6 minute read
Pengurus Rumah Ibadah Jadi Sasaran
Nomor Misterius Catut Nama Jabatan Wakil Bupati Bantul untuk Upaya Penipuan
BANTUL, TRIBUN - Sebuah nomor telepon seluler yang mengatasnamakan
Advertisement
Wakil Bupati Bantul menggegerkan publik setempat.
Pasalnya, pengguna nomor tersebut meminta uang kepada sejumlah pengurus rumah ibadah yang dihubunginya. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Bantul, Arif Darmawan, mengungkapkan, sudah ada warga tertipu oleh nomor yang mengatasnamakan
Wakil Bupati Bantul. “Infonya ada salah satu takmir masjid yang sempat dihubungi infonya sudah tertipu, tapi tertipunya berapa, nominalnya saya kurang tahu persisnya,” ujarnya saat dihubungi Jumat (13/1]).
Arif mengatakan ada dua nomor Whatsapp (WA) yang mengatasnamakan wakil bupati dan sudah beredar sejak beberapa hari terakhir, yakni 081231627774 dan 081231335851. Pihaknya sudah mengkonfirmasi dua nomor tersebut dan dipastikan itu bukan nomor asli dari Wabup Bantul, Joko Purnomo.
Modusnya, pelaku pengguna nomor tersebut mengaku Wakil Bupati Bantul dan menghubungi sejumlah takmir masjid dan juga pengurus rumah ibadah lainnya. “Orang yang mengaku Pak Joko menawarkan bantuan kepada pihakpihak tertentu. Jika tertarik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti biaya administrasi,” ucapnya.
Arif pun meminta masyarakat untuk berhati-hati dan memastikan kembali jika dihubungi nomor asing yang meminta sesuatu mengatasnamakan pejabat. Saat dikonfirmasi, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengaku sudah mengetahui bahwa ada oknum yang mengatasnamakan dirinya untuk melakukan tindak penipuan.
“Di Bantul muncul sebuah perilaku dari oknum yang mengatasnamakan saya, kemudian menggunakan foto saya, foto keluarga saya, tapi bukan nomor saya,” ucapnya. Pengguna nomor tersebut dikatakannya menghubungi tempat-tempat ibadah secara masif, seperti masjid dan gereja, serta menyampaikan bahwa seolah-seolah Pemkab Bantul akan memberikan bantuan hibah kepada tempat ibadah tersebut. Modusnya, pengguna nomor tersebut mengatakan ada kelebihan transfer, meminta fee (imbalan), dan kemudian meminta takmir masjid mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekening oknum tersebut.
“Untungnya, takmir masjid Bantul mayoritas sudah memiliki nomor HP (handphone) saya, kenal dengan Wabup, sehingga mereka memberikan konfirmasi ke saya dan sudah kita jelaskan,” imbuhnya. Berhati-hati Terkait dengan hal tersebut, Joko mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bantul untuk waspada dan berhati-hati apabila mendapatkan telepon maupun WA dari siapapun yang mengatasnamakan Wakil Bupati Bantul.
INDENTITAS PALSU
Jabatan Wakil Bupati Bantul dicatut dalam upaya penipuan oleh sebuah nomor ponsel misterius.
Pengguna nomor tersebut mengirimkan pesan ke sejumlah pengurus rumah ibadah dan meminta uang dalam jumlah tertentu.
Modusnya, seolah-olah ada bantuan hibah dari pemerintah dan pengurus rumah ibadah dikenai biaya tertentu.
“Itu jelas tipu menipu, tetapi saya melihat itu ada nuansa politisnya. Harapan saya, kalau ada seperti itu, bisa dilaporkan ke aparat kepolisian biar kemudian kepolisian melakukan penindakan terhadap oknum yang melakukan hal tersebut,” katanya. Dirinya juga memohon kepada seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), panewu, lurah, dukuh, hingga RT untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan semacam itu. “Untuk selanjutnya ,saya berharap kepada pelaku untuk tidak melanjutkan hal seperti itu, karena itu tidak baik. Secara agama juga berdosa, apalagi yang ditipu tempat-tempat ibadah. Saya juga berharap kepolisian jika mendapatkan laporan atau mengetahui hal tersebut bisa melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku,” pungkasnya. (nto)
Warga Lendah Tersetrum
Listrik dari Mesin Jahit
SEORANG warga Lendah, Kabupaten Kulon Progo, W (56) dilaporkan tewas setelah tersengat aliran listrik ketika sedang menjahit karung plastik wadah pupuk kompos dan media tanam di rumahnya. “Benar pada Kamis (12/1) kemarin, kami mendapat laporan ada warga di Lendah yang tewas tersetrum listrik,” kata Iptu Triatmi Noviartuti, Kasi Humas Polres Kulon Progo, Jumat (13/1).
Dia menjelaskan, kecelakaan dalam bekerja disebabkan karena kabel pada mesin jahit mengelupas. Kejadian nahas itu diketahui oleh istri korban yang mendengar ada suara atap seng jatuh. Ia kemudian menghampiri sumber suara tersebut. “Ternyata suara itu berasal dari suara korban yang jatuh dalam keadaan tidak sadarkan diri atau pingsan,” ucapnya. Istri korban lalu meminta bantuan tetangganya untuk mengangkat korban. Selanjutnya, korban dibawa ke RS Pura Raharja. Namun, sesampainya di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
“Dari hasil pemeriksaan medis, juga tidak ditemukan luka bakar dan tanda-tanda penganiayaan. Melainkan, ditemukan luka lebam di bagian mata sebelah kiri. Namun, korban sudah meninggal dunia dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya. (scp)
Satgas One Health Diaktifkan
Lagi untuk Tangani Zoonosis
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul akan mengaktifkan kembali Satuan Tugas (Satgas) One Health. Diskusi soal pembentukannya pun dilakukan pada Kamis (12/1) kemarin. Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Gunungkidul, Agus Hartadi mengatakan Satgas One Health sebenarnya sudah terbentuk sejak 2018. “Namun, karena pandemi Covid-19, kinerja satgas sempat terhenti,” jelas Agus pada Jumat (13/1). Setelah situasi pandemi melandai, Pemkab Gunungkidul memutuskan untuk mengaktifkan lagi Satgas One Health, dengan melibatkan berbagai pihak. Menurut Agus, rencana pengaktifan kembali Satgas One Health kian diperkuat dengan terbitnya Surat Keputusan (SK) Bupati Gunungkidul un- tuk memperbaharui tugas-tugas satgas. Agus menjelaskan Satgas One Health dibentuk untuk mengoptimalkan penanganan zoonosis atau penyakit dari ternak yang bisa menular ke manusia atau sebaliknya. Zoonosis ini jadi perhatian serius bagi Pemkab Gunungkidul. Diskusi kemarin pun turut menghadirkan para panewu hingga kepala puskesmas seluruh Gunungkidul.
“Nanti akan dibentuk juga Satgas One Health di tingkat kapanewon,” kata Agus.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari sebelumnya menyatakan sudah membuat langkah antisipasi zoonosis.
Salah satunya dengan membentuk Gerakan Peduli Penyakit Antraks dan lainnya (Gerdu Kita). Adapun antraks tergolong penyakit zoonosis yang bisa menular dari hewan ternak ke manusia. (alx)
WARISAN BUDAYA - Pengunjung berada di area Candi Sewu, Prambanan, Sleman, Jumat (13/1).
Kondisi prasasti pendek bercat di salah satu bagian dari Candi Induk Sewu.
Mahasiswa Temukan Prasasti Langka di Candi Sewu, Diduga Berasal dari Abad ke-10
SLEMAN, TRIBUN - Prasasti pendek bercat yang diprediksi telah ada sejak abad ke-10 ditemukan di Candi Sewu, Prambanan, Sleman. Temuan langka itu ditemukan oleh dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) saat pengumpulan data relief untuk penyusunan skripsi pada 20 Agustus 2022.
Pengelola Data Cagar Budaya dan Koleksi Museum Kebudayaan Wilayah X, Aprilia Widiasari, mengatakan, awalnya dua mahasiswa tersebut menemukan dua tulisan di dinding candi induk yang diduga adalah prasasti. “Temuan itu ada di Candi Induk Sewu, penampil timur, dinding renung tengah sisi selatan, dan ada di Candi Induk Sewu, penampil selatan, pilar pintu dalam sisi barat,” ucapnya kepada Tribun Jogja di Candi Sewu, Jumat (13/1).
Disampaikannya, berdasarkan pengamatan singkat oleh mahasiswa UGM, tulisan tersebut dituliskan dengan menggunakan cat berwarna hitam dengan teknik kuas. Saat di- telusuri, ternyata prasasti tersebut tertulis dengan aksara jawa kuno standar dan berbahasa jawa kuna. Sejauh ini, temuan prasasti di Candi Induk Sewu penampil timur belum dapat diterjemahkan secara menyeluruh. Sedangkan, untuk temuan di penampil selatan, sudah diterjemahkan secara menyeluruh, namun hanya berupa huruf vokal yakni ‘A’.
Penemuan tersebut kemudian disampaikan ke pengelola Unit Candi Sewu untuk ditindaklanjuti dengan penelusuran lebih intensif. Sejauh ini tercatat ada 18 temuan prasasti pendek bercat baru yang tesebar di bebagai lokasi di Candi Sewu.
“Prasasti itu dituliskan pada batu andesit dan berada di lokasi yang berbeda-beda. Bahkan, menariknya, sebelumnya memang belum pernah ditemukan informasi atau laporan yang menyebutkan bahwa adanya prasasti bercat hitam di Candi Sewu. Sehingga, prasasti tersebut menyimpan informasi penting tentang Candi Sewu,” jelas Aprilia.
Prasasti bercat menjadi temuan yang sangat langka. Sebab, di kompleks tersebut, prasasti bercat baru ditemukan di Candi Prambanan, Candi Sambisari, dan Candi Sewu. Terkait temuan di Candi Sewu, pada 2022 lalu sudah dilakukan pendataan dan identifikasi awal hingga dokumentasi dan publikasi.
Pamong Budaya Muda, Gatut Eko Nurcahyo, berujar, pada saat prasasti pendek bercat itu ditemukan di Candi Sewu, kondisi tulisannya cukup memprihatinkan. Upaya pelestarian yang bisa dilakukan pihaknya masih sederhana dan butuh bantuan berbagai pihak untuk penelitian lebih dalam. Ia menilai, temuan prasasti tersebut tidak mudah untuk langsung diartikan dan harus melewati beberapa langkah, seperti transliterasi dari aksara jawa kuna ke alfabet, transkipsi ke bahasa Indonesia, hingga interpretasi. (nei)
Pemkab Gunungkidul Susun RKPD 2022, Fokus Peningkatan IPM Hingga Penguatan Ekonomi
GUNUNGKIDUL, TRIBUN
- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mulai menyiapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024, dengan fokus pada beberapa permasalahan. Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan salah satu hal yang jadi perhatian adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). “Peningkatan IPM di Gunungkidul saat ini masih terbilang rendah,” ungkapnya, Jumat (13/1).
Sunaryanta mengakui cukup sulit untuk meningkatkan IPM di Gunungkidul. Menurutnya, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 7-8 tahun agar skor IPM sesuai harapan. Selain IPM, fokus RKPD 2024 adalah peningkatan infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekono- mi. Seperti terkoneksinya Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). “Apalagi, PPKM sudah dicabut, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik nanti,” kata Sunaryanta. Adapun visi-misinya sebagai Bupati Gunungkidul juga tetap disertakan dalam RKPD 2024. Visi misi itu di antaranya seperti pertanian, peternakan, UMKM, dan perikanan untuk penguatan indeks domestik bruto. Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta mengatakan konsultasi publik dilakukan dalam penyusunan RKPD 2024. Prosesnya turut melibatkan DPRD Gunungkidul hingga Pemda DIY. “RKPD 2024 ini akan menyelaraskan kebijakan nasional dan kebijakan daerah,” jelas Sri. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul,
KONSULTASI PUBLIK - Bupati Gunungkidul Sunaryanta (tengah) saat memimpin konsultasi publik RKPD 2024, belum lama ini.
ISTIMEWA
Rintang Awan Eltribakti mengatakan IPM cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun, skornya masih terendah dibanding kabupaten/kota DIY lainnya. Berdasarkan hasil kajian BPS, skor IPM Gunungki- dul di 2022 sebesar 70,96, meningkat sekitar 0,8 dari 2021 yang sebesar 70,16. “Skor IPM Gunungkidul klasifikasinya tinggi, namun masih yang terendah dari seluruh kabupaten/kota di DIY,” kata Eltri. (alx)