Pewara Dinamika Juni 2005

Page 5

Berita Utama

KAMPUS SEBAGAIPUSAT KEARIFAN Pergumulan dosen dan mahasiwa dengan berbagai disiplin ilmu, membuka peluang untuk menemukan kearifan. Kearifan atau wisdom yang berasal

keras ke arah itu. Sebab, pergeseran dari IKiP ke Universitas pasti akan melalui masa transisi. Kita perlu mengubah sikap mental dan wawasan yang selama ini terpukau oieh masalah keguruan dan pendidikan dalam arti yang reiatif sempit, ke

dari bahasa Inggris lahir dari perpaduan pengalaman dan pengetahuan plus kekuatan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan. Penerapannya yang berupa sikap adil, proporsional, lapang dada, tetapi juga tegas dalam

awai universitas. Tetapi itu tidak cukup, sebab homo sapients tidak boieh hanya berenang di tepian disiplinnya

membela prinsip yang telah disepakati. Demikian

semata, dia hams memahami secara garis besar disipiin-

diungkapkan Prof. Ahmad Syafii Maarif, M.A., Ph.D. ketika menyampaikan kesan dan harapan pada acara Pelepasan Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta, Sabtu, 15/10. Pada kesempatan tersebut UNY juga melepas Prof. Drs.

disiplin iimu lain untuk mencari sumber kearifan di sana.

Chomaidi.

Dalam pidato ilmiahnya yang mengambil tema "Kampus Sebagai Pusat Kearifan" Prof, Syafii seianjutnya menyatakan, manusia sebagai homo sapiens yang arif dan bijak, atau singkatnya si bijak, sesuatu kualitas yang sangat mahal ditemukan sepanjang sejarah. Para nabi dan rasul dalam menjalankan misinya di samping diberi wahyu,juga dilengkapl dengan kearifan atau dalam bahasa arabnya

arah yang iebih iuas dan universal sesuai dengan watak

Menurut pendapatnya, apa pun disiplin yang

digeiuti seiama bertahun-tahun, tanpa mengenal fiisafat, agama,dan iimu-ilmu kemanusiaan, posisi si bijak akan sulit diraih. Oleh sebab itu, waktu senggang periu dimanfaatkan untuk membaca fiisafat, agama, itmu-iimu kemanusiaan, dan kalau boleh saya tambahkan sejarah.

disebutaZ-h/kma/).

Mengapa sejarah? Karena seorang manusia normal dan siuman tidak mungkin melepaskan dirinya dari keiampauan, dan ituiah sejarah. Seorang yang mau maju tidak mungkin meiompat dari sebuah kekosongan masa lampau. Sejarahiah yang mengisi kekosongan itu. Apa yang disebut sebagai memori koiektif, tidak lain hasil karya dari

Di banyak perguruan tinggi barat, posisi akademiktertinggidisebut Ph.D.(Doctor ofP/)//osopyj, apa

sejarawan. Kerja sejarah adaiah kerja yang sangat meleiahkan, karena membaca dokumen yang sudah iusuh,

pun

bobot

sungguh memeriukan kesabaran tingkat tinggi. Sebagai

philosophy kepada geiar tertinggi yang telah diraih oleh

disiplin ilmunya. Dengan memberikan

iaboratorium kemanusiaan, sejarah menyediakan bahan-

seseorang diharapkan agar pemegangnya mampu

bahan yang sangat kaya bagi seseorang untuk tampil sebagai si bijak yang sebenarnya, balk dalam teori maupun dalam praktek,demikian Prof. Syafii menandaskan

mengembangkan kearifan dalam mengaturdunia ini karena seorang filosof pecinta wisdom. Gagasan awai ini sangat ideal, sekalipun dalam perkembangannya akhir-akhir ini

Di akhir pidatonya Prof. Syafii berharap, semoga

dunia semakin sekuler. Pemegang Ph.D. boleh jadi

UNY yang tercinta ini akan semakin membuka wawasan

hanyaiah seorang tukang tingkat tinggi minus kearifan. yang

kemanusiaannya secara iuas, nasionai, dan mondial. Dari kampus Karangmaiang ini, tidak mustahil pada masa-masa

tengah kita hadang. Ironisnya adaiah, untuk merancang serbuan ke Afghanistan dan Iraq, puluhan pemegang geiar Ph.D.telah teriibat di dalamnya.Saiah seorang yang terlibat

yang akan datang akan muncui kampi-kompi si bijak bagi kepentingan Indonesia secara keselumhan. Indonesia yang

adaiah bekas duta besar Amerika Serikat di Indonesia yang

merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus ditangkap,jika kampus ini mau dikenal secara iuas.{Poyo)

Fenomena ini merupakan permasalahan rumit

saya kenai secara pribadi. iniiah dunia yang sepi dari kearifan, tegas Syafii yang mengakhiri masa dinasnya 1

masih tertatih-tatih dalam merumuskan jati dirinya,

Juni2005.

Seianjutnya Prof. Syafii menyatakan, Perguruan

Tinggi termasuk di dalamnya Universitas Negeri Yogyakarta(UNY)di samping mengembangkan Tri Dharma

Perguruan Tinggi,juga seharusnya dijadikan pusat kearifan untuk mencetak homo sapiens(si bijak). Si bijak yang saat

ini sangat didambakan oieh sebuah Indonesia Baru yang kondisinya masih sangat iabil. Si bijak ini bukan saja hams tampak pada sifat-sifat pada negara, tetapi juga teriihat

pada periiaku para menteri, gubemur, bupati, wall kota, rektor, dekan, kajur/kaprodi, kepaia desa, dan siapa saja yang diberi tanggung jawab oieh pubiik. Para alumni UNY harus mampu bersaing dengan alumni perguman tinggi lain, meskipun kita harus berjuang

Oktober 2005

^ AuHUa ^


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.