3 minute read

3.2.7 Zona Terbuka Non Hijau

3. Sub zona sarana pelayanan umum peribadatan skala kelurahan

Sub zona sarana pelayanan umum peribadatan skala kelurahan adalah peruntukan ruang peribadatan yang merupakan bagian dari kawasan budidaya yang dikembangkan untuk melayani penduduk skala kelurahan. Rencana sebaran sub zona sarana pelayanan umum peribadatan skala kelurahan di BWP PPK Simpang Kelaping seluas 9 ha.  Sub BWP 1 seluas 3,9 ha, berada di blok 1-A, blok 1-B, blok 1-C, blok 1-D, blok 1-

Advertisement

E

 Sub BWP 2 seluas 2,7 ha , berada di blok 2-A, blok 2-B, blok 2 C, blok 2-D  Sub BWP 3 seluas 2,4 ha, berada di blok 3-A, blok 3-B, blok 3-C, blok 3-D

4. Sub zona sarana pelayanan umum sarana olahraga skala kelurahan

Sub zona sarana pelayanan umum sarana olahraga skala kelurahan adalah peruntukan ruang sarana olahraga yang merupakan bagian dari kawasan budidaya yang dikembangkan untuk melayani penduduk skala kelurahan. Rencana sebaran sub zona sarana pelayanan umum peribadatan skala kelurahan di BWP PPK Simpang Kelaping seluas 12 ha.

 Sub BWP 1 seluas 6 ha, berada di blok 1-A, blok 1-B, blok 1-E  Sub BWP 2 seluas 3 ha , berada di blok 2-A, blok 2 C, blok 2-D  Sub BWP 3 seluas 3 ha, berada di blok 3-A, blok 3-C, blok 3-D

3.2.7 Zona Terbuka Non Hijau

Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi tentunya membutuhkan penataan ruang dengan perhatian khusus terutama terkait dengan penyediaan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) untuk menunjang aktivitas masyarakat. RTNH menurut Permen PU No. 12 Tahun 2009 adalah ruang terbuka di bagian wilayah perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori RTH, berupa lahan yang diperkeras atau yang berupa badan air, maupun kondisi permukaan tertentu yang tidak dapat ditumbuhi tanaman atau berpori. Fungsi utama dari Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) adalah sebagai berikut : a. Wadah aktivitas sosial budaya masyarakat dalam wilayah kota atau kawasan perkotaan.

Merupakan suatu bentuk Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) yang, dapat mewadahi kegiatan sosial, budaya dan kemasyarakatan, seperti bazaar, festival seni, budaya, upacara dan lain-lain.

b. Pengungkapan ekspresi budaya/kultur lokal.

Merupakan suatu bentuk Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) yang memasukkan unsurunsur budaya lokal sebagai ciri khas kota. c. Sebagai media komunikasi warga kota.

Merupakan suatu bentuk Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) yang memfasilitasi warga kota dalam berinteraksi sosial.

d. Tempat olahraga dan rekreasi.

Merupakan suatu bentuk Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) dalam bentuk pelataran dengan berbagai kelengkapan tertentu untuk mewadai kegiatan utama olahraga, bermain dan rekreasi masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa fungsi kegiatan inilah yang akan dijadikan sebagai acuan fungsi utama Ruang Terbuka Non Hijau skala kecamatan di Kawasan BWP, lokasi yang akan di rencanakan sebagai Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) skala kecamatan pada kawasan BWP berada di kampung Simpang Kelaping. Pada kawasan BWP yang direncanakan sudah memiiki RTNH berupa lapangan terbuka yang biasa digunakan untuk atraksi pacuan kuda dengan luasan 24,392872 Ha. Maka dari itu untuk rencana yang akan dilakukan adalah berupa perbaikan fasilitas, mengoptimalkan pengunaan lahan dan memaksimalkan kegiatan pada RTNH guna untuk meningkatkan RTNH yang ada pada Kawasan BWP. Untuk lokasi RTNH berada di pusat kegiatan perkantoran yang tentunya mudah di jangkau dan strategis dan memiliki fasilitas jalan yang baik untuk menuju ke lokasi tersebut. Untuk rencana Ruang Terbuka Non Hijau skala Kampung yang disediakan berdasarkan Sub BWP yaitu sebagai berikut: 1. Sub BWP 1 seluas 0,032055 Ha, berada di blok 2C, 2D 2. Sub BWP 2 seluas 0,978803 Ha, berada di blok 3C, 3D 3. Sub BWP 3 seluas 1,061911 Ha, berada di blok 5D

Rencana untuk pengembangan Ruang Terbuka Non Hijau yaitu kegiatan olah raga seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa lapangan olahraga merupakan suatu bentuk RTNH sebagai suatu pelataran dengan fungsi utama tempat berlangsungnya aktivitas olahraga. Lapangan olahraga dalam konteks RTNH ini secara khusus mengacu pada aktivitas olahraga tertentu yang spesifik dengan spesifikasi perkerasan, dimensi dan garis lapangan tertentu, seperti lapangan basket, lapangan bulu tangkis, lapangan voli, lapangan tenis, lapangan futsal, dan lain-lain. Karena lapangan olahraga ini bersifat spesifik, maka dalam pemanfaatannya pun bersifat spesifik. Walaupun demikian, ada juga yang dapat memanfaatkan satu lapangan dengan beberapa kegiatan olahraga dengan beberapa garis lapangan yang dibedakan

This article is from: