Siswa TK dan Guru, SDH Manado TK Student and Teacher, SDH Manado
DAFTAR ISI Contents
10th Edition / March 2017 1 Daftar Isi Contents 2
Publishing Team PUBLISHER Yayasan Pendidikan Pelita Harapan ADVISOR Gunawaty Tjioe MANAGING EDITOR Oh Yen Nie WRITING EDITOR Nina Agustina, Tara Ekaputri
Kata Sambutan Editorials
3 Kolase Cookie Day SDH LV SDH LV Cookie Day Collage 4 Acara-acara Sekolah School Events Kunjungan SDH Kupang ke Panti Asuhan Kolase SDH Makassar Edu Fair Kolase Natal seluruh SDH Book Week SDH Bangka Kolase SDH Manado ke Kantor Saham 10 Kumpulan Kesaksian Testimonial Collection Kesaksian oleh Marcella (siswa) Kesaksian oleh Alfrilia (guru) Kesaksian oleh Andry (staff) Kesaksian oleh Tania (alumni) Kesaksian oleh Ibu Eva (HoS) 17 Bacaan Bulan Ini Monthly Book Review
Cover Belakang: Iklan OTA Back Cover: Foster Parents Programme
LAYOUT & DESIGN Tara Ekaputri, Selfiana Un
SDH Schools SDH Lippo Village (Senior) Jl. Mentawai no. 201 Taman Imam Bonjol Lippo Village, Tangerang 15811 Tel. (021) 557 99 757 SDH Lippo Village (Junior) Jl. Gunung Rinjani no. 8 Taman Himalaya Lippo Village, Tangerang 15811 Tel. (021) 546 1001 SDH Cikarang Jl. Palem Kuning Raya no.2 Taman Beverli Lippo Cikarang, Bekasi 17530 Tel. (021) 899 00 970 SDH Daan Mogot Jl. Bedugul no.1 Daan Mogot Baru, Jakarta 11840 Tel. (021) 543 75 663/7 SDH Makassar Jl. Gunung Agung no.201 Tanjung Bunga, Makassar 90134 Tel. (0411) 811 4460 SDH Manado Jl. Laut Aru 1 Lingkungan IV no.103 Kel. Ranotana, Kec. Sario, Manado 95116 Sulawesi Utara Tel. (0431) 823 001/3 SDH Kupang Jl. Veteran RT014/RW004 Kel. Fatululi, Kec. Oebobo Kota Kupang, NTT Tel. 0821 9722 3022 SDH Holland Village Jl. A. A. Maramis, Paniki Kec. Mapanget, Manado Sulawesi Utara Tel. 0852 9705 9599 SDH Bangka Jl. Soekarno Hatta (d/h Raya Koba) Kel. Dul, Kec. Pangkalan Baru Kab. Bangka Tengah Kepulauan Bangka Belitung Tel. (0717) 910 6439
www.sdh.or.id TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
1
KATA SAMBUTAN Editorial Greeting
Teacher’s cs i t s i r e t c a Char
SDH dikenal sebagai Rumah Kedua untuk para murid dengan para guru yang berperan seperti “orangtua kedua” di sekolah. Guru memegang peranan penting dalam mendidik anak didik untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Allah, diri sendiri, orang lain, dan alam ciptaan Tuhan. Guru juga membantu para murid untuk menemukan, mengembangkan dan menggunakan bakat atau talenta terbesar yang anak didik miliki untuk melayani Tuhan dan sesama. Pertanyaannya, apa karakteristik guru Kristen yang bisa menjadi teladan buat para siswa serta yang pengajarannya membawa transformasi hidup anak?
SDH is known as the Second Home for students with teachers that act as their “Secondary Parent” in the school. Teachers hold a critical role in teaching these learners to grow in knowing Christ, themselves, peers and others, and the environment and God’s creations. Teachers also helped students to find, develop, and use their biggest talents that they have to serve God and their brothers and sisters. However, the question is, what are the characteristics of Christian Teachers that could be an example for students and what kind of teaching that they will present that could transform the lives of these students?
Pertama, guru Kristen yang sudah mengenal Kristus
First, a Christian Teacher who already knew Christ as God and their personal Savior (Christian). Only teachers who understand this could be a Christian advocate to introduce Christ to their students. Secondly, a Christian Teacher that has a Calling, a clear desire to become a teacher, and does not see its role as a mere “job”. Third, a Christian Teacher that has the right competence as someone who teaches, whether it is knowledge, crafts, even in their teaching experience.
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi (Christian). Hanya guru yang demikian yang dapat menjadi duta Kristus untuk memperkenalkan Kristus kepada para murid. Kedua, guru Kristen yang mempunyai panggilan (Calling) yang jelas untuk menjadi guru, dan tidak melihat peran guru hanya sebagai “pekerjaan”. Ketiga, guru Kristen yang mempunyai kompetensi (Competence) yang tepat untuk seorang guru, baik dari pengetahuan, ketrampilan maupun pengalaman mengajar.
Fourth, a Christian Teacher who lives and radiates a Christ-like Character (Character), even in their speech, Keempat, guru Kristen yang menghidupi dan teachings, even in life examples. Fifth, a Christian memancarkan karakter Kristus (Character) baik dalam Teacher who teaches with a heart that love their perkataan, pengajaran, maupun teladan hidup. students (Compassion). Sixth, a Christian Teacher that Kelima, guru Kristen yang mengajar dengan hati yang communicates clearly in their teaching and learning mengasihi murid-muridnya (Compassion). Keenam, processes (Communication) so they can encourage each guru Kristen yang berkomunikasi dengan jelas dalam of their students to actively, critically, and reflectively proses belajar mengajar (Communication) sehingga learn in class. dapat mendorong anak untuk belajar secara kreatif, kritis, dan reflektif. Aside from these six characteristics, it is important to Christian Teachers to always grow in knowledge, Selain keenam karakteristik tersebut, maka penting curriculum and pedagogy so they can teach better. bagi guru-guru Kristen untuk terus bertumbuh To fulfill these needs, SDH pays extra attention to dalam pengetahuan, kurikulum, dan pedagogy agar professional developments of these teachers continually pengajarannya semakin baik. Oleh sebab itu SDH every week, even in every semester. It is our hope sangat memperhatikan pengembangan guru secara that our teachers in SDH can really be berkala baik yang diatur setiap minggu maupun teachers that can cherish the Lord and setiap semester. Menjadi pengharapan kita bahwa bring transformation of life to our guru-guru SDH sungguh-sungguh dapat menjadi students. pendidik yang berkenan kepada Tuhan dan yang membawa transformasi hidup bagi para siswa. Blessings, Dr. Gunawaty Tjioe, B. Ed., M. Pd. SDH SLH School System Coordinator UPH Vice President of Academic Affairs 2
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
3
ACARA SEKOLAH School Events
SDH KUPANG
Siswa SMA berinteraksi dengan seorang anak yatim Student interacting with one of the children
Kepala panti menerima bingkisan SDH Head of panti receive gift from SDH
Foto bersama di Panti Asuhan Agape Photo together at Panti Asuhan Agape
4
Belajar dari Komunitas
Learning from the Community SDH percaya bahwa proses pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di dalam kelas, melainkan juga di lingkungan masyarakat luas. Mengintegrasikan pembelajaran dengan kehidupan nyata secara langsung bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Maka dari itu adalah sebuah kehormatan dan anugerah besar yang diberikan Tuhan bagi murid-murid SDH Kupang untuk belajar berinteraksi dengan orang lain melalui institusi berupa Panti Asuhan dalam mata pelajaran Sosiologi di kelas 10. Siswa belajar untuk merancang acara dari perencanaan, pelaksanaan, refleksi hingga evaluasi. Dalam proyek ini, siswa diajarkan untuk menabung dari sebagian uang jajan mereka agar dapat didonasikan dan menjadi berkat kepada pihak Panti. Dana yang telah mereka kumpulkan juga digunakan untuk membeli kebutuhan pokok anak-anak panti asuhan. Saat pelaksanaan, para siswa terlibat aktif selama acara berlangsung. Melalui rangkaian acara dari awal hingga akhir, murid belajar untuk bekerjasama, belajar untuk peka, sigap dan peduli akan orang lain. Usai acara, siswa menuliskan perenungan diri dan dari kegiatan tersebut terlihat bahwa mereka juga belajar untuk menyadari bahwa Allah memelihara semua ciptaanNya tanpa terkecuali, mereka dapat melihat karakter Allah yang sudah lebih dahulu mengasihi kita sehingga kita dimampukan juga untuk mengasihi sesama. Pun belajar menyadari bahwa Tuhan memakai kita sebagai alatNya untuk saling berbagi kepada orang lain, belajar bersyukur atas segala sesuatu yang telah Tuhan berikan atas kehidupan kita dan belajar menyadari bahwa segala yang kita punya berasal dari Tuhan dan semua itu hanya untuk kemuliaan Tuhan melalui serangkaian acara dan proses interaksi individu dengan orang lain maupun kelompok. Tidak ada sukacita terbesar selain ketika siswa kami menyadari bahwa keberadaan mereka di dalam dunia hanya sementara dan berbagai hal yang dilakukan di dunia hanyalah “ALL FOR JESUS”.
SDH believes that learning process is not only held during learning sessions in the classroom, but also in the vast and rich livelihood of the surrounding community. Integrating the learning process with the lives of our students directly is not an easy thing to do. Therefore, it is a privilege and good grace from God for students in SDH Kupang to learn to interact with other people through an other institutions such as orphanage for our Sociology subject in grade 10. The students learned to arrange the event from the planning, execution, reflection until its evaluation. In this project, the students were taught to save money from their allowances so it can be donated and become a blessing for the orphanage. The money that had been collected were also used as funds to purchase daily needs for the children in the orphanage. During the event’s execution, the students were actively engaged. Through various activities from the beginning until the end of the day, the students learned to work together and be sensitive, alert and aware to care after of other people. After the event has finished, students must write a self-reflection and from the activity they’ve done, and it can be seen that they also realize that God takes care of all his creations without exception. They can see God’s character that has first loved us so we are enabled to love others as well. They also realize that God uses us as His instrument to share with one another, to learn to be grateful towards God for everything that He has given to us in life and learn to know that everything that we have comes from God and all of them is for God’s glory through series of events and the process of individual interactions with other people or group. There is no greater joy besides the time when our students could realize that their presence in this world is only temporary and many things they do in this world is “ALL FOR JESUS”
-- Rosyeline Nesac Djuarsa (SDH Kupang)
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
5
6
ACARA SEKOLAH School Events
M
I
Pada hari Book Week dimulai, semua siswa dari kelas 1 sampai 10 berkumpul di auditorium dan mengawali hari dengan upacara pembuka. Kami mememperkenalkan Fanny Jane Crosby , seorang penulis puisi/lirik lagu inspirasional yang buta yang menuliskan himne “To God be The Glory”. Lagu tersebut digunakan sebagai tema event Book Week pada tahun ini. Lagu diputarkan pada saat pembuka dan siswa dijelaskan mengapa lagu tersebut dituliskan. Kemudian semua aktifitas book week untuk minggu tersebut diumumkan: SSR, story time, reading buddy, serta bazaar buku serta culminating activity di akhir pekan. SSR adalah waktu yang disisipkan dua kali sehari. Semua siswa, guru dan staff harus berhenti sejenak dari kegiatan mereka dan membaca buku favorit mereka untuk mempromosikan budaya membaca.
On the day Book Week begun, all students from grade 1 to 10 gathered in the auditorium and proceed with an opening ceremony. For this opening, we introduced them to an inspirational blind poet/lyricist, Fanny Jane Crosby, who wrote the hymn “To God be The Glory”, that is used as this year’s Book Week theme. The theme song Crosby wrote was played in the auditorium as students were explained the reason why the song was written. Soon after, all Book Week activities for the week were announced: there are a few SSR time, story time, reading buddy, culminating activity/celebration and book bazaar that will be celebrated during the week. SSR is a time that is slipped twice a day where students, teachers and staffs pause their activities and read their favorite books to promote reading culture.
erupakan sebuah kesempatan baik di sekolah kami, SDH Bangka, untuk menyelenggarakan Book Week dari hari Senin sampai Jumat dari 24-28 Oktober 2016. Tidak dipungkiri, kegiatan ini adalah suatu pengalaman baru bagi para siswa dan mereka sangat menanti-nantikan event ini.
Pada hari kedua, Book Week dibuka dengan sesi story-time dari para guru. Siswa senior diceritakan latar belakang Fanny Crosby untuk menginspirasi mereka tentang apa yang mereka dapat
t has been a privilege that our SDH Bangka, held a Book Week from Monday to Friday on 24th to 28th of October, 2016. It has been a great joy for us to introduce “Book Week” to our students. Needless to say, this was a new experience for them and they were looking forward to this event.
On the second day, Book Week opens by story time from our teachers. Senior students were told about Fanny Crosby’s childhood, to inspire them about what they can do despite what challenges and limitations they may face in life. Kindy and junior story time
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
7
lakukan di tengah banyaknya tantangan hidup. TK dan Junior memiliki kegiatan story-time berupa story-telling session yang melibatkan guru dan orang tua sebagai story-teller. Kegiatan tersebut merupakan kesempatan yang sangat baik untuk orang tua agar dapat terlibat dalam system pengajaran sekolah juga menikmati event ini. Bazaar buku kami juga dibuka pada hari kedua dan siswa/I dapat mengunjungi bazaar pada waktu istirahat, makan siang, atau saat sepulang sekolah.
was arranged a little different, as they have story telling sessions, involving teachers and parents as the story-tellers. This was a great opportunity for parents to be involved in the school’s teaching methods; they also enjoyed the event by participating as storytellers. At the end of school hour, we played another song from Fanny Crosby for students to listen to and reflect on. Our book bazaar also started on the second day and students were able to visit them during break, lunch or dismissal time.
Pada hari ketiga, siswa junior datang mengenakan piyama ke sekolah. Ada sesi reading buddy juga dimana siswa senior membacakan cerita untuk siswa TK dan SD. Antusiasme dari siswa senior dalam mengajarkan teman-teman mereka yang lebih muda sangat baik, seakan melihat komunitas shalom perlahan berkembang di keseluruhan event Book Week. Para siswa junior mengakui bahwa mereka sangat senang dibacakan cerita oleh reading buddy mereka dan ingin lebih lama membaca bersama di event berikutnya.
The third day was a little different since all junior students wore pajamas to school. There was also reading buddy session as well, where senior students read a story for kindy and junior students. The enthusiasm from the seniors in teaching their younger school mates was very great to see, it was like witnessing Shalom Community slowly blossoming during the course of Book Week. The younger students admitted that they enjoyed the company of their reading buddy and asked for more time to read together on the next event.
Pada hari terakhir, orang tua diundang untuk datang ke sekolah untuk melihat anak-anak mereka. Mereka diajak bernyanyi lagu dari Fanny Crosby bersama, kemudian mereka diberikan briefing mengenai kegiatan apa saja yang sudah dilakukan sekolah bersama murid sehingga mereka pun dapat mengerti apa yang ingin dilakukan sekolah. Setelah itu, para murid mempertunjukkan dance, permainan panggung, paduan suara dan juga permainan akustik (biola, gitar, dan piano). Para orang tua sangat senang sekali ketika mereka melihat anak-anak mereka dapat tampil dengan baik dengan bantuan dari sekolah.
On Last day of book week, everything seem to be set in place as students, teachers, staffs and even parents anticipation were very high. Parents were invited to come and sang together the songs from Fanny Crosby. There were students who performed their best on stage on performances such as dances, stage play, choir, and acoustics (violin, guitar, and piano). Parents were overjoyed when they see their children perform very well with the assistance from the school. Just before the day is over, students were given time to go back to their homeroom classes and reflect on their first Book Week. We really hope through this annual Book Week. We could enhance their willingness to read more books and explore the talent has been given by God.
Sebelum hari tersebut berakhir, para murid diberikan waktu untuk kembali ke dalam kelas homeroom untuk merenungkan waktu mereka dalam Book Week pertama mereka. Kami sungguh berharap dengan kegiatan tahunan Book Week ini, kami pun dapat meningkatkan keinginan mereka untuk To God be the glory! membaca lebih banyak buku serta untuk mengeksplorasi talenta yang diberikan oleh Tuhan. To God be The Glory!
8
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
KUMPULAN KESAKSIAN Testimony Compilation
A Reflection by Elizabeth Marcella, Grade 11 (IPA 2) Student Council, Koordinator Sie Pendidikan
Menjalani masa-masa SMA dan SMP saya di Sekolah Dian Harapan Daan Mogot merupakan salah satu hal yang benar-benar saya syukuri. Menimba ilmu di SDH DM telah mengubah saya menjadi pribadi yang lebih baik dan membuat saya menjadi diri saya yang sekarang. Menoleh ke belakang dan melihat masa lalu saya, saya merasa telah mengambil suatu langkah besar untuk mengubah dan meninggalkan diri saya yang lama, yang digerakkan oleh keserakahan, kepentingan diri sendiri, dan pencapaianpencapaian yang sementara dan tidak ada artinya. Walaupun demikian, Allah masih menunjukkan kasih dan pengampunanNya kepada saya. Bersekolah di Dian Harapan telah membuat saya sadar akan kesalahan saya. Khotbahkhotbah dari Chapel dan acara seperti retreat dan rekoleksi sangat membantu saya memahami kehendak Tuhan dan menuntun saya dalam kehidupan sehari-hari. Dari khotbahkhotbah tersebut, saya dapat menyadari kesalahan saya dan memperbaikinya. Selain itu, guru-guru dan teman-teman juga sangat membantu. Merekalah yang menguatkan iman saya di kala saya goyah dan merekalah juga yang menegur dan mengingatkan kesalahan saya, sekaligus memberikan semangat dan motivasi untuk berubah menjadi lebih baik. Sekarang, saya memiliki kerinduan untuk mengenal dan menjadi lebih dekat lagi dengan Tuhan. Saya juga menyadari bahwa tujuan hidup saya adalah memuliakan nama Tuhan. Saya rindu mengetahui kehendakNya dan menyenangkan hatinya dengan membaca Alkitab setiap hari dan mengangkat puji-pujian bagiNya. Lalu, saya tidak selalu merasa khawatir lagi seperti dulu dan dapat menyerahkan hidup dan diri saya sepenuhnya kepada Tuhan. Saya kini juga lebih sabar dalam menghadapi teman dan sesama, tidak mementingkan kepentingan sendiri, dan dapat lebih membantu orang lain dengan tulus.
10
Spending my middle school and high school years in Sekolah Dian Harapan Daan Mogot has been one of the things I am utmost grateful for. Cultivating skills in SDH DM does not only help me academically, but has really changed me to become a better person, and made me into who I am now. Looking back at my past self, I really feel like I have taken a huge leap, that I have come so far in changing and leaving my old self, who was driven by greed, selfcenteredness and self-accomplishments that were temporary, vain, and meaningless. Even so, God still shows me His great love and forgiveness towards me. Studying in Dian Harapan has made me realize my faults. The sermons and testimonies from Chapels and events such as retreats and recollections have really helped me understand His will and this guided me through my daily life. From these sermons I have attended, I am able to see my faults and I try to fix them. Other than that, my teachers and friends have been very supportive of me trying to change for the better. They were the ones who strengthen my faith whenever I am unable to hold on and they also rebuked me and remind me of my promise if I ever did the same mistakes, they also help to keep my spirits up and gave me motivations to keep me going. As a result, now I have a longing to get even closer and know the Lord better. I have also come to realize that the purpose of my life is to glorify His name. I long to know His will and please Him by reading His words each day and sing songs of praises for Him. Now, I do not worry as much as I used to and I am not afraid, I can present all of my life to the Lord. Now I feel much more patient in dealing with friends and others, I am not as egoistic as before, I don’t put myself first as much, and I can also genuinely help others.
g n i ll a C ’s r e h c a e T A
dies Teacher ska Takasilly, Biblical Stu nsi Fra lia fril Al by n tio a Reflec n Ha rapan Ma kassar Junior School Sekola h Dia
Panggilan hidup saya untuk menjadi seorang pengajar adalah suatu anugerah Tuhan, karena saya menyadari bahwa bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan-lah yang memilih saya (Yohanes 15:16). Panggilan ini tentunya tidak lepas dari berbagai tantangan. Namun, saya melihat tantangan tersebut sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri.
My life’s calling to become a teacher is a form of grace from The Lord, because when I realize that it is not me who chose my ministry, but God Himself who has chosen me (John 15:16), I’ve realized that I’m not in control of my life at all. Of course this calling is not separated from various challenges. However, I see those challenges as an opportunity to improve myself into a better person.
Ketika saya memulai pelayanan sebagai guru di SDH Makassar, saya merasakan ada begitu banyak perubahan dan kemajuan yang terjadi dalam hidup saya. Disini, saya mendapatkan kemurahan Tuhan untuk terlibat dalam komunitas Kristen yang mengubah pola pikir dan cara pandang saya. Begitu banyak kegiatan dan Professional Development yang memperlengkapi untuk menjadi seorang pengajar Kristen yang berkualitas dan semakin menyadari bahwa saya tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa-siswa saya, tetapi saya juga mengajarkan mereka sebuah nilai hidup dan kebenaran tentang Allah yang mengasihi dan menyelamatkan mereka.
When I first started my ministry as teacher at SDH Makassar, I feel that there are many transformations and progress happening in my life. Here, I receive God’s mercy to be a part of a strong Christian community that has changed my mindset and perspective about Biblical Christian teachings. There are a lot of activities and events and Professional Development that were dedicated to equip us to become a more qualified Christian teacher. It also makes me realize that in my daily life, I do not only transfer the knowledge I’ve gained to my students, but also I teach them life values to guide them through their troubles and about the truth of God who loves and saves them.
Dalam kelas Biblical Studies, saya sangat senang melihat anak-anak murid saya yang begitu tertarik dengan cerita Allah di dalam Alkitab, hal ini tentu saja memberikan saya semangat setiap hari. Sehari-hari tidak hanya saya yang mengajari anak-anak tentang cerita Firman Tuhan, tetapi saya sendiri merasa sangat diberkati dengan setiap pertanyaan-pertanyaan mereka yang membuat kami menggali Alkitab bersama-sama hingga menemukan begitu banyak keajaiban yang membuat kami semakin kagum akan karya Allah dalam dunia ini.
In my own Biblical Studies class, I am extremely thrilled every time I see my students who are interested in listening the story about God in the Bible, and of course these gestures gave me excitement and lift my spirit every day. In my daily teaching and learning, it is not only me teaching my students about God’s words, but I myself feel very blessed by each of their questions which makes us to delve deeper upon God’s word together until we find how much things God has done that were amazing, and that puts all of us in awe of God’s work in this world.
I Korintus 1:5 mengungkapkan bahwa “Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam pengetahuan”. Saya percaya bahwa ada banyak hal yang Tuhan akan lakukan dalam hidup saya di tahun 2017 ini, dan yang terpenting dari semua ini adalah bagaimana kita semua memiliki hati yang mau belajar . Dalam memenuhi panggilan kita, biarlah kita semua memiliki hati yang mau terus belajar sehingga kita dapat terus maju di tahun 2017 ini, dan tentunya semuanya untuk kemuliaan Tuhan.
1 Corinthians 1:5 stated,”For in him you have been enriched in every way—with all kinds of speech and with all knowledge” (NIV). I trust that there are many things that God will do in my life in this new year 2017 and the most important thing above all is how we have a heart that is willing to be taught. In fulfilling His calling to us, let us have a heart that want to learn continuously so that we can excel in 2017 and do eveything that will be for His glory only.
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
11
True Christmas A Reflection by Andry Triyasa SDH Cikarang Staff
Ketika saya masih sekolah minggu, waktu itu yang ada dalam pikiran saya saat Natal adalah banyaknya acara: drama panggung, paduan suara, dan yang paling ditunggu-tunggu: bingkisan Natal, terutama hadiah Natal dari guru sekolah minggu. Semakin rajin saya ikut sekolah minggu maka semakin bagus hadiahnya, dan jujur saja waktu itu itulah hal yang paling membahagiakan saya di saat Natal. Seiring dengan berjalan nya waktu dan semakin bertambahnya usia, apakah saya sudah cukup memahami apa makna Natal yang Sejati? Belum tentu, atau bahkan mungkin belum sama sekali. Merayakan Natal saat kita masih sekolah minggu dan merayakan Natal ketika kita sudah dewasa adalah hanya berbeda kemasannya saja, tetapi sebenarnya spirit dan cara memaknai nya ternyata masih sama.
As time goes by and I grow older, I ask to myself, “Have I understood the real meaning of Christmas?” I answer to myself, not yet or even not at all. Celebrating Christmas when we were still in Sunday School and celebrating when we are mature is only different in package but actually the same in the spirit and the way to reflect it.
Ada sebuah pesan Natal yang masih saya ingat hingga saat ini, yaitu: Christmas without Christ its only Mas ( Christmas-Christ = Mas ). MAS sebagai akronim Meaningless Annual Sensation. Natal tanpa Kristus sama sekali tidak memiliki arti apa-apa, hanya sekedar menjadi sebuah sensasi tahunan yang tidak artinya.
There is a Christmas message that I still remember until now, and that message is: Christmas without Christ, it is only ‘Mas’ (Christmas – Christ = mas). MAS as an acronym to Meaningless Annual Sensation. Christmas without Christ has no meaning at all and is only a meaningless annual sensation.
Lalu apa makna “Natal Sejati”? Kehidupan kita tanpa Kristus adalah kehidupan tanpa pengaharapan, itu sama seperti kita sedang menghadapi jalan buntu. Kristus hadir untuk membukakan jalan memberi kepada kita pengaharapan, karena Yesus lah satusatunya Jalan Kebenaran dan Hidup (Yoh 14:6). Kedua, Natal bagi saya adalah momen dimana kita bisa saling berbagi dengan yang lain, menyatakan Kasih Kristus kepada orang lain, sebagai suatu bentuk ucapan syukur kita kepada Allah oleh karena Kristus yang sudah hadir bagi kita. Kita berbuat baik bukan karena supaya Allah mengasihi kita, tetapi karena Allah yang sudah mengasihi kita oleh karena kehadiran Kristus didalam kehidupan kita.
Then what is the meaning of “True Christmas”? If we live our life without Christ, it is a life without hope, it is same when we face stalemate; a dead end. Christ come to open the way to give us a way out through hope, because Jesus is the only Way, Truth and Life (John 14:6). Second, Christmas for me is a moment when we can share with one another, we can share and proclaim Christ’s love to others, as a form of our thanksgiving to God because Christ has came into our lives. We do good things not so we can make God loves us, but because God has first loved us by the presence of Christ in our lives.
Natal tanpa Yesus adalah kesia-siaan belaka. Sama saja dengan perayaan ulang tahun tanpa orang yang berulang tahun. Di sisi lain, saat kita berulang tahun, walau satu tahun berlalu dan umur kita berkurang satu di dunia ini, kita memperoleh hidup kekal bersama Kristus. Biarlah kita semua memperingati Yesus yang lahir ke dunia ini yang menyelamatkan manusia. 12
When I was still in Sunday School, in my mind, I thought that Christmas was about events: stage play, choirs, and the things that I waited so much were the Christmas gifts, especially gifts from Sunday School teacher. The more dilligent I joined the Sunday School, the better gift that I received and honestly, that was the happiest thing for me during Christmas.
Christmas without Jesus is vain. It is the same with birthday celebration without the one whom we celebrate, the birthday celebration is vain. On the other side, when we celebrate our birthday, although a year has passed away and our age in this world decreased by one, we will get an eternal life with Christ. Let us all celebrate Jesus who came to the world to save the people.
KESAKSIAN ALUMNI Alumni Testimony
Saya pindah ke Sekolah Dian Harapan saat masih kelas 5 SD. Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran favorit saya. Keterampilan berbahasa inggris saya pada mulanya kurang baik, tetapi saya ditempatkan di kelas advanced dimana setiap orang sudah terbiasa mendengarkan Bahasa Inggris dari Disney Channel atau Nickelodeon selama bertahun-tahun. Kami selalu terlibat dalam diskusi, public-speaking, dan menulis daripada belajar dari buku dan ujian. Hal ini mendorong saya untuk menggunakan Bahasa Inggris; dan tidak hanya kemampuan berbahasa saya berkembang, hal ini juga mempengaruhi karakter dan pola pikir saya, memampukan saya untuk mengekspresikan pikiran dan emosi saya. Prinsip saya, untuk menjadi seorang yang baik maka saya harus menerima apapun harus menerima apapun dengan taat tanpa pertanyaan, perlahan-lahan pupus.
I moved to Sekolah Dian Harapan when I was in 5th grade. Back then, English was one of my favorite school subject. It is no hiding that my English language skills were not very good to begin with, but I was somehow placed in an advanced class where everyone else in the room were already fluent from years and years dose of tuning in to Disney Channel or Nickelodeon. Needless to say we always had discussions, publicspeaking, and creative writing instead of textbooks and tests. This forced me to put the language to use; and not only did it develop my lingual knowledge and ability, it also affected my character growth and critical thinking process. It enabled me to express my thoughts and emotions better and slowly, the belief I carried that in order to be a good person you have to accept every notion, and obey everything obediently without question - is slowly chipped out.
Bertanya itu baik, mendiskusikan perbedaan dan tidak setuju dengan pendapat orang lain juga baik; hal-hal ini merupakan pengalaman belajar yang penting menuju pengetahuan yang sejati. Mengetahui ini, berarti ya, saya boleh memiliki pendapat yang berbeda. Faktanya, tidak ada yang lebih buruk dari mengikuti apapun dengan tidak
It is good to ask questions, it is good to discuss differences and have disagreements; these are essential learning experiences towards true knowledge. Knowing this, means yes, I am allowed to have different opinions. In fact, there is nothing worse than to follow everything suit blindly. I slowly learn how to become my own person, embracing my own flaws that makes me
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
13
THIS IS WHERE MY CHRISTIAN FAITH GREW FROM RELIGIOUS BELIEF INTO TRUSTING IN THE PERSON OF GOD
bertanya. Saya belajar menjadi diri saya sendiri, merangkul kelemahan, keunikan saya dan merasa aman dengan identitas saya. Hal ini membuktikan bagian penting dari perjalanan keselamatan saya.
unique and what I am, and I learn to be secure in my own identity. Little did I know, that this proved to be an essential part in my salvation journey.
Saya dibesarkan dalam keluarga dan lingkungan Kristen, iman saya tidak pernah ditantang. Oleh karena itu, iman saya tidak bertumbuh dan tidak terasa pribadi. Lucu ketika saya melihat pentingnya pola pikir kritis dalam segala aspek dalam kehidupan tetapi ketika topiknya adalah iman, saya melempar jauh-jauh pola pikir itu karena takut membuat orang lain marah, apalagi Tuhan. Hari saat saya menemukan iman saya, saat itu juga saya mulai mempertanyakannya. Banyak kerentanan ketika kita mengakui dan menjelajahi keraguan kita karena kita menyandarkan segalanya pada seberapa besar Tuhan untuk mengatasi kekurangan jawaban dan kepercayaan kita. Disinilah dimana iman Kristen saya bertumbuh dari kepercayan religius menjadi percaya kepada Pribadi Allah. Inilah iman yang menyelamatkan.
I was born and raised in a Christian home and environment, my religious faith was never challenged. Hence, it hardly grew and it was hardly personal. It’s almost funny that I saw the importance of critical thinking in all areas of life, yet when it comes to the topic of faith, I threw critical thinking away because I fear it might upset people, or worse, God. The day I discovered my faith was also the day I started to question it. There is so much vulnerability in admitting and exploring our doubts because we are relying everything on whether or not God is great enough to handle our lack of answers and lack of belief. This was my turning point then. This is where my Christian faith grew from religious belief into trusting in the Person of God. For me, this is a saving faith.
Saya selalu mendorong mahasiswa di School of Design untuk menggali rasa penasaran dan pertanyaan-pertanyaan mereka, untuk tidak pernah puas dengan apapun selain Kebenaran karena semua kebenaran menuju kepada Allah. Peran saya sebagai pendidik adalah untuk membantu murid-murid merasa lapar akan kebenaran dan untuk mencarinya. Bertanya itu baik, mendiskusikan perbedaan dan ketidaksepahaman adalah baik. Inilah pengalaman belajar yang esensial menuju kepada pengetahuan akan satu-satunya Tuhan Allah yang sejati.
Nowadays, I always encourage my students in School of Design to explore their curiosities and questions. To not settle with anything less than the Truth because all Truth leads to God. My role as an educator is to help students to have hunger for Truth and to gude them to seek this Truth it themselves. As always, it is good to ask questions, It is good to discuss differences and disagreement. These are essential learning experiences towards knowing the One True God.
Blessings, Tania Jocelynn Trisnadi SDH Alumni Lecturer Assistant in Universitas Pelita Harapan, School of Design
14
HEAD OF SCHOOL REFLECTION Kesaksian Head of School
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
15
Sudah menjadi tradisi pribadi di akhir tahun untuk merenungkan apa yang telah terjadi di sepanjang tahun dan bagaimana saya akan membuat hidup saya lebih baik di tahun mendatang. Tahun 2017 adalah tahun untuk perubahan, tahun untuk memulai perjalanan yang baru bagi saya. Setiap kali saya memikirkan hidup saya, pasti selalu berakhir dengan dua kata: Kedaulatan Tuhan. Tidak ada yang terjadi dan akan terjadi tanpa Dia; tidak akan ada satu iota pun yang terjadi tanpa kasihNya.
It has become a personal tradition at the end of the year to reflect about what had happened in a year and how I am going to make my life better in the coming year. The year 2017 is a year for change, a year to begin a new journey for me. Whenever I think about my life, it will always come down to two words: God’s Sovereignty. Nothing has done, and will be done without HIM; not even an iota will be done without His care.
Mengetahui bahwa kehidupan saya hanya di bawah Kedaulatan Tuhan adalah suatu paham yang biasa untuk seorang Kristen, tetapi memfokuskan pikiran kita ke dalam KeagunganNya adalah sebuah anugrah. Pikiran saya seringkali berpindah-pindah memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi, tetapi saya tahu bahwa pengalaman hidup saya telah menunjukkan Tuhan mengendalikan segalanya. Untuk berharap kepadaNya dan berpegang kepada janjiNya yang penuh kuasa, saya harus menyerah sepenuhnya. Inilah yang saya pelajari: untuk berserah di bawah Kedaulatan Tuhan.
Knowing that life is only under God’s Sovereignty is a common understanding for Christians, but to be able to truly focus thoughts on His Sovereignty, is only by His grace. My mind easily shifts back and forth to all possibilities that could be happen, but I realized all my life experiences had showed that God is in control of everything. To place hope in HIM and hold onto His mighty covenant, I need to totally surrender. This is exactly what I learned everytime I reflect on my actions: I need to always surrender to God’s Sovereignty.
Saya memiliki kerinduan di hati saya untuk memiliki satu kelompok Moms in Prayer sejak dua tahun yang lalu. Akan tetapi saya sering tidak mendapat kesempatan untuk follow up hingga saya mendengar presentasi dari Ibu Ruth dan Ibu Dewi di Moms in Prayer International Conference pada Agustus 2016. Apa yang mereka bagikan adalah jawaban dari doa saya. Saya berdoa dan rencanakan dan hanya dalam Kedaulatan Tuhan kami pun dapat memulai Moms in Prayer di SDH Lippo Village.
I have a passion in my heart to have a group of Moms in Prayer since couple years ago. Somehow I did not get a chance to follow it up until I heard Ibu Ruth and Ibu Dewi’s presentation from Moms in Prayer International Conference in August 2016. What they shared was the answer to my prayer. I prayed and planned and only through God’s Sovereignty we were able to start Moms in Prayer in SDH Lippo Village.
Puji Tuhan! Pada hari Rabu, 1 Februari 2017, kami memulai Moms in Prayer perdana kami di SDH LV. Sekitar 15-20 orang ibu datang pada 7.00-8.00, dan selama satu jam mendedikasikan doa mereka secara khusus kepada anak-anak mereka, muridmurid, guru-guru, staff dan keseluruhan kondisi sekolah. Kami menggunakan Theme Prayer book oleh Moms in Prayer International sebagai buku panduan. Kami menyadari bahwa kami tidak dapat melakukan apa-apa, hal paling sederhana sekalipun tanpa Tuhan; kami juga percaya bahwa Tuhan dapat melakukan hal yang besar, yang mustahil, untuk KemuliaanNya, dan ia berDaulat. Kedaulatan Tuhan, tema yang berbicara kepada saya secara pribadi, juga adalah tema pertama Moms in Prayer di SDH.
Praise the Lord! On Wednesday, February 1, 2017, we started the first Moms in Prayer at SDH LV. About 15-20 mothers came at 07.00–08.00, and for an hour dedicated their time to pray specifically for their children, students, teachers, staff, and the overall well-being of the school. We use the Theme Prayer Book by Moms in Prayer International as a guidebook. We realize that we can’t do anything, even a simple thing will not be done without GOD; we also believe that GOD can do big things, the impossible ones, for His glory, and He is Sovereign. God’s Sovereignty, a theme that speaks to me personally, is as well the first theme for Moms in Prayer in SDH.
Tuhan mengendailkan segalanya, Ia adalah Harapan. Merupakan sebuah berkat bahwa Moms in Prayer dapat didirikan di SDH LV. Kami juga mengundang bapak dan ibu untuk bergabung bersama kami. Kami berjalan hanya dengan jaminan dari Kedaulatan Tuhan sepanjang waktu; sangat menenangkan ketika kami tahu Ia akan menyelesaikan pekerjaanNya melalui kita yang melakukan segala yang kita lakukan ketika kita melayaniNya dengan sepenuh hati.
It is true that God is in control, He is HOPE. It is truly a blessing that Moms in Prayer has been established in SDH LV. We also welcome you to join our prayer time. We walk only with the assurance of God’s Sovereignty all the time; it is comforting to know HE will complete HIS work in us through everything we do when we serve Him whole-heartedly.
Written by / Dituliskan oleh Ibu Eva Head of School, SDH Lippo Village
16
Pembelajaran Dalam Kelas yang Berhasil Classroom Instruction that Works by R. Marzano, D. Pickering, J. Pollock Kebanyakan dari guru bertanya apakah strategi mengajar mereka cukup efektif, berguna, dan bermakna atau tidak. Saat saya menemukan buku yang berharga yang menginspirasi ini, saya ingin merekomendasikan para guru untuk membacanya juga. Buku ini berisi ide-ide yang baik untuk pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan pencapaian siswa dengan menyajikan sembilan jenis strategi pembelajaran.
Most teachers wonder whether their teaching strategies are effective, helpful and meaningful to students or not. So, when I found and read this valuable and inspiring book, I am really eager to recommend it to others, namely teachers. This book contains several great ideas for classroom instructions that can improve the students’ achievement with nine instructional strategies.
Buku ini juga menjelaskan setiap strategi secara detail dengan memberikan gambaran tentang penelitian terhadap strategi tersebut beserta hasilnya, petunjuk menggunakan strategi ibeserta contoh-contoh alat yang digunakan seperti tabel, rubrik, organizer, dan sebagainya. Saya buku ini akan bermanfaat bagi guru dalam menyampaikan pelajaran mereka.
The book also describes each strategy in details by giving the description of the study and the result, guidance to use the strategy, and examples of the classroom use such as charts, rubrics, organizers, etc. I believe that reading this book will be beneficial for teachers in delivering their lessons.
Pembaca | Reader Wahyuningtyas Utami Penulis | Author R. Marzano, D. Pickering, J. Pollock Penerbit | Publisher ASCD Halaman | Pages 178
Lead Like Jesus Lead Like Jesus by K. Blanchard, P. Hodges Buku Lead Like Jesus memberikan penjelasan dengan gamblang kepada kita untuk dapat memahami kepemimpinan seperti apa yang Tuhan kehendaki sehingga dapat membawa perubahan yang baik di dalam organisasi dimana kita melayani. Penulis buku ini menjelaskan bahwa saat banyak pemimpin di dunia ini yang berfokus pada diri sendiri, kita harus belajar sebuah model kepemimpinan dari Sang Pemimpin Agung sepanjang masa, yaitu Yesus sendiri. Yesus adalah model pemimpin yang tidak mementingkan dirinya sendiri. Buku ini sangat dianjurkan untuk dibaca bagi semua kalangan, terutama para pemimpin sekolah Kristen.
The book Lead Like Jesus gave simple explanations for its readers to understand what kind of leadership that God has intended and what He wanted so it could bring a good change in organizations where we do our ministry. The author of this book explains that when there are leaders who are focused on themselves, we need to learn from a leader role model from the Great Leader of all times, Jesus Christ. Jesus is a leader who does not put Himself first. This is a high recommended book for all leaders, especially for Christian education leaders!
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
Pembaca | Reader Luciana Sugiono Penulis | Author K. Blanchard, P. Hodges Penerbit | Publisher Noura Books (Mizan) Halaman | Pages 360
17