3 minute read
Jumlah Mobil Melintas di Tol Solo-Yogya Terus Meningkat
BOYOLALI, TRIBUN - Jumlah kendaraan yang melintas di jalur fungsional Jalan Tol Solo-Yogyakarta ruas Kartasura-Sawit selama arus mudik Lebaran terus meningkat. Diketahui, jalur fungsional Tol Solo-Yogya dibuka mulai 15 April 2023 atau H-7 Lebaran.
nyak 2.674 botol. Kami sudah melakukan beberapa upaya hingga proses pengadilan dengan denda bervariatif mulai Rp2 juta - Rp10 juta,” jelas AKBP Purbaja, Senin (17/4). Pihaknya juga memusnahkan sebanyak 211 knalpot blombongan hasil sitaan dari para pengendara sepeda motor. Beberapa knalpot blombongan dipotong menggunakan gunting besi elektrik. Lalu, sebagian knalpot juga dilindas menggunakan alat berat.
Advertisement
“Tujuannya untuk memastikan kegiatan selama ramadan berjalan lebih khusyuk, tertib, dan tenang. Karena itu, kami secara masif melakukan upaya pengungkapan knalpot blombongan dan miras agar masyarakat bisa menunaikan ibadah dengan tertib, aman, dan tenang,” jelasnya. (drm)
Direktur Utama PT Jogjasolo Marga Makmur, Suchandra Paganda Hutabarat mengatakan bahwa pada pembukaan fungsional hari pertama atau H-7 Lebaran jumlah kendaraan yang melintas ada sekitar 831 kendaraan perhari. Kemudian hari kedua dibuka fungsional atau H-6 Lebaran meningkat sekitar 68 persen atau sebanyak 1.400 kendaraan perhari. “Untuk pagi ini sampai siang sudah masuk sekitar 528 kendaraan. Kondisi masih lancar,” kata Suchandra dihubungi, Senin (17/4). Menurut Suchandra, kondisi lalu lintas jalur arteri tempat keluarnya kendaraan pemudik dari jalur fungsional ruas Kartasura-Sawit masih lancar. “Arteri sebenarnya masih lancar. Tapi kelihatannya banyak juga pemakai jalan yang mencoba fungsional tol kita,” ungkap dia. Suchandra mengungkapkan puncak arus mudik lalu lintas kendaraan yang melintas jalur fungsional Tol Solo-Yogyakarta akan terjadi pada 18-19 April 2023. “(Puncaknya) 18-19 besok. Mungkin 18 malam sampai 19 dan seterusnya sudah meningkat,” terang Suchandra. Dikatakan dia, kendaraan yang boleh melintas jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta hanya golongan I kecuali bus. Jalan tol yang difungsionalkan sepanjang 6 kilometer beroperasi satu arah. Selama dibuka fungsional kendaraan yang melintas tidak dikenakan tarif alias gratis. Sementara itu arus lalu lintas di Kabupaten Klaten pada Senin (17/4) juga belum terjadi peningkatan kendaraan. “Prediksi kepadatan kendaraan terjadi di Klaten kemungkinan tanggal 19-20 April,” ujar Kasatlantas Polres Klaten, AKP Sugiyanto.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan antisipasi kepadatan kendaraan pemudik di jalan protokol SoloYogya di wilayah Kabupaten
Klaten. Satu di antaranya, menutup sebanyak 11 median jalan yang berpotensi mengundang kemacetan atau rawan kecelakaan.
“Dari 84 median jalan terbuka yang ada di sepanjang Jalan Solo-Yogya di Kabupaten Klaten, nanti kami akan tutup 11 median jalan. Ini yang ditutup karena berpotensi mengundang kemacetan atau rawan kecelakaan lalu lintas,” jelasnya. Perbaikan jalan Lebih lanjut AKP Sugiyanto menjelaskan, pihaknya te-
Posko Mudik Unik di Gombel Kota Semarang Tawarkan Sensasi Berkemah
Lepas Lelah Sambil Melihat Pemandangan Indah
Yudha Kristiana bersama sang istri, Awaludin Afrijal dan juga putrinya, nampak bingung saat mampir ke posko mudik yang ada di Gombel Kota Semarang. Pasalnya, banyak tenda kamping di posko itu, Yuda sempat tolah-toleh ketika singgah di posko tersebut. Mereka sampai ke Gombel sekitar pukul 17.40 WIB menggunakan sepeda motor.
Yuda dan keluarganya merupakan warga Bogor Jawa Barat yang hendak mudik ke Ngawi Jawa Timur. Sesaat setelah sampai di posko mudik dengan raut muka bingung tersebut, Yuda bersama keluarganya disambut ramah oleh relawan yang ada di posko. Sembari berbuka, Yuda beserta keluarga bercengkerama bersama para relawan di posko tersebut. “Ini pertama kali saya mudik, kaget juga saat masuk posko karena banyak tenda kamping,” ucapnya, Senin (17/4) petang.
Yuda mengira posko yang dibangun relawan gabungan itu adalah tempat wisata. Pasalnya selain banyak tenda kamping, pemandangan di sekitar posko sangat bagus. Panorama di sekitar posko adalah gemerlap lampu Kota Semarang bawah.
“Eh ternyata posko mudik. Bagus sekali menurut saya,” paparnya. Yuda bersama keluarganya menempuh perjalanan dari Bogor sampai Kota Semarang hampir sehari penuh. Lantaran baru pertama kali, ia sudah mempersiapkan diri dengan membawa tikar jika dibutuhkan sewaktu-waktu di jalan. Meski demikian, tikar yang dibawa Yuda tak terpakai karena ia ditawari menginap di tenda kamping yang sudah disediakan.
“Alhamdulillah bisa menginap, kemungkinan saya akan melanjutkan perjalanan esok hari. Malam ini menginap dulu di tenda,” katanya. Posko mudik unik dengan suasana kamping outdoor di Gombel Kota Semarang itu dibangun atas inisiatif puluhan relawan lintas komunitas Kota Semarang. Tak hanya bisa menginap, di posko mudik tersebut para pemudik juga bisa mendapatkan layanan lah melakukan pemantauan jalan berlubang di ruas Jalan Solo-Yogya di wilayah itu. “Awal kita survei ada 180-an titik lubang. Pekan kemarin sudah saya tegaskan untuk segera diperbaiki ke pihak terkait,” ujarnya. Setelah dipantau didapati ruas jalan yang berlubang itu sudah diperbaiki dengan cara ditambal menggunakan aspal. “Kemarin sore hingga semalam saya cek sudah mulus semua. Mulusnya karena ditambal,” jelasnya. (kpc/mur) kesehatan hingga servis kendaraan. Setidaknya ada 12 tenda dengan kapasitas empat hingga lima orang, di posko yang dibangun oleh gabungan relawan tersebut. Dikatakan Koordinator Posko Rescue Mudik Gombel, Joko Purwanto, posko tersebut dibuka sepekan dari 15 hingga 21 April.
Menurutnya, konsep berkemah memang sengaja dipilih oleh para relawan pecinta alam. Posko mudik tersebut juga dilengkapi dapur umum hingga fasilitas bermain anak, toilet, hingga tempat ibadah.
“Posko mudik di Gombel sudah ada sejak 2015, sempat terhenti dua tahun saat pandemi,” imbuh Joko. (Tribun Jateng/Budi Susanto)