4 minute read

Empat Prajurit

Next Article
Target Lima Besar

Target Lima Besar

Kembali, Lima Dicari

JAKARTA, TRIBUN - Kepala Staf Umum (Kasum), TNI Letjen Bambang Ismawan mengatakan, empat anggota TNI telah kembali ke pos masing-masing seusai kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan. Sementara lima anggota TNI yang masih dalam pencarian karena belum terkonfirmasi keberadaannya.

Advertisement

“Kemarin mungkin ada berita simpang siur ada 9 orang yang belum terinformasi dengan baik. Tadi siang sudah kembali 4 orang, lengkap dengan senjata. Jadi tidak benar klaim KKB bahwa mereka menyita 9 pucuk senjata. Hanya sekarang tinggal 5 orang sedang kita lakukan pencarian,” kata Bambang di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4).

Dia memastikan empat anggota yang kembali itu dalam kondisi sehat. Sementara, lima anggota yang masih dicari berasal dari anggota Satgas Yonif R 321/GT dan anggota Kopassus. “Kita belum bisa memastikan (kondisi 5 anggota). Tetapi kalau lihat kasus sebelumnya yang 4 orang yang sudah kembali itu, kan kemarin dispekulasikan bahwa mungkin yang 4... tapi ternyata tidak,” ujarnya.

Belajar Menghargai

DALAM satu pendapat ulama mengatakan bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Lupa merupakan sifat alamiah dan naluriah setiap manusia yang mengingatkan bahwa tidak ada yang sempurna. Seseorang bisa saja berpo ke halaman 11  ke halaman 11

Seorang Diri Bersepeda dari Jakarta

Idulfitri menjadi momen untuk pulang ke kampung halaman. Warga memanfaatkan berbagai moda transportasi untuk pulang bertemu sanak keluarga. Bahkan ada pula yang memilih mengayuh sepeda untuk pulang ke kampung. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Eko Pujonarko, warga Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pria 45 tahun itu bersepeda dari Jakarta menuju Sleman.

Bukan kali pertama Eko mudik mengendarai sepeda.

Sebelumnya, pada 2019 silam dia juga mudik dengan naik sepeda. Dia bisa kembali mudik dengan menggowes baru tahun ini. Sebab sebelumnya ada pandemi Covid-19, di mana pergerakan warga sangat dibatasi demi mencegah penularan virus.

“Tiga kali (Ramadan mudik menggunakan sepeda) enggak kejadian karena jadwal kerjaan dan 2020 susah karena pandemi,” ujar Eko saat dihubungi, Minggu (16/4). Kecintaan terhadap sepeda inilah yang membuat Eko kembali memilih mengayuh

DOK. PRI

ISTIRAHAT - Eko Pujonarko sedang beristirahat di tengah perjalanan mudik dari Jakarta ke Sleman, tempo hari.  ke halaman 11

IG/@realangelkaramoy

Jangan Bikin Mereka

Kapok Datang ke Yogya

MALIOBORO dan sekitarnya adalah magnet bagi mereka yang mudik Lebaran 2023 di DIY dan daerah-daerah di sekitarnya.

Pun dengan mereka yang sekedar melintas, menjadikan Yogyakarta sebagai tempat istirahat sejenak untuk kemudian melanjutkan perjalanan.

Di Yogyakarta, terlebih di Malioboro yang begitu terkenal itu, mereka menikmati liburan. Kedatangan mereka diharapkan bisa menjadi pengungkit ekonomi.

Kenyamanan tentu bakal menjadi kebutuhan mereka.

Lalu, sudahkah tuan rumah siap memberikan kenyamanan bagi mereka?

Sebagai magnet, sebagai pusat perhatian, kita tidak bisa main-main terhadap kenyamanan para wisatawan ini. Sekali muncul persoalan, maka netizen di jagat maya akan ramai menyorot Yogyakarta.

Pertama adalah soal harga makanan. Di Yogyakarta ini, satu hal yang paling terkenal menyangkut makanan adalah soal harga murah.

Nah, ketika ada satu warung, satu pedagang saja mengenakan harga nuthuk, maka bisa dibayangkan riuhnya jagat maya menyorot Yogyakarta.

Perilaku nuthuk atau menerapkan harga di luar batas kewajaran jelas akan merugikan nama Yogyakarta dan tentu berdampak kepada para pedagang di kawasan Malioboro.

Pemkot Yogyakarta sendiri sudah memastikan tidak memberikan toleransi terhadap perilaku nuthuk itu. Bahkan, sanksi tegas berupa penutupan pun bakal diganjar jika masih ada pelaku usaha yang nekat melancarkan aksi tersebut.

Mengutip Tribun Jogja edisi Senin (17/4), Kepala UPT

Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Ekwanto menyampaikan, perilaku nuthuk harus diberantas, karena sangat mencoreng citra pariwisata Yogyakarta.

Isu pedagang nuthuk itu sebenarnya sudah lama ada. Bahkan jauh sebelum trotoar Malioboro bebas pedagang seperti sekarang ini.

Satu di antara solusi adalah memasang daftar harga pada menu, dan dipajang besar di area dagangan. Mereka yang hendak menikmati makan pun akan bisa menghitung berapa pengeluaran untuk menebus menu yang dipesan.

Untuk itu, sebelum musim libur Lebaran 2023 tiba, perlu dilakukan kontrol, pengingat agar kenyamanan tercipta sehingga wisatawan benar-benar menikmati liburannya di Yogyakarta.

Kita senang dengan semangat paguyuban pedagang kuliner di kawasan Malioboro yang berjanji akan memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

Ketua Paguyuban Kuliner Padma Malioboro, Yati Dimanto menyatakan, sejak jauh-jauh hari paguyuban sudah mengajak seluruh anggota untuk meraup pundi-pundi secara fair selama libur Lebaran.

Dalam artian, tidak ada satupun yang boleh menaikan banderol sesukanya, karena dampaknya bisa mencoreng citra pedagang Malioboro di mata para wisatawan. Sekatang semua pedagang sudah pasang daftar harga, jadi tidak bisa nuthuk.

Terkait sanksi, para pelaku usaha di kawasan Malioboro mendukung penuh. Artinya, jika ada oknum pedagang yang melakukan perbuatan tercela tersebut, usahanya bakal ditutup.

Wisata adalah napas ekonomi kita. Jangan sampai, wisatawan kapok datang. Justru harapannya, mereka merekomendasikan Yogyakarta sebagai tujuan wisata kepada keluarga, rekan, kolega dan lainnya. (*)

PUBLISHER: H. Ciptyantoro VICE

PUBLISHER: Heru Kuncara EDITOR IN

CHIEF/PENANGGUNG JAWAB: Ribut Raharjo

PRODUCTION MANAGER: Hendy Kurniawan

NEWS MANAGER: Sigit Widya DIGITAL

MANAGER: Ikrob Didik Irawan EDITOR

SENIOR: Setya Krisna Sumarga EDITOR: Agus Wahyu Triwibowo, Agung Ismiyanto, Singgih Wahyu Nugraha, Susilo Wahid Nugroho, Hari Susmayanti, Iwan Al Khasni, Rina Eviana Dewi, Mona Kriesdinar, Muchamad Fatoni, Yoseph Hary Wibowo, Joko Widiyarso, Bramasto Adhy

REPORTER: Gaya Lufityanti, Yudha

Kristiawan, Kurniatul Hidayah, Azka Ramadhan, Christi Mahatma Wardani, Noristera Pawestri, Hanif Suryo, Miftahul Huda, Bunga Kartikasari, Ardhike Indah, Yuwantoro Winduajie, Taufiq

Syarifudin, Neti I. Rukmana SLEMAN: Ahmad Syarifudin BANTUL: Santo Ari

Handoko GUNUNGKIDUL: Alexander Ermando KULON PROGO: Sri Cahyani

Putri MAGELANG: Nanda Sagita Ginting KLATEN: Almurfi Syofyan

PURWOREJO: Dewi Rukmini VIDEOGRAFER: Hamim Thohari, Turibius

Roswanda GRAFIS: Muhammad Fauziarakhman TATA WAJAH: Yoga

Hersogama, Nugroho Saputro, Mohamad Soleh OLAH VIDEO: Suluh Prasetya, Bayu Rusbianto, Afifudin, Veri Vesiano, Fembri Nugroho STAF IT: Benny Mail bin Izmail, Arif Purnomo SEKRETARIS REDAKSI: Maria Rostanti BUSSINES

GENERAL MANAGER: Danang Purwoko MARKETING MANAGER: Edi

Utama VICE ADVERTISING MANAGER: Andi Sumarsono CIRCULATION

MANAGER: Domas Agustian AW VICE PRINTING MANAGER: Hermawan

FINANCIAL & OPERATIONAL MANAGER: Ridwan Mulyatno

BIRO JAKARTA: Jalan Palmerah Selatan 3 Jakarta 10270 Telepon (021)

5356766 (7618) Faks (021) 5495360 ALAMAT REDAKSI/BISNIS: Jalan

Jenderal Sudirman 52 Yogyakarta, TELEPON dan FAKS: (0274) 564061,

EMAIL: tribunjogja@gmail.com

This article is from: