Hari Pertama Sekolah, SDH Lippo Village First Day of School, SDH Lippo Village
DAFTAR ISI Contents
9th Edition / October 2016 2
Kata Sambutan Editorials
3
Catatan Teologia: Apa artinya “All for Jesus” Theological Notes: What “All for Jesus” means
4 Implementasi Tema Sekolah Implementation of School Theme Heinz Pearly Wokas The Tarapa Family
Publishing Team PUBLISHER Yayasan Pendidikan Pelita Harapan ADVISOR Gunawaty Tjioe MANAGING EDITOR Oh Yen Nie WRITING EDITOR Nina Agustina, Tara Ekaputri LAYOUT & DESIGN Tara Ekaputri
8 Acara-Acara Sekolah School Events Kehadiran SDH di Kupang UJC Speech Competition SDH Cikarang Kolase: Prestasi SDH Manado Pengenalan Lingkungan Sekolah (MOS) Kolase: SDH LV Smart Competition 14 LIPUTAN KHUSUS: Sekolah-sekolah Baru SPECIAL REPORT: New Schools Kesaksian dari SDH Bangka Kesaksian dari SDH Kupang Kesaksian dari SDH Holland Village 22 Kesaksian Siswa Student Reflection 24 Bacaan Bulan Ini Monthly Book Review 25 Pembukaan Kembali SMA SDH LV SDH LV High School Re-opening
Cover Belakang: Iklan OTA Back Cover: Foster Parents Programme
SDH Schools SDH Lippo Village (Senior) Jl. Mentawai no. 201 Taman Imam Bonjol Lippo Village, Tangerang 15811 Tel. (021) 557 99 757 SDH Lippo Village (Junior) Jl. Gunung Rinjani no. 8 Taman Himalaya Lippo Village, Tangerang 15811 Tel. (021) 546 1001 SDH Cikarang Jl. Palem Kuning Raya no.2 Taman Beverli Lippo Cikarang, Bekasi 17530 Tel. (021) 899 00 970 SDH Daan Mogot Jl. Bedugul no.1 Daan Mogot Baru, Jakarta 11840 Tel. (021) 543 75 663/7 SDH Makassar Jl. Gunung Agung no.201 Tanjung Bunga, Makassar 90134 Tel. (0411) 811 4460 SDH Manado Jl. Laut Aru 1 Lingkungan IV no.103 Kel. Ranotana, Kec. Sario, Manado 95116 Sulawesi Utara Tel. (0431) 823 001/3 SDH Kupang Jl. Veteran RT014/RW004 Kel. Fatululi, Kec. Oebobo Kota Kupang, NTT Tel. 0821 9722 3022 SDH Holland Village Jl. A. A. Maramis, Paniki Kec. Mapanget, Manado Sulawesi Utara Tel. 0852 9705 9599 SDH Bangka Jl. Soekarno Hatta (d/h Raya Koba) Kel. Dul, Kec. Pangkalan Baru Kab. Bangka Tengah Kepulauan Bangka Belitung Tel. (0717) 910 6439
www.sdh.sch.id TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
1
KATA SAMBUTAN Editorial Greeting
~ SD H ~
Uniqueness Kita bersyukur di tahun ajaran 2016/17 Sekolah Dian Harapan (SDH) membuka tiga sekolah baru di Kupang, Holland Village (Manado), dan Bangka, dan mendapatkan sambutan yang antusias dari para orangtua dan masyarakat. Apa yang menjadi keunikan SDH yang menjadi pertimbangan bagi orangtua yang hendak menyekolahkan anaknya di SDH?
What are the uniqueness of SDH that becomes parents consideration?
Visi. SDH adalah sekolah-sekolah yang berpusatkan pada Kristus dengan visi Pengetahuan Sejati, Iman dalam Kristus, dan Karakter Ilahi. Visi inilah yang menggerakkan segenap pembelajaran, kurikulum, seleksi guru, cara mengajar, interaksi, komunikasi, disiplin, pemilihan program dan aktifitas siswa, maupun penilaian dan evaluasi siswa.
Vision. SDH schools are Christ-centered, bearing True Knowledge, Faith in Christ, Godly Character as the schools’ vision. This vision has fuels every learning process, curriculum, teacher selection process, teaching methods, interaction, communication, discipline, students’ program and activity selection as well as students’ assessment and evaluation.
Second Home. Murid dididik oleh guru yang melayani dengan hati layaknya seperti orangtua. SDH percaya bahwa orang tua adalah pendidik utama anak-anak mereka.
Second Home. Students are taught by highly qualified teachers who serve with hearts as their parents at school. SDH believes that Parents are the prime educators of their children.
Pendidikan Holistis. SDH percaya manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk holistis; pendidikan tidak bisa hanya “menabung” informasi di benak anak, namun perlu mengusahakan pendidikan yang mengubah hidup melalui pengetahuan kognitif (head), iman dan hati (heart) dan ketrampilan (hands).
Holistic Education. SDH believes that people are created by God as holistic beings; that education cannot just stop at “saving” information in children’s heads, but needs to also strive for an education that change lives through cognitive (head), faith and heart (heart) and skill (hands) approaches.
Talenta dan Panggilan. Tuhan memberikan talenta yang berbeda-beda kepada setiap murid. Berbagai pembelajaran dan aktifitas, baik di dalam maupun di luar kelas ditujukan untuk membantu para murid menemukan, mengembangkan dan menggunakan talenta mereka yang unik untuk menjadi berkat bagi orang lain. Mereka juga diarahkan untuk menggumuli apa yang menjadi panggilan Tuhan dalam hidup mereka sehingga secara komprehensif dapat memilih jurusan yang tepat di perguruan tinggi.
Talent and Calling. God gave diverse talents to each and every child. Various learning process and activities, whether inside or outside of the classroom is purposed to help students find, develop and use their unique talents to bring blessings for others. They are also guided to reflect and seek God’s specific calling in their lives, so that they can comprehensively choose appropriate majors as they move on to universities.
Doa dan pengharapan kita, melalui SDH, anakanak dapat bertumbuh mengenal Pencipta dan Penebusnya, dapat mengenali dan mengembangkan talenta, serta meresponi panggilan Tuhan dalam hidup mereka.
2
We are thankful that in the 2016/17 Academic Year Sekolah Dian Harapan (SDH) has launched three new schools in Kupang, Holland Village (Manado) and Bangka, and acquired enthusiastic welcome from local parents and community.
Our hope and prayers are that, through SDH, children could grow to know their Creator and Savior; they could perceive and develop their talents, and respond to God’s calling in their lives.
Blessings, Dr. Gunawaty Tjioe, B. Ed., M. Pd. SDH SLH School System Coordinator UPH Vice President of Academic Affairs
Apa Artinya
“A ll for Jesus”?
Mengenali tema sekolah lebih jauh | Understanding the school theme further Disusun oleh / Written by Professional Development and Curriculum Enrichment Team Disarikan oleh/Summarized by Rene Mario U. Sompie
Segala sesuatu diciptakan oleh Kristus. Kolose 1:16 dan Yohanes 1:3 dengan spesifik menyatakan bahwa Kristuslah yang menciptakan alam semesta ini. Hal ini bukan untuk mengecilkan peran Bapa dan Roh Kudus dalam penciptaan namun untuk menunjukkan keutamaan Kristus atas semua ciptaan.
Everything was created by Christ Colossians 1:16 and John 1:3 specifically proclaims that Christ is the who created the whole universe. This matter is not to belittle the role of Father and of the Holy Spirit in The Creation but to show the pre-eminence of Christ above all of His creations.
Kristus adalah pemilik seluruh alam semesta dan segala isinya. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya (Maz.24:1). Kristus adalah Pencipta dan juga Pemilik alam semesta ini. Tidak ada sebutir pasir pun yang atasnya setan bisa mengklaim bahwa itu adalah miliknya. Segala ciptaan, baik di sorga dan di bumi adalah milik Kristus. Ini adalah ownership by creation, maksudnya adalah kepemilikan Kristus yang bersifat mutlak dan kekal ini adalah karena Dia adalah pencipta segala sesuatu.
Christ is the owner of the universe and everything else in it. GOD is the owner of Earth and everything that is in it, and the universe and everything that resides in it (Psalms 24:1). Christ is The Creator and also The Owner of this universe. No bead of sand that is below the devil can be claimed by him. Every creation, whether in Heaven and on Earth belongs to Christ. This is the Ownership by Creation, defined as an ownership by Christ that is absolute and eternal because He is The Creator of every thing.
Dosa masuk kedalam ciptaan melalui kejatuhan manusia. Kejatuhan Adam di Taman Eden mewakili kejatuhan seluruh umat manusia (Roma 5:12) Kejatuhan manusia juga mengakibatkan kejatuhan seluruh ciptaan. Maksudnya adalah relasi Shalom antara Allah, manusia dan seluruh ciptaan sudah dicemarkan dan dirusak oleh dosa. Posisi manusia yang awalnya dicipta menurut gambar dan rupa Allah kemudian ingin menjadi seperti Allah. Status manusia berubah menjadi seteru Allah. Natur berdosa manusia punya kecenderungan yang terus menerus menghasilkan perbuatan dosa.
Sin enter The Creation through the Fall of Man. The fall of Adam in the Garden of Eden represents the fall of mankind (Romans 5:12). The Fall of Man also causes the Fall of Creation. Meaning that every Shalom relationship between God, man and every creations have been infected and broken by sin. Man, whom at the start created according to the image of God, slowly desires to be like God. And the status of man gradually becomes equal as God. Man’s sinful nature tends to create sin continually.
Sinful Man becomes God’s again through the redemption from Christ Manusia berdosa menjadi milik Allah kembali Christ restores Shalom again inside man’s consciousness. lewat penebusan Kristus. Their position and status is made right again and they Kristus merestorasi Shalom kembali dalam diri are given a new nature that is continually sanctified. manusia. Posisi dan status dihadapan Allah The old self of man is left behind once and for all but dibenarkan dan manusia diberikan natur manusia God wants the people that He has redeemed to equip baru yang terus menerus dikuduskan. Manusia yang the behavior of a new man who will always be renewed, lama ditanggalkan satu kali untuk selamanya namun restored and healed (Colossians 3:10) by the Holy Spirit Allah menginginkan orang tebusan-Nya mengenakan (Roman 8:13, Galatians 5:16-23). manusia baru yang terus menerus dipulihkan/ diperbaharui (Kol.3:10) oleh Roh Kudus (Rm.8:13, Gal.5:16-23).
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
3
THEME IMPLEMENTATION Implementasi Tema
“Now I can see that this responsibility is all for God” “Mengapa kamu meminta ujian ulang?” tanya saya.
“Why did you ask for a retest?” I asked.
“Nilaimu 9 dari nilai maksimal 10. Ini hasil yang baik sekali,” saya mencoba meyakinkannya.
“Your score is 9 out of 10. This is a very excellent result,” I tried to convince her.
“Mr. Heinz, mengapa saya harus puas dengan hasil ini jika saya bisa mendapatkan nilai tertinggi?” jawabnya. Kemudian dia melanjutkan, “Saya melakukan semua ini untuk ayah saya. Saya ingin membuatnya bahagia. Ini semua untuknya.”
“Mr. Heinz, why should I be satisfied with what I got now if I could achieve the highest score?” she replied swiftly. She then continued to convince me, “I’m doing this for my dad. I want to make him happy. All of these are for him.”
Saya masih mengingat dengan jelas percakapan saya dengan murid saya itu. Dia mengakhiri percakapan itu dengan meyakinkan dan saya tidak menyangka kata-kata itu keluar dari mulut seorang gadis kecil. Dalam hal akademik, dia yang terbaik di kelasnya. Di dalam kamusnya, tidak ada yang namanya hasil yang biasa saja. Saya mengasosiasikan dirinya dengan setiap performa yang unggul. Setiap hasil pekerjaannya pada tahun akademik itu pun menjadi contoh karya yang berkualitas bagi rekan-rekannya.
I could still vividly recall that conversation with one of my former students. She ended that conversation with me convincingly and I still could not believe those words came out of the mouth of a young girl. Academically, she was the best in her class. In her dictionary, the word “satsifactory” was replaced by “outstanding”. I associated her with every excellent performances in school. Each and every one of her works became the prime example of high-quality work for her classmates in that academic year, as well as all of her colleagues from the other class.
Beberapa pertanyaan kemudian menghantam saya: Mengapa dia memiliki pemahaman seperti itu? Bagaimana hal itu bisa berkembang? Apa tujuannya dalam belajar hanya untuk mendapatkan nilai yang sempurna?
Then severak of these questions then struck me quite hard: Why did she have that kind of understanding? How was it really developed? Was her only true goal in studying at our school is to get a perfect score?
Ada dua perspektif yang berbeda yang bisa saya gunakan untuk melihat relasi ini: 1. Ia benar-benar dicintai oleh ayahnya. Oleh karena itu,
There are two opposing perspectives that I can use to view this kind of relationship: 1. First, she really was deeply loved by her father. Therefore, she
4
dia ingin menunjukkan kepada orang lain betapa dia juga mencintai Ayahnya. 2. Ia tidak mendapatkan kasih sayang yang dia butuhkan dari Ayahnya. Alhasil, dia berusaha menjadi yang terbaik di kelasnya untuk mendapatkan perkenanan ayahnya.
wanted to show others too how much she also loved her father by studying very hard. 2. Second, she did not receive the love she needed from her father. and as a result, she tried very hard to be the best in her class in order to gain approval from her father.
Momen tersebut mengajarkan satu hal yang berharga: Tuhanlah yang berkuasa atas segala hal ,
Cerita seperti ini mengingatkan saya akan pengalaman saya awal tahun akademik ini. Pada tahun akademik ini Yayasan Pendidikan Pelita Harapan membuka 8 sekolah baru, termasuk di dalamnya 5 SLH dan 3 SDH yang baru. Sekolah Dian Harapan Holland Village Manado termasuk salah satu SDH yang baru dibuka. Oleh kasih karunia Tuhan, 300 siswa baru mendaftar. Banyak orang-orang tua memiliki ekspektasi tinggi untuk SDH Holland Village Manado, yang menyesakkan bagi para guru dan staff seberapapun kami tertantang untuk memberikan yang terbaik. Di satu masa kami merasa diperbudak dengan semua ekspektasi.
These kind of story reminds me of my own experienced in the beginning of this academic year. In this academic year the Yayasan Pendidikan Pelita Harapan opened 8 new schools, including 5 new SLH schools and 3 new SDH. Sekolah Dian Harapan Holland Village Manado is one of the new SDH schools. By the grace of God there are 300 students enrolled. Many parents have high expectations for SDH Holland Village Manado, which caused nauseating pressure to the teachers and staff however determined we were to give our best. At some point we found these high expectations from potential parents practically enslaved us.
Sebelum hari H, para guru dan staf menetapkan jam doa setiap hari. Yang kami pikirkan saat itu adalah bagaimana situasi ini dapat membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. Kami menyadari saat kami terpilih untuk terlibat dalam pelayanan ini, semua bukan karena kekuatan kami. Kami sadar ini bukan tentang kami, tetapi tentang Yesus.
Before the D-Day, all of our teachers and staff set a particular hour every day to come together in prayer. What we had in mind at that time was how the situation could bring glory to God’s name. When we were chosen to be involved in this ministry, we realize that it was not because of our might. We realized that it’s not about us, but it’s about Jesus.
Dengan anugerah Tuhan, pada 3 Agustus 2016 seluruh komunitas SDH Holland Village Manado siap menyambut para siswa dan orang tua di hari pertama sekolah. Walaupun ada rintangan, secara keseluruhan para orang tua dan siswa merasa puas dengan apa yang ditawarkan sekolah.
By God’s grace, on 3rd August 2016, the whole community of SDH Holland Village Manado was ready to welcome students and parents on its very first day of school. Despite all the hurdles during the opening, the prospective parents and students were satisfied with what the school offered.
Sebagai Kepala Sekolah, momen tersebut mengajarkan saya satu pelajaran yang sangat berharga: Tuhanlah yang berkuasa atas segala hal. Saat saya merefleksikan situasi ini, bagian Alkitab dari Matius 28:18-20 terpikir oleh saya: “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”” Saya merasa bagian Alkitab ini berbicara langsung kepada saya. Saya diingatkan bahwa Yesus Kristus adalah pemilik pelayanan ini. Dialah Tuhan atas segalanya. Dia memiliki seluruh kuasa di bumi dan di surga dan Dia berjanji untuk selalu bersama kita.
As the principal of this school, that momentous event have taught me a valuable lesson: God is pre-eminent above anything else. As I was reflecting on that situation, the passage from Matthew 28:1820 came across my mind: “And Jesus came and said to them, “All authority in heaven and on earth has been given to me. Go therefore and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit, teaching them to observe all that I have commanded you. And behold, I am with you always, to the end of the age.”” I felt like this passage spoke directly to me. I was reminded that Jesus Christ is the owner of this ministry. He is the Lord of all. He has all authority in heaven and on earth and He promises that He is with us always.
Written by Heinz Pearly Wokas Head of School, SDH Holland Village
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
5
THEME IMPLEMENTATION Implementasi Tema
Buat istri dan saya, pemilihan tema “All for Jesus” di SDH tahun ini sungguh amat tepat karena sebagai orang-orang percaya, kami yakin bahwa semua aspek kehidupan kita harus mengutamakan Kristus dan kehendak-Nya, sehingga mengintegrasikannya ke dalam satu sistem pendidikan berjenjang adalah hal yang sangat penting: mulai dari usia dini hingga dewasa prinsip tersebut akan menolong anak-anak kita untuk sungguh-sungguh hidup untuk Kristus.
For my wite and I, the finalized theme “All for Jesus” in SDH this Academic Year is almost like a hand o a glove because as believers, we are certain that all of our living aspects have to point towards the preeminence of Christ and His will, so integrating it into a qualified Christian Education is a very important matter: starting from the golden age of childhood until the ripe age of youthful teenagers that principle will ultimately aid our children to truly dedicate their lives, whether at work or personal, to Christ.
Untuk membentuk anak-anak menghidupi tema tahunan tersebut, tidak cukup hanya di sekolah saja. Bagaimana menghidupi tema tersebut di rumah juga penting, sehingga anak-anak kita belajar bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mereka dapatkan dari sekolah juga dapat diberlakukan di rumah. Bagi kami, dengan dua putri yang berbeda umur cukup jauh; Kezia di Grade 7, sementara Kirana masih di K2, kadang-kadang penerapan tersebut membawa kesulitan tersendiri.
In order to shape these children to live accordingly to that theme, the school would not be enough. How they live that theme up in their homes are also essential, so our children may learn about principles and values that they received from school can also be applied at home. For both me and my spouse, living with two daughters with a big age gap; Kezia in Grade 7 and Kirana in K2, sometimes brings unique challenges into each applications.
Kirana yang memang masih kecil kami coba masukkan dengan nilai-nilai karakter yang sederhana namun bersifat prinsip. Misalnya bagaimana dia harus taat kepada orang tuanya, sama seperti Kristus taat kepada Bapa-Nya pada masa-masa yang begitu sulit, atau misalnya berkata jujur walau kejujuran dapat mendatangkan konsekuensi yang berat. Sedang untuk
With Kirana who is still very small and young we tried to nurture her with the simplest character values and principles. For instance, how she should respect and obey her parents’ requests even though it may be difficult, just as when Christ obeyed the Father in His most difficult times, or another example is where she should learn how to say things honestly even though it may invite a dire consequences.
6
Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. ( 2 Timotius 1 : 5 )
Kezia yang mulai beranjak remaja, kami coba mulai memberikan prinsip-prinsip prioritas dalam membagi waktu, dan juga pola pikir “What Would Jesus Do?” (WWJD) untuk mengerti hal-hal apa yang dapat ia lakukan kepada sesamanya secara Holistis.
Kami juga menyadari bahwa semua hal ini adalah proses. Tidak mungkin Kirana bisa melakukan apa yang Kezia lakukan dalam sekejap walau dengan basis yang sama. Selain proses, teladan juga penting dalam segala umur dan beban ini cukup berat, karena sebagai orangtua, saya dan istri harus menjadi role model walaupun masih dengan banyak kesalahan. Kesabaran yang seharusnya kami implementasikan untuk berhenti ketika lampu lalu lintas masih berwarna merah terkadang terbengkalai. Pun ketika sedang terjadi kemacetan kami melanggar peraturan dengan masuk ke dalam jalur busway. Mengingat hal-hal itu membuat saya merasa malu tetapi sekaligus senang ketika anak-anak mengingatkan ketika lampu lalu lintas berwarna merah, tetapi saya tetap meluncur karena jalur yang kosong. Malu karena saya gagal menjadi teladan bagi mereka, namun senang karena saya melihat bahwa apa yang kami sebagai orang tua (dan juga sekolah) ajarkan ternyata tertanam dalam hati mereka. Jadi bukan hanya kita sebagai orang tua mengajarkan dan member teladan kepada mereka, tetapi kadang-kadang, kita juga dapat belajar dari mereka. Ketika saya merenungkan dan menuliskan hal-hal di atas, tiba-tiba saya teringat akan dua ayat dari kitab Timotius, yang seolah-olah menjadi gambaran akan hal-hal yang saya tuliskan tadi, yaitu 2 Timotius 1:5, ketika Paulus terkenang bagaimana Lois dan Eunike sebagai nenek dan ibu, menanamkan nilai-nilai keutamaan Kristus tersebut ke dalam diri Timotius, dan dalam 1 Timotius 4:12, ketika Paulus berharap agar Timotius yang masih sangat muda itu menjadi teladan bagi orang-orang percaya .
Meanwhile for Kezia who is just stepping into her teen, we attempt to nurture her with principles of priority and time management, as well as the mindset of “What Would Jesus Do?” (WWJD) for her to apply and understand what kinds of holistic gestures she could do for her peers. We also realize that all of these would take a long process. It would not be possible for Kirana to do what Kezia has been doing in an instant even though they came from the same basis. Other than process, examples are also important for them at all times and this becomes a very burden, since for us as parents, my wife and I have to be a good role model regardless of our mistakes. When we should have exercised patience while waiting for the traffic light to become green, we did not. Also when a traffic jam occurs we broke the national rule and enter the Busway-designated Route. Remembering those made me feel very embarrassed, but happy; especially since my children would remind me that the traffic light has turned red, but I didn’t stop and still let the car slide since the road was empty. I’m really embarrassed because I have failed to become the proper role model for them, but I was also happy because I’ve seen what we taught them as parents (and what they’ve learned from school) are well-nurtured inside their hearts. In the end sometimes it is not only us parents who teach and give them examples, but we can also learn from our precious little ones. When I remember these things while I write, my thoughts are on the book of Timothy, describing what I wrote quite well, 2 Timothy 1:5, when Paul reminices how Lois and Eunike were as his grandmother and mother, nurtures the value of the preeminence of Christ into him, and 1 Timothy 4:12, when Paul hoped that Timothy, even though when he was still very young, could be the example for other believers of Christ. I hope that this reflection from my family could be a motivation and inspiration to the readers and to all of us so we could work and live our school theme of this year.
Biarlah kiranya renungan dari kami dapat menjadi pendorong dan inspirasi bagi kita semua, sehingga kita bersama-sama dapat menghidupi tema tahunan kita tahun ini.
Written by the Tarapa Family: Arnold (Dad), Ester (Mom), Kirana K2 and Kezia G7 (children)
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
7
LIPUTAN ACARA SEKOLAH School Events News
SDH KUPANG
Parent and Teacher Meeting di dalam kelas Parent and Teacher Meeting in a class
Pembersihan STIE Oemathonis Cleaning of STIE Oemathonis
Kehadiran Dian Harapan di Kupang The Presence of Dian Harapan in Kupang Penyertaan dan tuntunan Tuhan sungguh nyata dan sempurna bagi Sekolah Dian Harapan untuk dapat hadir di Kota Kupang. Antusias para guru, staff serta orang tua dalam menyambut setiap murid sangat tinggi, terlihat sejak awal sekolah mulai dibangun. Kami pun sangat bersukacita mendapatkan kepercayaan dari orang tua yang menitipkan putra dan putri mereka kepada kami.
The presence and guidance from God is real and flawless for Sekolah Dian Harapan to be able to exist in the city of Kupang. The enthusiasm from teachers, staffs as well as parents in welcoming new students were very high, and it could be seen since the building of the school. We were also overjoyed to know we were given trust from parents who entrusts their sons and daughters in our school.
Pada hari Senin, 1 Agustus 2016 para murid SDH Kupang melangsungkan kegiatan sekolah pertama mereka di STIE Oemathonis dengan Pengenalan Lingkungan Sekolah. Para murid sangat bersukacita ketika memasuki ruang kelas mereka yang ditata rapi. Tepat satu minggu pembelajaran siswa, sekolah mengadakan kegiatan Parent and Teacher Meeting pada pukul 07.00 – 08.00 WITA. Pertemuan antara guru dan orang tua ini menjadi acara yang baik dalam mendiskusikan hal-hal yang akan dilakukan kedepannya. Para orang tua yang hadir saat itu dapat secara langsung merasakan suasana kelas putra/putri mereka selama belajar serta memberikan masukan kepada sekolah.
On Monday, 1st August 2016, students of SDH Kupang experienced their first school activity at STIE Oemathonis through School Environment Introduction. The students were very joyous when they enter their classes. As soon as a week pass by, the school immediately held a Parent and Teacher meeting from 07.00-08.00 WITA. This meeting between teachers and parents became a very good source of insights since the discussion between the two involves many things that could be improved in our school in the future. Parents who were present also got a chance to see how these students study in a class and gave some more insights to the Head of School for further development.
UJC Speech Competition 2016
UJC Public Speaking Competition 2016 Beberapa waktu lalu Uniprep Junior College mengadakan UJC Speech Competition 2016. Tujuan dari kegiatan adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berbicara di depan umum dan meningkatkan kepercayaan diri mereka sehingga mereka bisa menjadi komunikator yang hebat, dan akhirnya membuka banyak kesempatan dalam karir yang mereka pilih di masa depan. Adapun pemenang dari kompetisi pidato tersebut adalah salah satu siswa SDH Lippo Cikarang, yang mewakili SMA yaitu Yoshi Eka Miryano dan yang mewakili SMP adalah Yoel Dwi Miryano. 8
-- Grefer Pollo
SDH CIKARANG
A little while ago Uniprep Junior College held a UJC Speech Competition. The goal of the compeition itself was to facilitate students to develop the skills they need to have to speak openly in public and boost up their self-confidence so they can be a great communicator, and ultimately open many other chances and opportunities in their planned future careers. One of the winner of the competition were two of our the students from SDH Lippo Cikarang, representing the Senior High, Yoshi Eka Miryano and representing Junior high, Yoel Dwi Miryano. Pemenang UJC (Yoel dan Yoshi) Winners of UJC (Yoel and Yoshi)
rty Manado Winner Expresy Pa Award Best Photographer
rty Manado Winner Expresy Pa m 2nd Place: Journalis
rty MaWinner Expresy Pa ing nado 3rd Place: Mad
rty Manado Winner Expresy Pa g 2nd Place: Modellin
Degree Junior High Volley Team - O2SN City
Mading Team fo
r Manado Expres
y Party
Junior High Volley Team - 4th Students League Manado City, 2nd Place
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
9
10
S
A
esuai dengan persyaratan yang diberikan Dinas Pendidikan, Masa Orientasi Siswa (MOS) berganti nama menjadi Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Kegiatan ini menjadi bagian penting untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar karena kegiatan PLS memberikan gambaran secara menyeluruh kepada siswa tentang apa yang akan dilakukan dan dihadapi selama mereka bersekolah.
ccording to the regulations that was given by the Ministry of Education, Students Orientation Period is now renamed into School Introduction Tour. This activity holds a very important part in the school’s learning system to ensure that the study process goes smoothly since the Tour gives a whole but general perspective about the school for students to familiarize what they would do and what they would face when they are still in SDH.
Sekolah, dibantu oleh Student Council, menyelenggarakan kegiatan selama dua hari untuk memperkenalkan visi dan misi, program, lingkungan, serta peraturan yang berlaku di sekolah sesuai dengan Graduate Profile (no.2 , 8). SDH Makassar juga mengambil tema “New Beginning” dengan dilandasi ayat dari Filipi 3:13-14 untuk PLS tahun ini. Tujuannya adalah ketika siswa naik kelas 7 atau kelas 10, SDH Makassar memahami bahwa ini adalah permulaan yang baru. Siswa yang berpartisipasi dalam PLS dalam dibantu untuk mulai beradaptasi dan dilatih untuk berjuang di sekolah selama menjadi bagian dari Komunitas Shalom SDH Makassar.
The school, aided by the Student Council members, held this event for two days to introduce vision and mission of the school, the programs, the surroundings, as well as what rules and regulations that apply according to the Graduate Profile (no. 2, 8)/ SDH Makassar also takes on the theme “New Beginning” with the verse from Philippians 3:13-14 for the Tour this Academic Year. The purpose is when students are in grade 7 or 10, SDH Makassar shows that they understand that this is a new beginning for them. Students who participated in the tour then is carefully supported to adapt and trained to strive at the school when they are still a part ouf SDH Makassar’s Shalom Community.
Peserta PLS tahun ini adalah siswa-siswi baru kelas 7 dan kelas 10 tahun ajaran 2016-2017, sejumlah 232 siswa (SMP 130 siswa, SMA 102 siswa). Dari kegiatan PLS, diharapkan siswa mengenal sekolah lebih baik, serta terciptanya keakraban dan tenggang rasa antar peserta. Diharapkan juga peseta dapat mengerti etika pergaulan dan etika berkomunikasi yang baik dan benar. Pada kegiatan PLS di SDH Makassar, kakak kelas berperan sebagai mentor yang diharuskan untuk membimbing dan membantu siswa dalam mengenal sekolah.
This year’s tour participants are new students from grade 7 and grade 10 for Academic Batch 2016-2017, 232 students (Junior High 130, Senior High 102). From this tour, we hope that they would be able to recognize the school better, as well as the encouragement to have closeness and compassion with one another. We also hope that they would be able to understand the ethics of socialization and communication better. During this activity too, the older students there act as a mentor who guide and help the new students in to get around the school.
Pelaksanaan pada hari pertama, siswa diberikan materi tentang Visi, Misi dan Tema Sekolah, Kurikulum, pengenalan kepada para pemimpin sekolah, serta pemahaman tentang diri mereka. Pada hari kedua, siswa mendapatkan materi School Culture yang berisi tentang gambaran kegiatan dan rutinitas yang ada di sekolah serta pemahaman tentang ketentuan-ketentuan di sekolah yang tertera dalam Student Handbook. Setelah dua hari itu, siswa diberikan game interaktif dalam bentuk Outbond yang bertujuan untuk semakin mengenalkan siswa tentang lingkungan sekolah, dan memantapkan keakraban antar siswa.
During the first day, students were given materials explaining about Vision, Mission and School Theme, Curriculum, introductions of the leaders of the school, as well as knowing themself better. On the second day, students were given the material regarding School Culture that depicts the activities and routines that exists within the school. As well as understanding of the regulations at school that were written in the Student Handbook. After those two days, students are assigned to interactive games in the form of Outbound to break the ice and further familiarizes them with the school environment and establish solid friendships between students.
Puji Tuhan pelaksaan PLS tahun ini berjalan dengan sangat baik. Hal ini tidak lepas dari peran para mentor dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada siswa baru SDH Makassar. Peran para guru juga membawa dampak yang baik dalam kelancaran acara. Kiranya pada pelaksanaan PLS di tahun berikutnya semakin membawa dampak yang luar biasa bagi peserta.
it is by His grace that this year’s PLS was done smoothly. This was also thanks to the mentors in guiding and helping these new students in SDH Makassar. Our teachers also brought on a great impact in the procession of the event. We hope that on the next PLS it could bring more kowledge for its participants.
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
11
12
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
13
14
- - - SPECIAL REPORT - - -
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
15
SPECIAL REPORT Liputan Khusus
16
SDH BANGK
Menurut saya, visi dan misi SDH sangat berperan terhadap murid-muridnya, saya dan teman-teman saya sangat merasa bahwa guru-guru di SDH Bangka memberikan tindakan nyata untuk mewujudkan Godly Character. Mereka dengan gigih berusaha meneguhkan iman kami dan juga siswa/I lainnya. Misalnya, terkadang ada nilai-nilai Kristiani yang datang dari beberapa pelajaran selain Pelajaran Agama yang mereka titik-beratkan, hal ini membuat saya lebih sadar akan keberadaan dan kebaikan Kristus dalam kehidupan saya.
For me, the vision and mission of the school holds a big role towards its students, me and my friends especially feels that the teachers in SDH Bangka gave real actions to realize Godly Character. They diligently strive to strengthen our and other student’s faiths in Christ. For instance, sometimes there are Christian values that come from subjects besides Biblical Studies that they emphasized on, this makes me realize more of Christ’s presence and goodness/grace in my life.
Sejauh ini saya sangat bersyukur telah memilih SDH karena telah bertemu dengan teman-teman yang mendukung satu sama lain, serta guru-guru yang setia mendukung murid-murid mereka. Ke depannya, saya berharap SDH tetap menjaga kualitas ini dan menjadi sekolah yang semakin baik.
So far I am very grateful to have chosen SDH because I have met friends who are willing to support each other, also teachers who fervently support their students. I hope that SDH keeps this quality and become a better school in the future. Genarda Almer Patera (Grade 10)
KA Ketika berdiskusi tentang tema sekolah, saya selalu teringat akan bagian terakhir “Semua hal diciptakan olehNya dan hanya untukNya”, sebuah pernyataan kuat bagi kita, Edukator Kristen. Secara pribadi, frasa “All for Jesus” berarti bahwa saya harus mendedikasikan hidup saya dalam perkataan, pikiran dan tindakan-tindakan yang untuk Kristus seorang. Saya adalah guru kelas satu dan saya ingin membimbing siswa lebih baik melalui Kristus. Tentu saja anak-anak sangat sulit dihadapi karena tindakan mereka yang impulsif, membuat jamjam mengajar menjadi sangat melelahkan dan membuat saya lupa untuk memfokuskan hari saya kepada Kristus. Untuk mengatasi rasa stress ini, saya selalu harus mengingatkan bahwa saya diciptakan olehNya, seorang berdosa yang diselamatkan karena anugerahNya. Ketika mengingatnya, hal itu sangat membantu untuk mengerti anak-anak di kelas: mereka juga berdosa dan membutuhkan Kristus. Sebuah kerinduan bagi saya untuk membagikan injil kepada mereka. Proses mengajar pun bukan hanya seperti melukis pada permukaan yang bersih, tetapi juga untuk menuntun anak-anak untuk hidup dengan Kristus di dalam hati mereka. Sebuah kehormatan bagi saya untuk berbagi dengan mereka, saya tidak dapat berhenti merasa bersyukur ketika saya dapat menyentuh kehidupan mereka.
When discussing our school theme this year, I will always remember the last part of the verse. “All things were created by him and for Him,” a strong statement for us Christian Educators. Personally, the phrase “All for Jesus” means I must dedicate a life for Him in everything I do; my words, my thoughts, and my actions are all for Him. I am a First Grade teacher and I want to be able to nurture students better through Christ. Of course, children are challenging to deal with due to their impulsive behavior, making some of my teaching hours almost exhaustive and made me forget to focus my day towards Christ. To alleviate this stress, I constantly have to remind myself I was created by Him, a sinner who has been saved by His grace. When I do remember, it helps me to understand these children better: they are also sinners and they need Christ. it has been my greatest desire to share this good news with them. The process of teaching then, I believe, is not just painting knowledge onto a clean slate, but also to guide them to live with Christ in their core. It is indeed a privilege that I was given the opportunity to share my life with them, I can’t stop being grateful when I am able to touch their lives. I hope that this growing community, our SDH, can be a blessing for children that were trusted to us this year. I hope that they may know who they are in Jesus and discover ways they can give all their life for Jesus Christ. Soli Deo Gloria!
Saya berharap bahwa komunitas yang bertumbuh ini, SDH kami, dapat menjadi berkat bagi anak-anak yang -- Leny Chandra, dititipkan kepada kami tahun ini. Saya berharap agar Homeroom Grade 1 mereka dapat mengenak Yesus dan menemukan cara SDH Bangka untuk memberikan hidup mereka untuk Kristus. Soli Deo Gloria!
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
17
SPECIAL REPORT Liputan Khusus
SDH holla
Saya bangga menjadi siswa di SDH Holland Village Manado karena lingkungan sekolahnya cocok sekali untuk belajar. Sekolahnya juga bisa menjadi keluarga di luar rumah. Alasannya adalah kaerna saya memiliki teman-teman baik yang mendukung satu sama lain dan juga guru-guru yang dapat menjadi seperti orang tua selama di sekolah. Mereka sangat supportif dan professional dalam mengajar. Saya selalu mengerti penjelasan mereka karena tidak membosankan. Sebagai murid pun kita bisa berbagi pikiran, tertawa dan bergaul dengan mereka.
I am proud to be a student of SDH Holland Village Manado since the school has a perfect atmosphere for learning. Also, it can be a family away from home. The reason is because I have good friends that support one another and teachers who can be my parents at school. The teachers are very supportive and professional when teaching. I always understand their explanations because their way of teaching is not boring. As students, we can share our thoughts freely, laugh and socialize with them.
Fasilitas sekolah disini keren sekali dan sangat mendukung kami untuk mengekspresikan talenta dan hobi kami melalui kelas-kelas elektif.
The school facilities here are awesome. The facilities support us when we express our talents and hobbies through the elective classes. Jason Jimmy Amadeus (Grade 10)
18
and VILLAGE As part of my new job assignment in Manado, my family and I had to move to Manado and we needed to find a new school for Angelita, our daughter. One of the criteria of the school that we looked for was a good school with a good teaching of Christian values. After doing some research and Para guru dan staff sangat supportif dan baik, mereka information gathering, we decided juga memiliki pengetahuan yang dalam dan kelihaian to choose Sekolah Dian Harapan dalam mengajar sehingga Angel dapat menjadi siswa Holland Village as the best choice yang lebih cerdas. Belum lagi setelah mengambil for Angelita. Our choice is correct. bagian dalam Program CCS, Angelita lebih bertanggung jawab serta ingin membantu pekerjaan The teachers and staff are very kind and supportive, has di rumah seperti menjemur pakaian, membuka a deep knowledge and skills in teaching our Angel to be gorden di pagi hari, serta membersihkan sendiri meja a better student. Not to mention after taking part in the setelah ia selesai bermain maupun mengerjakan CCS Program, Angelita is more responsible and willing PR. Kami berdoa agar SDH dapat menjadi alat yang in assisting her mother with the housekeeping chores digunakan Tuhan dan terus mengembangkan such as pick up the dry clothes, open the curtain in the karakter siswa dan siswi di Indonesia dengan nilaimorning, and clean the desk after she’s done playing or nilai Kristiani. doing some homework. We pray that SDH could be the tools of God and continue to develop the character of Indonesian children with Christian values. Karena penugasan baru di Manado, keluarga dan saya harus berpindah ke Manado dan kami membutuhkan sekolah baru untuk anak kami, Angelita. Salah satu kriteria yang kami cari adalah sebuah sekolah yang baik yang juga mengajarkan nilai-nilai Kristiani yang baik. Setelah mencari-cari informasi, kami memutuskan bahwa Sekolah Dian Harapan Holland Village adalah pilihan yang terbaik untuk Angelita. Pilihan kami ternyata benar.
Pansep Husen. Parent of Angelita D. Husen (Grade 3)
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
19
SPECIAL REPORT Liputan Khusus
SDH KUPAN
Tema Sekolah “All For Jesus” sangat bermakna bagi saya, karena kata itu dapat membangkitkan semangat belajar saya. Segala sesuatu dalam hidup kita yang kita rencanakan dan lakukan sehari-hari bersumber dari Kristus dan semua yang kita lakukan hendaknya untuk kemuliaanNya. Dalam keseharian sebelum mulai belajar di sekolah, selalu dimulai dengan berdoa dan membaca Alkitab. Saya rasa hal ini sesuai dengan tema karena mengawali hari dan semua aktivitas sebaiknya kita melibatkan Tuhan Yesus. Bergantung pada Kristus, saya merasakan adanya semangat untuk memberikan yang terbaik dari dan semuanya itu bagi Tuhan. Sehari-hari di sekolah, terutama ketika berkumpul dengan temanteman, saya sangat merasakan tema “All For Jesus” tersebut. Ketika di kelas saat guru-guru mengajar saya menemukan hal-hal yang baru dan berharga. Saya percaya bahwa Tuhan menginginkan saya menerima, memahami serta mengembangkan ilmu tersebut untuk dikembalikan kepada-Nya. Jika sedang bersama teman-teman, saya merasakan kehadiran Tuhan lewat kebaikan mereka yang selalu mendukung saya ketika saya susah. Dengan terus mengingat “All For Jesus” , saya ingin menjadikan kelas saya kelas yang nyaman untuk pembelajaran. Selain itu tindakan lain yang bisa saya lakukan adalah selalu bersemangat dan memotivasi teman-teman saya untuk bisa lebih giat belajar. Karena saya rasa dengan semangat belajar yang dimiliki, kita bisa mempersembahkan hal hal yang baik yang bisa membuat Tuhan merasakan kebahagian melalui apa yang kita lakukan.
20
The school theme All for Jesus is very meaningful to me, because that phrase can lift up my learning spirit. Everything in our lives wheterh we plan and do every day are from Jesus Christ and everything that we do, should be for His glory. In my everyday routine just before I begin my learning process at school, we are always asked to pray and read the Holy Bible before we begin the day. I feel that this routine is very appropriate with the theme “All for Jesus” because to begin the day and all of our activities for the day, we should always involve Jesus Christ. While depending on Christ, I feel that there is some sort of energy to lift me up and motivate me to give my best in all I do and I give to God. At school, especially when I am with my friends every day, I feel the theme the most. Sometimes even the teachers are up on the board explaining I discover new and invaluable things. I believe that God wants me to always receive and understand what He has to teach as well as develop it to be presented and returend to Him. If I am with my friends, I feel His presence through their kindness, who always support me when I am feeling down, struggling, or weak. Crhist also wants me to do generously righteous acts with everyone and not just my friends. By constantly remembering “All for Jesus”, I want to make my class the best environment for studying. Not only that, another thing that I could do for my community is to keep my spirits up and motivate my friends to be able to study more dilligently. I also think that with a good study habit, we will be able to present the best for God and make him happy and we could be joyous for what we’ve done.
Princela Lovena Shanty Grade 7, SDH Kupang
NG
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
21
STUDENT REFLECTION Kesaksian Siswa
Why do we Study? A Reflection by Billy Harjosetio, Grade 11, SCIENCE 4 Student Council Research and Development (R&D)
Dalam proses belajar-mengajar, terkadang sebuah pertanyaan aneh mengusik hati nurani kita dan menjadi perenungan motif kita dalam belajar, menantang setiap pelajar. Beberapa siswa akan terus-menerus mencapai kegemilangan, mendedikasikan beribu-ribu jam untuk mendapatkan kemuliaan pribadi. Yang lain akan mengikuti rencana sederhana untuk belajar demi sebuah nilai kelulusan. Lalu mengapa kita belajar sesungguhnya? Tema Sekolah Dian Harapan Tahun ini berusaha menjawab pertanyaan itu; meringkaskan semua alasan mengapa muridmurid perlu mencetak sebuah prestasi. Diambil dari Kolose 1:16, ayat ini membawakan arti yang sederhana namun berkuasa: untuk memuliakan Tuhan diatas segalanya di setiap situasi. Kita harus mengakui bahwa kita adalah karena Dia, untuk Dia, dan melalui Dia. Tuhan menciptakan manusia di dalam gambaranNya untuk memuliakanNya dan ketika seluruh sekolah mampu mewujudkan hal ini, saya percaya akan ada Shalom di tengah komunitas kita, suatu hal yang SDH berusaha untuk capai. Saya diajarkan untuk selalu mengutamakan kemuliaan Tuhan di Dian Harapan. Saya juga percaya bahwa Kristuslah alasan dibalik pencapaian yang pernah saya raih dan karena itu saya memuliakanNya. Sebagai seorang pemimpin yang melayani dari OSIS, mengingat bahwa Yesus adalah titik fokus segala hal adalah tantangan. Setiap waktu saya menggambarkan di papan tulis sebelum presentasi saya selalu bertanya “Apakah ini untuk Tuhan atau saya?” dan pertanyaan ini membantu saya merenungkan kembali motivasi saya sesungguhnya dan membuat saya merasa rendah hati. Hal ini tidak hanya di berperan dalam OSIS, tetapi juga bagi guru-guru. Para guru selalu mengingatkan siswa untuk tidak mengambil jalan pintas untuk mencapai kesukseskan, karena pada akhirnya semua hasil akan dipersembahkan di hadapan Kristus. Dari sini, para siswa tidak akan terfokus kepada hasil akhir tetapi juga proses pembelajaran dan perencanaan dan menyadari bahwa setiap usaha mereka akan diberikan kembali kepada Tuhan, yang telah menganugerahkan mereka. Bagi saya “All for Jesus” harus menjadi sebuah gaya hidup dan bukan hanya slogan untuk suatu hari membentuk Komunitas Shalom yang kita semua idamidamkan. 22
During rigorous process of learning, sometimes an odd question strikes our conscience and reflects on our true motive of study, provoking every students. Some students will continue achieving new heights, dedicating countless hours to receive their own glorification. Others will plainly follow through with one simple plan to receive passing approval on their test papers. Then why do we study at all? Dian Harapan’s school theme this year provided an answer to this enigma; summing up perfectly the reason why students need to achieve their greatest summits. Derived from Colossians 1:6, the passage brought on a simple but powerful meaning: To glorify God above anything else in every situation. We need to admit that what we are today is because of Him, by Him and through Him. God created man in His own image and them be able to glorify Him, and when all of the school members is able to realize this, I believe that there will be Shalom in the midst of our school community, the one thing our school strived for. I have always been taught to always put His glory before mine in Dian Harapan. I also believe that He is the reason behind my achievements and for that I exalt Him. As one of the leaders serving in the Student Council, the constant reminder of Jesus as the focus of everything is a challenge. In every waking moment I spent drawing diligently on the white board before presenting a program, I would ask myself “is this for God or for myself?” and this question will help me reflect again on my covert, subliminal motivations in my ministry and made me feel humbled. Also, this does not apply only to us, the Student Council, but also for our teachers in school. Our teachers constantly remind the students to not cheat their way to success, because in the end every success will be presented before Christ. From here students will not only focus at the end result, but also the process of learning and creating and realize that they need every bit of effort they can give and return everything to God, who has given the ability to each student. For me, “All for Jesus” needs to be a lifestyle and not just a school theme slogan to one day shape the Shalom Community that we longed for.
y r o l G ’s t s i r h C r o f Achieving
Tangkere, Grade 10 A Reflection by Ch ristian Student Council President
Saya bersyukur karena Roh Kudus membimbing saya hari demi hari untuk mengerjakan segala sesuatu bagi Kristus. Lewat kepercayaan sekolah, Tuhan memperkenankan saya mengikuti beberapa kompetisi di berbagai level dan dalam beberapa kesempatan Tuhan menganugerahkan saya pencapaian yang sangat membanggakan. Seringkali saya pun dianugerahkan dengan kegagalan dalam mencetak prestasi, termasuk ketika saya harus melewatkan sebuah kesempatan mengikuti kompetisi nasional karena harus dirawat-inap. Namun, saya belajar bahwa keberhasilan dan kegagalan saya tidak menentukan posisi saya di hadapan Allah. Kebenaran yang menghibur ini membuat saya bersyukur dan berkomitmen teguh untuk mempersembahkan segala sesuatu, setiap keberhasilan dan kegagalan saya, untuk Kristus (2 Korintus 12:9).
I am grateful because the Holy Spirit have guided me day by day to do everything for Christ alone. Through the trust from the school, God have given me opportunities to participate in several competitions on various levels and in some cases, God granted me very generously gallant achievements. It is also not seldom when I was granted failure in scoring an attainment, including the one time I had to miss out on a chance to participate in a national competition due to hospitalization. But I learned that both success and failure does not determine my position in the presence of the Lord. This encouraging truth made me very grateful and feel strongly committed to want to present everything, every bit of my success and every bit of my failures to the one and only God, Jesus Christ (2 Corinthians 12:9).
Tuhan pun menganugerahkan saya untuk terlibat dalam Student Council. Ketika mendapatkan tanggung jawab ini, saya ingin membuat program yang bersifat politis, sesuai dengan keinginan komunitas sekolah. Akan tetapi, Tuhan terus mengingatkan bahwa tanggung jawab yang saya emban haruslah dilaksanakan untuk kemuliaanNya. Menjadi seorang pemimpin dalam Student Council berarti menyerahkan kehidupan saya untuk melayani komunitas sekolah. Dalam menyusun suatu kebijakan atau program, saya beserta teman-teman dan guruguru pembina pun bergumul untuk membangun program yang tidak bertujuan untuk mencari sensasi, tetapi benar-benar menjadi sarana untuk mewujudkan komunitas shalom SDH Manado.
God have also granted me a chance to be involved directly with the Student Council. When I was given this responsibility, I immediately feel like I have to make a politically beneficial program, according to the needs within the school community. As always, God consistently remind me that this responsibility that I carry should be done for His glory. Being a leader in the Student Council means to give my life to serve the school. In organizing a policy or a program, me, my friends, and my teachers also have to face a daily struggle to create a program that is not intended to create sensational outbursts for personal glorification but rather an event that is truly intended to facilitate the student body to bond more closely as well as to realize the Shalom Community within SDH Manado.
“All For Jesus” seharusnya adalah sebuah gaya hidup sehari-hari, dan saya ingin mengajak seluruh komunitas SDH Manado untuk merasakan hal ini juga. Memang kita semua dapat jatuh ke dalam dosa, akan tetapi kita memiliki Kristus yang menolong kita untuk semakin serupa dengan-Nya. Sebagaimana Kristus mempersembahkan hidup-Nya untuk kita, hendaklah kita mempersembahkan kehidupan kita bagi Kristus (Wahyu 5:12).
“All for Jesus” should become a lifestyle everyday, and I want to invite the community of SDH Manado to feel the same. Indeed we have fallen short of sin, but we have Christ who helped us to become more like His image. As Christ have presented His life for us, we should also present all of our lives for Christ (Revelation 5:12).
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
23
BACAAN BULAN INI Monthly Book Review
12 Kesalahan yang Bisa Dihindari Orang Tua 12 Mistakes Parents can Avoid by Tim Elmore Buku ini merupakan kumpulan post dari blog growingleaders.com binaan Tim Elmore yang sudah dibagikan ke lebih dari 1,1 juta pengunjung internet. Berjudul asli “12 Huge Mistakes Parents Can Avoid”, buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit OMID. Meskipun awalnya saya pikir buku ini hanya cocok bagi para orang tua, ternyata buku ini penting juga bagi mereka yang tertarik mendidik atau bekerja di dunia pendidikan. Gaya bahasa sederhana serta pemberian contoh yang diambil dari kehidupan sehari-hari membuat buku ini menjadi bacaan yang ringan namun sarat perenungan. Tentu saja tidak berhenti sampai di perenungan. Anda pasti ‘tergoda’ untuk mengaplikasikan hal-hal yang disarankan di dalam buku ini untuk diri Anda sendiri maupun orang-orang yang Anda pimpin.
This book is a compilation of posts in the blog growingleaders.com, led by Tim Elmore, that has been shared to more than one million internet visitors. It is originally titled “12 Huge Mistakes Parents Can Avoid”, and this book is translated into Bahasa Indonesia by OMID Publishers. Even though this book seem like it only fits parents, turns out that it is also important for them who are interested to teach or work in the educational department. The simple language as well as daily life applications made this book a light read but full of reflection questions. Of course we won’t stop at reflections, you will be ‘tempted’ to try all the suggestions this book have for yourself or even towards the people you are leading.
Pembaca | Reader Herlina Julenta Penulis | Author Tim Elmore Penerbit | Publisher BPK Gunung Mulia Halaman | Pages 275
Ahok Ahok by Meicky S. Panggabean Walaupun sudah ada beberapa buku yang menulis tentang Ahok, buku ini berbeda dengan yang lainnya. Selain ditulis dengan bahasa percakapan sehari-hari yang mudah dimengerti, buku ini juga memuat hasil wawancara dengan berbagai kalangan mengenai pandangan mereka tentang sosok Ahok, mulai dari ibunya hingga para pakar. Dengan demikian, para pembaca dapat mengetahui lebih utuh mengenai sepak terjang Pak Ahok dan juga perjalanan hidup beliau. Penulis berharap semoga dapat benar-benar menjadi inspirasi bagi para pembacanya untuk berani bersikap dan bertindak benar dengan motivasi yang benar seperti Pak Ahok. Selamat Membaca! 24
Even though there are already some books that were written about Ahok, this book is slightly different from the others. Aside written in daily conversational language, this book also includes interviews from a variety of audiences about Ahok, from his mother to the politics experts. With this said, readers can receive full insights about the works as well as the chronicles of his life. The author hopes that this book could be an inspiration to its readers to dare to take courage and do righteous things with the right motivations just as Ahok has done. Happy reading!
Pembaca | Reader Hanna Harapat Penulis | Author Meicky S. Panggabean Penerbit | Publisher Noura Books (Mizan) Halaman | Pages 360