Kurator: Ahmad Hafid H.R., Alfi Hidayati, Danny Hartanto K., M. B. Zidan Fadlan, Naula Qanita
Jati diri Lek Jumali tidak tercermin dari seberapa “megah dan terang” tempat tinggalnya, namun lahir dari respon dirinya terhadap ruang yang ia miliki. Misalnya, jika warga lain membangun pagar agar terasa nyaman, Lek Jumali
justru dengan tenang tinggal di rumah yang berdiri terbuka di atas tanah kuburan. Di sana ia merasa nyaman dan aman berbekal kenangan. Pameran ini mencoba bercerita tentang sosok Lek Jumali, tentang cara Lek Jumlai merespon segala kenangan di rumahnya, dari yang bersifat traumatis maupun utopis. Kami berharap pameran ini dapat menjadi refleksi bagi kita untuk belajar menerima rumah dan segala kenangan di dalamnya dengan damai, sebagaimana yang dilakukan oleh Lek Jumali.
2022
alisat merupakan salah satu kecamatan di Jember dengan jumlah penduduk 74.962 jiwa yang sebagian besar beretnis Madura. Bagi kebanyakan warga Kalisat, rumah menjadi perwujudan karakter diri beserta segala pencapaian mereka. Anggapan tersebut tidak berlaku bagi Lek Jumali, seorang pria supel berusia 58 tahun yang juga tinggal di Kalisat. Lek Jumali menghuni sebuah rumah yang sangat sederhana, kontras dibandingkan dengan rumah-rumah sekitarnya yang menonjolkan identitas serta jati diri pemiliknya.
KALISAT
K
LOKAKARYA KURATOR SEJARAH, ARSIP, DAN INGATAN WARGA
Roma dan Jumali
I. MEMBANGUN DAN MENGHIDUPI Sehari-hari Lek Jumali bekerja sebagai tukang bangunan. Ia membangun, memperbaiki, dan mempercantik rumah-rumah
79