2 minute read

4.5 Rencana Jaringan Sumber Daya Air

12. Wih Nareh 1081 270 5 1 6

Total 12789 3205 58 6 72

Advertisement

4.5 Rencana Jaringan Sumber Daya Air I. Pengendalian daya rusak air

Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi,dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.

Aspek pengendalian daya rusak air, khususnya terhadap:

a. Terjadinya bencana, meliputi kejadian bencana (banjir, longsor, gempa, tsunami, abrasi pantai), wilayah yang rawan terhadap bencana, upaya pengendalian yang telah dilakukan, hambatan dan permasalahan yang dihadapi. b. Erosi tebing dan degradasi sungai. c. Sedimentasi muara sungai. d. Pencemaran sungai, yang meliputi kualitas air sungai, jenis, jumlah dan lokasi limbah yang dibuang ke sungai. e. Ketersediaan sistem peringatan dini banjir di seluruh wilayah sungai. f. Permukiman dan aktivitas masyarakat di bantaran sungai. g. Ketersediaan bangunan pengendali banjir.

Pengendalian daya rusak air pada BWP PPK Simpang kelaping, yang meliputi :  Sungai Kala Nareh Kecamatan Pegasing: 14 Km

II. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Pengelolaan DAS yang bersifat partisipatif dari berbagai pihak - pihak yang berkepentingan dalam memanfaatkan dan konservasi sumberdaya alam pada tingkat DAS.

Pengelolaan partisipatif ini mempersyaratkan adanya rasa saling mempercayai, keterbukaan, rasa tanggung jawab, dan mempunyai rasa ketergantungan (interdependency) di antara sesama stakeholder.

Tujuan dari pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada dasarnya adalah : a. Pemanfaatan sumberdaya alam dilakukan dengan terlanjutkan (sustainable) sehingga tidak membahayakan lingkungan lokal, regional, nasional dan bahkan global;

b. Terselenggaranya koordinasi, keterpaduan, keserasian dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi DAS; c. Terkendalinya hubungan timbal balik sumberdaya alam dan lingkungan DAS dengan kegiatan manusia guna kelestarian fungsi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. peningkatan daya resap lahan terhadap air hujan di daerah aliran sungai melalui penatagunaan lahan.

Sasaran pengelolaan DAS yang ingin dicapai pada dasarnya adalah:

a. Terciptanya kondisi hidrologis DAS yang optimal. b. Meningkatnya produktivitas lahan yang diikuti oleh perbaikan kesejahteraan masyarakat. c. Tertata dan berkembangnya kelembagaan formal dan informal masyarakat dalam penyelenggaraan pengelolaan DAS dan konservasi tanah. d. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi mayarakat dalam penyelenggaraan pengelolaan

DAS secara berkelanjutan. e. Terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan berkeadilan.

Adapun Daerah Aliran Air (DAS) pada BWP PPK Simpang Kelaping yang terdiri dari : 1. DAS Jambo Aye seluas (1.600,52 Ha), 2. DAS Peusangan seluas (8.801,54 Ha) 3. DAS Meureubo seluas (16.775,83 Ha)

III. Pemanfaatan Daerah Irigasi (DI)

Agar jaringan irigasi tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan adanya pengelolaan jaringan irigasi yang efektif dan efisien. Pengelolaan jaringan irigasi akan mempengaruhi sistem pemberian air pada petak-petak sawah dan kebun serta tingkat pelayanan irigasi yang diterima petani. Pemakaian air hendaknya diusahakan seefisien mungkin terutama untuk daerah dengan ketersediaan air yang terbatas. Kehilangan air dapat diminimalkan melalui : 1. Perbaikan sistem pengelolaan air a. Sisi operasional dan perawatan yang baik b. Memaksimalkan operasional pintu air c. Pemberdayaan petugas

This article is from: