3 minute read
2.1 Tujuan Penataan Ruang Kawasan BWP PPK Simpang Kelaping
from Laporan Akhir Studio Perencanaan Kota-BWP PPK Simpang Kelaping, Kabupaten Aceh Tengah- Tahun 2022
2.1 Tujuan Penataan Ruang Kawasan BWP PPK Simpang Kelaping
Tujuan penataan ruang dalam Rencana Detail Tata Ruang Kawasan perencanaan BWP PPK Simpang Kelaping pada dasarnya penataan kawasan adalah nilai, kualitas dan kinerja yang akan dicapai kawasan tersebut. Sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW dan merupakan alasan disusunnya RDTR tersebut.
Advertisement
Penataan Bagian Wilayah Perencanaan (BWP) memiliki fungsi sebagai acuan untuk penyusunan rencana pola ruang, penyusunan rencana jaringan prasarana, penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya, penyusunan ketentuan pemanfaatan ruang, penyusunan peraturan zonasi; dan menjaga konsistensi dan keserasian pengembangan kawasan perencanaan dengan RTRW.
Dalam Permen PU No. 20/PRT/M/2011 disebutkan bahwa dalam perumusan tujuan penataan Bagian Wilayah Perencanaan (BWP) didasarkan pada: a. Arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW; b. Isu strategis BWP, yang antara lain dapat berupa potensi, masalah, dan urgensi penanganan; dan c. Karakteristik BWP
Dalam RTRW Kabupaten Aceh Tengah kawasan BWP PPK Simpang Kelaping di peruntukkan untuk: sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan kopi dan kakao yang ramah lingkungan
Dalam praktiknya, visi perencanaan kawasan PPK Simpang Kelaping adalah
“Terciptanya Kawasan BWP PPK Simpang Kelaping menjadi Kawasan Wisata berbasis
Agrikultur dan Ekologi yang Berkelanjutan”. untuk mendukung visi diatas maka perlu adanya misi, misi perencanan kawasan BWP PPK Simpang Kelaping meliputi: a. Menciptakan Kawasan BWP menjadi Wisata berbasis Agrikultur dan Ekologi yang berkelanjutan. b. Menciptakan kondisi lingkungan dan sosial Kawasan BWP yang berkelanjutan dan berkecukupan, baik dari segi sarana, prasarana, dan utilitas umum dengan penguatan dari segi wisata. c. Meningkatnya partisipasi, krativitas dan kesejahteraan masyarakat dalam proses perencanaan Kawasan BWP berbasis Wisata. d. Mengembangkan jaringan kemitraan masyarakat dengan pemerintah kampung, pemerintah daerah, dan pihak swasta dalam implementasi perencanaan Kawasan BWP berbasis
Wisata.
Dari visi dan misi diatas maka dapat disimpulkan tema yang diambil adalah
“Pengembangan BWP PPK Simpang Kelaping menjadi Kawasan Wisata Berbasis
Agrikultur dan Ekologi yang Berkelajutan” karena pada kawasan BWP ini memiliki potensi pengembangan dalam bidang pertanian dan wisata.
Dengan pertimbangan potensi yang ada di kawasan BWP PPK Simpang Kelaping konsep tersebut menjadi fokus untuk pengembangan dimasa yang akan datang:
a. Wisata Agrikultur
Wisata berbasis Agrikultur merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian dan perkebunan sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian dan perkebunan. Melalui pengembangan wisata agrikultur pada kawasan BWP akan menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan dan juga dapat meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya.Contoh pertanian yang dapat di kembangkan pada kawasan BWP ini adalah nanas dan kopi.
Sedangkan nanas yang ada di Kawasan BWP ini tersebar di 4 kampung yaitu Jurusen,
Kayu Kul, Belang Bebangka dan Simpang Kelaping. Hasil produksinya sangat berlimpah dan pasti setiap tahunnya ada dilakukanan panen. Namun masyarakat hanya menjual bahan bakunya saja tanpa di buat menjadi olahan seperti dodol, selai, keripik dan lain lain. Maka dari itu akan dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk pertanian nanas dengan potensi bahan baku yang berlimpah.
b. Wisata Ekologi
Wisata berbasis Ekologi merupakan suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian wilayah yang masih alami (natural area) agar dapat memberikan manfaat secara ekonomi tetapi keutuhan budaya masyarakat setempat masih bisa dipertahankan.
Kegiatan wisata berbasis ekologi merupakan bagian dari industri pariwisata yang secara langsung memberi akses kepada semua orang untuk melihat, mengetahui, serta menikmati pengalaman alam, intelektual dan budaya masyarakat lokal. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk wisata yang mengadopsi prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan yang berkontribusi terhadap kegiatan konservasi alam dan budaya dengan melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaannya.Wisata yang ada di Kawasan BWP berupa Pacuan
Kude, Arung Jeram, Rindu Alam, Riverside dan Waterpark.