![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131120239-2448afafad0a0be3a03dcf3c06ab2b43/v1/fce33b3f93ea77c36413545c8ef081d9.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
Tak Terima Acara Dangdutan Dibubarkan
Sekumpulan Pemuda Nekat Tabrak Personel Polisi
KLATEN, TRIBUN - Jajaran Polres Klaten menangkap empat pemuda yang diduga nekat melawan polisi saat penertiban acara dangdutan di Taman Kaliworo, Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Minggu (8/1).
Advertisement
KONFERENSI PERS - Empat tersangka yang diduga melawan polisi (baju tahanan) dihadirkan pada konferensi pers di Mapolres Klaten, Jumat (13/1).
Mereka berinisial S (40) dan EDS (33) warga Desa Borangan serta G (41) warga Desa Tanjungsari dan RP (26) warga Desa Kecemen. “Mereka nekat melawan petugas karena diduga terpengaruh minuman beralkohol,” Wakapolres Klaten, Kompol Tri Wakhyuni, Jumat (13/1).
Menurutnya, keempat tersangka dijerat dengan pasal 214 ayat (1) KUHP Subsider pasal 211, 212 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) KUHP, lebih subsider pasal 216 ayat (1) KUHP Jo pasal 55 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman primer tujuh tahun penjara. KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa mengatakan, petugas kepolisian dari Polsek Manisrenggo saat itu mendapat perintah melakukan pengamanan lalu lintas jalan Manisrenggo. Selain itu, juga melakukan penertiban kegiatan masyarakat yang tak memiliki izin di wilayah itu.
Di Taman Kaliworo, saat itu sedang berlangsung pentas dangdutan yang diduga tak memiliki izin. “Kapolsek dan anggota mendatangi lokasi, kebetulan disana ada perkumpulan. Anggota datang bersama belasan personel untuk menertibkan acara tersebut,” ujarnya. Namun, belum sampai di area panggung utama, personel kepolisian ditabrak oleh beberapa pelaku, termasuk empat tersangka tersebut. “Anggota coba memberi imbauan karena di lokasi juga sudah ada miras. Namun mereka malah membentak dan mendorong petu- gas,” ucapnya. Menurut Iptu Umar, pentas dangdutan itu dilaksanakan dalam rangka melakukan bakti sosial dan diikuti oleh sekitar 100 orang. “Mereka tidak ada izin sehingga kami lakukan penindakan. Ada anggota yang ditendang dan dipukul, ada yang angkat kursi mau lempar petugas,” ucapnya. Seorang tersangka, G (41) mengaku nekat melawan petugas karena terpengaruh minuman beralkohol. “Melawan petugas, semua karena alkohol. Saya minum enam botol kalau grup saya. Saya cuma dorong-dorong,” aku dia. (mur)