3 minute read
Beban Biaya Bakal Membengkak Imbas Penerapan Zero ODOL
JAKARTA, TRIBUN - PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) mengumumkan mulai 2 Januari 2023 akan ada pelarangan terkait kendaraan kategori Over Dimension Over Load (ODOL). Per Senin kendaraan kategori ODOL dengan berat lebih dari 50 ton tak diperkenankan memasuki area Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
Advertisement
Pelarangan itu sesuai Peraturan
Menteri Perhubungan (Permenhub)
Nomor 103 Tahun 2017 tentang Pengaturan dan Pengendalian Kendaraan yang Menggunakan Jasa Angkutan Penyeberangan. ASDP memang sudah menyatakan akan menolak memberikan layanan penyeberangan terhadap kendaraan yang tak sesuai ketentuan atau terindikasi ODOL.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), Edy Suyanto memperkirakan, kebijakan Zero ODOL diterapkan awal tahun 2023 ini akan menyebabkan ongkos angkut barang naik sebesar 240%. Kenaikan ongkos angkut sebesar ini otomatis akan memengaruhi juga harga jual keramik ke konsumen yang diperkirakan minimal sebesar 20% sampai 25%.
“Kajian internal di ASAKI berkaitan dampak penerapan Zero ODOL yang nanti akan direncanakan pada tahun depan. Kami sudah menghitung dengan jumlah muat keramik yang harus turun 70 persen akibat ODOL ini akan mengakibatkan ongkos angkut naik sekitar 240 persen,” ujarnya.
Menurutnya, yang nantinya ikut terbebani akibat kenaikan ongkos angkut itu, adalah para konsumen dan dari hitung-hitungan yang sudah dilakukan ASAKI, kenaikan ongkos kirim sebesar 240 persen akan memicu naiknya harga jual ke konsumen minimal sebesar 20% hingga 25%.
“Yang menjadi pertanyaan, adalah bagaimana kemampuan daya beli masyarakat terhadap rencana kenaikan harga jual produk keramik tersebut? Apalagi di tengah ekonomi yang lagi sulit saat ini akibat pandemi,” cetusnya. Sementara Direktur Utama ASDP Indonesia, Ferry Ira Puspadewi menyampaikan, pihaknya akan memperketat kendaraan yang tak sesuai ketentuan atau membawa muatan berlebih di pelabuhan penyeberangan.
“Kendaraan dengan muatan berlebih, apalagi sampai terindikasi ODOL sangat membahayakan keselamatan pelayaran,” ucap Ira, Senin (2/1).
ASDP bersama petugas Otoritas Pelabuhan dan aparat terkait di lapangan memastikan tak akan melayani kendaraan ODOL menyeberang. Terlebih, kondisi cuaca di sejumlah lintas penyeberangan sedang ekstrem dan dapat berdampak pada pergerakan kapal saat proses sandar ataupun berlayar.
Ira juga mengimbau kepada para pengusaha/pemilik barang dapat bekerjasama mematuhi aturan, agar tak membawa muatan yang tak sesuai ketentuan. Sehingga, dapat membahayakan keselamatan banyak pihak.
Terkait hal tersebut Sekjen Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Kyatmadja Lookman mengatakan, kebijakan larangan truk ODOL tersebut bakal menyebabkan beban biaya yang tinggi akibat beratnya muatan akan berkurang.
Selain itu, tak ada juga pertambahan kenaikan keuntungan yang didapat baik dari perusahaan penyedia jasa truk maupun pengemudi. Selama ini, kata Lookman, keuntungan ada pada kisaran 6 hingga 8 persen saja.
“Tujuh persen saja sudah untung-untungan,” ujar Lookman saat berbincang dengan Tribun kemarin. (Tribun Network)
JAKARTA, TRIBUN - Keputusan pemerintah untuk mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai berdampak positif terhadap kinerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Hampir semua kegiatan di destinasi pariwisata unggulan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dipadati wisatawan. ”Kemarin, konser di Labuan Bajo itu, full, 6.000 yang berpartisipasi. Dan, hampir setiap kegiatan di destinasi unggulan, misalnya Bali dan lima destinasi superprioritas lain dipadati,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/1). Kepada Presiden Joko Widodo, Sandiaga juga melaporkan tentang perkembangan positif di sektor pariwisata pada Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. ”Saya diminta melaporkan tentang pariwisata di liburan Nataru yang baru saja kita lalui, di mana di beberapa destinasi unggulan, misalnya Bali, kebangkitannya sudah sangat terlihat,” kata Sandiaga. Tahun ini, target kunjungan wisatawan mancanegara telah terlampaui. Dari target optimistis 3,6 juta wisatawan mancanegara, saat ini telah tercapai 5,2 juta orang. Kenaikan jumlah wisatawan ini mencapai hampir 70 persen di atas target. ”Tak ada keraguan lagi. Ini
Hampir setiap kegiatan di destinasi unggulan, misalnya yang harus kita jaga momentum pemulihan ini, dengan menambah kapasitas jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi dan juga dari segi keandalan dari segi transportasi agar konektivitas terus bisa kita tingkatkan,” lanjut Sandiaga. Nilai tambah ekonomi kreatif juga telah mencapai hampir Rp300 triliun atau meningkat signifikan dibandingkan target 2022. ”Namun, yang paling menjadi kegembiraan adalah penambahan jumlah tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang ditargetkan 1,1 juta tahun 2022, kemungkinan akan di angka di atas 3 juta,” tambah Sandiaga.
Bali dan lima destinasi superprioritas lain dipadati.
Kenaikan jumlah tenaga kerja ini mencapai tiga kali lipat dari prediksi. Peningkatan mata pencarian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini diyakini akan mendorong bangkitnya kesejahteraan masyarakat.
”Tantangannya pada 2023 ini adalah satu, China mu - lai dibuka. Bagaimana kita bisa mengambil kesempatan meningkatkan kunjungan wisatawan, tapi tetap dalam bingkai kehati-hatian dan kewaspadaan,” ucapnya. Menurut Sandiaga, Presiden Jokowi juga memberikan arahan agar ekonomi bisa terus tumbuh. ”Kita pastikan dapat limpahan dari mancanegara, tetapi dengan PPKM berakhir, kita tetap siap siaga. Sehingga, tentu kegiatan wisata yang banyak memberi dampak ekonomi bisa terus bertumbuh dan pulih di 2023,” ucapnya. Presiden Optimistis Dalam keterangan pers seusai meninjau Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1), Presiden Jokowi menyampaikan keyakinannya, bahwa pertumbuhan ekonomi Tanah Air pada 2024 akan meningkat apabila Indonesia mampu melewati tahun 2022 dan 2023 dengan baik.
Kepala Negara juga optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 mampu berada di atas 5 persen. Presiden Jokowi juga berharap, Indonesia tak terkena imbas resesi global pada 2023.
”Kalau melihat secara global, tahun 2022 adalah tahun turbulensi. Tahun 2023 ini adalah tahun ujian. Kalau kita bisa melewati turbulensi kemarin pada 2022, kita harapkan pada 2023 ini, kalau bisa lewati, insya Allah pada tahun 2024 akan lebih mudah bagi pertumbuhan ekonomi kita,” katanya. (kpc)
TRIBUN JOGJA/ISTIMEWA/DISHUB KULON PROGO
BELUM MAKSIMAL - Dishub Kulon Progo mengoperasionalkan dua armada bus sekolah bagi siswa di Perkotaan Wates, Senin (2/1).