2 minute read
Pojok PKM
Ketersinggungan Ketersinggungan
Oleh : Andre Prasetyo Nugroho (Pemimpin Umum) “The Simple Fact Is, Offense Is Taken Not Given”
Advertisement
Mungkin petuah dari komika asal inggris ini harus dipahami semua bahwa ketersinggungan itu ‘diambil’ bukan ‘diberikan’. Karena pada dasarnya kita memilih untuk menjadi orang yang mudah tersinggung atau tidak.
Jika belum paham, ada contoh seperti ini. Setiap menonton stand up mungkin akan terdengar bit, atau pun punchline yang kita rasa tidak cocok dengan pikiran, ketika tidak cocok maka akan timbul ketersinggungan.
Ketersinggungan merasa dirugikan, sakit hati, dan dihinakan. Padahal pesan-pesan yang dibawa oleh si komika ini berawal dari keresahan. Namun, tidak semua orang dapat menerima argumen tersebut. Seperti kasus Pandji Pragiwaksono yang membawakan materi tentang ‘kucing gembel’ lalu dari pihak pecinta kucing saat itu tidak terima dan mengecam Pandji atas materinya. Atau ada contoh lagi, ada seorang birokrat dari negara yang angka korupsinya sangat tinggi, dan yang jelas bukan negara Indonesia. Anggaplah birokrat ini seorang yang penting di daerahnya. Ia membaca sebuah berita di majalah yang mengkritik dirinya perihal proyek pembangunan bendungan yang tidak rampung sejak dia menjabat. Alhasil dari kritikan itu membuat ia merasa terpojok, dari situ pasti akan mengalami ketersinggungan.
Padahal penyampaian yang dilakukan oleh si komika atau pun si jurnalis hanya bentuk keresahan dari banyak orang atau pun dirinya sendiri. Akhirnya bisa kita simpulkan jika ada seorang atau beberapa orang yang merasa tersinggung pasti ada juga yang sebaliknya.
Dari sini akan menjadi serba salah karena ketika orang berbicara atau pun
Ricky Gervais
menulis sese- derhana mungkin penyampaiannya, tetap akan ada orang yang tersinggung. Sangat mengekang seseorang nantinya dalam freedom of speech. Hal ini sangat berisiko sebab orang yang tersinggung akan membuat tuduhan sebagai hate speech, padahal tidak ada tolak ukur dalam ujaran kebencian.
Orang yang tidak merasa tersinggung itu memilih untuk tidak tersinggung dan menanggapi permasalahan yang ada secara cover both side dan menganggap bahwa itu hanyalah argumentasi yang tidak perlu dipermasalahkan.
Tertawa hanya akan terjadi ketika refleks, begitu juga ketersinggungan. Ditekankan lagi bahwa setiap orang harus memilih untuk menjadi orang yang mudah tersinggung atau tidak. Orang pasti tertawa karena ada yang ditertawakan dan orang mengkritik karena ada yang dikritik. Selama objek itu manusia, peluang menyinggung pasti selalu ada. Menjadi orang yang ketersinggungan akan menghabiskan banyak energi karena harus mengeluarkan emosi di dalam diri. Dan belum tentu juga yang tersinggung memiliki argumentasi balasan atas ketersinggungan tersebut. Biasanya hanya marah-marah tanpa dasar, padahal ada kan semua aspek harus diliat secara kompleks. Kita tidak tahu batasanbatasan ketersinggungan itu. Kadar ketersinggungan orang beda-beda, ada yang hanya salah ketikan di WhatsApp orang bisa tersinggung, ada juga yang hanya berbeda pandangan di Instagram orang bisa tersinggung, dan ada lagi mungkin hanya perkataan yang maksudnya tidak menyinggung akan menjadi tersinggung tergantung bagaimana menanggapinya. Satu hal yang pasti ketersinggungan itu wajar. Namun, mulailah untuk mengurangi tersinggung dan tidak mencari pembenaran atas ketersinggungan yang kalian buat sendiri. Menyalahkan orang lain padahal menjadi orang yang tersinggung adalah pilihan kalian sendiri. Damailah dengan diri sendiri, mulai hindari pembelaan atas ketersinggungan yang mungkin remeh temeh. Jikalau sedikit-sedikit tersinggung akan rumit sekali hidup. Ingin dimanja, ingin selalu hatinya dijaga agar tidak gampang tersingung, padahal hidup kan tidak untuk menyenangkan semua orang. Mulai tertawakan diri sendiri dan belajar menerima kritikan agar menanggapi suatu permasalahan lebih bijak. Tingkatkan kemampuan berpikir, membaca, dan menelaah sebuah argumen agar tidak mudah tersinggung. Jangan mau diprovokasi untuk menjadi tersinggung karena menjadi tersinggung adalah pilihan. Tetap Berpikir Merdeka!=