SEF Menyapa II, 2013 "Globalisasi dan Ekonomi Islam"

Page 1

sudutpandang

insightfromauthor Ekonomi Islam

“It has been said that arguing against globalization is like arguing against the laws of gravity� (Kofi Annan)

Foto: Dok. Pribadi

Sebuah Pertahanan Terhadap

Kemajuan teknologi yang begitu pesat dan peradaban budaya Oleh: Doddy Purwoharyono

manusia di dunia yang bersifat dinamis semakin mendukung

Globalisasi

terbentuknya warga dunia. Masyarakat dunia saling berhubungan, berinteraksi, dan berpengaruh bagi lingkungannya. Inilah yang kerap disebut dengan globalisasi. Aktivitas ekonomi menjadi kegiatan masyarakat dunia yang tak Ketua Umum Andira Barmana Sekjen Nurul Wakhidah Redaktur Departemen Kajian SEF UGM Shufi Al Ichsanu Brata Nilawati Nur Isnaini Masyithoh M. Ibnu Thoriqul Aziz Nur Mutiara Sholihah Lailul Marom

terpisahkan. Kompleksitas permasalahan ekonomi semakin tinggi dengan semakin tingginya tingkat dependensi antarnegara. Krisis di suatu negara dapat berpengaruh di negara lain dalam kurun waktu singkat. Kelangkaan dan bencana di suatu negara berpengaruh pada aktivitas di belahan dunia lainnya. Ilmu ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu diharapkan mampu mengkaji permasalahan-permasalahan ekonomi dewasa ini. Umer Chapra dalam “Global Economic Challenges and Islam� menyebutkan tiga tantangan ekonomi global saat ini di antaranya: (1) bagaimana memperkenalkan suatu kondisi global yang harmoni, (2) bagaimana menggunakan sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan, dan (3) bagaimana

Desain dan Layout Departemen Media SEF UGM Ristiani Puji Lestari Rofiqi Kurnia

memanfaatkan insitusi-institusi secara efektif dalam rangka pembangunan ekonomi dan harmoni sosial. Ketiga tantangan ini menjadi hal-hal yang selalu menarik untuk dikaji sebagaimana Chapra mengungkapkan peran Islam. "Islamic principles uphold respect for others, tolerance and peaceful co-existence."

1 SEF MENYAPA Edisi II. 2013

Arus globalisasi kian hari kian deras. Memetik dari warta di merdeka.com (2012) di Indonesia telah terkena arus yang sangat besar, mulai dari arus perdagangan (yang didominasi oleh kekuatan China), arus budaya (yang sedang tren oleh budaya Korea), dan arus modal (total modal asing yang masuk sekarang ini jumlahnya Rp 15,4 triliun yang didominasi pembelian Surat Utang Negara (SUN) yang terjadi di bulan Januari. Seiring derasnya arus globalisasi ini, maka tidak bisa dipungkiri perekonomian semakin dikuasai oleh beberapa negara. Islam sebagai suatu ideologi pun tak hanya diam. Ekonomi Islam mulai berkembang seiring dengan kegagalan-kegagalan yang dialami oleh perekonomian liberalis, kapitalis maupun sosialis di beberapa tahun silam. Walaupun pengaruh tersebut sempat menimbulkan konflik di berbagai negaramisalnya Amerika Serikat, ternyata tak menyurutkan langkah

menahan globalisasi terutama dari penguasaan modal oleh beberapa pihak. Demi kemaslahatan orang banyak, itulah prinsip yang dipegang Ekonomi Islam. Ekonomi Islam memiliki fokus pada distribusi, apabila hal tersebut dilaksanakan, sangat dimungkinkan bila hal ini dapat menjadi sebuah pertahanan yang kokoh terhadap perekonomian global yang disinyalir akan semakin liberal. Selain itu, sebagai umat Islam, masih ada dan semakin banyak yang berharap adanya kesatuan Islam dalam bentuk satu pemimpinKekhalifahan. Sehingga sangat mungkin suatu saat nanti, sebagai akibat globalisasi yang memampukan segala sesuatunya terkoneksi dengan mudah, Islam menjadi jaya. Dapat menguasai perekonomian dunia, dan menemui masa emasnya seperti pada fase kekhalifahan Kulafaur Rasyidin. Faktor lain yang menjadikan ekonomi Islam sebagai sebuah pertahanan yaitu hukum Syariah. Sebagai contoh

adalah larangan riba sehingga meminimalisir krisis keuangan,larangan tadlis atau penipuan, adanya lembaga Hisbah (pengawas yang mengawasi kegiatan ekonomi). Ditambah, prinsip-prinsip serta ideologi dasar yang melandasi ekonomi Islam, yaitu tauhid (keesaan tuhan), 'Adl (keadilan), Nubuwwah (kenabian), Khilafah (pemerintahan), Ma'ad (hasil), Multiple Ownership, Freedom to Act, Social Justice, dan akhlak. Kombinasi faktor tersebut menguatkan peranan ekonomi Islam dalam kancah internasional. Apabila diterapkan akan mampu menjadi tameng pertahanan akan derasnya arus globalisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sekarang tinggal kembali ke dalam diri umat muslim sendiri, sudah siapkah untuk menerapkan prinsip-prinsip diatas di tengah boomingnya globalisasi? Jangan sampai falsafah akidah dan muamalah di atas justru hilang ditelan arus globalisasi, minim aplikasi hanya tinggal teori.

SEF MENYAPA Edisi II. 2013

2


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.