3 minute read

Pengusaha Hotel Bergembira di Februari

Next Article
Yevhen’s Effect

Yevhen’s Effect

YOGYA, TRIBUN - Februa- ri tampaknya bakal menjadi bulan penuh kegembiraan dan sarat cuan bagi sektor bisnis perhotelan dan restoran di DI Yogyakarta. Pasalnya, ada dua agenda tingkat nasional dan internasional digelar di bulan tersebut.

Agenda tingkat nasional itu adalah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), sedangkan agenda kelas internasional adalah gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023.

Advertisement

DIY berkesempatan menjadi tuan rumah dua agenda itu.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan rakernas akan dihadiri oleh pengurus PHRI seNusantara. Dari data sementara, tidak kurang dari 3.500 orang bakal datang ke DIY untuk menghadiri acara tersebut. “Pengurus dari 34 provinsi akan datang. Rakernas ini akan dilaksanakan dari tanggal 7-9 Februari, berurutan dengan ASEAN Tourism Forum (ATF). Reservasi sudah ada 3.500 orang, hotel bisa penuh, karena berurutan dengan ATF, “ katanya, Minggu (22/1).

Ia mengungkapkan rakernas PHRI otomatis bakal mendongkrak okupansi ho-

PENUH SENYUM tel di DIY. Selain hotel yang menjadi venue acara, okupansi akomodasi penginapan di sekitarnya juga akan terdongkrak. Selain itu, pihaknya juga menggandeng industri pariwisata lainnya, untuk membuat paket wisata dalam menjamu pengurus PHRI.

 Ada dua agenda besar di DIY pada awal Februari 2023, yakni ASEAN Tourism Forum (ATF) dan Rakernas PHRI.

 Gelaran itu membawa kebahagiaan tersendiri bagi PHRI, karena okupansi kamar turut meninggi.

 Libur perayaan Imlek juga membawa berkah bagi bisnis perhotelan.

“Jadi, yang datang itu selain pengurus PHRI, ada ‘penggembira’ juga yang datang. Nah ‘penggembira’ ini yang menggembirakanku, karena bisa mendongkrak okupansi hotel. Multiplier effect-nya ada, karena kami melibatkan Asita, Organda, pusat oleh-oleh, dan lainnya,” ungkapnya.

Deddy menyebut, rakernas juga akan membahas perkara tunggakan pembayaan senilai Rp11 miliar dalam gelaran Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII. Meski segala upaya telah dilakukan, namun hingga kini 61 hotel di DIY masih belum mendapat kejelasan pembayarannya.

Sementara itu, libur panjang akhir pekan (long weekend) perayaan Imlek 2023 juga menjadi angin segar bagi bisnis perhotelan di Kabupaten Sleman. Okupansi hotel mampu terdongkrak naik hingga mencapai 80 persen. Ketua PHRI Sleman, Joko Paromo mengatakan, libur panjang Imlek yang sudah dimulai sejak Jumat (20/1) lalu, berdampak positif terhadap cerahnya bisnis perhotelan dan restoran. “Apalagi, banyak kegiatan yang sifatnya menghibur. Sangat mendongkrak okupansi hotel saat ini. Itu imbas dari liburan yang dimulai sejak Jumat kemarin. Hampir segala lini bisa mendapatkan rejekinya,” kata Joko, Sabtu (21/1).

Joko menyebut, ada beberapa faktor yang membuat libur perayaan Imlek membawa dampak positif bagi bisnis hotel dan restoran. Di antaranya, banyak event di beberapa tempat dan sebagian masyarakat turut cuti bersama di Senin (23/1) ini. Cuaca bagus

Apalagi, cuaca Yogyakarta beberapa hari belakangan sangat mendukung dengan tidak turun hujan. Hal tersebut menurutnya berpengaruh pada tingkat hunian hotel yang saat ini sangat menggembirakan.

“Cuaca ini sangat berpengaruh terhadap pergerakan wisatawan. Jika cuaca cerah dan memungkinkan, maka (banyak yang) liburan. Di sisi lain, jika musimnya hujan juga sama, dampaknya (wisatawan) enggan ke mana-mana,” kata Joko.

Lebih lanjut, GM Hotel Royal Darmo Malioboro ini mengungkapkan, geliat sektor pariwisata pada 2023 diprediksi sangat bagus. Sebab, beberapa aturan yang mengikat terkait Covid-19 sudah mulai longgar.

Agenda ATF 2023 pada 2-5 Februari juga akan membawa banyak tamu mencanegara. Menurut Joko, tamu dari luar negeri yang reservasi hotel baru sekitar 5 persen, karena dipengaruhi oleh kondisi Covid-19 masing-masing negara. (maw/rif)

Menkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI

Jauh Lebih Tinggi Dibandingkan Dunia

JAKARTA, TRIBUN - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan perekonomian Indonesia pada tahun 2022 diproyeksi tumbuh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi dunia. Menurutnya hal itu tidak terlepas dari berbagai bantuan yang dianggarkan pemerintah melalui APBN di tengah tingginya gejolak perekonomian global.

Tahun 2022 memang menjadi tahun yang sulit bagi banyak negara di dunia. Melonjaknya harga berbagai komoditas akibat perang Rusia-Ukraina pada saat negara baru mencoba bangkit dari dampak pandemi Covid-19 menjadi penyebabnya. Oleh karenanya, Sri Mulyani mengatakan lembaga keuangan internasional berulang kali melakukan koreksi ke bawah terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun lalu. Dalam laporan teranyarnya, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan tumbuh

1,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Proyeksi itu jauh lebih rendah dibanding dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bendahara negara itu bilang, pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun lalu masih akan mencapai rentang

5,2 persen hingga 5,3 persen. “Indonesia Alhamdulillah, (pertumbuhan ekonomi) tahun kemarin 2022 karena baru akan dipublikasi BPS Februari kira-kira masih di 5,2-5,3 persen. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan dunia yang nyungsep di 1,7 persen,” ujar dia dalam Seminar Ekonomi Nasional PC GP Ansor Ma-

This article is from: