1 minute read
Remaja Ditawarkan Rp500 Ribu
Advertisement
Layanan Kencan Melalui Aplikasi Pesan
SLEMAN, TRIBUN - Jajaran Polresta Sleman membongkar kasus prostitusi daring yang melibatkan anak di bawah umur di sebuah tempat penginapan di Condongcatur, Depok. Dua orang muncikari, yakni S alias
Ato (22) dan BSM (19) keduanya warga Kalurahan Condongcatur berhasil ditangkap.
Kedua pelaku berperan sebagai muncikari yang tugasnya memasarkan VMR (17) melalui aplikasi perpesanan instan MiChat.
“VMR ini 17 tahun, berarti di bawah umur. Dia dijadikan objek dengan tarif Rp250 ribu sampai dengan Rp400 ribu, dan pada saat pelaksanaan ini mereka dengan terang-terangan menawarkan kepada orang-orang melalui aplikasi, dan juga sudah berlangsung kurang lebih setahun,” jelas Kapolresta Sleman, AKBP Yuswanto Ardi, di Mapolresta Sleman, Senin (17/4). Kasus prostitusi anak di bawah umur
Teknologi Memicu
Pasar Prostitusi
MENURUT Dr. Mukhijab, M.A., Dosen Program Studi (Prodi) Sosiologi Fakultas Ilmu Sosiologi dan Ilmu Politik Universitas Widya Mataram Yogyakarta, teknologi informasi mendorong pasar bebas prostitusi, termasuk prostitusi anak. “Teknologi komunikasi membantu penjual jasa seks dan konsumen melancarkan transaksi yang vulgar. Mediasi bisnis seks berbasis teknologi ini mendorong pasar bebas prostitusi,” ujarnya kepada Tribun Jogja, Senin (17/4).
Dia mengungkap, maraknya prostitusi anak muncul karena adanya permintaan di masyarakat yang membuat pihak tertentu berusaha meresponsnya dan menjadikan ladang bisnis demi keuntungan pribadi. “Kasus remaja 17 tahun sebagai komoditi seksual mengindikasikan ada-
Angel Karamoy Jodoh
tus percintaannya kini jomlo atau tidak, Angel enggan menjawabnya. “Kan ada tulisannya tuh barusan, janda si Windy (karakternya dalam miniseries),” ucap Angel lalu ter- ini terbongkar berawal dari laporan masyarakat pada Selasa 28 Maret 2023. Polisi mendapat laporan jika di sebuah penginapan di Condongcatur ada praktik prostitusi atau open BO (booking online) melalui aplikasi MiChat. Mendapati laporan itu, polisi kemudian melakukan penyelidikan.
Tim Opsnal hari itu juga sekitar pukul 21.00
TJ/AHMAD SYARIFUDIN BARANG BUKTIKapolres Sleman, AKBP Yuswanto Ardi, menunjukkan pelaku dan barang bukti prostitusi daring, Senin (17/4).