2 minute read

Sempat Pamit Akan Pergi Jauh

„ Pemilik Sepeda Motor Terparkir Tiga Hari di Tanggul Sungai Masih Dicari

KLATEN, TRIBUNWarga Desa Karangjoho, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten dikagetkan dengan temuan sepeda motor yang terparkir di pinggir tanggul Sungai Dengkeng sejak Minggu (5/2). Pemilik sepeda motor yang diketahui berinisial BK (48) tersebut masih dicari keberadaannya.

Advertisement

“Informasinya motor terparkir sejak ahad (Minggu). Pemiliknya sudah diketahui, yakni warga Desa Ringin Putih (inisial BK) namun sejak Rabu malam hingga Kamis siang masih dilakukan pencarian,” ujar Relawan Karangdowo (Rekad), Husni Thamrin, Kamis (9/2).

Lurah Desa Ringin Putih, Bambang mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga ada sepeda motor terparkir di tanggul Sungai Dengkeng pada Rabu (8/2) pukul 09.00 WIB. Setelah dicek, sepeda motor tersebut milik warga Ringin Putih.

Menurut keterangan keluarga, BK meninggalkan rumah sejak Minggu (4/2).

“Pihak keluarga membenarkan motor dipakai atas nama kepala keluarga (BK). Disampaikan bahwa BK ini meninggalkan rumah sejak hari Minggu sekitar jam 7 pagi,” kata Bambang.

Menurut Bambang, saat BK meninggalkan rumah tidak ada anggota keluarga lain yang mengetahui. Sehingga, dirinya tidak mengetahui ciri-ciri BK menggunakan pakaian apa saat pergi meninggalkan rumah.

Bambang juga menyampaikan BK sendiri sebenarnya merupakan warga asli dari Sragen, Jawa Tengah.

Sejak menikah dengan warga Desa Ringin Putih, ia tinggal bersama istri dan menetap di desa tersebut. Sebelum pergi dari rumah dan meninggalkan sepeda motornya di tanggul Sungai Dengkeng, BK sempat menyampaikan kepada adik kandungnya di Sragen punya masalah keluarga dan berpamitan mau pergi jauh.

“Setelah kami gali informasi ternyata korban ini punya masalah dengan istri. Pertemuan terakhir (BK) dengan keluarga di Sragen tanggal 2 Februari. Dan menyampaikan ke adik kandungnya bahwa beliaunya ada masalah keluarga. Pamitanlah mau pergi jauh,” kata Bambang.

Selain pamitan kepada keluarga, lanjut Bambang, BK juga berpamitan kepada tetangga pada waktu gotong royong. “Beberapa minggu yang lalu pamitan ke beberapa warga lingkungan pada saat gotong royong menyampaikan permohonan minta maaf dan mau pergi,” ungkap dia.

Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan keluarga BK di Sragen kemarin. Namun, setelah dilakukan pencarian dan tidak membuahkan hasil, keluarga melaporkan kejadian orang hilang kepada pihak kepolisian.

“Kemarin keluarga Sragen menunggu sampai jam 2 pagi. Informasi yang kami dapat dari keluarga Sragen tidak menemukan BK di Sragen. Terus dari kami menindaklanjuti dengan laporan orang hilang ke pihak berwajib,” kata dia.

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan koordinasi lintas sektoral baik kepolisian, relawan, dan Tim SAR. Dugaan sementara

MASALAH KELUARGA z Pria pria berinisial BK (48) diduga sengaja meninggalkan sepeda motornya di tanggul Sungai Dengkeng sejak Minggu (5/2). z Hingga Kamis (9/2), keberadaan BK masih dicari oleh sejumlah relawan bersama warga dan aparat kepolisian. z Sebelum pergi, pihak keluarga sempat menyebut bahwa BK mengaku sedang memiliki masalah rumah tangga.

BK mengalami kecelakan air. “Terus malamnya baru koordinasi dengan lintas sektoral Polsek, relawan, tim SAR, dugaan sementara laka air,” ungkap dia. Bambang menyampaikan, tim SAR gabungan telah berkumpul di Desa Karangjoho guna melakukan pencarian terhadap BK.

Proses pencarian dengan menyisir Sungai Dengkeng tempat pertama kali ditemukan sepeda motor milik BK.

Sementara sepeda motor BK saat ini sudah dibawa ke Polsek Karangdowo sebagai bagian dari upaya pengamanan. “Ada 100 relawan berbagai elemen berkumpul untuk melakukan pencarian,” ujar Bambang.

Anggota Relawan Cepat Tanggap dan Darurat (RCTD) Klaten, Eko Santoso membenarkan informasi ada sepeda motor selama tiga hari terparkir di tanggul Sungai Dengkeng.

“Sepeda motor sekarang sudah diamankan ke Polsek Karangdowo,” ungkap Eko. (mur/kpc)

Waspada Penipuan Modus

Wabup Beri Sumbangan

KLATEN, TRIBUN - Nama Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya lagi-lagi dicatut oleh orang tak dikenal melalui aplikasi perpesanan WhatsApp. Modus pelaku yakni menghubungi pengurus masjid dan warga dengan alasan akan memberi sumbangan.

Setelah pengurus masjid atau warga mengirim nomor rekening, si pelaku mengirimkan bukti transfer palsu namun dengan jumlah nominal berlebih. Kemudian, si pelaku menghubungi korbannya untuk dikirimkan kelebihan transfer ke rekening pelaku.

Warga dan pengurus takmir masjid yang curiga dengan akal-akalan pelaku lalu menghubungi kepala desa tempat tinggalnya. Pihak desa pun menghubungi Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya hingga akhirnya diketahui bahwa modus bantuan itu ternyata palsu.

“Ada beberapa warga yang dihubungi. Itu nomornya beda-beda. Saya tegaskan yang menghubungi itu bukan saya,” ujar Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya ditemui di Desa Jonggrangan, Klaten Utara, Kamis (9/2). Yoga mengatakan bahwa dirinya mendapat informasi dari pihak desa dan warga yang menanyai apakah dirinya memiliki nomor WhatsApp selain

This article is from: