6 minute read

Tren Kasus Positif Covid-19 Melandai

 Pemerintah DIY Siap Berikan Imunisasi Bagi Anak-Anak

YOGYA, TRIBUN - Tren penambahan kasus positif di wilayah DIY tergolong landai. Hingga sepekan lebih pasca-momen libur panjang, tren penambahan kasus di wilayah ini tidak signifikan.

Advertisement

Bahkan pada Sabtu (7/1), Dinkes DIY hanya melaporkan penambahan sebanyak 7 kasus positif sehari. Selain itu dilaporkan pula ada 11 pasien sembuh di hari tersebut. Adapun sehari sebelumnya dilaporkan penambahan 5 kasus terkonfirmasi, dan 17 pasien sembuh.

Sementara pada Minggu (8/1), kasus positif bertambah sebanyak 7 kasus. Dengan penambahan itu maka total kasus terkonfirmasi di wilayah ini menjadi 230.147 kasus. Sementara itu, ada 11 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Sedangkan untuk kasus kematian akibat virus Corona hari ini dilaporkan nihil.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari mengatakan, pihaknya terus melakukan surveilans untuk mendeteksi penularan Covid-19 di wilayah DIY.

Dari grafik perkembangan kasus, tren penambahan kasus konfirmasi di DIY terus mengalami penurunan sejak November 2022 lalu. “Upaya surveilans tetap jalan, kami masih tetap menjalankan surveilans penyakit akan jadi dasar kebijakan tetap kami lakukan. Pelaporan tetap kami himpun, kami kompilasi, kami analisis untuk jadi suatu kebijakan,” jelas Rini, Minggu (8/1).

Rini menjelaskan, mayoritas kasus positif ditemui dari hasil pemeriksaan mandiri yang dilakukan masyarakat.

Hal ini menunjukkan adanya pengetahuan dan kesadaran yang baik terhadap penanganan Covid-19.

“Mayoritas masih dari periksa mandiri. Saya lihat sendiri kesadaran masyarakat termasuk prokes dan masker sudah baik di Yogya ini,” jelasnya.

Rini pun mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker. Selain

Semakin Membaik

Tren penambahan kasus positif di wilayah DIY tergolong landai.

Sabtu (7/1), Dinkes DIY hanya melaporkan penambahan sebanyak 7 kasus positif sehari.

Jumat (6/1) dilaporkan penambahan 5 kasus terkonfirmasi, dan 17 pasien sembuh. Minggu (8/1), kasus positif bertambah sebanyak 7 kasus.

Meski melandai, penerapan prokes tetap harus ketat.

GRAFIS/FAUZIA RAKHMAN mencegah penularan Covid-19, masker juga dapat mencegah penularan penyakit lain yang penularannya dilakukan melalui droplet atau cipratan air liur.

“Dengan pemakaian masker ini dan pola hidup sehat sebetulnya bisa mengurangi penyakit yang penularannya diakibatkan droplet.

Seperti Flu ini juga berkurang kasusnya,” jelasnya. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan akan segera memberikan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 bulan sampai 11 tahun secara gratis.

Hal tersebut menyusul adanya izin penggunaan vaksin Pfizer bagi anak-anak oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pemerintah DIY menyatakan siap untuk melaksanakan vaksinasi yang menyasar anak tersebut. Meski demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY masih menunggu Surat Edaran (SE) dari Kemenkes terkait teknis pelaksanaan karena hal ini merupakan kebijakan baru.

Sebelumnya, vaksin Covid-19 diberikan untuk usia di atas 12 tahun. Selain itu, pemerintah juga belum memberikan alokasi vaksin tambahan di daerah untuk kebutuhan vaksinasi anak.

“Kami belum memperoleh edaran vaksin buat anakanak jadi kami masih berpegangan pada aturan vaksin di atas 18 tahun,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari saat dihubungi, Minggu (8/1).

Untuk pendataan, Dinkes sudah mulai berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di lima kabupaten/kota untuk pembaruan data dan menentukan sasaran vaksinasi. Data peserta

Dinkes DIY juga memiliki data terkait peserta program imunisasi dasar anak usia 0-18 tahun yang dapat menjadi acuan untuk menentukan sasaran penerima vaksin. Adapun di DIY sendiri, tercatat ada sekitar 900 ribu anak di bawah usia 18 tahun.

Rini melanjutkan, pelaksanaan vaksinasi anak akan dilakukan melalui Puskesmas dan Rumah Sakit yang tersebar di lima kabupaten/kota.

Hal itu dinilai lebih efektif ketimbang pelaksanaan vaksinasi massal yang kini dinilai sepi peminat.

Puskesmas telah diminta menghitung Indeks Pemakaian (IP) vaksin di wilayahnya.

Hal ini agar Puskesmas dapat menentukan jumlah sasaran imunisasi dan jumlah kebutuhan logistik. Dengan demikian, harapannya tidak ada vaksin Covid-19 yang tidak terpakai.

“Kalau jumlah sasarannya sedikit kan kita lihat dulu indeks pemakaiannya berapa.

Toh satu vial nya itu harus dipertimbangkan. Vaksin yang dibeli pemerintah kan mahal, sehingga tidak boros dan mubazir kalau kita buang-buang, itu harus dipertimbangkan.

Karena 1 vial vaksin bisa untuk 6-8 orang,” jelasnya. (tro)

TRIBUN JOGJA/YUWANTORO WINDUAJIE

KEMBALI BEROPERASI - Skuter listrik terpakir rapi di pinggir Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Minggu (8/1). Sekretaris Daerah (Sekda) DIY meminta skuter listrik yang beroperasi di kawasan Malioboro untuk segera ditertibkan.

Pemda Minta Penertiban Skuter Listrik di Malioboro

YOGYA, TRIBUN - Pemerintah DIY meminta skuter listrik yang beroperasi di kawasan Malioboro untuk segera ditertibkan. Hal ini menyusul menjamurnya kembali jasa persewaan skuter listrik di kawasan sumbu filosofi.

Selain itu, Peraturan Walikota (perwal) Nomor 71 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik juga sudah diterbitkan pada akhir 2022.

Dalam perwal tersebut disebutkan, setiap orang dilarang menggunakan atau menyewakan kendaraan tertentu dengan menggunakan penggerak motor listrik di jalan raya dan trotoar atau kawasan pedestrian.

Kendaraan tertentu dengan menggunakan penggerak motor listrik hanya boleh digunakan di dalam komplek perumahan dan area perkantoran. “Kalau sudah ada perwalnya, harus segera dilaksanakan penertib-

PSI DIY Apresiasi Keraton Yogya Bagikan Serat Kekancingan SG

DPW Partai Solidaritas In- donesia (PSI) DI Yogyakar- ta mengapresiasi Keraton

Yogyakarta terkait kebijakan pembagian serat kekancingan tanah kasultanan atau Sultan Ground (SG) kepada warga masyarakat di Kota

Yogyakarta.

Sebagai informasi, Keraton

Yogyakarta melalui Kawedanan

Hageng Punakawan Datu Dana

Suyasa, secara resmi memba- gikan kekancingan SG kepada 20 penduduk di Kampung Sindurejan, Patang Puluhan, Kota Yogya, Kamis (5/1) silam. Selain untuk warga masyarakat, serat kekancingan tanah kasultanan juga diberikan kepada Pemkot Yogya di kawasan Jalan Patehan Lor, yang kedepannya akan dimanfaatkan untuk bangunan fasilitas pendidikan SMP Muhammadiyah 5 Yogya.

Ketua DPW PSI DIY, Kamaruddin, menyampaikan, langkah tersebut menunjukkan langkah nyata, bahwa Keraton Yogyakarta benar-benar peduli pada rakyat kecil yang tidak memiliki tanah. “Karena itu, kebijakan pembagian surat kekancingan tanah SG itu patut diapresiasi,” ujar Komaruddin melalui keterangan tertulis, Minggu (8/1).

Dia menjelaskan, saat ini ada sekira 20 warga di Kampung Sindurejan, Patangpuluhan, Kota Yogya, yang menerima serat kekancingan tanah kasultanan itu. Sehingga, PSI pun berharap, Keraton Yogyakarta dapat melanjutkan kebijakan tersebut, agar masyarakat bisa merasakan langsung kemanfaatan tanah kasultanan untuk tempat berteduh, maupun beraktivitas meningkatkan kesejahteraannya. (aka)

Merapi Luncurkan 8 Kali Guguran Lava Sepekan Terakhir

GUNUNG Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta selama sepekan terakhir teramati meluncurkan 1 kali awan panas dengan jarak luncur 900 meter. Hal itu merupakan hasil amatan BPP-

TKG Yogyakarta sepanjang 30 Desember

2022 hingga 5 Januari 2023.

Gunung setinggi 2.968 mdpl ini juga tercatat mengeluarkan guguran lava sebanyak 8 kali sepanjang periode pengamatan tersebut. “Guguran lava teramati sebanyak 8 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kalisat/Putih dengan jarak luncur maksimal

1.500 meter,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, Minggu (8/1). Terkait pertumbuhan kubah lava, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signi kan baik di kubah barat daya dan kubah tengah. Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar

1.616.500 m3, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3.

Dalam Minggu ini, Merapi tercatat mengalami 1 kali gempa Awan Panas Guguran (APG), 589 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 32 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 78 kali gempa Fase Banyak (MP), 229 kali gempa Guguran (RF), dan 4 kali gempa Tektonik (TT). Dari hasil amatan itu disimpulkan aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam level 3 atau Siaga. (tro) annya,” ujar Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Minggu (8/1).

Menurut Aji, Pemkot harus segera memerintahkan Satpol PP untuk menertibkan keberadaan skuter listrik di berbagai ruang publik. Hal ini penting karena saat ini penggunaan skuter listrik di ruas-ruas jalan utama sudah kembali marak.

“Dengan adanya perwal maka disosialisasi. Tergantung kota mau menyelenggarakan sosialisasi perwal berapa minggu, seminggu atau dua minggu atau tiga hari. Selesai sosialisasi lalu ada penegakan (hukum) sesuai perwal,” ungkapnya.

Aji menyebutkan sebenarnya penertiban terus dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta meski sudah ada Surat Edaran (SE) Gubernur DIY Nomor 551/4671 tentang Larangan Operasional Kendaraan Tertentu Menggunakan Penggerak Motor Listrik di Jalan Margo Utomo, Jalan Maliobo- ro, dan Jalan Margo Mulyo. Namun masih saja terjadi pelanggaran penggunaan skuter listrik di jalanan.

“Masih saja ada pelanggaran, maka harus segera ditertibkan dan ada sanksi,” paparnya.

Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, mengungkapkan Pemda DIY akan mendukung pengaturan penggunaan skuter listrik. Pemda juga menunggu tindakan yang akan dilakukan Pemkot terkait keberadaan skuter listrik yang memenuhi berbagai ruang jalan di Kota Yogyakarta.

“Kami akan backup upaya pemkot menertibkan skuter listrik,” jelasnya. Noviar menambahkan, larangan penggunaan skuter listrik berlaku di seluruh wilayah Kota Yogyakarta. Hal juga akan diberlakukan di kabupaten lain di DIY. “Bila melanggar ya diberi sanksi administratif. Teguran kemudian juga bisa disita (skuter listriknya), kan ada di perwalnya,” imbuhnya. (tro)

Pemkot Dorong UKM Nikmati

Ceruk APBD Lewat e-Katalog Lokal

YOGYA, TRIBUN - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mendorong produk lokal usaha kecil dan menengah (UKM) untuk ambil bagian memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi instansi di lingkungannya. Oleh sebab itu, eksekutif pun berharap UKM bisa memanfaatkan peluang tersebut melalui e-katalog lokal agar lebih merasakan manfaat APBD.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Kadri Renggono, mengatakan, pelibatan produk lokal di dalam e-katalog sudah mulai berjalan dan terus didorong supaya semakin banyak. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun telah diminta agar mendata penyedia barang dan jasa apa saja yang dimasukan dalam e-katalog. “Sekarang sudah mulai. Tapi, apakah sudah cukup banyak teman-teman UKM yang masuk di e-katalog lokal, ini yang masih proses. UKM kita dorong, diberi keleluasaan untuk sama-sama menikmati ‘kue’ APBD,” ujarnya, akhir pekan lalu. Menurut Kadri, Pemkot membuka peluang seluasluasnya bagi pelaku UKM, untuk menjadi penyedia barang dan jasa pada e-katalog lokal. Khususnya, jenis maupun bidang produk barang dan jasa yang yang sesuai dengan kebutuhan OPD di Pemkot.

“Boleh apa saja. Masingmasing OPD apa yang dibutuhkan, punya peluang bagi UKM. Macam-macam, kan, bisa makan minum, alat tulis kantor, fesyen, jasa pemeliharaan, penyedia jasa keaman- an, kebersihan dan sebagainya,” tandasnya. Ketika para pelaku UKM diberikan kesempatan untuk masuk e-katalog, lanjutnya, maka kewajiban Pemkot adalah aktif mendampingi, agar para pelaku bisa memanfaatkan peluang tersebut. Misalnya, melalui pendampingan pelatihan, manajemen, hingga terkait produk dari dinas terkait.

“Jadi, memang kesempatannya sangat luar biasa bagi UKM. Meskipun, sekali lagi, harus melek dengan teknologi, paham dengan administrasi dan sebagainya,” ungkap Kadri.

Mengenai cara mendaftar untuk masuk e-katalog lokal, ia menyebut, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkot Yogyakarta siap memberikan bantuan. (aka)

This article is from: