uuji:.K
HORMATILAH ORANG YANG BERPUASA' HORMATILAH ORANG YANG TIDAK BERPUASA' Terhitung mulai 4 Oktober2005 ini kaum muslimin di Indonesia
demikian
pula kaum muslimin di berbagai belahan dunia dengan hari dan jam masingmasing -- melaksanakan salah satu kewajibannya, yakni berpuasa selama bulan Ramadhan 1426 H. Untuk itu,
segenap Redaksi Pewara Dinamika UNY menyampaikan ucapan 'Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan' bagi yang menjalankannya. Terkait dengan pelaksanaan ibadah puasa tersebut, ada dua 'pesan' yang layak diperhatikan, yakni 'Hormatilah Orang yang sedang Berpuasa' dan 'Hormatilah Orang yang Tidak Berpuasa'. Pesan yang pertama tentu saja diperuntukkan orang-orang atau kaum yang 'kebetulan' tidak berpuasa Ramadhan, dimaksudkan agar mereka
tidak
melakukan
secara
mencolok hal-hal yang'sedang dipantang' oleh kaum muslimin. Misalnya, tidak merokok atau makan-minum di tempattempatterbuka,dst. pada siang hari. Demikian sebaliknya, pesan yang kedua tentunya diperuntukkan orangorang atau kaum yang sedang menjalankan ibadah puasa, agar mereka tidak terlalu egois terhadap orang-orang atau kaum yang tidak menjalankan Ibadah puasa. Misalnya, dalam sebuah pertemuan, rapat, atau meeting yang melibatkan orang-orang multi agama yang dilaksanakan siang hari, yang muslim mestinya secara ikhlas
mengatakan 'Saya/kami sedang berpuasa. Silakan Iho, Pak/Mas, kalau
mau
merokok/minum/dst." Yang ditawari bisa saja kemudian benar-benar merokok/minum/dst., atau lebih bijaksana, demi 'Hormatilah Orang yang sedang Berpuasa' ia/mereka memutuskan untuk secara /roortidak minum/merokok/dst. Puasa Ramadhan itu sendiri
bersifat wajib bag! kaum muslim, sebagaimana firman Allah dalam A1 Quran: 'Wahal orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orangorang sebelum kamu, agar kamu sekalian menjadi orang yang bertaqwa'(Al Baqarah: 183). Ayat tersebut sekaligus mengisyaratkan bahwa cirri-ciri orang yang bertaqwa adalah selalu memenuhi kewajiban yang diamanatkan oleh Allah swt., meski harus dengan resiko, beban, dan tanggung jawab yang relatif berat, balk lahlrmaupun batin. Ada sedikit catatan untuk ini, bahwa
puasa tidak akan sampai pada 'buah'-nya yang dikehendaki oleh Allah swt.,jika orang (-orang) yang berpuasa itu betui niatnya, kuat kemauannya, dan puasanya berlandaskan iman, serta mengharapkan pahala dari Allah swt., yakni puasa Itu dilakukan dengan benar, dilakukan dengan senang hati, dan yang tidak kalah pentingnya, berpuasa hanya untuk mencari keridlaan Allah swt.Semoga dan selamat! Red