![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131120332-17b3832f65014c2a34344ee770cbbf1f/v1/8ab9bbd4023b0b7b2e0769cd75b76a80.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
4 minute read
Tersangkut di Bawah Sampah Bambu
Korban Kedua Laka Air di Saluran Irigasi Sungai Bogowonto Ditemukan Meninggal Dunia
PURWOREJO, TRIBUN - Korban kedua laka air di saluran irigasi Sungai Bogowonto Purworejo atas nama Misda (25) berhasil ditemukan pada Senin (16/1). Nahas, saat ditemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Advertisement
EVAKUASI - Tim gabungan saat melakukan evakuasi korban kedua laka air di Sungai Bogowonto Kabupaten Purworejo pada Senin (16/1).
Warga Minta Perangkat Desa Dipecat
Diduga Melakukan Tindak Kekerasan Seksual
PURWOREJO, TRIBUN - Perangkat desa berinisial SR (44) di Desa Guyangan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo mendapat surat peringatan 1 (SP 1) dari pihak desa. SR diduga melakukan tindak kekerasan seksual kepada seorang wanita di desanya.
Oknum perangkat desa tersebut diketahui menjabat sebagai Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan di Desa Guyangan. Sementara korbannya berinisial WA (57), seorang janda anak satu yang tinggal di desa setempat.
Kepala Desa Guyangan, Sidiq Hardjono, membenarkan adanya peristiwa itu di wilayahnya. Ia mengatakan, kasus tersebut sudah terjadi pada Juli 2022. Namun, pihaknya baru mengetahui kabar tersebut pada Senin (9/1) lalu, setelah diberi laporan oleh sekelompok warga.
“Kami baru tahu pada malam Selasa (Senin, 9/1), setelah dapat laporan dari masyarakat. Intinya mengatakan bahwa ada perangkat desa yang sudah bertindak asusila,” jelas Sidiq usai acara musyawarah desa pada Senin (16/1).
Kejadian asusila itu, lanjutnya, berlangsung saat terlapor mendatangi rumah korban untuk mengantarkan nasi berkat. Saat sudah memasuki rumah korban, terlapor malah melancarkan aksi cabulnya kepada korban.
“Kami langsung memanggil terlapor dan korban untuk dibawa ke Polsek Purwodadi. Di sana, terlapor mengakui perbuatannya dan meminta maaf. Korban juga sudah memaafkan, sehingga kedua belah pihak sepakat untuk berdamai tanpa membawa ke ranah hukum,” urainya. Meskipun demikian, rupanya keputusan itu memunculkan polemik baru di masyarakat. Kelompok masyarakat pun terpecah menjadi dua. Ada yang ingin terlapor mundur dari jabatannya dan ada pula yang tidak.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131120332-17b3832f65014c2a34344ee770cbbf1f/v1/88ac67411b65890ac82bc91bdeb8cd65.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
“Karena kebetulan hari ini ada Musdes, maka kami sekalian bahas terkait sanksi terlapor. Tadi kami sudah berikan surat peringatan (SP) pertama. Tetapi, warga ingin terlapor dipecat,” kata Sidiq Hardjono. “Hanya, kalau di pemerintah desa kan ada aturan yang berlaku, maka kami tidak bisa serta merta mencopot jabatan. Sehingga, kami rekomendasikan masalah ini ke inspektorat. Apapun hasilnya, warga harus menerima,” lanjut Sidiq.
Ia mengaku, tidak ingin bertindak gegabah dalam polemik yang dapat menyulut permasalahan lain di kemudian hari. Pihaknya juga menyebut, tidak melarang terlapor untuk bertugas selama evaluasi inspektorat berjalan. Sementara itu, Sukasno (63), warga desa setempat menuntut oknum perangkat desa terkait lekas memundurkan diri. Menurutnya, permasalahan ini sudah menemui titik terang karena terlapor telah mengakui perbuatannya. Tinggal bagaimana pemerintah desa memberhentikan terlapor.
“Sebagian masyarakat menghendaki pelaku harus turun, entah mengundurkan diri atau diberhentikan. Kami ingin masyarakat tenteram, nyaman, tidak mau ada gejolak akibat kasus itu. Kalau dia tidak mau mundur, ya terpaksa kami akan melangkah terus,” ucapnya. (drm)
Warga Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo itu ditemukan sekitar pukul 09.27 WIB usai dilakukan pencarian selama sekitar 1,5 jam. Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Budi Wibowo. “Korban ditemukan pada pukul 09.27 WIB, tepatnya di bawah jembatan RT 01 RW 02, Kelurahan Boro Kulon, Kecamatan Banyuurip, daerah Watu Abang. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ungkapnya, Senin (16/1). Ia menambahkan, jasad korban ditemukan tersangkut di bawah tumpukan sampah bambu yang di lokasi tersebut. Jenazah korban dapat ditemukan usai anggota tim SAR Gabungan melakukan penyelaman. “Kemarin sore (Senin), kami sudah curiga dengan lokasi tersebut. Sudah coba kami cek. Karena debit air cukup besar, sehingga tidak bisa menyelam. Kemudian tadi pagi, sudah dilakukan penutupan pada DAM, sehingga tim dapat melakukan penyelaman,” jelasnya. Dalam proses pencarian, Budi mengaku menerjunkan sebanyak 70 personel yang terdiri dari unsur BPBD, SAR
Sigap, Basarnas, dan petugas terkait. Dengan ditemukannya korban kedua, maka operasi pencarian pun ditutup. Sebelumnya, korban pertama dalam insiden malang itu bernama Krisna Gita Suryani (23), warga Desa Kalisemo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Ia ditemukan juga dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (15/1) sekitar pukul 07.45 WIB. Kapolsek Purworejo, AKP Bruyl Rahman menyebutkan, jasad korban Krisna Gita ditemukan tersangkut di aliran irigasi Sungai Bogowonto yang berada di Desa Jenar Kidul, tepatnya di depan kantor Kecamatan Purwodadi. Menurut AKP Bruyl, kedua korban diduga terlibat kecelakaan di Dusun Gedungrejo, Desa Pangenrejo, Kecamatan Purworejo, pada Minggu (15/1) dini hari, sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia di saluran irigasi Sungai Bogowonto.
Sebab, di tempat tersebut ditemukan sepeda motor matic Honda Scoopy berplat AA 4009 TV dengan kondisi mesin masih menyala. Sepeda motor tersebut diduga dikendarai korban, sebelum jatuh dan hanyut di saluran irigasi Sungai Bogowonto.
“Sebelum kejadian, kedua korban nongkrong di warung Bogowonto. Kemudian, keduanya pergi menggunakan sepeda motor. Karena tidak kunjung kembali, temannya mencari dan menemukan motor korban tergeletak di pinggir kalen (saluran irigasi),” runtutnya.
Oleh karena itu, teman
TAK ADA UNSUR KEKERASAN korban pun melaporkan kejadian itu ke pihak Polsek Purworejo. Di tempat yang sama, pihak kepolisian menemukan satu pasang sandal dan satu lagi sisi sandal tanpa pasangan. “Setelah diperiksa, tidak ada unsur kekerasan dalam tubuh jenazah sehingga korban disimpulkan meninggal karena tenggelam dan hanyut. Jenazah sudah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan,” ucapnya. Ia pun berpesan kepada masyarakat Purworejo untuk selalu berhati-hati dimanapun berada. Serta senantiasa menjaga dan mencari apabila ada anggota keluarga yang tak lekas pulang pada malam hari. (drm)
Korban kedua laka air di saluran irigasi Sungai Bogowonto ditemukan pada Senin (16/1).
Nahas, saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Sebelumnya, korban pertama ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (15/1).
Setelah diperiksa, tidak ada unsur kekerasan dalam tubuh jenazah.
Pihak kepolisian menyimpulkan, kedua korban meninggal karena tenggelam dan hanyut.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131120332-17b3832f65014c2a34344ee770cbbf1f/v1/d1578906f1f238699b12dfaa522a7323.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Harga Sewa Grha Bung Karno Diusulkan Rp25 Juta
GEDUNG pertemuan terbesar dan termegah di Kabupaten Klaten, Grha Bung Karno bakal segera diresmikan. Adapun nilai sewa gedung yang mampu menampung hingga 3.000 orang itu diusulkan Rp20 juta per hari saat weekday dan Rp25 juta saat weekend Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Klaten, Pramana Agus Wijanarka mengatakan, usulan harga sewa itu mengacu pada beberapa gedung pertemuan milik swasta yang ada di wilayah
Klaten dan sekitarnya. Ia mengakui, bila dibandingkan dengan gedung pertemuan Sunan Pandanaran yang juga dikelola Pemkab Klaten, usulan tarif sewa Grha Bung Karno jauh lebih besar. Hal itu karena fasilitas dan kapasitas Grha Bung Karno sangat besar dan cukup mewah. Selain berada di pusat Kota Klaten, gedung itu juga dilengkapi lahan parkir luas dan mampu menampung mobil hingga 200 unit. (mur)
TRIBUN JOGJA/NANDA SAGITA KUNJUNGANPemimpin Redaksi Tribun Jogja, Ribut Raharjo bersama tim melakukan kunjungan ke KPU Kabupaten Magelang yang diterima Ketua Afiffudin bersama jajaran dan Bawaslu Kabupaten Magelang yang diterima Ketua M Habib Saleh bersama jajaran, Senin (16/1). Dalam pertemuan terpisah itu berlangsung penuh kehangatan dan berdiskusi tentang perkembangan Pemilu 2024.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131120332-17b3832f65014c2a34344ee770cbbf1f/v1/2873bd69d998fdae6737d746ee221311.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131120332-17b3832f65014c2a34344ee770cbbf1f/v1/a273d7195a86a576b50425f1e3f73fc7.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230131120332-17b3832f65014c2a34344ee770cbbf1f/v1/92000d9d3a232f7ff1bbc6161493d4fc.jpeg?width=720&quality=85%2C50)