jendela
Tahun Baru Mau Kita Apakan?
K
arena masa bergerak dan karena wak tu berjalan, maka pergantian tahun, mau tidak mau, tidak dapat dihindari. Kepada tahun 2008 harus kita berikan lambaian tangan mesra ’selamat tinggal’ dan kepada tahun 2009 musti kita berikan jabat ta ngan hangat ’selamat datang’. Sementara masyarakat kita ada yang mena tap pergantian tahun ini dengan penuh duka cita, lantaran menyaksikan situasi dan kondisi bangsa kita yang sedang carut-marut seperti ini, sehingga masa depan dipandang dengan kacamata pesimisme. Sementara masyarakat kita yang lain enggan berkomentar lantaran pergantian tahun dipandang sebagai gejala ala miah belaka. Di samping keberadaan dua kelompok terse but di atas, ada sementara masyarakat kita yang menatap pergantian tahun dengan sukacita, lan taran mampu memandang hadirnya tahun baru dengan optimisme tinggi, yakin bahwa tahun yang datang adalah masa dan waktu yang cu kup menjanjikan! Kelompok yang terakhir menarik untuk disi mak apa yang mereka lakukan. Kenapa? Karena kelompok ini segera bersyukur kepada Allah swt begitu datang kenikmatan pergantian tahun. Bentuk dan wujud syukur mereka proporsional dan prospektif. Setelah bersyukur dengan ikhlas, mereka segera melakukan kegiatan introspeksi, melihat ke belakang untuk diproyeksikan ke de pan. Kesempatan memasuki tahun baru mereka pergunakan dengan niat dan iktikad yang baik, dengan harapan semakin banyak membawa ke maslahatan bagi umat manusia. Berangkat dari semua itu, kita musti sadar bahwa kita adalah warga dari sebuah keluarga besar yang bernama sivitas akademika Univer sitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sebagai bagian dari sebuah sistem yang bernama UNY, kita musti bertanya dengan gagah kepada diri ki ta sendiri: ’Apakah yang sudah aku perbuat
selama setahun kemarin demi kemajuan dan keberhasilan UNY?’ Dan, bukan bertanya: ’Apa kah yang sudah aku peroleh dari UNY selama se tahun kemarin?’ Kedua pertanyaan itu sepintas serupa, tetapi sesungguhnya sangatlah tidak sama! Sebagai anggota masyarakat UNY khususnya dan masyarakat pendidikan Indonesia umum nya, kita sebaiknya segera metani adakah tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada kita setahun kemarin sudah terselesaikan de ngan baik? Kalau jawabnya belum, pasti ada something wrong di sana. Tindak lanjutnya, su dah tentu, siapkah kita mencobacaritemukan, sehingga ke depan tidak ada lagi ’ulangan se jarah lama’? Tidak ada lagikah kekeliruan, kesalahan, ke khilafan, kekurangan di sana di sini di situ te lah kita perbuat terhadap institusi UNY yang tercinta ini selama setahun kemarin? Kalau ja wabnya ada, tentu ’keteledoran’ kita itu ber buah dengan ketidakberesan proses dan hasil yang dicapai. Tindak lanjut untuk itu, sudah pas ti, yakinkah kita mau dan mampu untuk mem benahi dan berbenah diri, sehingga ke depan tidak ada lagi ‘copy-copy-paste’ untuk kekeliru an, kesalahan, kekhilafan, kekurangan di masa datang ini? Tidak ada pilihan lain bagi kita–dosen, karya wan, mahasiswa, dan alumni–anggota dari ke luarga besar ‘Kampus Karangmalang’ ini untuk segera cancut tali wanda, matek aji, seiring-se jalan-seirama, dengan menjadikan tahun 2009 ini untuk melakukan berbagai perubahan dan terobosan demi perbaikan dan kemajuan UNY. Sebab, tanpa usaha kita sendiri untuk mengu bahnya, niscaya Tuhan pun enggan mengubah keadaan kita. Selamat Tahun Baru 2009!
Drs. Sumaryadi, M.Pd. Pemimpin Redaksi
P e wa r a Di n a m i k a j a n ua ri 2009