6 minute read

AKHIR 539 HARI

PEBALAP Repsol Honda, Alex

Rins menjadi buah bibir menyusul kemenangan yang diraihnya pada MotoGP Americas 2023, Senin (17/4/2023) dini hari WIB. Podium pertama itu mengakhiri penantian panjang Honda akan kemenangan selama 539 hari di ajang MotoGP.

Advertisement

Tampil di Circuit of The Americas (CoTA), Austin, Texas, Amerika Serikat itu, Rins memang menunjukkan prospek menjanjikan sejak hari pertama.

Mantan pebalap Suzuki itu mengamankan start di posisi kedua dan mengakhiri sesi sprint race dengan finis di posisi yang sama. Kegemilangan Rins pun berlanjut pada balapan utama seri ketiga MotoGP 2023 itu di mana dirinya masih kompetitif di atas RC213V. Usaha pebalap asal Spanyol itu membuahkan hasil saat dia mendapatkan momen untuk memimpin lomba 20 lap tersebut. Posisi terdepan dipegang Rins setelah Francesco Bagnaia (Ducati) mengalami crash di tikungan 2 saat memasuki putaran kedelapan. Rins pun melenggang sebagai pemenang MotoGP Americas 2023 menyisihkan Luca Marini (Moonev VR46) dan Fabio Quartararo (Yamaha). Ini menjadi kemenangan kedua bagi rider berusia 27 tahun itu di kelas utama ketika mengaspal CoTA sejak musim 2019. Kemenangan ini membuat Rins begitu senang setelah dia menunjukkan penampilan yang kuat sejak sesi latihan pertama bergulir. "Saya sangat senang dengan keme- nangan ini tapi juga untuk keseluruhan akhir pekan ini," kata Rins, dilansir dari laman Crash.net. "Kami berhasil menjalankan akhir pekan ini dengan sangat baik sejak hari Jumat ketika kami lolos langsung ke kualifikasi 2. Kualifikasi di posisi kedua, finis di urutan yang sama saat sprint dan sekarang mendapatkan kemenangan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Rins telah mengakhiri puasa kemenangan Honda yang telah terjadi selama 539 hari. Ya, terakhir kali tim berlogo sayap tunggal tersebut memenangi balapan melalui Marc Marquez pada seri MotoGP Emilia Romagna 2021 lalu.

Rins kini menjelma sebagai penunggang Honda yang bisa meraih kemenangan dengan RC213V selain Marc

FRANCESCO Bagnaia sangat marah setelah terjatuh dalam balapan utama MotoGP Americas 2023. Dia menyebut motor Ducati sebagai biang keroknya.

Setelah bahagia dan semringah memenangi sprint, pebalap Ducati Lenovo itu langsung menerima hasil kontras pada balapan utama MotoGP Americas 2023, Minggu (16/4/2023) waktu setempat. Bagnaia yang sejatinya membukukan pole position dan sempat memimpin awal balapan dengan sangat kuat, tiba-tiba ha-

Marquez. Dia mengikuti juga mengikuti jejak pendahulunya di LCR Honda yakni Cal Cructhlow yang melejit pada GP Argentina musim 2018. Sejak saat itu, Marquez seperti menjadi pawang tunggal Honda di mana dia adalah satu-satunya pebalap yang bisa menang dengan motor RC213V. Melalui hasil gemilang yang didapat Rins sepanjang akhir pekan MotoGP Americas 2023 turut mengerek posisinya di tabel klasemen. Pemilik nomor 42 itu untuk sementara berada di peringkat ketiga klasemen dengan mengoleksi 47 poin. Rins berada di belakang Marco Bezzecchi (Mooney VR46) dan Bagnaia yang secara berurutan berada di ranking pertama dan kedua. (Tribunnews/den)

Salahkan Motor Ducati

rus terjatuh saat race baru berjalan delapan putaran. "Saya tidak tahu apa yang terjadi," kata Bagnaia kepada Crash.net. "Sebenarnya saya tidak tahun pastinya sudah berapa total lap yang saya lakukan akhir pekan ini, mungkin 80 atau 100 lap. Mendorong, mengendalikan, memahami. Dan kemudian dalam balapan utama ketika saya memegang kendali sepenuhnya, saya justru jatuh," ujarnya kesal. Bagnaia tidak mau mengatakan bahwa

KO yang Akan Mengubah Pereira

PELATIH kondang di UFC, Firas Zahabi punya teori menarik tentang efek kekalahan knockout Alex Pereira dari Israel

Adesanya dalam juara kelas menengah

UFC 9 April kemarin.

Dia menilai, kekalahan dengan knockout itu bakal mengubah perjalanan kaier Pereira selanjutnya. "KO yang dialami serta cara Pereira terjatuh bakal memengaruhi kariernya," kata Zahabi.

"Sebagai contoh, dia bisa menang, namun juga bisa malah seperti kemarin. Masih ingat dengan Jose Aldo? Dia berubah setelah di-KO Conor McGregor. Contoh lainnya adalah saat B.J. Penn yang tak pernah kembali ke level sedia kalah. Itu terjadi setelah dia kalah TKO dari St-Pierre," tuturnya. insiden crash tersebut akibat dari kesalahannya. Alih-alih, dia menyalahkan motor Ducati yang dirasanya agak aneh pada balapan tersebut. "Jelas saya sangat marah. Bukan pada diri saya sendiri, karena 100 persen yakin itu bukan salah saya hari ini. Di Argentina kemarin, saya menyadari bahwa saya sedikit di luar batas. Tetapi hari ini, tidak demikian. Hari ini sesuatu terjadi, bukan soal ban dingin atau angin, ada sesuatu dari motor ini yang harus kami pahami," ulasnya.

Adesanya sendiri masih ingat setiap momen sebelum dirinya memukul jatuh musuh bebuyutannya. Jelang KO terlahir, Adesanya justru dalam posisi yang kurang bagus. The Last Stylebender dipepet dan harus bertahan dari serangan kombinasi lawan. Menariknya, momen itu ternyata sudah direncanakan sebelumnya.

"Benar memang motor kami adalah yang terbaik. Kami punya motor terbaik di grid. Tapi itu kalau Anda crash dan Anda tidak tahu apa penyebabnya, itu semua percuma. Karena kami sudah kehilangan 45 poin dalam dua pekan," ucap Bagnaia sengit. Walau baru satu kali gagal finis dari tiga seri bergulir, hasil DNF kali ini membuat Bagnaia gagal mengantongi poin lagi setelah pada Argentina lalu ia finis ke-16, juga akibat setelah sempat mengalami crash. (Tribunnews/Bolasport.com)

Sang raja baru kelas menengah mengklaim bahwa dirinya sengaja memancing Pereira melepas serangan. "Saya berkata pada diri saya sendiri: 'Oke, kita harus membuatnya bekerja'. Kemudian, duar! Saya akan menyerangnya saat dia lengah," ungkap Adesanya, dilansir Juara. net dari Sport-Express.ru. "Saya ingin membuatnya tidak nyaman. Saya ingin berpikir bahwa saat ini saya adalah samsak. Padahal, sobat, saya bukanlah lawan yang biasa Anda hadapi," tambah Adesanya. (Tribunnews/Juaranet)

Mir Masih Suram Bersama Honda

NASIB Joan Mir dan Alex

Rins di Honda bagai bumi dan langit usai gelaran MotoGP

Americas 2023. Mir bahkan tak segan menyebut hasil demi hasilnya bersama Repsol Honda masih suram.

Juara dunia dua kali itu tampaknya harus lebih banyak bekerja keras setelah hasil balapannya di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas, menguras kesabaran.

Pada sesi sprint, Mir hanya bisa finis ke-13, gagal dapat poin. Kemudian pada balapan utama, pebalap asal Spanyol itu juga lagi-lagi gagal poin usai mengalami crash dan gagal finis.

"Saya sangat frustrasi," demikian aku Joan Mir, usai balapan, dikutip BolaSport. com dari Speedweek. Perasaan di atas RC213V miliknya masih belum jua membaik. Dalam kondisi demikian, Mir membalap dengan tekad yang kurang yakin alias ragu-

-ragu karena tak percaya diri.

Hal-hal non-teknis inilah yang membuat ia semakin sulit terlihat kencang di atas motor pabrika berlogo sayap tunggal tersebut. "Saya tidak bisa membalap seperti yang saya inginkan dan menerapkan kekuatan saya. Itu sebabnya terlihat sangat suram sekali," kata dia lagi. Sebuah pemandangan yang miris jika harus disandingkan dengan mantan rekan setimnya di Suzuki Ecstar, Alex Rins, yang justru menuai kejayaan pertama di Honda. Mir pun mengungkap beberapa kesulitannya di atas motor Honda yang belum ditemui solusinya. Saat ditanya apakah crash di seri Argentina juga mempengaruhi, ia dengan tegas menepisnya.

"Dalam kondisi (trek) sulit seperti itu, ditambah tanjakan yang licin, Anda harus lebih mengontrol motor, Anda harus lebih presisi dengan gas dan saat mengerem Anda harus sangat berhati-hati agar tidak membebani ban depan," kata Mir, "Pergelangan kaki saya memang sempat tidak terasa saat lap-lap pertama, tapi semua baik-baik saja. Satu-satunya kelemahan saya adalah saya hanya tidak bisa berlatih sekeras biasanya, tetapi itu bukan alasan utama," ujarnya terus terang. (Tribunnews/ Bolasport.com)

Nyalakan Harapan ke Olimpiade

MANTAN raja bulu tangkis dunia, Kento Momota menegaskan dirinya belum menyerah dan bertekad bangkit demi lolos Olimpiade Paris 2024.

Ketegasan Momota dilontarkan ketika banyak yang mulai menyangka bahwa performa mantan tunggal putra nomor satu dunia itu sudah hampir habis.

Kekalahan demi kekalahan yang diderita tunggal putra asal Jepang pada beberapa turnamen terakhir yang diikutinya pada akhir tahun lalu sampai awal tahun ini, memicu spekulasi bahwa ia sudah tidak berhasrat pada bulu tangkis lagi.

Momota sendiri mengakui bahwa sejak mengalami kecelakaan pada awal 2020 lalu hingga performanya menurun drastis, ia nyaris memutuskan pensiun.

Diawali dengan kekalahan tak terduga pada Olimpiade Tokyo 2020. Di mana kala itu Momota tersingkir di babak fase grup. Pemain kidal tersebut takluk dari wakil non-unggulan Korea Selatan, Heo Kwang-hee.

Sejak itu penampilan Momota inkonsisten. Puncaknya terjadi pada pertengahan tahun 2022 lalu di Kejuaraan Dunia dan Japan Open. Pada dua turnamen besar yang diselengga- rakan di Jepang itu, Momota kalah mengejutkan. Di situlah terbesit pikiran untuk gantung raket. Seminggu setelah kalah, ia pulang ke kampung halamannya dan sama sekali tidak menyentuh raketnya. Momota sampai hiatus beberapa bulan demi kembali mendapatkan kepercayaan dirinya lagi. Belakangan ini, dia telah merenungkan kembali motivasinya. Tekadnya untuk tampil pada Olimpiade Paris 2024 ternyata masih menyala. "Saya ingin berdiri di lapangan itu sekali lagi dan masih ingin bermain," tegasnya.

Misi Momota mungkin tidak mudah, karena saat ini ia terdampar di peringkat ke-21. Sementara di atasnya masih ada tiga tunggal putra Jepang lainnya yakni Kodai Naraoka (ranking 5), Kenta Nishimoto (12) dan Kanta Tsuneyama (15).

Jatah pemain tunggal pada Olimpiade adalah maksimal dua pemain untuk setiap negara jika kedua pemain itu ada pada peringkat 16 besar dunia. "Jika saya bisa meningkat, berarti level pemain Jepang juga meningkat. Itu bukan jadi halangan, tapi saya justru ingin mengejarnya," imbuhnya. (Tribunnews/Bolasport.com)

This article is from: