4 minute read

Lukas Enembe Minta Pampers dan Ubi Cilembu

Next Article
Simpan Mimpi

Simpan Mimpi

 Gubernur Nonaktif Papua Berniat Ajukan Praperadilan

JAKARTA, TRIBUN - Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe meminta kepada pengacaranya untuk dibawakan popok hingga ubi Cilembu. Permintaan itu disampaikan Lukas ketika dijenguk oleh pengacaranya di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Advertisement

Lukas diketahui kini ditahan di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur, Jakarta. Petrus Bala Pattyona, pengacara Lukas Enembe menyebut kliennya memang membutuhkan sejumlah barang tertentu, termasuk popok dan makanan.

“Ada kebutuhan-kebutuhan yang memang Pak Lukas butuhkan yaitu pampers (popok), perlak, dan makanan. Sehingga tadi kami agak lama di belakang harus menyiapkan, harus beli pampers, perlak, dan meminta supaya dibawakan ubi.” kata Petrus di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (16/1). “

Ubi yang dibawakan untuk Lukas adalah ubi Cilembu yang dibeli tak jauh dari Pomdam Jaya Guntur, yakni di daerah Pasar Rumput. Setelah membeli ubi tersebut, pihak Petrus meminta tolong kepada pemilik warung di belakang gedung KPK untuk merebusnya.

“Tadi rekan saya, si Sapar ini membeli ubi di Pasar Rumput. Ubi Cilembu, kita minta tolong orang di warung belakang KPK untuk rebus, sekarang udah masuk, udah diantar ubinya,” katanya. Empat anggota keluarga kemarin mengunjungi Lukas di Rutan Pomdam Jaya Guntur. Namun, yang baru diperbolehkan masuk rutan ialah Elius Enembe selaku adik Lukas. “Untuk keluarga dijadwalkan hari ini. Sesuai permohonan kami ada empat orang diizinkan, tapi begitu verifikasi mengenai KTP, antara nama dengan KTP-nya berbeda sehingga harus diganti namanya. Satu yang KTP-nya cocok sudah masuk itu Elius Enembe, itu adiknya Pak Lukas,” tutur Petrus. Dalam kesempatan itu Petrus juga menyangkal pernyataan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri yang menyebut Lukas sudah bisa beraktivitas tanpa bantuan orang lain. Menurut Petrus, untuk sekadar berjemur saja Lukas perlu dituntun. Bahkan ia menyebut Lukas tidak bisa memakai popok sendiri. “Jadi, kalau dibilang Pak Lukas melakukan aktivitas sendiri itu tidak benar, karena kebutuhan pamper aja itu dipasangin orang. Pampernya memang sebelum kami antar ini menurut petugas KPK menyiapkan cuma ukurannya kecil, jadi petugasnya bilang tolong disiapkan ukuran besar, ukuran XXL, udah kami siapkan,” ujar Petrus. Sebelumnya, KPK menyatakan

Lukas sudah bisa melakukan aktivitas kesehariannya secara mandiri. Di dalam Rutan Pomdam Jaya Guntur, Lukas disebut bisa makan hingga mandi tanpa diperbantukan orang lain. Ali menuturkan, tim dokter rutan KPK rutin memantau kesehatan Lukas Enembe. Obat yang dikonsumsinya, lanjutnya, juga diberikan sesuai prosedur. “Ini seperti halnya perlakuan yang sama terhadap tahanan KPK lainnya. KPK pastikan seluruh hak-hak para tersangka dan tahanan KPK terpenuhi dan diberlakukan sama,” tutur Ali.

Lukas Enembe sebelumnya ditangkap di sebuah rumah makan di Distrik Abepura, Jayapura, Papua pada Selasa (10/1) siang waktu setempat. Saat itu, ia baru menyantap papeda dan kuah ikan bersama keluarga dari kampungnya di Tolikara, seorang ajudan, dan sopirnya. Lukas Enembe kemudian diamankan di Mako Brimob Kotaraja, Jayapura. Tidak berselang lama, politikus Partai Demokrat itu dibawa ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Dikawal Komandan Satuan (Dansat) Brimob dan Irwasda Polda Papua, Lukas Enembe diterbangkan ke Manado menggunakan maskapai Trigana Air untuk transit. Ia kemudian dibawa ke Jakarta melalui jalur udara, menggunakan maskapai Lion Air. Setibanya

JADI TAHANAN di Jakarta, Lukas Enembe menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Lukas Enembe sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap sebesar Rp1 miliar dari Direktur Utama PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka. Perusahaan ini memenangkan tiga proyek infrastruktur multiyears senilai miliaran rupiah. Lukas juga diduga menerima gratifikasi Rp10 miliar. Namun, KPK belum mengungkap pihakpihak pemberi gratifikasi tersebut. Atas perbuatannya, Lukas Enembe disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12B Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor). Sementara Rijatono Lakka disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) atau Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 13 UU Tipikor.(tribun network/ham/dod)

 Gubernur nonaktif Papua Lukas ditahan di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 Saat ditahan, Lukas membutuhkan sejumlah barang tertentu, termasuk popok dan makanan.

 Tim dokter rutan KPK rutin memantau kesehatan Lukas Enembe.

Bawa Uranium, Pria 60 Tahun Ditahan di London

LONDON, TRIBUN - Seorang pria berusia 60an tahun ditangkap setelah pihak berwenang menemukan uranium di dalam paket kargo di Bandara Heathrow, London, Inggris. Pria tersebut ditangkap berdasarkan undang-undang terorisme, sebagaimana dilansir Sky News, Minggu (15/1).

Polisi mengatakan, pria itu ditangkap di Cheshire pada Sabtu (14/1) dan kemudian dibebaskan dengan jaminan. Para petugas Pasukan Perbatasan awalnya menemukan uranium dalam jumlah kecil bersamaan pengiriman besi tua setelah pemeriksaan rutin di Bandara Heathrow pada 29

Desember 2022.

Komandan Kontra-terorisme Kepolisian Metropolitan Richard Smith mengatakan, insiden tersebut kemungkinan tidak menimbulkan ancaman langsung kepada masyarakat. “Saya ingin memperjelas bahwa meskipun melakukan penangkapan ini, dan berdasarkan apa yang kami ketahui saat ini, insiden ini tampaknya tidak terkait dengan ancaman langsung terhadap masyarakat,” kata Smith.

Pasukan Perbatasan menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa pria itu telah dibebaskan dengan jaminan sampai April. Petugas mengata- kan, mereka tidak menemukan bahan berbahaya lainnya di Cheshire, tempat pria itu ditangkap. Akan tetapi, pelanggaran yang dituduhkan kepada pria tersebut berkaitan dengan pembuatan atau kepemilikan bahan radioaktif.

Uranium itu tiba di bandara melalui pesawat yang bertolak dari Oman setelah sebelumnya terbang dari Pakistan, kata beberapa sumber kepada Sky News. Uranium dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), penelitian ilmiah, atau bisa dijadikan bahan utama dalam senjata nuklir. (kpc)

Menteri Romania Tertidur Saat Wawancara Langsung

BUCHAREST - Seorang menteri Romania tertidur dalam sebuah wawancara langsung yang disiarkan di televisi. Kejadian tersebut ramai dibicarakan netizen Romania. Wawancara tersebut membahas dampak lokal dari konflik di Ukraina. Awalnya, Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Romania Petre Daea diundang wawancara dan tersambung via sambungan telepon yang disiarkan langsung oleh Antena 3 CNN.

Acara tersebut dipandu oleh tiga pewawancara. Salah satu dari mereka bertanya kepada Daea tentang konsekuensi negatif dari krisis Ukraina bagi para petani Romania. Bukan jawaban yang muncul dari Daea, melainkan bunyi dengkuran keras, sebagaimana dilansir RT, Sabtu (14/1). Pewawancara mencoba untuk mengendalikan situasi secara cepat dengan mengatakan bahwa dia akan mencoba untuk berhubungan kembali Daea, seolah-olah pang- gilan telepon mereka telah terputus. Dua pewawancara lain di studio tampaknya menahan tawa. Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Romania pada Juli 2022, setelah pendahulunya mengundurkan diri di tengah tuduhan korupsi. Sebelumnya, dia juga menjabat di pos tersebut selama dua periode. Periode pertamanya berlangsung pada 2004, sedangkan periode kedua antara 2017 hingga 2019. (kpc)

This article is from: