3 minute read

Dalami Peran IDAI Dalam Kasus Gagal Ginjal

Next Article
Situasi Sulit

Situasi Sulit

 Komnas HAM Terus Lakukan Analisis Terkait Temuan Baru

JAKARTA, TRIBUN - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berencana memanggil pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terkait kasus gagal ginjal akut. Komnas HAM akan meminta keterangan mengenai peran IDAI pada kasus tersebut. Sub Komisi Penegakan HAM Komisioner Pengaduan, Hari Kurniawan mengatakan, pemanggilan pengurus IDAI tersebut untuk dimintai keterangan perihal peran IDAI terhadap kasus tersebut.

Advertisement

“Kita akan minta keterangan selanjutnya dari IDAI, untuk melihat bagaimana peran IDAI terhadap persoalan ini, misalnya gagal ginjal akut ini,” ujar Hari saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (2/1). Namun demikian, kata Hari, terkait jadwal pemanggilan masih belum ditentukan karena beberapa alasan. Pertama, terkait suasana libur akhir tahun yang masih terasa sehingga dilakukan penundaan pemanggilan. Selain itu, kata Hari, tim pemantauan Komnas HAM masih melakukan analisis terkait dengan temuan yang sudah dikantongi sejauh ini.

“Belum kita putuskan (jadwal pemanggilan), karena dari kemarin kita belum mulai lagi, masih kita analisis di pemantauan,” imbuh dia.

Hari juga menjelaskan, Komnas HAM telah memanggil dua ahli untuk memandang kasus tersebut dari sisi hukum kesehatan dan sisi biostatistika. Ahli pertama merupakan ahli hukum kesehatan dari Universitas Andalas Siska Elvandari.

Ahli lain yang dimintai keterangan adalah Dosen Biostatistika Universitas Indonesia yang juga dikenal sebagai epidemiolog Pandu Riono. Hari menjelaskan, dua ahli tersebut dimintai keterangan untuk menguatkan teori-teori kasus gagal ginjal yang telah menewaskan ratusan anak itu.

secara maksimal terkait ganti kerugian terhadap korban, kemudian biaya pengobatan,” imbuh Hari.

Hal tersebut, kata Hari, senada dengan disampaikan oleh tim advokat untuk kemanusiaan (TANDUK) saat mengajukan aduan ke Komnas HAM bersama keluarga korban, 9 Desember 2022.

Kita akan minta keterangan selanjutnya dari IDAI, untuk melihat bagaimana peran IDAI terhadap persoalan ini, misalnya gagal ginjal akut ini.

“Kami meminta keterangan ahli untuk memperkuat teori-teori kami terkait gagal ginjal akut ini,” imbuh Hari. Hari mengatakan, dari keterangan Pandu Riono menyebutkan bahwa pemerintah belum maksimal memberikan upaya pemulihan kepada korban. “Dia melihat bahwa pemerintah belum memberikan layanan

“Di laporan Tanduk juga mereka bawa korban dan sampai hari ini masih ada beberapa yang di RSCM itu masih harus dirawat cuci darah dan sebagainya, dan itu belum ditanggung negara itu kalau laporan ke kami, dan itu sejalan dengan disampaikan pak Pandu,” tutur Hari.

Sedangkan dari ahli kedua menyebutkan ada hak yang dilanggar oleh negara, salah satunya hak untuk hidup. Kalau di keterangan Doktor Siska sebagai ahli hukum kesehatan dia melihat ada pelanggaran hak hidup dan hak atas kehidupan sehingga pemerintah harus bertanggungja- wab terhadap kematian 199 anak. Perlu diketahui, sebanyak 25 keluarga korban gagal ginjal akut mengajukan gugatan class action ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Mereka menggugat secara perdata sembilan pihak untuk bertanggung jawab atas kondisi anaknya.

Kementerian Kesehatan menyatakan kasus gagal ginjal akut terjadi karena konsumsi obat sirup yang tercemar Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di luar batas aman. BPOM pun telah mengidentifikasi sejumlah obat yang tercemar tersebut dan menarik izin edarnya. Kementerian Kesehatan pada awal November 2022 lalu menyatakan tak ada lagi kasus baru gagal ginjal akut. Menurut data mereka, sepanjang Januari hingga November lalu terdapat 323 kasus gagal ginjal akut dengan 190 anak diantaranya dinyatakan meninggal. Bareskrim Polri dan BPOM saat ini telah menetapkan empat perusahaan sebagai tersangka dalam kasus gagal ginjal akut ini. Mereka adalah PT Afi Farma, PT Universal Pharmaceutical Industry, PT Yarindo Farmatama sebagai produsen obat sirup dan CV Samudera Chemical sebagai pemasok bahan baku obat yang diduga tercemar EG dan DEG (kpc)

Drone Kamikaze Rusia Ditulisi “Selamat Tahun Baru”

KYIV - Ibu kota Ukraina, Kyiv, kembali diserang gelombang pesawat tak berawak alias drone dari Rusia pada Minggu (1/1) malam. Salah satu drone kamikaze yang dikirim untuk menyerang Kyiv pada Minggu malam bertuliskan “Selamat Tahun Baru” dalam aksara Sirilik. Dalam foto yang beredar, tulisan tersebut terdapat di awak drone yang telah hancur menjadi puing-puing. Pidato Kyiv Post melaporkan, foto drone kamikaze bertuliskan “Selamat Tahun Baru” diambil oleh Kepala Kepolisian Kyiv An- driy Nebytov. Dilansir dari Sky News, Rusia melanjutkan serangan intens ke Kyiv dan beberapa wilayah lain Ukraina pada awal tahun baru. Komando Ukraina mengatakan dalam sebuah laporan Minggu malam bahwa Rusia telah meluncurkan 31 rudal dan 12 serangan udara di seluruh negeri dalam 24 jam sebelumnya. Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengunggah foto di Telegram yang tampaknya menunjukkan pecahan roket yang sebelumnya menabrak mobil di Dis- trik Shevchenkivskyi, Kyiv. Sirine serangan udara terdengar beberapa menit setelah berakhirnya pidato tahun baru Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam pidatonya, Zelensky menyatakan bahwa satu-satunya keinginannya untuk rakyat Ukraina pada 2023 adalah kemenangan. “Saya ingin mendoakan satu hal kepada kita semua: kemenangan. Dan itu yang utama. Satu harapan untuk semua warga Ukraina,” kata Zelensky, Sabtu (31/12) tengah malam. (kpc)

This article is from: