1 minute read
Ingin Bikin Asosiasi Pebalap
"Kami mau menaikkan ranking lagi. Nanti kan ada All England dan Asian Games. Yang di depan mata saja dulu, step by step. Ada Malaysia Open, India Open dan Indonesia Masters. Saya menargetkan tahun ini bisa top five karena biar ada tarikan untuk kita berdua. Kalau hanya kayak main aja itu kayak kurang aja jadi yaudah itu buat tarikan kita aja. Sebelum All England lima besar lah, akhir tahun satu," ujar Fadia. Di luar itu Apriyani/Fadia berharap bisa terus belajar dan berproses untuk menjadi lebih baik lagi dari tahun lalu.
"Amin doakan saja biar kami terus mau belajar, kami mau berproses menikmati semua yang ada," ucap Apriyani. (Tribunnews/Bolasport.com)
Advertisement
ANDREA Dovizioso sejatinya sudah resmi pensiun dari dunia MotoGP, usai menjalani balapan terakhir di MotoGP San Marino 2022. Meski bertahun-tahun jadi pebalap papan atas, sayangnya Dovizioso gagal meraih satu gelar pun di kelas premier MotoGP.
Padahal, menjadi juara dunia kelas premier MotoGP adalah salah satu cita-citanya sebagai seorang rider. Selain menjadi juara dunia di kelas para raja, Dovizioso ternyata punya cita-cita lain yang gagal tercapai di MotoGP. Hal itu adalah soal berdirinya serikat pembalap yang sampai sekarang masih belum terealisasikan di MotoGP. Padahal di sisi lain, F1 punya Grand Prix Drivers Association (GPDA) sebagai asosiasi atau organisasi yang menyatukan pembalap.
Lantas, seberapa penting per - satuan pebalap hingga Dovizioso merasa harus ada di MotoGP? Contoh mudahnya adalah saat pengumuman sprint race di MotoGP 2023. Dorna Sports secara sepihak memaksakan adanya sprint race, tanpa ada pembicaraan dengan para pebalap terlebih dahulu. Sebagian pebalap hanya bisa nyinyir di media, namun suaranya tak berarti apa-apa karena semua sudah terjadi.
Jika ada persatuan pebalap maka hal seperti itu tentu bisa dihindarkan, karena Dorna ataupun FIM akan selalu konsultasi dengan pebalap terlebih dahulu.
Dovi mengaku punya niatan untuk bisa wara-wiri di MotoGP dengan jabatan lain, salah satunya untuk mendirikan asosiasi pebalap yang sudah dibayangkannya sejak lama.
Apalagi saat masih balapan pada tahun lalu, Dovi yang merupakan sosok senior sempat diajak konsultasi oleh sejumlah pebalap, bahkan dianggap sebagai tetua di sana.
"Itu sesuatu yang harus kami diskusikan. Ada satu hal saat membicarakan sebuah ide dan mengaplikasikannya, itu adalah dua hal berbeda. Tapi ya, itu sesuatu yang ingin kulakukan," kata Dovi dilansir GridOto.com dari Todocircuito. Dovi pun mengaku saat ini ada beberapa tawaran mampir ke mejanya untuk mengajak kembali ke MotoGP, bukan sebagai pebalap.
"Aku tahu rencananya untuk melakukan langkah jangka pendek. Aku mendapat beberapa tawaran untuk beberapa tugas tertentu. Banyak orang di paddock menghormatiku, dan aku punya banyak pengalaman untuk dibagikan," sambung Dovi. "Jelas, aku ingin melakukan sesuatu lagi di MotoGP, namun bagaimana ataupun sebagai apa aku masih belum tahu," jelasnya. (Tribunnews/Gridoto.com)
CRYSTAL PALACE TOTTENHAM 0 4