![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131115459-35838b96f687614a6ae913ba11bae287/v1/5e458126b70c1c21fb5362df932a72f0.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
6 minute read
Vaksinasi Covid-19 Jalan Terus
Pencabutan Status PPKM Tak Boleh Membuat Masyarakat Abai Terhadap Prokes
KOTA MAGELANG, TRIBUN - Pemkot Magelang meminta masyarakat tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) meskipun status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut pada Jumat (30/12) pekan lalu.
Advertisement
Kepala Dinkes Kota Magelang, dr Istiqomah menegaskan bahwa yang dicabut merupakan aturan dalam masa PPKM. Namun demikian, untuk status pandemi Covid-19 di Tanah Air belum dilakukan pencabutan.
“Jadi, pada prinsipnya kami mencermati terlebih dahulu. Itukan pencabutan PPKM, yakni aturan kegiatan masyarakat. Akan tetapi, terkait pandeminya belum dicabut jadi harus dicermati itu,” ujarnya saat ditemui di Kantor Pemkot Magelang, Senin (2/1).
Dengan demikian, merujuk pada Inmendagri dari bidang kesehatan maka pemerintah daerah masih memiliki kewajiban melaksanakan penanggulangan Covid-19. Sehingga, secara umum pelaksanaan testing, tracing, dan treatment (3T) tetap berjalan.
“Dengan dicabutnya status PPKM tidak serta merta mencabut status pandemi, karena yang mencabut pandemi itu hanya WHO. Jadi, masyarakat tetap di- minta menjalankan prokesnya dengan baik yakni memakai masker, mencuci tangan, dan melengkapi vaksin,” ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk mempersiapkan masa transisi. Di antaranya, meminta kesadaran masyarakat untuk melakukan testing apabila merasa sakit atau memiliki riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19.
Terpisah, Bupati Klaten, Sri Mulyani merespons baik terkait keputusan pemerintah pusat yang mencabut PPKM. Ia berharap pencabutan aturan tersebut dapat menumbuhkan serta membangkitkan perekonomian Kabupaten Bersinar.
Sri Mulyani melihat bahwa pencabutan PPKM juga membuat masyarakat dapat beraktivitas seperti sebelum pandemi. Akan tetapi, ia tetap meminta masyarakat disiplin menjaga kebersihan dan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 seperti tetap memakai masker.
“Dengan PPKM dicabut ini kegiatan masyarakat tidak tidak dibatasi waktu, artinya semua sudah boleh dilakukan seperti sebelum Covid-19. Tapi permintaan saya kesehatan dijaga ya, prokes dijaga juga,” ujarnya.
Diakui Sri Mulyani,
PANDEMI BELUM HILANG meski PPKM dicabut namun pelaksanaan vaksin di Klaten masih akan terus berjalan. Selama ada stok, warga akan terus diberikan vaksin Covid-19. “Kami kalau ada stok pasti disebarkan. Saya ini mau booster yang kedua,” ungkapnya.
Pemkot Magelang meminta masyarakat tetap menerapkan Prokes meskipun status PPKM telah dicabut.
Pasalnya, sejauh ini baru status PPKM yang dicabut, sementara status pandemi Covid-19 masih berlaku.
Dengan demikian, pemerintah daerah masih memiliki kewajiban melaksanakan penanggulangan Covid19.
Sehingga, secara umum pelaksanaan testing, tracing, dan treatment (3T) tetap berjalan termasuk vaksinasi.
Menurutnya, kasus aktif di Klaten saat ini masih ada, namun jumlahnya hanya belasan dan kondisi dari para pasien itu juga sehat. “Tapi saya sudah jarang dilapori. Namun kasus-kasus ini kondisinya baik dan dirawat di rumah,” jelasnya. (ndg/mur)
Upaya Menyelamatkan
Lahan Sawah
Bupati Klaten Tolak Proyek Tol Lingkar TimurSelatan Kota Solo
KLATEN, TRIBUN - Bupati Klaten, Sri
Mulyani menolak rencana pembangunan jalan tol lingkar Timur-Selatan Kota
Solo yang melalui wilayahnya. Alasannya, karena jalan tol tersebut bakal menerjang sekitar 30 hektare sawah lestari di Klaten.
“Tidak, saya tidak setuju karena pertimbangan bahwa tol PSN (proyek strategis nasional Yogya-Solo) yang saat ini direncanakan dibangun ini sudah menggunakan sawah lestari sekitar 300 hektare,” ujarnya ditemui di kompleks kantor Pemkab Klaten, Senin (2/1).
Sri Mulyani mengatakan, jika pembangunan jalan tol lingkar Timur-Selatan Kota Solo tetap dijalankan, maka akan berdampak pada hasil panen beras di Klaten. Kasihan anak cucu kita. Mau makan apa kalau sawah dipakai untuk tol terus,” imbuhnya.
Sejauh ini dari informasi yang ia terima, lahan sawah di Klaten yang bakal diterjang tol lingkar Timur-Selatan Kota Solo itu tersebar di delapan desa yang berada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Polanharjo, Delanggu dan Wonosari.
Tiga kecamatan ini, memang dikenal sebagai lumbung beras Kabupaten Klaten. “Ini cukup banyak karena LSD (lahan sawah dilindungi) kita juga sudah berkurang banyak untuk industri, pemukiman, dan macam-macam,” katanya.
Ia pun berharap, daripada membangun jalan tol baru, jalan yang sudah ada diperbaiki dan diperlebar. Cara ini dianggap lebih solutif agar lahan sawah di Kabupaten Klaten tidak terus menerus berkurang. Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti membenarkan puluhan hektare sawah yang ada di tiga kecamatan diwacanakan bakal dilalui oleh proyek jalan tol lingkar Timur-Selatan Solo.
“Kemarin itu dari perhitungan, sawahnya itu yang kena tol sekitar 30 hektare yang bakal kena, kemungkinan besar.
Tapi ini kan belum final ya,” ujarnya.
Lahan sawah terdampak itu merupakan lahan sawah produktif yang bisa ditanami dua hingga tiga kali dalam setahun. Dengan terus berkurangnya lahan pertanian tentu akan mempengaruhi luas tanam dan hasil panen beras di Klaten. “Satu hektare lahan sawah, bisa menghasilkan sekitar lima ton gabah kering giling. Itu dikalikan saja, berapa pengurangannya setiap panen kalau lahan itu hilang,” ucapnya. (mur)
Sri Mulyani Bupati Klaten
Sudah 5.000 Koleksi Arsip Statis Diubah ke Bentuk Digital
KOTA MAGELANG, TRIBUN - Perkembangan teknologi informasi yang pesat membuat bidang kearsipan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang ikut bertranformasi dari bentuk fisik menjadi digital. Arsiparis Penyelia Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip)
Kota Magelang, Wimaris Catur A mengatakan, sebanyak 5.000 koleksi arsip statis sudah diubah menjadi bentuk digital. “Target per tahun sebanyak 1.000 arsip,” tuturnya, Senin (2/1).
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131115459-35838b96f687614a6ae913ba11bae287/v1/fec8a9b7f31e7368c2fcfe5261294fbd.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Untuk proses perubahan arsip tertulis ke bentuk digital, lanjutnya, akan dilakukan secara bertahap. Mengingat arsip yang diubah ke bentuk digital hanya arsip statis. Sedangkan, total koleksi arsip yang tersimpan di Disperpusip Kota Magelang sebanyak 45.000 lembar.
“Arsip statis itu artinya arsip yang sifatnya permanen dan memiliki nilai kesejarahan. Jadi, tidak semua arsip bisa alihmediakan (diubah digital), melainkan dipilih yang memiliki nilai kesejarahan, seperti surat keputusan atau lembar daerah,” lanjutnya. Dijelaskan Wimaris, dari total arsip 4.5000 tadi, masih tercampur antara arsip statis dan arsip inaktif sehingga harus dipilah. Di samping itu, kerusakan arsip yang disebabkan berbagai faktor turut menjadi tantangan untuk mengubah ke ben- tuk digital. Ia mengatakan, supaya bisa terpakai agar informasinya tidak hilang maka arsip-arsip ini harus melewati proses preservasi arsip atau pelestarian arsip. “Preservasi ini biasanya menggunakan tisu Jepang dan lem untuk mempertahankan informasinya agar tidak hilang,” ungkapnya. Selama ini, pihaknya memilih memakai pihak ketiga karena proses preservasi memiliki anggaran yang besar. Disebutkannya, untuk satu lembar arsip yang akan di-preservasi membutuhkan biaya sekitar Rp35 ribu. “Terakhir, pada 2020 kami sudah melakukan preservasi sebanyak 1.000 lembar,” urainya. (ndg)
Banjir Rendam 146 Sekolah
KOTA SEMARANG, TRIBUN - Banjir yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) merendam ratusan sekolah dari mulai tingkat dasar hingga SMA. Sampai saat ini sudah ada 146 sekolah yang terendam banjir sejak Sabtu (31/12) pekan lalu.
“Untuk sekolah TK dan PAUD ada 39, SD negeri dan swasta ada 83 dan SMPN dan Swasta ada 24 sekolah yang terendam banjir,” jelas Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat dikonfirmasi, Senin (2/1).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Suwarto menambahkan, sampai saat ini jumlah sekolah yang terdampak banjir di Kota Semarang sudah mulai berkurang. “Kalau total 146 sekolah itu jika dihitung sejak
Sabtu kemarin. Sekarang sudah berkurang,” imbuhnya.
Sampai Senin (2/1), masih ada enam sekolah dari SD dan SMP belum bisa masuk sekolah karena masih terendam banjir. “Sebanyak enam sekolah itu terdiri dari TKN Gayamsari, SD 01 Sawah besar, SD Muktiharjo Kidul 01, SMPN 4, SMPN 20, dan SMPN 34,” ujarnya. Untuk SMPN 20 dan 34 di Kecamatan Genuk masih ada genangan. Sementara, untuk sekolah yang lain masih dalam proses pembersihan. “Kemudian yang SMPN 4 dan SD 01 Sawah Besar hari ini sudah selesai pembersihan,” ucapnya. Untuk sekolah yang masih terdampak dia mengizinkan untuk menunda masuk sekolah terlebih dahulu. Para siswa juga diperbolehkan melakukan pembelajaran dari rumah. “Bagi sekolah yang masih kebanjiran bisa belajar di rumah terlebih dahulu,” katanya. Potensi hujan lebat Di satu sisi, wilayah Jawa Tengah masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di sejumlah daerah. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai angin kencang. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati usai Rapat Koordinasi Kebencanaan tingkat Provinsi Jawa Tengah, Senin (2/1). “Kemungkinan bisa (hujan) lebat di beberapa kabupaten termasuk cukup luas, meluas terutama di wilayah tengah,” kata Dwikorita. Dwikorita mengimbau agar mewaspadai potensi tanah longsor di wilayah pegunungan. Selain itu angin kencang juga perlu diwaspadai. Prediksi BMKG, kecepatan angin dalam beberapa hari ke depan mencapai 35 knot itu sekitar 60 km/jam. Mantan Rektor UGM itu mengatakan gelombang tinggi juga diprediksi terjadi di pantai Selatan Jawa Tengah mencapai 3-4 meter. Termasuk di Kepulauan Karimunjawa dan akan terjadi hingga 2-3 hari ke depan. Dwikorita menyampaikan bahwa banjir rob akan terjadi cukup panjang, mulai Senin (2/1) sampai kemudian gelombang banjir rob berikutnya maksimal 6-15 Januari. “Untuk para nelayan, agar sementara untuk mengalah tidak melaut ya karena demi keselamatan,” tegasnya. (kpc)
Car Free Night Berlanjut Setiap Malam Minggu
GELARAN Car Free Night (CFN) di Jalan Pemuda, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada malam Tahun Baru kemarin berjalan sukses dan meriah. Pemkab Klaten pun berencana melanjutkan gelaran CFN di Jalan Pemuda itu setiap malam minggu. “Ada wacana Car Free Day (CFD) tetap ada di Jalan Mayor Kusmanto dan di Jalan Pemuda ini, kami laksanakan CFN setiap malam minggu,” ujar Bupati Klaten, Sri Mulyani, Senin (2/12). Meski CFN akan dilakukan rutin di Jalan Pemuda, untuk gelaran CFD di Jalan Mayor Kusmanto setiap minggu pagi juga akan tetap dilaksanakan. “Jalan Mayor Kusmanto ini azas manfaat panjangnya untuk promosi taman Kuliner sehinga CFD tetap di sana,” ulasnya. Menurut Mulyani, wacana berlanjut- nya pelaksanaan CFN di Jalan Pemuda itu juga tak terlepas dari telah rampungnya renovasi Alun-Alun Klaten. Akan tetapi, alun-alun dipastikan terbebas dari pedagang kaki lima (PKL). “Ini sudah ada perdanya kalau itu masuk zona merah bagi PKL. Sesuai peraturan, saat ini zona merah itu di alun-alun, depan masjid raya, depan al aqsha, rawa jombor dan tempat-tempat perkantoran,” tegasnya. (mur)
Yogyakarta
SKRIPSI Siap bantu skrpsi,tesis,disertasi &jurnal. Era (Jl.Janti Gdngkuning blkg ITY) H:0818277603 59667-3 SPIRITUAL ABAH WIJAYA. insya Allah bisa membantu tuntaskan masalah lilitan hutang. usaha bangkrut, masalah percintaan asmara rumah tangga,penglaris dagang yg dahsyat .TLP 082137862357./WA 087783248557.daerah
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131115459-35838b96f687614a6ae913ba11bae287/v1/0bd215fe4ec0d8087321546dd2fa7b44.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131115459-35838b96f687614a6ae913ba11bae287/v1/6989d1747e6e2cdb879e637ced5aa6af.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131115459-35838b96f687614a6ae913ba11bae287/v1/c6d5cbb3d22bcc64226726bda4ccc82c.jpeg?width=720&quality=85%2C50)