2 minute read

Pelaku Sudah Bawa Tiga Pisau

Next Article
Target Lima Besar

Target Lima Besar

 Hubungan Asmara Sesama Jenis Berujung Percobaan Pembunuhan

DIMUSNAHKAN - Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kulon Progo memotong knalpot blombongan yang disita selama Operasi Pekat 2023 dan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD), Senin (17/4) di Polres Kulon Progo. Dalam operasi itu juga diamankan ratusan knalpot blombongan dan minuman keras.

Advertisement

Polisi Kulon Progo Sita

10,5 Kg Bubuk Mesiu dari Warga

KULON PROGO, TRIBUN - Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo menyita 10,5 kilogram (kg) bubuk mesiu bahan dasar untuk pembuatan mercon dari masyarakat. Barang itu diamankan dalam Operasi Penyakit

Masyarakat (Pekat) 2023 pada 27

Maret-5 April kemarin.

“Berdasarkan operasi pekat yang berlangsung selama 10 hari terhitung sejak 27 Maret 2023, kami telah melakukan penyitaan bubuk mesiu seberat 10,5 kg serta 147 selongsong mercon,” kata AKBP Nunuk Setiyowati, Kapolres Kulon Progo, Senin (17/4). Kapolres menyampaikan, bubuk mesiu dan selongsong mercon disita polisi dari perorangan. Dari wilayah

Polsek Sentolo disita 5 kg bubuk mercon kemasan plastik dan dua lembar sumbu mercon. Kemudian, Polsek Kalibawang 5 kg bubuk mercon, dan Polsek Temon 14 petasan berbagai ukuran. Selain itu, polisi juga menyita minuman keras (miras)351,5 botol. Disampaikan Nunuk, sebagian miras saat ini sudah maju pada proses penegakan hukum selanjutnya.

“Kita ketahui bersama juga bahwa minuman keras ini menjadi pemicu terjadinya peristiwa-peristiwa tindak pidana yang lain, apakah itu terkait dengan tawuran antarkelompok, balapan liar, dan gangguan kamtibmas yang lain,” ucapnya. Operasi Pekat dilanjutkan dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) dengan melaksanakan patroli, razia terhadap kendaraan atau orang yang diduga berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas. Patroli KRYD mengamankan 163 knalpot blombongan. Nunuk menyampaikan, Polres Kulon Progo terus berkomitmen untuk melaksanakan penegakan hukum terkait dengan tindakantindakan yang melanggar aturan.

“Tentunya, sebelum melakukan penegakan hukum, kami menganut asas ultimum remedium bahwa penegakan hukum merupakan langkah terakhir yang diambil setelah preemtif dan preventif yang telah dilakukan, namun belum berhasil,” katanya. (scp)

Sambut Musim Libur Lebaran, Objek Wisata Alam di Lereng Merapi Kembali Dibuka

SLEMAN, TRIBUN - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) kembali membuka sejumlah objek wisata alam (OWA) di lereng Gunung Merapi, seperti Plunyon Kalikuning di Umbulharjo, Cangkringan. Pembukaan kembali destinasi ini menyusul aktivitas gunung Merapi yang dinilai sudah relatif kondusif.

“Dibuka kembali untuk umum sejak tanggal 17 April 2023,” kata Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi, Senin (17/4).

Selain Plunyon, TNGM juga sudah membuka Tlogo Muncar di Hargobinangun Kaliurang dan Jurang Jero di Kabupaten Magelang. Ketiga OWA tersebut sebelumnya ditutup sementara sejak 12 Maret 2023 setelah ada peningkatan aktivitas gunung Merapi.

Kala itu, Merapi memuntahkan rentetan awan panas gu- guran (APG) hingga beberapa hari yang dimulai sejak 11 Maret 2023. Sebelum kembali dibuka, menurut Wahyudi, TNGM telah melakukan koordinasi dan komunikasi melalui pertemuan bersama para elemen masyarakat di sekitar obyek wisata, instansi terkait, dan pemerintah setempat, untuk membahas kesiapannya, termasuk pemantauan dan penjagaan. “Dapat dipastikan telah siap dan aman untuk dibuka kembali,” kata dia. Dengan kembali dibuka, ketiga wisata alam tersebut siap menerima wisatawan pada momen libur Lebaran 2023. Saat ini, status Gunung Merapi masih ditetapkan siaga level III, namun aktivitasnya cenderung menurun.

Sementara itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten

Kulon Progo bakal menggelar rangkaian event Tontonan Hari Raya (THR) 2023 untuk menyambut libur Lebaran tahun ini. THR digelar di sejumlah destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo. “Selama THR, kami targetkan PAD sekitar 25 persen dari total PAD selama 2023, sebesar Rp5 miliar. Kalau 25 persennya, berarti sekitar Rp1,2 Miliar,” kata Joko Mursito, Kepala Dispar Kulon Progo saat konferensi pers, Senin (17/4). Disampaikan, kegiatan dimulai pada 26-27 April di Pantai Congot dengan pameran ekonomi kreatif (ekraf) yang diikuti pengelola desa wisata se-Kulon Progo. Kemudian, pada 28 April, terdapat wayang wisata di Dermaga Wisata Glagah.

Sementara, Romansa Pansela digelar di Pantai Glagah pada 29 April, dengan pertunjukan tari angguk putri dan orkes melayu dari Yogyakarta. Bintang tamunya yaitu Difarina Indra dari Jawa Timur serta didukung oleh penyanyi lokal dari Yogyakarta dan Purworejo.

Selanjutnya, pada 25 dan 30 April, ada sendratari Kiskendo Wrahaswara di Amphiteater Goa Kiskendo. Kemudian, pada 7 Mei, terdapat pentas atraksi wisata budaya “Ambyar Mak Pyar” di Pantai Trisik, dimeriahkan oleh Ndarboy Genk. Terakhir, Menoreh Food Festival di Waduk Sermo pada 14 Mei. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan Abah Lala. Joko berharap penampilan yang digelar selama THR dapat mendatangkan sekitar 200.000 wisatawan. (rif/scp)

This article is from: