![](https://assets.isu.pub/document-structure/230228063555-4e3b3d7ae30c7cbecf696209084ad7ac/v1/1c23eb27e32f397cb9e4650a27e8f4b7.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
2 minute read
Butuh Dukungan Tim
Seto Bicara Kepungan Pelatih Asing
KOMPETISI sepak bola kasta tertinggi Tanah Air saat ini hanya menyisakan tiga nama pelatih lokal yakni Seto Nurdiyantoro (PSS Sleman) dan Aji Santoso (Persebaya Surabaya). Terbaru, ada I Putu Gede yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih anyar
Advertisement
Arema FC.
Rahmad Darmawan menjadi korban teranyar pemecetan pelatih lokal di Liga 1 dari RANS Nusantara FF sebagai imbas capaian buruk. Mereka berada di zona merah peringkat 17 dengan koleksi 17 poin hasil tiga kemenangan, delapan kali imbang, dan kalah dari 22 laga. beberapa tim lantas mengganti pelatih.
Merespon banyaknya pelatih lokal yang tersingkir di tim-tim Liga 1 Indonesia, Seto menyebut jika hal tersebut terjadi karena kurangnya dukungan dari tim. Padahal menurutnya, banyak pelatih lokal Indonesia punya kualitas mumpuni.
Dalam hal ini bahkan Seto menyebut jika
Asosiasi Pelatih punya peran penting untuk membantu mencari solusi agar anggotanya bisa survive (bertahan). “Harapan saya ada yang muncul jangan hanya karena satu dua pertandingan sudah diganti,” kata Seto.
Karena yang mengerti sepak bola Indonesia adalah orang Indonesia sendiri. Saya yakin selama diberikan kesempatan dan wewenang yang lebih, mereka punya potensi.
“Ini sesuatu yang tak baik. Ini opini saya ya, sebetulnya banyak pelatih lokal Indonesia yang mumpuni, tapi mungkin support (dukungan) dari tim yang kurang maksimal. Saya harap bisa berikan lebih kesempatan untuk pelatih lokal,” kata Seto, Senin (6/2).
Kendati begitu, Seto menyebut hal ini bisa berarti juga sebagai peringatan agar setiap pelatih harus terus belajar dan berkembang. Mengganti pelatih lokal dengan pelatih asing bisa diartikan jika kepercayaan manajemen menurun lantaran pelatih lokal tak bisa memenuhi ekspektasi.
Sejak awal musim, sejatinya ada enam pelatih lokal yakni Seto Nurdiyantoro (PSS), Aji Santoso (Persebaya), Djadjan Nurdjaman (Persikabo), Widodo C Putro (Bhayangkara FC), Rahmad Darmawan (RANS Nusantara FC), dan Nil Maizar (Dewa United).
Dari keenam pelatih tersebut, hanya Aji Santoso yang timnya mampu bersaing peringkat 10 besar. Sementara PSS, Dewa United, Bhayangkara FC dan Persikabo harus tertatih-tatih lolos dari jerat zona merah. Geram tak kunjung timnya naik,
“Karena yang mengerti sepak bola Indonesia adalah orang Indonesia sendiri. Saya yakin selama diberikan kesempatan dan wewenang yang lebih, mereka punya potensi. Harapannya asosiasi pelatih yang diwacanakan dulu (memaksimalkan pelatih lokal) terealisasi,” sambungnya. Di sisi lain, ia juga tidak menjamin dengan situasi saat ini apakah masa depannya di PSS akan tetap eksis atau tidak. Pasalnya dalam beberapa laga lalu tim besutannya sempat terseokseok sampai sempat merasakan bercokol di zona degradasi. Beruntung, di putaran kedua ini Super Elang Jawa mulai membaik setelah adanya perombakan tim. “Saya sendiri juga sebenarnya tidak tahu apakah dalam waktu dekat saya yang diganti atau tidak,” kata Seto.
Seto mengungkapkan, salah satu solusi jika manajemen tim ingin menggunakan pelatih asing, paling tidak ada pelatih lokal yang terlibat sebagai asisten pelatih di suatu tim. “Pelatih lokal juga dilibatkan di situ, harapannya jadi ada transfer ilmu,” tandas Seto. (tsf)
Banding Diterima, Bima Sinung Maju Sebagai Calon Anggota Exco PSSI
YOGYA, TRIBUN - CEO PSIM Yogyakarta, Bima Sinung Widagdo resmi dinyatakan lolos dalam banding calon anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027. Dengan demikian, nama Bima Sinung masuk dalam daftar calon Exco PSSI.
Sebelumnya, Bima Sinung beserta Mirza Rinaldy Hippy dinyatakan tak lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan (KP) PSSI lantaran dianggap belum memenuhi syarat minimal lima tahun aktif di sepak bola Indonesia.
“Keduanya, telah dilakukan verifikasi dokumen untuk melengkapi persyarat banding. Setelah dilakukan telaah serta verifikasi, keduanya dinyatakan lolos maju menjadi calon yang memenuhi syarat,” kata Ketua Komite Banding Pemilihan, Gusti Randa, Senin (6/2).
Dengan demikian, Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) lanjut Gusti Randa, total menetapkan jumlah Daftar Calon Tetap (DCT ), Senin (6/2) adalah lima Calon Ketum, 16 Cawaketum dan 55 Calon Anggota Komite Eksekutif.
Halftime
Halftime