![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
3 minute read
Dipaksa Menyentuh Organ Vital
Ibu Muda Lecehkan 17 Anak di Bawah Umur
JAKARTA, TRIBUN - Polisi akan memeriksa kejiwaan NT (25), tersangka pelecehan seksual 17 anak di bawah umur di Rawasari, Alam Barajo, Kota Jambi. Pemeriksaan ini akan dijadwalkan pekan ini.
Advertisement
Pemeriksaan ini akan dilakukan kepada tersangka setelah AF, suami tersangka memberi pengakuan tidak terduga atas perilaku istrinya. Pengakuan AF, istrinya kerap mengancam menganiaya anaknya sendiri jika permintaan berhubungan badan tidak dikabulkan suaminya.
Selain itu AF mengaku adanya perilaku yang menyimpang dari sang istri, diantaranya menyayat tangannya sendiri. “Dari keterangan suaminya, dia mengaku melihat istrinya menyayat tangannya menggunakan silet,” ujar Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira di Mapolda Jambi, Senin (6/2).
Tidak hanya itu, AF mengaku jika dirinya tidak menuruti permintaan hasrat berhubungan badan, istrinya kerap mengancam akan menganiaya anaknya sendiri. “Apabila suami tidak bisa melayani tersangka (akan menganiaya). Anaknya satu, masih usia 10 bulan,” tambahnya.
Terkait hal itu, Kombes Andri mengatakan akan melakukan pemeriksaan kejiwaan tersangka. Pemerik- saan itu dijadwalkan dalam pekan ini. “Kami akan lakukan pemeriksaan kejiwaan tersangka, bersama UPTD PPA Provinsi Jambi. Akan diperiksa di rumah sakit Jiwa Provinsi Jambi,” tuturnya. Lebih lanjut, Andri mengatakan terkait temuan-temuan pemeriksaan saksi dan hasil olah TKP akan digelar oleh penyidik Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi. NT dalam aksinya melakukan pelecehan seksual terhadap 17 anak dibawah umur. Pelaku kerap memaksa korban wanita untuk menonton film dewasa, sembari dirinya dan sang suami melakukan hubungan badan. Wanita berinisial NT (25) itu beraksi dengan modus membuka rental PlayStation atau PS. bah menjadi 17 orang yakni 11 orang laki-laki dan enam orang perempuan. Effendi, satu diantara orangtua korban mengatakan, pelaku dan korban tinggal di satu kawasan yang sama.
Kami akan lakukan pemeriksaan kejiwaan tersangka, bersama UPTD PPA Provinsi Jambi. Akan diperiksa di rumah sakit Jiwa Provinsi Jambi.
Kasus ini awalnya dilaporkan sejumlah orang tua korban ke Polda Jambi. Korban awalnya disebut berjumlah 11 orang dan terus bertam-
Kemudian, saat para korban sedang asyik bermain Playstation, pelaku menutup rumahnya dan memaksa para korban menuruti hasratnya. NT kerap memaksa para korban anak laki-laki, agar menyentuh dan meremas payudaranya hingga bagian intim lainnya.
“Si pelaku nyuruh anak-anak ini untuk menyentuh payudaranya si pelaku sendiri. Nah, kami melapor karena dia malah mengaku sebagai korban pelecehan, padahal dia yang meminta sendiri,” kata Effendi.
“Kalau korban cewek, hanya disuruh mengintip saat si pelaku dan suami sedang berhubungan suami istri. Suaminya tidak tahu, karena dia nyuruh korban mengintip dari luar, dengan membuka sedikit jendela. Memang korban dering dicekoki film dewasa,” sebut Effendi. Kawal tuntas Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Provinsi Jambi akan kawal hingga tuntas terhadap kasus kejahatan seksual anak di bawah umur di Kota Jambi. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Provinsi Jambi, Eka Siregar mengatakan pihaknya sudah menemui korban yang mayoritas anak dibawah umur. “Kita sudah menyambangi kediaman anak-anak korban dugaan pelecehan seksual tersebut. Saat itu saya hadir didampingi Bendahara Komnas PA Jambi, Jehan Imelda. Kita akan kawal terus kasus ini hingga tuntas,” kata Eka Siregar. Eka juga memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian khususnya Polda Jambi yang sudah bergerak cepat menindaklanjuti kasus kejahatan seksual pada berlasan anak-anak dibawah umur tersebut. “Pelaku saat ini sudah di amankan di Polda Jambi. Alhamdulillah, polisi sudah bergerak cepat, Kami berharap persoalan yang menimpa korban akan terputus dan polisi bisa mengembangkan penyidikan lebih lanjut, bisa mungkin korban terus bertambah,” ujarnya. (Tribun Network/ryo/wly)
Pembeli Salah Bayar Pesanan Mi Hingga Rp5,13 Juta
SINGAPURA - Sebuah warung makan mi di Singapura baru-baru ini memperlihatkan praktik jujur dalam menjalankan bisnisnya. Restoran mi bernama Xiao Mei Ban Mian itu mencari pembeli yang keliru kelebihan bayar. Mereka memposting kabar tersebut di Instagram. Xiao Mei Ban Mian mendapati ada pelanggan yang membayar sejumlah 450 dollar Singapura (sekitar Rp5,13 juta). Padahal, pembeli itu seharusnya hanya cukup membayar makanan 4,5 dollar Singapura (sekitar Rp51.300). Pembayaran makanan dilakukan oleh pelanggan secara online dengan memanfaatkan QR code. Pihak res- toran percaya bahwa pelanggan mungkin salah mengetikkan 450 dollar Singapura ketika membayar. Karena tidak tahu bagaimana cara menghubungi pelanggan yang identitasnya tidak diketahui, Xiao Mei Ban Mian hanya dapat mencoba menyebarkan kabar kesalahan pembayaran itu secara online Mereka berharap pesan akan sampai ke pelanggan yang telah membayar dengan jumlah keliru. Alih-alih mempertahankan “penghasilan tambahan”, Xiao Mei Ban Mian di sini memilih untuk jujur dan mengatakan mereka ingin mengembalikan jumlah tambahan tersebut kepada pelanggan.
“Kami ingin mengembalikan jumlah tambahan sebesar 450 dollar Singapura-4,5 dollar Singapura= 445,5 dollar Singapura kepada pelanggan tersebut,” tulis mereka di Instagram, dikutip dari World of Buzz
Xiao Mei Ban Mian juga menyatakan bahwa setelah memeriksa rekaman CCTV, mereka menduga pelanggan tersebut mungkin orang tua yang mungkin bukan pengunjung biasa. “Kami khawatir dia mungkin tidak tahu tentang kesalahan ini. Tolong sebarkan beritanya sehingga pelanggan mengetahuinya, dan dia bisa mendapatkan uangnya kembali,” beber mereka. (kpc)