1 minute read

Desa Wisata Pentingsari Jadi Destinasi Pariwisata Berbasis Masyarakat Terbaik di ASEAN

SLEMAN, TRIBUN - Desa Wisata Pentingsari yang terletak di Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, berhasil menyabet penghargaan Pariwisata Berbasis Masyarakat Terbaik se-ASEAN.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, mengatakan, penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno saat penutupan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023, Minggu (5/2) malam di Marriot Hotel Yogyakarta. “Alhamdulillah, Sleman bisa mendapatkan penghargaan itu,” urainya saat berbincang bersama awak media, Senin (6/2). Disampaikannya, penghargaan bergengsi kelas Internasional oleh ASEAN Tourism Standard pada kategori community based tourism (CBT) tidak hanya didapatkan oleh Desa Wisata Pentingsari. Beberapa desa wisata lain di luar DIY turut serta mendapatkan penghargaan itu, di antaranya Desa Wisata Pemuteran di Bali, Desa Wisata Wae Rebo di Nusa Tenggara Timur, Desa Wisata Tamansari di Jawa Timur, dan Desa Wisata Silokek di Sumatera Barat. Adanya penghargaan tersebut, diharapkan desa wisata Indonesia khususnya yang berada di Yogyakarta bisa semakin makin maju, indah dan mampu membangkitkan perekonomian lokal.

Advertisement

ISTIMEWA

PENGHARGAAN - Perwakilan pengelola desa wisata menerima piagam penghargaan Pariwisata Berbasis Masyarakat Terbaik se-ASEAN dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno saat penutupan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023, Minggu (5/2) malam di Marriot Hotel Yogyakarta.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Kus Endarto, menyampaikan, Desa Wisata Pentingsari merupakan destinasi wisata bagian utara Kabupaten Sleman dengan penawaran utama homestay atau life in dan tampat ngopi atau kafe yang nyaman dengan suasana alam dan pemandangan Gunung Merapi.

“Banyak orang yang menginap di Desa Wisata Pentingsari. Karena, destinasi utama mereka adalah homestay atau life in. Seperti hari ini saja, walau bu- kan tanggal merah, sudah banyak yang mengantre untuk menginap dan melakukan check in,” kata dia. Menurutnya, okupansi penginapan di Desa Wisata Pentingsari pada saat ini menyentuh 90 persen. Rata-rata yang sering menginap di lokasi itu merupakan wisatawan domestik asal Jakarta hingga Jawa Timur. “Nah, kami juga berupaya mengembangkan desa wisata lainnya untuk bisa lebih maju dan tersorot oleh wisatawan mancanegara,” tutup Kus. (nei)

This article is from: