![](https://assets.isu.pub/document-structure/220917143541-745256626f205569d5436610a124b1ba/v1/dad84f2456e5458b7ef783ef19731d11.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
2 minute read
Gambar 4. 15 Ilustrasi Penambahan Rambu di Kawasan PPK Simpang Kelaping Gambar 4. 16 Ilustrasi On Street Parking dan Off Street Parking di Kawasan PPK Simpang
from Laporan Akhir Studio Perencanaan Kota-BWP PPK Simpang Kelaping, Kabupaten Aceh Tengah- Tahun 2022
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220917143541-745256626f205569d5436610a124b1ba/v1/2bfcf4f0b821327a7b6e7c3ff7932001.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Gambar 4. 15 Ilustrasi Penambahan Rambu di Kawasan PPK Simpang Kelaping Sumber : Rencana Kelompok 5, 2022
Advertisement
D. Rencana Parkiran
Pengembangan sistem perparkiran dimaksudkan agar tempat-tempat pemberhentian kendaraan, terutama kendaraan pribadi yang menggunakan badan jalan dapat dikurangi, sehingga tidak mengurangi kapasitas jalan yang ada. Pada prinsipnya pembangunan sistem perparkiran terbagi atas : Off Street Parking, yaitu pengembangan dengan sistem perparkiran khusus yang tidak menggunakan badan jalan. On Street Parking, yaitu pengembangan sistem perparkiran yang menggunakan badan jalan yang ada. Sistem perparkiran jenis ini jumlahnya harus dibatasi dan hanya diberlakukan di lokasi permukiman atau di jalan-jalan lingkungan.
Pengembangan parkir baik on street parking ataupun off street parking harus dilengkapi dengan vegetasi/pohon-pohon peneduh, selain berfungsi sebagai peneduh juga sebagai bagian dari penyediaan oksigen bagi manusia. Parkir di luar jalan mengambil tempat di pelataran parkir umum, tempat parkir khusus yang juga terbuka untuk umum, dan tempat parkir khusus yang terbatas untuk keperluan sendiri seperti di pemerintahan, perdagangan
dan jasa, serta sarana pelayanan umum. Sistemnya dapat berupa pelataran parkir atau taman parkir, dan bangunan bertingkat khusus untuk parkir.
Penyelenggaran/penyediaan fasilitas parkir di luar badan jalan bertujuan selain untuk memberikan tempat istirahat bagi kendaraan, juga untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas. Pembangunan fasilitas parkir untuk umum harus memenuhi persyaratan : 1. Dapat menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas. 2. Mudah dijangkau oleh pengguna jasa. 3. Apabila berupa gedung parkir, harus memenuhi persyaratan konstruksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Apabila berupa taman parkir, harus memiliki batas-batas tertentu. 5. Dalam gedung parkir atau taman parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka jalan.
Selain off street parking untuk setiap kegiatan yang ada, direkomendasikan pula penggunaan ruang parkir bersama (shared parking). Ruang parkir bersama mengandung arti adanya dua atau lebih tipe penggunaan lahan yang berbeda mempunyai area parkir bersama. Dengan adanya area parkir bersama, keseluruhan permintaan parkir akan lebih kecil dibandingkan jika sediaan parkir terpisah untuk setiap penggunaan lahan (setiap kegiatan mempunyai lahan parkir sendiri) dan dapat terjadi jika bentuk permintaan parkir mempunyai waktu puncak yang berbeda untuk satu hari atau setiap hari dalam satu minggu. Keperluan ruang parkir dalam kaitannya dengan shared parking dapat dipertimbangkan jika telah memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Kebutuhan ruang parkir eksisting untuk penggunaan lahan individu (hanya satu kegiatan) harus merefleksikan permintaan puncak yang aktual. 2. Guna lahan untuk suatu fasilitas parkir bersama harus diletakan sedekat mungkin (dapat terjangkau oleh seluruh kegiatan yang ada). 3. Operator/petugas parkir pada fasilitas parkir bersama harus telah disiapkan untuk bekerja maksimal pada lokasi yang mempunyai waktu parkir singkat dan dapat memberikan informasi parkir serta lalu lintas secara langsung. Beberapa bangunan mungkin memiliki gedung atau pelataran parkir, namun penggunaan fasilitas parkir bersama di luar jalan secara bersama-sama akan menjadi lebih praktis dan layak untuk suatu kawasan komersial.