![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131115710-08c52d0409b7260872e20b83322f1668/v1/c7608a7650bb1f7dcdcf7a4ee0f36ecb.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
5 minute read
Saluran Cerna Balita Berlubang
Polisi Perketat Pengawasan Penjualan “Cikbul”
JAKARTA, TRIBUN - Sebanyak 28 orang anak-anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dan empat orang anak-anak di Kota Bekasi, Jawa Barat keracunan “Ciki Ngebul” atau Chikbul. Bahkan ada satu kasus yang mengalami gejala berat hingga perlu dirujuk dan dirawat di RS. Ia mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.
Advertisement
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar dr Ryan Bayusantika Ristandi, SpPK,MMRS mengatakan ada sisa nitrogen cair terminum. “(Korban) yang berusia 4 tahun ini meminum sisa nitrogen cairnya,” kata dr Ryan Bayusantika, Minggu (8/1).
Ryan mengatakan kejadian ini terjadi di Kabupaten Tasikmalaya pada 15 November 2022. Di sini, katanya, terdapat 24 anak yang diperiksa seusai memakan cikbul. Dari angkat tersebut, 16 anak dinyatakan tidak bergejala, 7 anak bergejala, dan 1 anak bergejala berat sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
“Jadi yang 24 itu, 7 berubah gejalanya itu menjadi sakit perut dan pusing, itu diobservasi di puskesmas. 1 anak yang ke rumah sakit menjalani perawatan tapi tak berlangsung lama, dipulangkan setelah kondisinya dinyatakan sehat,” kata Ryan.
Ryan mengatakan kasus serupa terjadi di Kota Bekasi, dengan 4 anak yang diperiksa seusai mengonsumsi cikbul. Dari angka tersebut, 1 anak dibawa ke RS Haji Jakarta Selatan karena mengalami peradangan pada bagian dinding ususnya. Sedangkan 3 lainnya dinyatakan tidak bergejala. “Di Jabar baru dua kabupaten dan kota yang melaporkan, yang pertama Kabupaten Tasikmalaya dan kedua Kota Bekasi, itu dari 27 kabupaten kota,” ucap Ryan. Ryan mengatakan rata-rata anak yang keracunan seusai memakan cikbul berusia 4 hingga 13 tahun atau berada pada jenjang TK hingga SMP. Ia berharap masyarakat lebih berhatihati karena ternyata makanan yang mengandung cairan nitrogen berbahaya bagi anak-anak. “Yang di Tasikmalaya, juga sama usianya kecil-kecil. Yang paling tuanya ada 13 tahun sisanya di bawah 10 tahun,” katanya. Kementerian Kesehatan RI meminta rumah sakit dan dinas kesehatan di daerah untuk segera melapor jika menemukan kasus keracunan jajan- an berasap akibat dicampur nitrogen cair. Ia mengatakan dengan adanya laporan ini, akan mengkaji penggunaan nitrogen cair untuk makanan. Selain mengkaji kemungkinan larangan peredaran makanan bernitrogen cair, Ryan mengatakan Pemprov Jabar juga bakal terus menjalin koordinasi dengan dinas kesehatan di tingkat kabupaten dan kota untuk meningkatkan kewaspadaan atas konsumsi cikbul oleh anak-anak.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan, anak-anak di Jawa Barat yang mengalami gejala keracunan makanan ciki ngebul atau cikbul, saat ini dalam keadaan sehat. Diketahui dari laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tercatat total ada 28 anak yang keracunan makanan tersebut.
“Semua sehat karena ini yang di Tasikmalaya kejadian November dan yang di Bekasi 21 Desember semua sudah sehat,” kata Nadia.
Perempuan berhijab ini mengimbau orangtua untuk bijaksana dalam memilih jajanan bagi anak dengan mengutamakan makanan sehat bergizi.”Bagi orangtua untuk hati hati dalam memberikan pangan
Pedagang Merasa Heran
SALAH seorang pedagang cikbul mengaku heran ada korban akibat mengkonsumsi produk jajanan berasap yang menggunakan nitrogen tersebut. Pedagang yang enggan disebutkan namanya tersebut mengaku sudah setahun lebih berjualan produk tersebut tapi baru kali ini ada kasus keracunan. “Saya sudah setahun lebih aman-aman saja, makanya kaget ada yang keracunan baca di berita,” ujarnya. Dia membeli nitrogen sebanyak lima liter untuk lima hari. Selama penggunaan tersebut nitrogen yang ada tidak bakal kedaluwarsa. “Jadi kalau beli nitrogen lima hari sehari habis dalam lima hari. Enggak akan kedaluwarsa kata tokonya,” ujar pedagang tersebut. (Tribun Network/nin/rin/wly)
Remaja Tewas Ditabrak Kerbau
SEPANG - Seorang remaja tewas setelah sepeda motor yang ditumpanginya menabrak kerbau di Jalan Air Hitam, Dengkil, Sepang, Malaysia pada Sabtu (7/1) dini hari. Kapolres Sepang, Asisten Komisaris Wan Kamarul Azran Wan Yusof, mengatakan remaja laki-laki berusia 16 tahun yang mengendarai sepeda motor Yamaha Legenda itu tewas di tempat kejadian aki- bat mengalami luka di kepala. Dia menyebut, kecelakaan terjadi pada pukul 01.30 waktu setempat. Dari penyelidikan awal, Wan Kamarul mengungkap, korban menabrak kerbau saat hewan itu tibatiba menyeberang jalan. Saat kejadian, korban menaiki sepeda motor sendirian dari Dengkil menuju rumahnya di Taman Dengkil Jaya.
“Paramedis menyatakan korban meninggal di
MAKANAN BERBAHAYA
Sebanyak 28 orang anak-anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dan empat orang anakanak di Kota Bekasi, Jawa Barat keracunan “Ciki Ngebul” atau Chikbul.
Ada satu kasus yang mengalami gejala berat hingga perlu dirujuk dan dirawat di RS.
Anak empat tahun ini mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.
Polisi perketat pengawasan penjualan Cikbul bagi anaknya terutama karena anak anak ini masih dalam pertumbuhan sehingga makanan sehat bergizi lebuh diutamakan daripada jajanan,” pesan dia.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan bersama instansi terkait seperti Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten/kota serta BPOM. “Akan kita koordinasikan dengan bersama Dinkes dan BPOM untuk mendukung pengawasan,” ujarnya. Ibrahim mengatakan bakal mengambil langkah tindak lanjut jika ditemukan laporan dan unsur pidana dalam kasus ciki ngebul ini. “Kita merespons jika ada laporan dan jika ada unsur pidananya, maka akan kita proses, untuk teknisnya akan kita koordinasikan,” tuturnya. (Tribun Network/nin/rin/wly) tempat karena luka di kepala,” kata Wan Kamarul, sebagaimana dikutip dari Kantor berita Malaysia, Bernama. Dia menambahkan, jenazah korban telah dibawa ke RS Putrajaya untuk diautopsi. Kasus ini sedang diselidiki pihak kepolisian berdasarkan Pasal 41(1) Undang-Undang Malaysia Tahun 1987 tentang Transportasi Jalan. (kpc)
Enam Jurnalis Ditahan Buntut Video Presiden Sudan Mengompol
NAIROBI - Enam wartawan di Sudan Selatan telah ditahan atas peredaran video yang memperlihatkan Presiden Salva Kiir tampak mengompol di sebuah acara resmi. Hal itu dikatakan oleh Serikat wartawan nasional Sudan Selatan pada Sabtu (7/1).
Video yang diambil pada Desember 2022 itu menunjukkan adanya noda gelap menyebar di celana abu-abu presiden Sudan Selatan saat dia berdiri mendengarkan lagu kebangsaan di sebuah acara. Video tersebut tidak pernah ditayangkan di televisi, namun kemudian beredar di media sosial.
“Para jurnalis dari Perusahaan Penyiaran Sudan Selatan yang dikelola negara ditahan pada Selasa (3/1) dan Rabu (4/1),” kata Patrick Oyet, pre- siden Persatuan Jurnalis Sudan Selatan, dikutip dari Reuters. Dia menyebut, keenam jurnalis itu diduga mengetahui bagaimana video presiden mengompol bisa menyebar dan viral di media sosial. Reuters melaporkan, Menteri Informasi Sudan Selatan, Michael Makuei dan juru bicara Dinas Keamanan Nasional Sudan Selatan David Kumuri tidak segera menanggapi permintaan komentar. Kiir menjadi presiden sejak Sudan Selatan merdeka pada 2011. Pejabat pemerintah berulang kali membantah desas-desus yang beredar di media sosial bahwa dia kini dalam kondisi tidak sehat. Jurnalis yang ditahan di Sudan Selatan terkait video Presiden Sudan Selatan mengompol, antara lain yakni operator kamera Joseph Oliver dan Mustafa Osman; editor video Victor Lado; kontributor Jacob Benjamin; dan Cherbek Ruben dan Joval Toombe dari ruang kendali. “Kami prihatin karena mereka yang ditahan sekarang telah tinggal lebih lama dari yang diatur undang-undang,” jelas Oyet. Secara hukum, pihak berwenang Sudan Selatan diizinkan untuk menahan tersangka hanya selama 24 jam sebelum membawa mereka ke hadapan hakim. Perwakilan Komite Perlindungan Wartawan subSahara Afrika, Muthoki Mumo, berpendapat penahanan para jurnalis ini “cocok” dengan pola personel keamanan Sudan Selatan yang melakukan penahanan sewenang-wenang setiap kali pejabat menganggap liputan tidak menguntungkan. (kpc)
Dua Tahun Terakhir, OJK Temukan 18
Pegadaian Ilegal di DIY
YOGYA, TRIBUN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan belasan pegadaian ilegal di DI Yogyakarta ke SWI (Satgas Waspada Investasi) dalam dua tahun terakhir. Pegadaian ilegal tersebut tidak memiliki izin operasi.
Kepala OJK DIY, Parjiman mengatakan ada 18 pegadaian di wilayah DIY pada tahun 2021 dan 2022. Sebanyak 17 pegadaian ilegal ditemukan pada tahun 2021, sementara sisanya pada 2022. “Kami pernah mengirimkan daftar pergadaian tanpa izin ke SWI (Satgas Waspada Investasi) pusat. Totalnya ada 18,” katanya, Minggu (8/1).
Ia menerangkan, perlindungan konsumen sektor jasa keuangan dan masyarakat sangat penting. Untuk itu, industri jasa keuangan (IJK) harus diatur, ditertibkan, dan diawasi operasionalnya sedemikian rupa, sehingga keberadaannya tidak merugikan konsumen atau masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengajukan izin kepada otoritas yang berwenang.
“Jika sudah berizin dan diatur, akan jelas siapa yang bertanggung jawab jika terjadi dispute (perselisihan) nantinya.
Risiko atau dispute bisa terjadi di berbagai hal, baik di perjanjian yang tidak transparan, tingkat suku bunga, agunan, dan lainnya,” sambungnya. Namun begitu, diakuinya pihaknya tidak bisa mengenakan sanksi kepada pegadaian ilegal itu karena belum berizin. Hal itu disebutnya menjadi ranah penegak hukum, kepolisian untuk menertibkan.
Ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam mengakses pegadaian sehingga tidak terjerumus ke pegadaian ilegal. “Sama seperti pinjaman online, OJK juga memiliki data pegadaian legal. Jadi, sebelum bertransaksi bisa dicek dulu daftarnya,” imbuhnya. (maw)
JAJANAN KHAS - Warga berbelanja makanan dan ornamen khas budaya Tionghoa di Jakarta, Minggu (8/1), jelang Tahun Baru Imlek pada 22 Januari. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memproyeksikan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan akan mencapai 100% Imlek, setelah ditiadakannya pembatasan kegiatan masyarakat oleh pemerintah.