4 minute read
Kades Akhirnya Mengundurkan Diri
Ketahuan Selingkuh Dengan Seorang Guru SD
MAGELANG, TRIBUNOknum Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan ini diambil sebagai imbas kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukannya dengan oknum guru sekolah dasar (SD).
Advertisement
Pengunduran diri oknum Kades tersebut dilakukan setelah ada desakan dari warga yang sempat menggelar aksi dengan memasang spanduk-spanduk bertuliskan kata-kata kekecewaan, di kantor Balai Desa Bumiayu, Kecamatan Kajoran, pada Kamis (5/1). Camat Kajoran, Supranowo membenarkan adanya kejadian tersebut. Setelah mendapatkan laporan adanya aksi tersebut, tim dari kecamatan beserta Forkompincam langsung bergerak mendatangi lokasi kejadian.
“Kebetulan di sana (balai desa) sudah lengkap ada Badan Permusyawaratan Desa (BPD), sekretaris desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan sebagian masyarakat yang berkeinginan klarifikasi untuk menanyakan kejadian itu,” ujarnya ditemui di kantornya, Kamis (5/1).
Melihat kondisi yang tidak kondusif dalam aksi tersebut, pihak kecamatan pun segera melaksanakan musyawarah. Kegiatan musyawarah tersebut, diikuti sekitar 20 orang dari Forkompincam, BPD, perangkat desa, serta tokoh masyarakat. “Ternyata pak Kades memberikan informasi kepada Sekdes-nya bahwa beliau akan bersedia mengundurkan diri. Dengan syarat, spanduk-spanduk yang sudah terpasang di balai desa segera dilepas,” ujarnya. Ia meneruskan, setelah mendapatkan informasi bahwa oknum Kades akan mengundurkan diri, pihak BPD memberikan beberapa masukan dan menggelar musyarawah kembali bersama para tokoh masyarakat.
Usai semua spanduk dilepas dari kantor kepala desa, oknum Kades langsung membuat surat pengunduran diri.
“Surat pernyataan pengunduran diri dibuat dengan ikhlas demi dan untuk kebaikan warga. Dan, secara hukum surat tersebut, sudah kuat ditandatangani materai. Serta, ada saksisaksinya juga seperti Babinsa dan lainnya juga,” bebernya.
Usai pengunduran diri Kades, pihak kecamatan langsung mengirimkan surat pernyataan kepada Bupati. Sembari menunggu ditunjuknya pejabat yang baru. Maka, untuk agendaagenda yang penting akan ditunda terlebih dahulu.
Sementara itu, oknum guru SD juga mengaku telah berselingkuh dengan Kades. Hal tersebut terungkap saat proses berita acara pemeriksaan (BAP) di kantor Koordinator Wilayah
TEKANAN WARGA
Oknum Kades di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.
Keputusan ini diambil sebagai imbas kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukannya dengan oknum guru SD.
Pengunduran diri dilakukan setelah ada desakan dari sejumlah warga yang kecewa dengan perilaku Kades.
Sementara oknum guru SD kini masih menunggu BAP di tingkat kabupaten untuk menentukan sanksi yang dibebankan.
(Korwil) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kajoran, Kamis (5/1).
Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Muh Tadin mengatakan bahwa proses
BAP berjalan sejak pukul
09.30 WIB sampai 12.00 WIB.
“Semua pertanyaan dijawab. Ada lebih dari 20 pertanyaan yang kami ajukan. Termasuk, dia (guru SD) mengakui perbuatannya dan tidak bisa mengelak lagi,” ujar Muh Tadin saat ditemui di kantornya, Kamis (5/1). (ndg)
Masuk Pelanggaran Berat
KOORDINATOR Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Muh Tadin mengatakan, proses pemanggilan oknum guru SD tersebut terbilang sulit karena yang bersangkutan sempat tidak diketahui keberadaannya selama beberapa hari.
Sulitnya yang bersangkutan dihubungi karena adanya rasa malu, takut, dan beban mental. Bahkan, yang bersangkutan mengaku merasa tertekan. “Saya tanya dia menyebutkan takut, malu, dan punya perasaan yang tidak karuan,” ungkapnya.
Selanjutnya, BAP akan dilanjutkan ke tingkat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang. “Berkas-berkas BAP beserta lampirannya akan dibawa ke Dinas Pendidikan. Sekaligus, membawa yang bersangkutan untuk di BAP di tingkat di- nas,” ujarnya. Nantinya, jika proses BAP di tingkat dinas sudah selesai maka lanjutannya yakni pelimpahan berkas ke Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPPD). Pada proses inilah akan diketahui hukuman atau sanksi yang akan diterima oknum guru tersebut.
“Kemungkinan, pada Senin (9/1) berkas sudah dilimpahkan ke BKPPD dan diteruskan ke tim penindakan. Di sana akan diklarifikasikan apakah yang bersangkutan dikategorikan pelanggaran ringan, sedang, atau berat,” kataya. “Kalau sedang mungkin hanya dimutasi.
Tetapi ini mungkin kasusnya pelanggaran berat, kalau pelanggaran berat yang jelas pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau bahasa kasarnya dipecat,” urai Muh Tadin. (ndg)
Sopir Bus Mengantuk
KLATEN, TRIBUN - Satu unit bus Sugeng Rahayu trayek SurabayaYogyakarta tercebur ke sawah di Jl. By Pass Klaten masuk Kelurahan Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Kamis (5/1). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Pantauan di lokasi pukul 09.30 WIB, bus bernomor polisi W 7377 UZ itu masih berada di lokasi kejadian. Personel Unit Laka Satlantas Polres Klaten, Bripka Agung Kristono mengatakan pihaknya mendapat laporan kecelakaan itu sekitar pukul 07.00 WIB.
“Bus melaju dari arah Solo menuju Yogyakarta. Kejadiannya sekitar pukul 06.00 WIB. Diduga sopir bus itu mengantuk. Penumpang lima, semuanya selamat. Semua penumpang melanjutkan ke Yogyakarta dioper ke bus lain,” ucapnya. Baru sekitar pukul 14.00 WIB, proses evakuasi bus dilakukan dengan menggunakan dua unit truk derek. “Evakuasi selesai pukul 15.10 WIB. Kendalanya karena bus masuk ke sawah terlalu dalam sehingga harus hati-hati,” ujar Kanit Laka Satlantas Polres Klaten, Iptu Slamet Riyadi. Menurut dia, selama proses evakuasi arus lalu lintas di Jalan By Pass Klaten dialihkan ke dua tempat untuk mengurai kemacetan. “Yang arah ke kota kami arahkan ke Al Aqsha dan kemudian sebaliknya dari Yogya menuju Solo lewat lingkar Utara,” ucapnya. Menurut Slamet, kecelakaan terjadi diduga karena sopir bus mengantuk. “Bus waktu itu melaju dari arah Solo menuju Klaten. Sesampai di TKP diduga pengemudi mengantuk sehingga kendaraan masuk ke sawah di kiri jalan,” jelasnya. Slamet membenarkan bahwa lima penumpang dan tiga kru bus selamat. “Korban jiwa tidak ada. Penumpang cuma lecet di kaki dan rawat jalan. Jadi kami imbau agar saat mengemudi kalau lelah jangan dipaksakan karena berbahaya bagi diri dan orang lain,” imbuhnya. (mur)
Warung Makan Senerek Bu Atmo Terbakar
WARUNG makan Senerek ‘Bu Atmo’ di Jalan Mangkubumi, Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang dilalap jago merah pada Kamis (5/1) sekitar pukul 06.00 WIB. Api membakar perkakas dapur, makanan, dan membuat atap dapur menghitam. Sedangkan, pada bagian depan warung masih bisa terselamat- kan. Kapolsek Magelang Tengah, AKP Tri Iwan Kusumo Wardana mengatakan, kronologi kejadian bermula saat tukang masak yakni saksi 1 dan saksi 2 memasak sekitar pukul 04.00 WIB. Sekitar pukul 06.00 WIB kedua saksi istirahat sambil menunggu satu masakan lagi di atas tungku.
“Saksi 1 lalu pergi mandi, saksi 2 menunggu di warung bagian tengah. Selesai mandi, saat saksi 1 sedang ganti baju mencium bau sangit. Saksi 1 memanggil saksi 2 lalu keduanya melihat pada bagian atas warung sudah terlihat api,” tuturnya. Saksi 1 lalu bergegas mengambil air untuk mencoba memadamkan api. Namun ternyata dari bagian da-