2 minute read

Gunungan Tak Lewati Alun-Alun Utara

Next Article
Kehilangan Ze

Kehilangan Ze

 Keraton Yogyakarta Gelar Garebeg Sawal Lebaran Tahun Ini

YOGYA, TRIBUN - Keraton Yogyakarta Hadiningrat memutuskan untuk kembali menggelar Garebeg Sawal saat Lebaran tahun ini. Acara itu sempat absen tiga tahun belakangan ini karena pandemi Covid-19.

Advertisement

Prosesi pelaksanaan Garebeg Sawal ini dilaksanakan dengan iringiringan bregada prajurit dan tujuh gunungan. Berbeda dengan tahuntahun sebelumnya, iring-iringan bregada tidak akan melintasi kawasan Alun-alun Utara.

“Gunungan yang berada di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor, akan dibawa oleh Kanca Abang melalui Regol Brajanala-Sitihinggil Lor-Pagelaran, keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe. Di Masjid Gedhe, setelah didoakan, akan ada dua buah gunungan yang dibawa menuju Pura Pakualaman dan kompleks Kepatihan,” ujar Penghageng KHP Parasraya Budaya Keraton Yogyakarta, GKR Maduretno, Selasa (18/4). Maduretno menambahkan, sebelum dilakukan prosesi Garebeg Sawal, terlebih dulu akan dilakukan prosesi numplak wajik . Pelaksanaannya berlangsung di Panti Pareden, Kompleks Magangan pada Kamis (19/4), tepatnya selepas asar. Sementara, untuk gladi resik prajurit akan berlangsung Kamis (20/4) mulai pukul 15.30 WIB.

“Untuk (prosesi) ngabekten sendiri sifatnya tertutup dan dilaksanakan dua hari pada Sabtu (22/4) dan Minggu (23/4),” terang putri ketiga Sri Sultan Hamengku Buwono X ini.

Gusti Madu, sapaannya, mengatakan, terdapat 10 bregada prajurit keraton yang akan mengawal gunungan yakni Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, dan Surakarsa. Bregada Bugis akan mengawal gunungan hingga Kepatihan. Sementara, gunungan untuk Pura Pakualaman akan dikawal oleh Prajurit Pura Pakualaman yakni Dragunder dan Plangkir. Lebih lanjut, selama pelaksanaan prosesi peringatan Idulfitri, akan diberlakukan no fly zone di kawasan Keraton Yogyakarta. Artinya, masyarakat dilarang untuk menerbangkan drone dan sejenisnya dari ketinggian 0-150 meter dari permukaan tanah. Kebijakan ini guna mendukung kelancaran seluruh prosesi, utamanya garebeg, sekaligus memberikan penghormatan terhadap jalannya hajad dalem yang merupakan simbol sedekah dari raja. Hal ini juga sesuai dengan Nomor NOTAM B0754/23 NOTAMN yang diterbitkan AirNav Indonesia. Larangan ini mulai diberlakukan pada Rabu (19/4) pukul 00.00 WIB (17.00 UTC) hingga Minggu (23/4) pukul 23.59

WIB (16.59 UTC).

Tetap tertib Gusti Madu pun mengimbau bagi masyarakat yang turut berpartisipasi mengikuti rangkaian peringatan Idulfitri dan agenda Garebeg Sawal untuk tertib dan tetap taat protokol kesehatan. “Kami harap masyarakat dapat merayah gunungan setelah gunungan tersebut selesai didoakan dan menjaga ketertiban agar pelaksanaan Garebeg Sawal dapat berjalan dengan baik. Dimohon untuk memberikan jalan pada iring-iringan bregada prajurit dan gunungan,” jelasnya. (tro)

Hampir 15.000

Penumpang Mudik

Lewat YIA

KULON PROGO, TRIBUN - Pergerakan penumpang di Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA), Kabupaten Kulon Progo hampir menyentuh 15.000 penumpang pada Selasa (18/4). Belasan ribu penumpang itu baik yang hendak berangkat maupun datang melalui YIA.

“Keberangkatan hari ini (Selasa kemarin, red) estimasinya 9.723 penumpang. Kedatangan estimasinya 5. 233 penumpang,” kata Wida Budi Pramono, petugas Airport

Operation Center Head (AOCH) Bandara YIA. Dia menyebut, jumlah penumpang yang mengakses YIA pada Selasa (18/4) melebihi biasanya yang berkisar 6.000 orang. Untuk arus kedatangan, penumpang ramai pada siang dan sore hari, sedangkan arus keberangkatan cenderung padat saat pagi dan siang.

Rute penerbangan terbanyak masih Jakarta (CKG)-Kulon Progo (YIA). Angkasa Pura I memprediksi, puncak arus mudik di YIA akan terjadi pada Rabu (18/4) atau H-2 Lebaran, dengan 15.000 penumpang per hari. Sementara itu, pergerakan kendaraan pemudik yang melintasi Kulon Progo mulai meningkat pada Selasa kemarin. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kulon Progo, Bowo Pristiyanto mengatakan, berdasarkan traffic counting, kemarin ada 7.000 kendaraan melintas, meningkat 21 persen dibandingkan Minggu (16/4) dan Senin (17/4). Kendaraan yang melintas di sepanjang jalan nasional didominasi bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

Persentasenya naik lebih dari 100 persen, sedangkan arus kendaraan pribadi belum naik signifikan. Dishub Kulon Progo memprediksi puncak arus mudik terjadi pada Rabu (19/4) besok.

Peningkatan arus kendaraan juga mulai terlihat di Sleman. Kapolresta Sleman AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan, hasil pantauan di sejumlah titik masuk, beberapa ruas ja- lan mulai padat. “Kami prediksi dari titik-titik masuk Sleman lebih kurang 25-30 persen sudah meningkat. Tim urai sudah kami terjunkan,” kata dia. Sementara itu, Dishub Gunungkidul memperkirakan volume kendaraan akan meningkat 30 persen selama libur Lebaran. Kepala Dishub Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, mengatakan, jumlah kendaraan pendatang yang masuk ke Gunungkidul kali ini diperkirakan naik 10-15 persen. “Tahun lalu sekitar 149.000 kendaraan, berarti tahun ini bisa sampai 160.000 kendaraan yang datang,” ujar Rakhmadian. (scp/rif/alx)

This article is from: