buruk Baik

Hygiene mulut ! Ada Tidak

Gigi Palsu !

Lecet di Bawah gigi palsu !

Lecet yang lain (kalau ada jelaskan) !

22

2.3.6 Leher

Tabel 15 Hasil Pemeriksaan Leher

Temuan Normal Abnormal

Derajat gerak !

Kelenjar tiroid !

Bekas luka pada tiroid !

Massa Lain !

Kelainan Limfa

2.3.7 Dada

a. Paru – Paru

Tabel 16 Hasil Pemeriksaan Paru

Kanan Kiri

Inspeksi Simetris Simetris

Perkusi Sonor Sonor

Auskultasi Vesikuler Vesikuler

Suara Napas Tambahan Wheezing (-), Rhonki (-) Wheezing (-), Rhonki (-)

b. Kardiovaskular

Tabel 17 Hasil Pemeriksaan Bunyi Jantung

Jantung Kanan Kiri

Irama Reguler Reguler

Bising - -

Gallop - -

23
!

2.3.8 Abdomen

Tabel 18 Hasil Pemeriksaan Abdomen

Pembesaran Hati Tidak Ada

Massa Abdomen Tidak ada

Bising Usus 3-4 x/menit

Nyeri Tekan Tidak ada

Cairan Asites Tidak ada

Pembesaran Limpa Tidak ada

2.3.9 Muskoloskeletal

Tabel 19 Hasil Pemeriksaan Muskuloskeletal

Temuan Klinis Tidak ada Tulang belakang Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki

Deformitas ✓

Gerak terbatas ✓

Nyeri ✓

Benjolan / Peradangan ✓

2.3.10 Status Neurologis

Tabel 20. Hasil pemeriksaan neurologis

Saraf Kranial (I-XII) Dalam batas normal

Tanda rangsang meningeal Tidak dilakukan pemeriksaan

Refleks fisiologis

24
Biceps +2/+2 Triceps +2/+2 Achilles +2/+2 Patella +2/+2
patologis
Refleks

Babinski -/-

Chaddock -/-

Hoffman-Tromner -/-

Kekuatan Otot

Ekstremitas Atas 5555/5555

Ekstremitas Bawah 5555/5555

Tonus Otot

Ekstremitas Atas Normotonus/Normotonus

Ekstremitas Bawah Normotonus/Normotonus

Sensibilitas

Eksterospektif/rasa permukaan

Rasa raba/nyeri N/N

Rasa suhu Tidak dilakukan pemeriksaan

Proprioseptif/rasa dalam

Rasa raba Tidak dilakukan pemeriksaan

Rasa gerak Tidak dilakukan pemeriksaan

Rasa getar Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan kesimbangan

Romberg Dalam batas normal

Romberg dipertajam Dalam batas normal

Tandem gait Dalam batas normal

25

2.6

- Katarak Senilis Matur OD

- Hipertensi grade II

- Underweight

2.7 Tatalaksana

Tabel 21. Obat yang diberikan

No Nama Obat

1 Metformin 500 mg 3x1

2 Simvastatin 20 mg 2x1

3 Amlofipine 10 mg 1x1

4 Captopril 25 mg 3x1

5 Vitamin B12 1x1

6 Artificial Tears Eye Drop 4 dd gtt 1

2.8

- Pemeriksan mata foto fundus untuk menyingkirkan kemungkinan retinopati hipertensi/diabetes

- Pemeriksaan lab fungsi ginjal (ureum, kreatinin, eGFR)

26
2.5 Data Penunjang Diagnosis Klinis Saran Pemeriksaan

2.10 Sindroma Geriatri

Tabel 22 Sindrom Geriatri

Sindroma Geriatri

Infection

Iatrogenic

Impairment of Vision

Impairment of Hearing

Intellectual Impairment

Incontinence

Immobilization

Ada/Tidak

Tidak ada

Tidak ada

Ada (Katarak)

Tidak ada

Tidak ada

Tidak Ada

Tidak ada

Postural Instability Ada (Gangguan Sistem Penglihatan e.c Katarak)

27
2.9 Pohon Masalah Gambar 1. Pohoh Masalah

Inanition (Malnutrisi)

Insomnia

Isolation (Depression, Anxiety, Stress)

Impecunity (Kemiskinan)

Impotence

Impaction of Fecal

Immunodeficiency

Ada (underweight)

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

28

2.11 Daftar Masalah dan Rencana Penanganannya

Tabel 23 Daftar Masalah dan Rencana Penanganannya

Aspek Indikator Masalah Diagnosis Indikator Pendekatan Komprehensif Kepada Pasien

Biologis Penglihatan buram Katarak Senilis Matur OD

• Menganjurkan pasien untuk meminta bantuan orang terdekat saat ingin membaca

• Menganjurkan pasien untuk dilakukan operasi

katarak pada mata kanannya

• Menganjurkan pasien untuk selalu

berpegangan pada sesuatu/benda yang kuat

salan berjalan terutama pada malam hari

Indikator Pendekatan Komprehensif Kepada Keluarga/Caregiver

• Membantu pasien jika ingin membaca

tulisan

• Memberikan dorongan kepada pasien untuk dioperasi

• Memberikan lampu yang terang di dalam rumah, untuk ruangan 3x3m dapat

menggunakan lampu minimal 8 watt

• Membantu merapikan tata letak ruangan agar tidak tertabrak pasien

Biologis Tekanan darah

170/80 mmHg

Hipertensi grade II

• Minum obat secara teratur dan rutin kontrol ke faskes

• Menghindari makanan asin dan batasi garam sehari 1 sdt

• Mengikuti anjuran makan berdasarkan diet

DASH

• Melakukan olahraga seperti aerobik 3x seminggu dengan intensitas sedang selam 30 menit

• Periksa tekanan darah berkala dan dibuat jurnal harian

• Membantu membuat jadwal minum obat

• Menyediakan kotak obat khusus yang sudah dikelompokkan, sehingga pasien mudah dalam mengingat obat yang harus diminum

• Membantu menyiapkan makanan yang sesuai DASH

• Mengantar pasien rutin kontrol ke faskes setiap bulan agar tidak kehabisan obat

• Membantu memfasilitasi alat pengukur tekanan darah otomatis

Biologis IMT 18,14 kg/m2

Underweight

• Menganjurkan untuk menambah porsi makan sampai batas maksimal 1550 kkal sesuai

• Membantu pasien dalam memilih makanan yang sesuai dan disukai pasien

29

Aspek Indikator Masalah Diagnosis Indikator Pendekatan Komprehensif Kepada Pasien Indikator Pendekatan Komprehensif Kepada Keluarga/Caregiver

permenkes

• Menganjurkan untuk melengkapi kualitas makanan sesuai anjuran untuk underweight

• Menganjurkan untuk minum susu khusus lansia

agar nafsu makan bertambah

• Mendorong pasien untuk makan dengan cara mengingatkan dan menyiapkan saat jadwal makan

Biologis Riwayat Diabetes mellitus tipe II

DM Tipe II

• Menganjurkan untuk mengikuti pola diet sesuai PERKENI

• Batasi konsumsi gula sehari 4 sendok makan

• Minum obat teratur dan rutin kontrol ke dokter setiap bulan

• Periksa gula darah secara berkala dan dibuat ke dalam jurnal harian

• Membantu pasien dalam memilih makanan yang sesuai PERKENI

• Membuat kotak obat khusus untuk pasien agar pasien tidak kesulitan dalam mengenali obat

• Mengantar pasien periksa gula darah berkala ke faskes terdekat/di posbindu

Psikologis Usia >60 tahun (lansia), suami dan ketiga anaknya sudah meninggal

Risiko depresi pada lansia

• Memberikan semangat dan motivasi pada pasien untuk tetap menjalani hidup dengan bahagia dan sehat

• Menyarankan untuk mengalihkan pikiran ke hal lain yang membuat pasien bahagia

• Melakukan hobi yang dapat dilakukan semampunya

• Memperhatikan , mengawasi, dan menghibur pasien

• Membantu pasien untuk menjalankan hobinya agar pasien merasa bahagia

Sosial Risiko jatuh tinggi Postural Instability

• Mengedukasi pasien terkait risikonya untuk terjatuh

• Menganjurkan untuk lebih berhati hati dalam beraktivitas, berjalan lebih pelan, berpegangan pada sesuatu yang kuat

• Mengawasi pasien terutama saat pasien sedang mobilisasi

• Mendampingi pasien jika ingin keluar rumah

• Menjaga lantai rumah agar tidak

30

Aspek Indikator

Masalah Diagnosis Indikator Pendekatan Komprehensif Kepada Pasien Indikator Pendekatan Komprehensif Kepada Keluarga/Caregiver

• Menganjurkan untuk menggunakan alat bantu berjalan tongkat/tripod jika ingin berjalan jauh

• Menggunakan alas kaki yang tidak licin

• Gunakan alat bantu penglihatan yang disarankan dokter

• Hindari jalan licin, basah, gelap

• Minta caregiver untuk mendampingi bila ingin keluar rumah

• Kamar mandi memiliki alas pijakan karet anti licin

• Memiliki tempat tidur dengan tinggi 60 cm dan kaki menapak lantai saat duduk di kasur

• Memiliki pencahayaan ruangan minimal 8 watt pada ruang 3x3 m

• Memiliki handrail/pegangan yang kuat ketika

berjalan

• Karpet digulung jika tidak digunakan untuk mencegah tersandung

licin/basah

• Memastikan pencahayaan di rumah cukup

terang

• Memasang pegangan di toilet/kamar mandi

2.12 Resume

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis pada pasien ini adalah katarak senilis matur OD, hipertensi grade II, dan underweight. Sindrom geriatri pada pasien ini adalah impairment of vision, postural instability, inanitiation, pasien memiliki risiko jatuh yang tinggi.

31

2.13 Rencana Perawatan Terapdu (Comprehensive Care)

Tabel 24. Rencana perawatan terpadu

Aspek Pasien Caregiver

Biopsikososial • Menjelaskan untuk rutin kontrol dan teratur minum obat

• Mengatur pola makan sesuai yang dianjurkan

• Olahraga teratur seperti aerobik 3x seminggu selama 30

menit dalam 1 sesi nya

• Menjelaskan kepada caregiver terkait penyakit katarak, hipertensi, underweight serta dampak kondisi yang dialami pasien pada kesehatan

• Lebih meluangkan waktu untuk memperhatikan kondisi pasien

• Menjelaskan kepada caregiver untuk kontrol rutin dan konsumsi obat teratur

• Mengawasi kegiatan sehari hari pasien agar meminimalisir risiko jatuh

Pengkajian fisik

• Menjelaskan tekanan darah pasien 170/80 yang artinya

hipertensi masih belum terkontrol

• Menjelaskan bahwa penglihatan buram pada pasien

diakibatkan katarak pada matanya yang sudah matur, sehingga dianjurkan untuk segera operasi sebelum muncul komplikasi sampai kebutaan

• Menjelaskan jika pasien memiliki instabilitas karena gangguan pada penglihtannya sehingga dianjurkan untuk berhati hati dalam beraktivitas

• Menjelaskan jika pasien memiliki risiko jatuh yang tinggi

sehingga dianjurkan untuk menghindari lantai licin, ruangan gelap, tempat yang tinggi, serta aktivitas berlebih

• Membantu pasien dalam minum obat rutin dan pola makan yang

sesuai serta melakukan terapi latihan fisik

• Membantu pasien dalam membaca, menyediakan pencahayaan yang terang, mengatur tata letak barang agar tidak tersandung pasien

• Membantu memberikan alat bantu berjalan dan mendampingi pasien

• Membantu memberikan alas kaki anti-licin dan menjaga lantai rumah pasien tidak licin/basah

Status

fungsional

• Menganjurkan pasien untuk tetap beraktivitas sehari-hari

semampunya

• Memberikan edukasi mengenai aktivitas fisik yang boleh dan

tidak boleh dilakukan

• Mengawasi pasien dalam melakukan kegiatan aktivitas seharihari

32

Status nutrisi • Berdasarkan skrining MNA pasien memiliki malnutrisi, IMT pasien juga termasuk dalam kategori underweight, pasien dianjurkan memilih makanan yang disukai agar nafsu makan

tidak menurun serta makan gizi seimbang dengan jumlah kalori hingga 1550 kkal/hari

• Membantu pasien dalam memilih makanan yang sesuai dengan pasien serta makanan yang disukai pasien agar pasien mau

makan dengan lahap

Interaksi diantara hal

hal tersebut

Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga pasien jika pasien tetap ingin menjaga kesehatan, pasien dianjurkan untuk rutin kontrol kesehatan ke faskes, meminum obat secara rutin dan tepat waktu, menghindari faktor risiko penyebab keluhan, serta memperhatikan

makanan dengan gizi seimbang sehingga kehidupan pasien lebih baik dan sehat, bagi keluarga pasien dianjurkan untuk selalu berkomunikasi dengan pasien.

Terapi farmakologi

• Metformin 500 mg 3x1

• Simvastatin 20 mg 2x1

• Amlofipine 10 mg 1x1

• Captopril 25 mg 3x1

• Vitamin B12 1x1

• Artificial Tears Eye Drop 4 dd gtt 1

Terapi non farmakologi

• Operasi katarak pada mata kanannya

• Menggunakan alat bantu berjalan

• Mengatur pola makan sesuai anjuran DASH & PERKENI

• Membatasi gula dan garam harian

• Menghindari jalan licin, gelap, tinggi, sempit

33

2.14 Hasil Penanganan

Aspek Indikator Pendekatan

Komprehensif Kepada Pasien

Evaluasi Pendekatan Komprehensif Pada Pasien

Indikator Pendekatan

Komprehensif Kepada Caregiver / Keluarga Pasien

Evaluasi Pendekatan

Komprehensif Pada Caregiver / Keluarga Pasien

Biologis (Katarak Senilis Matur OD)

• Menganjurkan pasien untuk

meminta bantuan orang terdekat saat ingin membaca

• Menganjurkan pasien untuk

dilakukan operasi katarak pada mata kanannya

• Menganjurkan pasien untuk

selalu berpegangan pada sesuatu/benda yang kuat salan berjalan terutama pada malam hari

• Pasien sudah meminta bantuan kepada cucunya jika ingin membaca

• Pasien belum mau operasi karena takut

• Pasien sudah berpegangan pada tembok jika penglihatannya benarbenar memburuk

• Membantu pasien jika ingin membaca tulisan

• Memberikan dorongan kepada pasien untuk dioperasi

• Memberikan lampu yang terang di dalam rumah, untuk ruangan 3x3m dapat menggunakan lampu minimal 8 watt

• Membantu merapikan tata letak ruangan agar tidak tertabrak pasien

• Cucu pasien selalu membantu pasien dalam membaca tulisan

• Anak dan cucu pasien sudah menganjurkan untuk operasi katarak

• Lampu di rumah sudah diganti menjadi 8 watt

• Sebagian barang yang tidak terpakai sudah dipindahkan agar tidak memenuhi ruangan

Biologis (Hipertensi grade II)

• Minum obat secara teratur dan rutin kontrol ke faskes

• Menghindari makanan asin dan batasi garam sehari 1 sdt

• Mengikuti anjuran makan berdasarkan diet DASH

• Melakukan olahraga seperti aerobik 3x seminggu dengan

intensitas sedang selam 30 menit

• Periksa tekanan darah berkala dan dibuat jurnal harian

• Pasien sudah rutin minum obat, namun jarang kontrol ke dokter, kontrol jika obat habis

• Pasien sudah mulai membatasi konsumsi garam

• Pasien sudah mulai mencoba mengikuti anjuran makan DASH sedikit-sedikit

• Pasien belum bisa berolahraga

• Pasien hanya bisa mengukur tekanan darah di faskes/posbindu

• Membantu membuat jadwal minum obat

• Menyediakan kotak obat khusus yang sudah dikelompokkan, sehingga pasien mudah dalam mengingat obat yang harus diminum

• Membantu menyiapkan makanan yang sesuai DASH

• Mengantar pasien rutin kontrol ke faskes setiap bulan agar tidak kehabisan obat

• Membantu memfasilitasi alat pengukur tekanan darah otomatis

• Keluarga sudah membuat jadwal minum obat

• Keluarga sudah menyiapkan kotak obat khusus

• Keluarga sudah membantu memilih makanan yang sesuai rekomendasi

• Keluarga dapat mengantar pasien rutin kontrol

• Keluarga sudah merencanakan membeli pengukur tekanan darah otomatis

34

Aspek Indikator Pendekatan Komprehensif Kepada Pasien

Biologis (Underweight)

• Menganjurkan untuk menambah porsi makan sampai batas maksimal 1550 kkal sesuai permenkes

• Menganjurkan untuk melengkapi kualitas makanan sesuai anjuran

untuk underweight

• Menganjurkan untuk minum susu khusus lansia

Evaluasi Pendekatan Komprehensif Pada Pasien

• Pasien sudah mulai menambah porsi makan

• Pasien sudah menambahkan jenis karbohidrat lainnya pada makanannya

• Pasien kurang suka susu

Indikator Pendekatan Komprehensif Kepada Caregiver / Keluarga Pasien

• Membantu pasien dalam memilih makanan yang sesuai dan disukai pasien agar nafsu makan bertambah

• Mendorong pasien untuk makan dengan cara mengingatkan dan menyiapkan saat jadwal makan

Evaluasi Pendekatan Komprehensif Pada Caregiver / Keluarga Pasien

• Keluarga sudah membantu memilih makanan yang disukai pasien

• Keluarga sudah selalu mengingatkan pasien untuk makan sesuai jadwalnya

Biologis (Diabetes

Mellitus Tipe II)

• Menganjurkan untuk mengikuti pola diet sesuai PERKENI

• Batasi konsumsi gula sehari 4 sendok makan

• Minum obat teratur dan rutin kontrol ke dokter setiap bulan

• Periksa gula darah secara berkala dan dibuat ke dalam jurnal harian

Psikologis lansia • Memberikan support moral dan semangat untuk menjalani hidup meskipun bertambah usia dan

semakin terbatas dalam melakukan kegiatan

• Membantu menemukan hobi baru yang dapat dapat dilakukan untuk menghindari depresi di usia tua

• Pasien sudah mulai mengikuti anjuran PERKENI

• Pasien sudah membatasi minum kopi dan teh manis

• Pasien sudah minum obat teratur namun jarang kontrol ke dokter

• Pasien hanya bisa ukur gula darah di faskes terdekat sehingga belum bisa membuat jurnal harian

• Pasien merasa cukup dan puas dalam kondisi yang ia alami saat ini walau ada keterbatasan sedikit dalam melakukan aktivitas

• Pasien senang melakukan aktivitas baru yang digemari untuk mengisi waktu luang

• Membantu pasien dalam memilih makanan yang sesuai PERKENI

• Membuat kotak obat khusus untuk pasien agar pasien tidak kesulitan dalam mengenali obat

• Mengantar pasien periksa gula darah berkala ke faskes terdekat/di posbindu

• Keluarga sudah memabantu memilih makanan yang sesuai

• Keluarga sudah membuatkan kotak obat khusus pasien

• Keluarga mau mengantar pasien untuk cek gula darah berkala ke faskes terdekat

• Keluarga selalu memperhatikan dan mengawasi pasien

• Membantu pasien menjalankan hobi agar merasa bahagia dan tidak depresi

• Keluarga sudah memahami kondisi pasien dan selalu mengawasi serta memperhatikan pasien

• Keluarga pasien bersedia meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama

35

Aspek Indikator Pendekatan Komprehensif Kepada Pasien

Postural Instability

• Mengedukasi pasien mengenai keadaannya saat ini, dimana pasien mungkin lebih terbatas dalam melakukan aktivitas dan memerlukan kehati-hatian serta pengawasan.

• Menghimbau agar pasien menggunakan alat bantu jalan seperti tongkat untuk mengurangi risiko jatuh.

Evaluasi Pendekatan Komprehensif Pada Pasien

• Pasien mengerti akan keterbatasannya untuk melakukan beberapa aktifitas dan menghindari kegiatan yang dapat meningkatkan risiko terjatuh atau terjadinya trauma

• Pasien memiliki tongkat sebagai alat bantu jalan dan mulai rutin digunakan

Indikator Pendekatan Komprehensif Kepada Caregiver / Keluarga Pasien

• Meminta keluarga untuk selalu mengawasi keadaan pasien, terutama saat pasien melakukan aktivitas berat/saat pasien mobilisasi

• Menghimbau keluarga pasien untuk menggunakan alas yang tidak licin di kamar mandi

Evaluasi Pendekatan Komprehensif Pada Caregiver / Keluarga Pasien

• Keluarga berusaha selalu mengawasi kegiatan pasien dan membantu jika pasien ingin melakukan kegiatan namun terdapat keterbatasan

• Keluarga mulai memasang karet anti licim pada lantai kamar mandi dan membuat pegangan di dinding agar mencegah tergelincir pada saat pasien ke kamar mandi.

Risiko Jatuh

• Menggunakan alas kaki anti licin

• Lantai rumah tidak licin atau

basah

• Kamar mandi memiliki alas pijakan karet anti licin

• Memiliki tempat tidur dengan tinggi 60 cm dan kaki menapak lantai saat duduk di kasur

• Memiliki pencahayaan ruangan minimal 8 watt pada ruang 3x3 m

• Memiliki handrail/pegangan yang kuat ketika berjalan

• Karpet digulung jika tidak

digunakan untuk mencegah tersandung

• Pasien sudah memiliki sandal anti licin

• Lantai rumah tidak licin karena selalu di pel kering

• Kamar mandi hanya memiliki keset kain, dianjurkan untuk menggunakan alas pijakan karet

• Tempat tidur pasien memiliki tinggi 60 cm dan kaki pasien dapat menapak lantai saat duduk

• Lampu yang digunakan pasien sudah diganti menjadi 8 watt di kamar dan 12 watt di ruang tamu

• Tidak ada handrail pada rumah pasien, pasien menggunakan benda yang kuat/berpegangan pada tembok saat berjalan

• Tidak ada karpet di rumah pasien

• Keluarga mengawasi pasien jika pasien mobilisasi

• Memfasilitasi kebutuhan pencegahan risiko jatuh pada pasien

• Keluarga sudah memantau dan menanyakan keinginan pasien jika pasien hendak berjalan ke area yang jauh sehingga dapat dibantu

• Keluarga sudah memfasilitasi sebagian kebutuhan pencegahan risiko jatuh pada pasien

36

REFERENSI

1. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Lanjut usia (Lansia) di Indonesia. 2018.

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Gangguan Penglihatan di Indonesia. INFODATIN. 2018.

3. Adnan A. Cataract [Internet]. StatPearls. 2022 [cited 2023 Mar 29]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539699/

4. Apriani M. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK PADA LANSIA. Journal of Health Science. 2021;1:6–13.

5. Rahmawati I. Hubungan katarak dengan tingkat kemandirian Lansia di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU) Provinsi Bengkulu. Jurnal Ners Lentera. 2020;8:17–24.

6. Shiels A, Hejtmancik JF. Biology of Inherited Cataracts and Opportunities for Treatment. Annu Rev Vis Sci. 2019;5:123–49.

7. Lisnawati A. PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASIEN USIA LANJUT SEBELUM DAN SETELAH OPERASI KATARAK. Medical and Health Science Journal. 2020;4:63–8.

8. Lamoureux EL, Fenwick E, Pesudovs K, Tan D. The impact of cataract surgery on quality of life. Curr Opin Ophthalmol. 2011;22:19–27.

9. Bandhu S, Vabale Y, Sambarey P, Walke A, Raje S. Impact of cataract on the quality of life of rural patients in India. Journal of Clinical Ophthalmology and Research. 2016;4:75.

10. BAYRAKTAR Ş, CEBECİ Z, GÖZÜM N, GÜCÜKOĞLU A. ASSESSMENT OF VISION-RELATED QUALITY OF LIFE BEFORE AND AFTER CATARACT SURGERY AMONG SENILE CATARACT PATIENTS. İstanbul Tıp Fakültesi Dergisi. 2016;79:54–54.

37
38
Lampiran 1. Dokumentasi home visit

Lampiran 2. Food recall 24-hour

Tabel 25 Food Recall (Sebelum Puasa)

• Lontong isi sayur

• Teh manis hangat

• Beras, air, wortel, kentang, garam, merica

• Teh celup, gula, air

1 buah • 1 gelas

Selingan - - - - - -

• Nasi putih

• Sawi rebus

• Ikan mas goreng

siang (12.00)

• Kopi hitam manis

• Air putih

• Nasi putih

• Sawi rebus

• Beras, air

• Sawi, air

• Ikan mas, garam, bumbu ungkep, minyak

• Kopi bubuk, gula, air

• Air mineral

• 1/2 centong

• 3 daun

• 1/2 potong

• 1 gelas

• 2 gelas

(18.00)

• Ikan mas goreng

• Air putih

• Beras, air

• Sawi, air

• Ikan mas, garam, bumbu ungkep, minyak

• Air mineral

Selingan Buah pisang Buah

• 1/2 centong

• 3 daun

• 1/2 potong

• 2 gelas

- 1 sdt

39
Waktu (Jam) Nama makanan atau minuman Bahan makanan Jumlah Kalori (kkal) Gula (URT) Garam (URT) URT Makan Pagi (7.00) • Ubi rebus • Teh manis hangat • Ubi, air • Teh celup, gula, air • 1 buah ubi kecil • 1 gelas 90 140 3 sdmSelingan (10.00) Buah pisang Buah pisang 1 buah 90 -Makan siang (12.00) • Nasi putih • Lalapan labu siam rebus • Lele goreng • Air putih • Beras, air • Labu siam, air • Lele, bumbu ungkep, garam, micin, minyak • Air mineral • 1/2 centong • 2 buah • 1 potong • 2 gelas 120 80 105 0 - 1 sdt Makan malam (18.00) • Nasi putih • Lalapan labu siam rebus • Telur dadar • Air putih • Beras, air • Labu siam, air • Telur, bawang, cabai, garam, micin, minyak • Air mineral • 1/2 centong • 2 buah • 1 butir
120 80 150 0 - 1 sdt
- -TOTAL 975 3 sdm 2 sdt Waktu (Jam)
Bahan makanan Jumlah Kalori (kkal) Gula (URT) Garam (URT) URT
• 2 gelas
Selingan - - -
Nama makanan atau minuman
Makan Pagi (7.00)
180 140 3 sdm 0,5 sdt
Makan
120 70 120 140 0 3 sdm 1
sdt Makan malam
120 70 120 0
1 buah 90
-
pisang
-

• Bubur ayam

• Teh manis hangat

• Beras, air, bawang daun, kecap, minyak, garam, merica

• Nasi putih

• Sawi rebus

• Ikan bandeng goreng

• Air putih

• Nasi putih

• Sawi rebus

• Ikan bandeng goreng

• Air putih

• Sawi, air

• Beras, air

• Sawi, air

• Ikan bandeng, kunyit, cabai, bawang, garam minyak, ketumbar, gula

40 (20.00) TOTAL 1170 6 sdm 2,5 sdt Waktu
Nama makanan
minuman Bahan makanan Jumlah Kalori (kkal) Gula (URT) Garam (URT) URT
Pagi
(Jam)
atau
Makan
(7.00)
• 1/2 porsi • 1 gelas 180 140 3 sdm 0,5 sdt
-
- - - -
• Teh celup, gula, air
Selingan
-
Makan siang (12.00)
• Beras, air
• 1/2 centong • 3 daun • 1/2 potong • 2 gelas 120 70 160 0 1 sdm 1 sdt
• Ikan bandeng, kunyit, cabai, bawang, garam minyak, ketumbar, gula • Air mineral
Makan malam (18.00)
centong
3
1/2 potong
2
120 70 160 0 1 sdm 1 sdt Selingan (20.00) Buah Semangka Buah Semangka 1 iris 30 -TOTAL 1050 5 sdm 2,5 sdt
• Air mineral • 1/2
daun •
gelas

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.