2 minute read

Sabet "Performance of the Night"

PERFORMA petarung India, Anshul

Jubli, saat mengalahkan petarung

Advertisement

Indonesia Jeka Saragih pada final kelas ringan Road to UFC mendapat apresiasi dari organisasi MMA tersebut.

Jubli menyudahi perlawanan Jeka Saragih pada ronde kedua final Road to UFC dengan kemenangan TKO di UFC Apex, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada Minggu (5/2/2023) siang WIB.

Penampilan Jubli saat mengalahkan Jeka bahkan menjadi salah satu yang mendapat penghargaan Performance of the Night dalam rangkaian duel UFC Fight Night: Lewis vs Spivac tersebut. Jubli mendapat satu dari empat penghargaan Performance of the Night yang diberikan dari total 11 duel pada malam tersebut. Performance of the Night sendiri diberikan kepada atlet-atlet yang menampilkan performa individual terbaik dan paling menarik pada suatu agenda UFC.

Bonus untuk Performance of the Night tersebut berdiri di angka 50 ribu dolar AS alias sekitar 755 juta rupiah bagi seorang petarung UFC.

"Ini adalah penampilan dominan dari petarung yang kini (mencatatkan rekor) 7-0 di kelas ringan. Dia bermain bagus sesuai keunggulannya dan mengekspos lubang-lubang di permainan Saragih," tulis ulasan resmi laga di situs UFC. Berkat kemenangan ini, Anshul Jubli menjadi atlet MMA kedua kelahiran India yang mendapatkan kontrak UFC setelah Bharat Khandare. Jubli juga memperpanjang rekor tak terkalahkannya di MMA menjadi tujuh laga. (Tribunnews/Kompas.com)

Tertarik Ikuti Jejak Rossi

PEBALAP penguji KTM, Dani Pedrosa, berniat mengikuti jejak legenda MotoGP, Valentino Rossi dengan melakukan balapan sampai umur 42 tahun. Pedrosa sedang menjalani perannya sebagai pebalap penguji di KTM, dengan kegiatan terbarunya adalah mengikuti sesi tes di Sepang, Malaysia. Tahun ini menjadi tahun kelimanya sebagai bagian penting dari pengembangan motor KTM untuk MotoGP.

Pemenang MotoGP 31 kali itu, telah membantu motor KTM memenangkan tujuh balapan

MotoGP sejak 2020 silam. Lima kemenangan dipersembahkan oleh Miguel Oliveira dan sisanya diraih oleh Brad Binder. Sebagai pebalap penguji, Pedrosa juga pernah mendapatkan kesempatan untuk menggantikan pebalap utama yang tidak bisa tampil. Sejak bergabung bersa- ma KTM, memang tidak banyak kesempatan tersebut didapatkan sang runner-up juara dunia tiga kali. Tercatat Pedrosa hanya satu kali menjalani balapan lagi usai pensiun, yaitu pada MotoGP Styrian 2021. Kala itu dia mampu menyelesaikan balapan di urutan kesepuluh, yang membuktikan bahwa kecepatannya masih cukup baik. Tahun ini Pedrosa akan menjalani balapan wildcard pada MotoGP Spanyol 2023 yang akan digelar 28-30 April mendatang. Dalam sebuah kesempatan, pebalap Spanyol itu mengindikasikan masih akan terus berkutat di MotoGP. Dia tidak menutup kemungkinan akan mengikuti jejak legenda MotoGP, Valentino Rossi yang bertarung di MotoGP sampai usia 42 tahun. "Saya tidak mengetahuinya. Nyatanya, saya terus me-

SPEEDWEEK.COM nikmati berkendara. Bagiku itu adalah hal terindah di dunia. Selama saya bisa melaju kencang dan selama saya bisa memberikan komentar yang tepat kepada teknisi KTM, saya akan terus melaju," ucap Pedrosa dikutip BolaSport. com dari Speedweek. Pada sesi tes di Sirkuit Sepang, Malaysia, Senin (6/2/2023) pedrosa melakukan putaran tanpa menggunakan alat peng- ukur waktu. Meski begitu kecepatannya tidak bisa diragukan, dia berhasil mencatatkan waktu 2 menit 0,4 detik. Catatan waktu itu ternyata melampaui pembalap tercepat di tes shakedown, yaitu Cal Crutchlow (Yamaha). Di mana Crutchlow yang mengendarai YZR-M1 berhasil mencatatkan waktu 2 menit 1,146 detik. (Tribunnews/Bolasport.com)

This article is from: