Pewara Dinamika Januari 2009

Page 38

opini

TRIPLE QUETION METHOD: ALTERNATIF MEWUJUDKAN PEMIMPIN CERDAS DAN VISIONER O l e h Reni nuryanti

S

eorang pemimpin adalah aktor yang tak hanya berhubungan dengan sutradara dan skenario sebagai pengendali peran— lebih detil ia berhubungan dengan pemain lain yang tidak bisa tidak adalah penentu keber­ hasilan perannya. Dialah yang dinamakan rakyat dalam konteks yang sesungguhnya. Mau dibawa ke mana rakyat, bangsa, dan negara bergantung pa­da kecakapan pemimpin dalam mengelola dan meng­organisasikannya. A. Pengantar Ada satu pernyataan menarik: “Jatuh bangun­ nya sebuah negara terletak pada kekuatan pemim­ pin”. Menarik, pun menggelitik pernyataan pen­ dek itu. Sederhana, tetapi cukup mengena. A­pa­la­gi di­ka­it­kan dengan kondisi bangsa In­do­ ne­sia sa­at ini, agaknya tidak salah kalau mun­cul sa­tu te­sis baru, “Indonesia lemah karena mis­kin pe­mim­pin yang kuat”. Pas dengan perta­nyaan Ha­bi­bie (pa­da 21 Mei 1998): “Apakah Indonesia ti­dak me­mi­li­ki bu­da­ya kepemimpinan, sehingga be­lum bi­sa me­nye­leng­ga­ra­kan transisi kepemim­ pin­an yang mu­lus?” Pertanyaan yang belum terjawab ini ter­i­ris kem­ba­li oleh Tanri Abeng yang me­nga­ta­kan, “Mimpi Indonesia mempunyai pem­ impin yang ku­at.” Pernyataan demi pernyataan orang-orang pen­ting di negeri ini seolah ikut mewarnai de-

Pada umumnya, manusia baru memanfaatkan 3% dari 10% kemampuan otaknya. Seandainya kita menggunakan 6% saja dari kuantitas yang ada, sudah pasti akan lebih jenius dari Einstein. 36

Pewara Dinam i ka j a n ua ri 2 0 0 9

rita bangsa. Kapankah Indonesia yang dulu di­ per­ju­ang­kan dengan segenap pengorbanan jiwa-ra­ga ini bangkit berlari mengejar negara lain yang telah mapan dengan kendali ‘sopir’ yang ma­tang, cerdas, dan visioner? Akankah cu­ma mim­pi dan akan dijumpai di alam kubur la­yak­nya lam­bang negara kita, Padi dan Kapas yang se­ka­rang dikonotasikan dengan kalimat “Ke­a­dil­an di alam kubur”? Dari sanalah perlunya refleksi. Berkeluh ke­ sah, hanya mencela, itu tak cukup. Yang harus dilakukan, bagaimana memberikan sum­­bang­­ sih bagi bangsa sekecil apa pun ke­mam­pu­an ki­­ta mi­li­ki. Sejak dini, wujudkan pa­ra pe­mim­ pin yang cer­das dan visioner—pe­mim­pin tak akan ter­wu­jud de­ngan tiba-tiba, butuh pro­ses —yang men­ja­di sang­gaan dan tanggung ja­wab ber­sa­ma. Lom­pat­an demi lompatan yang men­ co­ba me­nam­pil­kan wajah baru pemimpin In­do­ ne­­sia su­dah sa­at­nya dimunculkan. Satu yang dikemukakan dalam tulisan ini ada­lah bagaimana mewujudkan pemimpin yang cerdas dan visioner dengan pendekatan neorosains melalui tiga kecerdasan otak: IQ (In­ telectual Quotion), EQ (Emotional Quotion), dan SQ (Spiritual Quotion), diistilahkan Triple Quo­ tion Method (TQM). Dunia yang berkembang saat ini tidak hanya menuntut persaingan intelektual, tetapi juga perang pemikiran atau ideologi. Oleh karena itu, perlunya menggabungkan tiga kekuatan otak sebagai manifestasi kekuatan jangka panjang. Banyak pernyataan, termasuk salah satunya penemu Kecerdasan Emotional (IQ), Daniel Goleman, mengatakan, kesuksesan seseorang hanya ditunjang 20% kemampuan IQ, lainnya EQ dan SQ. Lebih ekstrim, pengembang ESQ di Indonesia, Ari Ginanajar Agustian, mengatakan, IQ hanya menunjang 6-20% bagi kesuksesan manusia. Ungkapan menggelitik Hernowo, Direktur Mizan, patut direnungkan. Ia mengatakan,“Pada umumnya, manusia baru memanfaatkan 3% dari 10% kemampuan otaknya. Seandainya kita meng­


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.