Kurator: Bangkit Mandela, Cahaya Novalinda, Chellsa Sevia C., Hasanudin Haqi, Hamdan Tamimi
ari perbincangan dengan warga Desa Kalisat Barat, kami belajar bahwa arsip tak melulu hal yang eksotis, mewah, ataupun berupa dokumen langka. Mudahnya, arsip adalah ingatan yang telah mengambil wujud fisik.
Pameran “Sudut Lain Kalisat” mengangkat tema kekerabatan. Kerabat bermakna “yang dekat”, atau masih sedarah daging. Konon, saudara juga mengandung makna yang sejalan dengan tema ini, yakni satu udara. Berangkat
2022
Misalnya, kami menemukan vespa tua yang masih bisa meraung sebagai penampung ingatan masa muda Cak Har. Begitu juga ketika tak sengaja membuka buku pelajaran milik Catryne, anak Cak Har, saat duduk di kelas 5 SD. Melalui catatannya kami menemukan serpihan pengetahuan yang masih berkaitan dengan keseharian di sudut lain Kalisat. Maka kami membiarkan Catryne kecil menyisipkan dirinya dalam catatan kaki.
Ketika tidak menemukan arsip yang diharapkan seperti foto-foto tua (karena di masa itu tustel merupakan barang langka), foto KTP dan cerita warga telah cukup mengisi kekosongan narasi. Ada pula benda koleksi warisan yang bernyawa, seperti celurit yang ditarik Cak Har pada sepasang batu karang di daerah Pulau Nusa Barong atau tombak pemandu angin warisan ayahnya.
KALISAT
D
LOKAKARYA KURATOR SEJARAH, ARSIP, DAN INGATAN WARGA
Sudut Lain Kalisat Jauh di Mata, Dekat di Rumah
59