1 minute read
Asah Jiwa Sociopreneurship Selagi Kuliah
Mahasiswa UMBY Ikut Promosikan Produk Olahan Cabai Sleman
KAMPANYEKAN UMKM - Mahasiswa Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi UMBY bikin bazar untuk asah jiwa sociopreneurship dengan melakukan promosi untuk produk UMKM olahan cabai asal Kebonagung, Tirtoadi, Sleman, Jumat (30/12).
Advertisement
YOGYA, TRIBUN - Sejumlah mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berupaya untuk mengenalkan olahan makanan khas DI Yogyakarta melalui bazaar di kampus, beberapa waktu lalu. Mereka membentuk kelompok dan memilih produk milik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di DIY untuk dipromosikan ke masyarakat lebih luas. Mario Sanfred, salah satu mahasiswa UMBY Program Studi (Prodi) Psikologi, Fakultas Psikologi, turut mempromosikan produk UMKM asal Kebonagung, Tridadi, Sleman.
“Sebenarnya, olahan cabai ini lumayan sering malang melintang di bazar dan acara dinas, tapi kayaknya promosinya itu kurang. Setelah kami riset, penjualannya kayak masih di sekitar rumah produksi dan by WhatsApp gitu aja,” tutur Mario kepada Tribun Jogja , belum lama ini.
Timnya cukup yakin, UMKM milik Kelompok Wanita Tani (KWT) Guyup Rukun itu memiliki kualitas yang tinggi. “Salah satu yang menarik dari produk UMKM ini, cabai diolah jadi sirup. Coba, bayangkan gimana rasanya sirup cabai,” terang dia. Untuk meyakinkan pembeli bahwa produk UMKM dengan merek Ma’nyus itu benar-benar membu- at lidah bergoyang, Mario dan tim melakukan demo masak minimalis mengandalkan produk olahan itu. Demo masak itu memanfaatkan bakso yang digongso bersama produk olahan cabai dan bawang bombay yang menghasilkan rasa nikmat. Timnya juga menyediakan tester sirup cabai yang bisa dicoba para pengunjung.
“Bawang goreng pedas juga ada, rasanya juara deh. Sirupnya enak, patut untuk dicoba,” tutur dia.
Mario mengungkap, adanya bazaar itu merupakan salah satu cara kampusnya menciptakan mahasiswa untuk menjadi socialpreneur selain untuk memenuhi mata ku- liah Pengembangan Diri dan Karir. Dengan menyelenggarakan bazar, mahasiswa bisa belajar menjadi pelaku dan penggerak roda perekonomian dalam lingkup kecil.
“Kami jadi paham bagaimana memasarkan produk/jasa dari usaha yang sudah dijalankan. Tujuannya, selain belajar pemasaran, juga memperoleh profit dan mengenalkan produk UMKM DIY,” terang dia.
Pihaknya juga memberikan edukasi kepada pelaku UMKM tersebut agar mau memikirkan pemasaran via media sosial yang bisa menjangkau lebih banyak calon konsumen. (ard)