4 minute read

Waktu Penyelamatan Kian Tipis

PRESIDEN Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, mengakui adanya kekurangan dalam tanggapan negaranya terhadap gempa paling mematikan di dunia dalam lebih dari satu dekade itu. Harapan bahwa akan ada lebih banyak korban selamat akan muncul dari puing-

puing ribuan bangunan yang roboh pun kian menyusut. Dengan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi lebih dari 17 ribu orang ini, Erdogan mengunjungi provinsi Hatay yang paling

Advertisement

PILU DI GERBANG EROPA Korban tewas hingga Kamis (9/2) malam mencapai 19.300 orang. 19.300 Diprediksi jumlah korban tewas di dua negara, Turkiye dan Suriah bisa mencapai jiwa. 45.000 Sedikitnya sekitar gedung di Turkiye dan Suriah roboh akibat gempa bermagnitudo 7,8 itu.

menyelamatkan korban kian menipis mengingat keterbatasan personel, alat, dan cuaca yang sangat dingin. Disinyalir masih ada ribuan orang yang masih berada di bawah puingpuing bangunan menunggu dievakuasi. 7,8 Warga Turkiye banyak yang mengeluhkan lambannya upaya pemerintah dalam evakuasi para korban, dan penanganan korban-korban luka namun selamat.

Klithih Cederai Sektor Pariwisata

YOGYA, TRIBUN - Insiden kekerasan jalanan yang terjadi di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Selasa (7/2) pagi, dinilai bakal memberikan dampak negatif sektor pariwisata. Sebab, insiden tersebut terjadi di pusat pariwisata kota ini dan tersebar secara masif di beragam media sosial.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo berujar, bagaimanapun dunia pariwisata sangat lekat dengan keamanan dan kenyamanan. Sehingga, katanya, ketika suatu daerah dirasa tak mampu menjamin keamanan dan kenyamanan para wisatawan yang datang, otomatis turis pun akan berpikir dua kali untuk berkunjung.

“Pasti akan berdampak. Keamanan dan kenyamanan adalah kunci datangnya wisatawan. Pariwisata adalah hospitality, tanpa itu, ya, tidak ada pariwisata. Maka,

 ke halaman 11

TRIBUN JOGJA/TAUFIQ SYARIFUDIN BERJIBAKU - Irkham Mila (kiri) berebut bola dengan Vava Mario pada laga di Stadion Maguwoharjo, Kamis (9/2) sore.

Pemda DIY Mendorong Transformasi Bisnis Pelaku Usaha

Upaya Malioboro Menjadi Kawasan Wisata Internasional

Pemda DIY tengah mengajukan kawasan sumbu filosofi menjadi warisan budaya tak benda kepada UNESCO. Sejumlah persiapan pun dilakukan untuk mewujudkan Malioboro–yang juga berada di dalam satu garis lurus sumbu filosofi–untuk menjadi kawasan wisata bertaraf internasional. Salah satunya dengan melakukan pendampingan kepada pelaku usaha yang kini dipusatkan berada di Malioboro 1 dan 2.

Tenant-tenant di Malioboro tersebut diharapkan dapat melakukan transformasi bisnis ke ranah digital, sebagai pijakan penting agar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mampu

 ke halaman 11

JOGJA/YUWANTORO WINDUAJIE

Tangkap, Efek Jera, dan Jangan Terjadi Lagi

DUA hari ini, peristiwa kekerasan jalanan yang terjadi di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta menjadi buah bibir di jagat maya dan nyata.

Semua mengecam. Semua mengutuk kekerasan terjadi di jantung Kota Yogyakarta. Semua mendesak agar aparat kepolisian segera menangkap pelakunya.

Seperti diberitakan Tribun Jogja edisi Kamis (9/2), di dalam video viral itu tersaji dua kelompok pemuda bersitegang di sisi timur masih dalam satu kawasan jantung Kota Yogyakarta.

Selain saling kejar dan baku pukul, dalam video juga terlihat jelas salah seorang pelaku kekerasan membacokkan senjata tajam ke tubuh lawannya.

Terkait kekerasan jalanan yang terjadi pada Selasa, 7 Februari 2023, sekitar pukul 04.00 WIB pagi itu, aparat kepolisian langsung menyatakan keseriusannya menangani kasus ini.

Hingga kemarin, pelaku masih dalam pengejaran. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, korban sudah melapor dan polisi telah mengantongi identitas pelaku.

Dari peristiwa ini, hal yang paling mudah disorot adalah leluasanya kekerasan jalanan terjadi, bahkan di pusat keramaian.

Tentu sorotan ini terlepas dari aksi nekat mereka yang bertindak kejahatan di ruang terbuka dan tempat keramaian.

Hal ini tentu harus menjadi perhatian kepolisian untuk kembali menggiatkan patroli di jalan. Sudah lama kita tidak mendengar adanya kekerasan di jalan, namun justru muncul di jantung kota, tempat keramaian dan kawasan yang terang benderang.

Dalam mengantisipasi kejahatan jalanan,

Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki Perwal Nomor 49 Tahun 2022, yang di dalamnya berisi pembatasan kegiatan bagi anak dari pukul 21.00 hingga pukul 04.00 WIB.

Perwal ini kemudian kembali diaktifkan menyusul peristiwa pengeroyokan di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta.

Pemetaan lokasi rawan juga patut dilakukan guna memperkecil peluang terjadinya kejahatan jalanan.

Selanjutnya yang kini harus dilakukan adalah pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku.

Korban penganiayaan telah melapor. Polisi telah melakukan identifikasi terkait pelaku penganiayaan.

Berdasar keterangan polisi, motif sementara penganiayaan adalah karena kelompok pelaku bersenggolan dengan korban. Kemudian memanas dan terprovokasi.

Kini tinggal kemudian menangkap pelaku dan menindak tegas. Harus ada efek jera terhadap siapa saja yang melakukan tindak kekerasan jalanan dan mengancam keselamatan warga di jalan.

Keamanan dan kenyamanan warga di jalan di jam rawan karena pulang kerja atau bahkan berangkat ke pasar, menjadi hal yang harus dihadirkan.

Terakhir, terpenting adalah jangan sampai kekerasan jalanan kembali terjadi. Di sini bukan hanya tugas kepolisian, sebab kita semua harus bahu-membahu melakukan pencegahan.

Terlebih orang tua, pemilik rumah kos, harus tahu perilaku anak-anaknya, harus mengawasi dan selalu mengingatkan mereka agar menjalankan tugas utamanya yakni belajar.

Sekali lagi, semoga peristiwa yang menghebohkan, mengerikan itu tidak kembali terjadi. Semoga. (*)

PUBLISHER: H. Ciptyantoro VICE

PUBLISHER: Heru Kuncara EDITOR IN

CHIEF/PENANGGUNG JAWAB: Ribut Raharjo

PRODUCTION MANAGER: Hendy Kurniawan

NEWS MANAGER: Sigit Widya DIGITAL

MANAGER: Ikrob Didik Irawan EDITOR

SENIOR: Setya Krisna Sumarga EDITOR: Agus Wahyu Triwibowo, Agung Ismiyanto, Singgih Wahyu Nugraha, Susilo Wahid Nugroho, Hari Susmayanti, Iwan Al Khasni, Rina Eviana Dewi, Mona Kriesdinar, Muchamad Fatoni, Yoseph

Hary Wibowo, Joko Widiyarso, Bramasto Adhy

REPORTER: Gaya Lufityanti, Yudha

Kristiawan, Kurniatul Hidayah, Azka Ramadhan, Christi Mahatma Wardani, Noristera Pawestri, Hanif Suryo, Miftahul Huda, Bunga Kartikasari, Ardhike Indah, Yuwantoro Winduajie, Taufiq

Syarifudin, Neti I. Rukmana SLEMAN: Ahmad Syarifudin BANTUL: Santo Ari

Handoko GUNUNGKIDUL: Alexander Ermando KULON PROGO: Sri Cahyani

Putri MAGELANG: Nanda Sagita Ginting KLATEN: Almurfi Syofyan

PURWOREJO: Dewi Rukmini VIDEOGRAFER: Hamim Thohari, Turibius

Roswanda GRAFIS: Muhammad Fauziarakhman TATA WAJAH: Yoga

Hersogama, Nugroho Saputro, Mohamad Soleh OLAH VIDEO: Suluh Prasetya, Bayu Rusbianto, Afifudin, Veri Vesiano, Fembri Nugroho STAF IT: Benny Mail bin Izmail, Arif Purnomo SEKRETARIS REDAKSI: Maria Rostanti BUSSINES

GENERAL MANAGER: Danang Purwoko MARKETING MANAGER: Edi

Utama VICE ADVERTISING MANAGER: Andi Sumarsono CIRCULATION

MANAGER: Domas Agustian AW VICE PRINTING MANAGER: Hermawan

FINANCIAL & OPERATIONAL MANAGER: Ridwan Mulyatno

BIRO JAKARTA: Jalan Palmerah Selatan 3 Jakarta 10270 Telepon (021)

5356766 (7618) Faks (021) 5495360 ALAMAT REDAKSI/BISNIS: Jalan

Jenderal Sudirman 52 Yogyakarta, TELEPON dan FAKS: (0274) 564061,

EMAIL: tribunjogja@gmail.com WEBSITE: www.tribunjogja.com ALAMAT

PERCETAKAN: Jalan Ring Road Barat Km. 8, Trihanggo, Gamping, Sleman.

REKENING: BRI, A/N. PT Media Tribun Yogya : 002901001264304,

ISI DI LUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN

TRIBUN JOGJA SELALU DIBEKALI

KIRIM tulisan berita Anda minimal 180 kata ke email:tribunwarga@gmail.com. Lampirkan foto head-shot dan foto liputannya.

This article is from: