Buletin Petra Edisi 1 juli 2017

Page 1

Buletin “Petra” Edisi I - Januari - Juni 2017

Buletin “Petra” Edisi I - Januari - Juni 2017

KETERPISAHAN DALAM KELUARGA Pdt. Yuliana Gabriel, S.Th Gembala Sidang GKII Siloam Oebobo memimpin ibadah pemakaman atas keterpisahan yang dialami bagi 3 orang dalam keluarga Ebenhaeserr selama bulan April-Juni 2016. Ibu Pdt. Martha Laubila Langke meninggal hari Jumat ... Pelaksanaan pemakaman pada hari Minggu di Gereja Kemah Injil jemaat Siloam Oebobo Pemakaman di pekuburan keluarga di Liliba. Bapak Lewi Praden Meninggal pada hari Senin 29 Mei 2017 di makamkan pada hari Rabu 31 Mei 2017 di TPU Kasih Liliba. Bapak Salmon Laupra meninggal pada hari Senin 12 Juni. Jenasah dimakamkan pada hari Rabu 14 Juni di Oebobo. KELAHIRAN BUAH HATI Kel. Agus Moldena oleh anugerah Tuhan dikarunia seorang putri anak ke dua pada hari Minggu, 21 Mei 2017 diberi nama Amoureyza Grazinia Moldena.

Mama Ana Mallet-Henuk, istri dari Bapak Ayub Mallet kembali ke pangkuan Bapa di Sorga pada hari 11 Mei 2017. Di Makamkan 13 Mei 2017 di tempat pekuburan keluarga Oebobo.

SELESAIKAN PENDIDIKAN Kamis, tanggal 22 Juni 2017 dalam keluarga di Oebobo beberapa anak telah menyelesaikan pendidkan Strata satu di Universitas Nusa Cendana yakni, Penina Lambai, S.Sos dan Musa Olan Lampada, S.Pd. Tuhan memberkati dalam mewujudkan cita-cita.

Foto kenangan saat ibadah syukur program S3 Pdt. Yunus di STTIK Kupang

Foto kenangan Ibadah persekutuan Ebenhaeser di rumah Bapak Lukas Laukapitang. Dari kiri ke kanan Bapak Lewi Praden (alm), Bapak Chornelis Maiaweng dan Bapak Chris Moldena.

Renungan:

UKURAN KEBAHAGIAAN "Bahagia itu sesungguhnya kemampuan menikmati kesenangan dan kesusahan secara seimbang". Untuk sukses mungkin kita cukup mengandalkan kepandaian, keuletan, dan punya modal usaha. Tapi untuk bahagia itu tidak cukup. Ada orang yang bisa kelihatan bahagia, tapi mungkin jiwanya menderita. Seperti kata Salomo, "Dalam tertawa hatipun bisa menderita (menangis)." Bahagia tidak hanya diukur dari kekayaan, kepintaran, atau punya jabatan tinggi. Bahagia terdiri dari unsur-unsur: kecakapan berelasi dan kemampuan hidup berguna bagi sesama. Cakap menanggung masalah dan penderitaan hidup. Unsur penting lainnya ialah mampu mengelola konflik. Bahagia pada dasarnya bukan dicari, tetapi diberi sang Ilahi ke dalam hati mereka yang takut akan Dia dan mencari wajah-Nya. Itu sebabnya bahagia tidak ditentukan keadaan, tetapi relasi kita dengan Firman. Juga tidak ditentukan situasi, tetapi hidup berdasarkan janji-janji Tuhan yang kita percayai. Jika Anda kaya tapi egois, Anda hanya menikmati kesenangan sendiri. Itu bukan kebahagiaan sejati. Jika Saudara pandai tapi dipakai untuk mengakali orang atau memperkaya diri sendiri, itu bukan bahagia, tapi hanya mendapat keuntungan semata. Jika saudara punya jabatan tinggi tapi dipakai untuk mencari kesempatan korupsi, itu bukan bahagia tapi tindakan menipu diri sendiri. Lihat saja pejabat tinggi

sekelas menteri, tapi toh korupsi dan ujungnya masuk bui. Simaklah kisah hidup para selebriti yang hanya mengandalkan kemolekan diri, hidup berujung bunuh diri. Untuk bahagia kita tidak harus kaya, dan juga tidak harus selalu sehat. Untuk bahagia kita tidak harus selalu sukses, sebab kegagalanpun bisa dipakai-Nya demi kebaikan kita. Untuk bahagia tidak harus saat masih punya kekuasaan atau jabatan. Kita boleh saja menjadi bukan siapa-siapa. Untuk bahagia tidak juga harus umur panjang. Setidaknya ini kita lihat dari sejarah kehidupan para nabi, bahkan Yesus sendiri. Bahagia itu sesungguhnya kemampuan menikmati kesenangan dan penderitaan secara seimbang. Mampu mencukupkan dan menyesuaikan diri dengan situasi yang ada. Mereka yang bahagia cakap bersyukur dalam segala keadaan. Mampu mensyukuri apa yang (masih) ada dan yang sisa, serta tidak menyesali apa yang kurang atau yang hilang. Indah, bukan? Pada akhirnya bahagia itu adalah mengenali dan menjalani rencana kehendak-Nya. Menghidupi visi yang Ia taruh di hati kita dan menjadi manusia bagi sesama. Julianto Simanjuntak. Catatan Harian Penulis "HIDUP BERGUNA MATI BAHAGIA”

Foto bersama usia ibadah di Kel. Musa Laufa Kamis 8 Juni 2017

4


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.