Seorang kristen

Page 1

SEORANG KRISTEN Gambaran mengenai seorang Kristen dapat digambarkan dalam Bagan sederhana sebagai suatu proses sebagai berikut: 1. Lahir dari seorang perempuan 2. Lahir dari Allah 3. Kemulian Kristen: Kristus sebagai tujuan akhir kehidupan- Berjumpa dengan Allah dalam kekekalan Ini dapat digambarkan sebagai berikut:

1. 2. 3. 4.

LDP

LDA/R

Roh Kudus Firman Allah Gereja Hikmat Allah

KEMULIAN KRISTUS

DUNIA

Gambaran ini mau menunjukkan: 1. LDP (Lahir Dari Perempuan). Setiap orang dilahirkan dari perempuan, ia dilahirkan sebagai suatu pribadi yang utuh. Ia mempunyai pikiran, perasaan dan kehendak. Ini adalah potensi bawaan yang dipunyai sebagai makluk bermoral. Ia bertumbuh sebagai suatu pribadi yang dapat mengambil keputusan etis. Secara teologis setiap orang yang lahir dari perempuan hidup dalam persekutuan dengan Adam sebagai manusia dosa (Roma 3:23;6:23). Sehingga ia membutuhkan pembaharuan melalui suatu kehidupan baru di dalam Kristus (II Korintus 5:17). Alkitab menyebutkan bahwa kehidupan lama ini menghasilkan kehidupan yang bertentangan dengan kehendak Allah dalam FirmanNya. Ia hidup untuk memuaskan diri sendiri dan berdampak pada kehidupan daging (Galatia 5:19-21). 2. LDA/R (Lahir Dari Allah atau Roh).


Lahir dari Roh/Allah adalah suatu kehidupan baru yang dikerjakan oleh Allah melalui pekerjaan Roh Kudus dan FirmanNya. Nikodemus seorang pengajar Yahudi, kebenaran ini disebutkan Tuhan Yesus baginya sebagai suatu syarat uta-ma untuk masuk dalam Kerajaan Allah. Ini menunjukkan kebenaran mengenai kelahiran kembali menjadi kebenaran mendasar dalam membangun suatu kehi-dupan etika Kristen yang berpusat pada Allah dan kehendakNya. Kebenaran yang dapat dilihat dari kelahiran kembali ini yakni: A. Syarat untuk dilahirkan Kembali yakni Di dalam Kristus. Alkitab mengambarkan kehidupan di dalam Kristus dalam 4 gambaran: 1. Gambaran Kesatuan Suami dan Istri. Gambaran hubungan secara pribadi dengan Allah dalam Alkitab dipergunakan kata mengenal. Pengenalan ini dalam Perjanjian Lama dinyatakan juga dalam suatu gambaran antara suami dan istri. Ketika Israel tidak lagi menyembah Allah. Allah menyatakan melalui nabi Hosea bahwa Israel telah berzinah secara rohani dengan meninggalkan Allah dan bersekutu dengan berhala. Dalam Perjanjian Baru, rasul Paulus juga memakai gambaran hubungan suami istri sebagai gambaran Kristus dengan jemaat (Efesus 5:31-32) 1 Ini menunjukkan gambaran hubungan yang sangat pribadi. 2. Gambaran Kepala dan anggota tubuh (I Kor. 12-14). Gambaran kepada dan anggota tubuh memberikan gambaran kehidupan di dalam Kristus adalah kehidupan yang fungsional. Seorang yang ada di dalam Kristus, ia dipanggil untuk melayani Allah sesuai dengan karunia yang diperolehnya (I Petrus 4:10) 2 . Karunia ini dapat dibagi dalam karunia Jabatan dan karunia fungsional (Efesus 4:11-16; Roma 12:6-8). Karunia fungsional berfungsi untuk saling melengkapi dalam tubuh Kristus dan pembangunan tubuh Kristus (I Kor. 14:26). Karunia jabatan mempunyai tanggungjawab untuk melengkapi orangorang bagi pekerjaan pelayanan dan bagi pembangunan tubuh Kristus (Efesus 4:12)3 3. Gambaran Pokok dan ranting tanaman Anggur (Yohanis 15:1-8). Gambaran pokok dan ranting pada tanaman anggur memberikan gambaran kehidupan di dalam Kristus adalah kesatuan yang memberi kehidupan. Ketika ranting bersatu dengan pokok ia memperoleh sari makanan dari pokok, sehingga ia dapat menghasilkan buanga dan buah. Demikian pula kehidupan Kristen yang ada di dalam Kristus ia memperoleh kehidupan dari Kristus dan menghasilkan buah. Namun konteks po1

Efesus 5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. 2 I Petrus 4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. 3 Efesus 4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,


kok anggur, kesatuan ini menghendaki buah yang lebat. Proses untuk memiliki buah yang lebat yakni suatu proses pemangkalan untuk menghasilkan buah yang lebat. Ini juga memberi gambaran kehidupan etika Kristen ketika ada di dalam Kristus adalah kehidupan yang siap dibersihkan oleh Tuhan melalui proses pencobaan dan ujian sehingga menjadi matang, utuh dan tidak kekurangan satu apapun atau sempurna seperti halnya Kristus sebagai tujuan akhir dari etika Kristen (Yakobus 1:2-4; Kolose 1:28-29; I Yohanis 2:9)4 4. Gambaran Perjamuan Kudus (Yohanis 6:48-58). Perjamuan kudus memberikan gambaran kesatuan di dalam Kristus sebagai kesatuan yang rohani/mistik. Kesatuan ini memberikan suatu jaminan akan kehidupan yang kekal dan dibangkitkan oleh Kristus masuk dalam persekutuan yang kekal dengan Kristus. Ini menunjukkan kehidupan etika Kristen adalah suatu kehidupan yang dijalani dalam suatu pengharapan akan persekutuan dengan Kristus. Persekutuan ini memberikan harapan dan awasan untuk suatu kehidupan yang suci b. Sarana Kelahiran Kembali. Allah dalam kasih karuniaNya mempergunakan Roh Kudus 5 dan Firman Allah sebagai benih ilahi6 yang melahirkan seorang pribadi dari kehidupan yang lama jauh dari persekutuan dengan Allah kepada suatu persekutuan yang baru, yakni persekutuan di dalam Kristus. c. Dampak Lahir dari Allah. Dampak seorang yang lahir dari Allah berdampak pada totalitas kehidupannya: 1. Identitasnya mengalami perubahan dari manusia lama menjadi manusia baru di dalam Kristus. Identitasnya disebutkan sebagai A. Anak Allah (Yohanis 1:12-13), sebagai anak ia mempunyai hak sebagai ahli waris kerajaan Allah bersama Kristus7. Sebagai anak Allah memberikan Roh Kudus bagi diriNya. Tinggal di dalam dirinya sebagai rumah bagi Roh Kudus (I Korintus 6:19-20) . Roh Kudus memetraikan dirinya sebagai milik Allah (Efesus 1:13-14). Roh Kudus memberikan 4

Yakobus 1:1 Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.; Kolose 1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus; 1:29 Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasaNya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. 5 Yohanis 3:3-7, “3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. 3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. 6 I Petrus 1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. 7 Roma 8: 16-17, “8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah; 8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya


jaminan akan kemuliaan Sorga yang akan diterimanya (Efesus 1:14; II Korintus 5:5)8. Rasul Petrus juga memberikan beberapa identitas baru yang diperoleh orang Kudus yang telah mengalami kelahiran kembali. Rasul Petrus menjelaskan dalam surat I Petrus 2:9-10, identitas ini dahulu diberikan kepada orang Israel, namun ketika di dalam Kristus identitas baru ini diberikan kepada gereja Tuhan, yakni: 1. Bangsa yang terpilih 2. Imamat yang rajani 3. Bangsa yang Kudus 4. Umat Kepunyaan Allah sendiri 5. Yang beroleh belas Kasihan Status baru yang diperoleh ini mempunyai tujuan yang jelas yakni, memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar yang telah memanggil keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib. Kebenaran ini menunjukkan identitas baru seorang Kristen mempunyai maksud misi untuk memberitakan pekerjaan Allah di dalam dan melalui dirinya. Contoh praktis dalam Alkitab yakni cerita mengenai perempuan Samaria yang telah berjumpa dengan Kristus secara pribadi ia pergi dan menceritakan Kristus sebagai Mesias bagi orang-orang Samaria. Alkitab memberi kesaksian melalui kesaksiannya Allah melawat Samaria bagi keselamatan Allah (Yohanis 4:142). 2. Ia mempunyai status yang berbeda di dalam Kristus. Rasul Paulus menjelaskan ini sebagai berkat rohani di dalam Sorga yang diperolehnya di dalam Kristus. Rasul Paulus menjelaskan mengenai kebenaran ini dalam surat Efesus 1:3-14 yakni: a. Sebagai orang yang terpilih. Pilihan ini mempunyai tujuan untuk hidup kudus dan tat bercacat di hadapan Tuhan. b. Sebagai orang yang telah ditebus oleh darah Yesus. Penebusan ini memberi dampak kepada pengampunan dosa. c. Sebagai orang yang telah dimateraikan oleh Roh Kudus. Roh Kudus sebagai jaminan segala janji Allah. 3. Kemulian Kristus. Sebagai manusia baru, tujuan hidup dari manusia baru adalah Kristus dan kemuliaan Kristus (Kolose 1:18-29; Galatia 2:20; I Yohanis 2:6). Rasul Paulus menegaskan akan kehidupan di dalam Kristus memberi pengaruh pada tujuan hidup yang disampaikan kepada jemaat di Kolose, yakni dalam surat Kolose 3:1-4 lebih berfokus pada Kristus. Cari perkara diatas, pikirkan perkara di atas dan pengharapan dalam kemuliaan bersama Kristus. Bahwa bila seorang telah mati dan bangkit bersama Kristus tujuan hidupnya menjadi baru yakni kepada Kristus 8

II Kor. 5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.


(Roma 6:1-14). Tujuan ini juga membawanya kepada hidup memuliakan Allah dan berkenan kepada Allah (I Kor. 10:31; Roma 11:36; II Kor. 5:9-10). Seorang Kristen dalam menjalani kehidupan baru dengan pengharapan akan kemuliaan Kristus (I Petrus 1:3-4). Ia melaksanakan kehidupan ini digambarkan sebagai berikut: A. Sebuah perlombaan. Kehidupan menjalani etika Kristen digambarkan sebagai seorang atlit yang sedang dalam perlombaan. Dalam pertandingan ini ada titik awal dan ada garis finisnya. Dalam pertandingan ini ada syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai mahkota kemenangan itu. Penulis Ibrani menjelaskan dengan jelas beberapa prinisp dalam perlombaan itu yakni dalam Ibrani 12:1-17. 1. Sifat perlombaan, wajib 2. Cara dalam melaksanakan perlombaan itu, yakni dengan Tekun, dengan kebebasan yakni ditandai oleh sikap menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi 3. Sikap dalam melaksanakan perlombaan itu yakni, a. Mata yang tertuju kepada Yesus dalam keteladanan kepemimpi-nanNya. b. Pikiran, selalu mengingat Yesus: Mengingat apa pada Yesus? b.1. Mengingat Karya PenebusanNya, tujuan mengingat tidak menjadi lemah dan putus asa dalam perlombaan. b.2. Mengingat NasehatNya. Nasehat yang berhubungan dengan status sebagai seorang anak. Akhir dari pertandingan ini adalah mahkota kebenaran yang disediakan oleh Tuhan. Rasul Paulus memberi kesaksian akan kehidupan sebagai suatu perlombaan dengan menyebutkan kepada Timotius dalam suratnya dalam II Tim. 4:7-89, yang menyebut akan akhir hidupnya sebagai suatu pertandingan yang telah diakhirnya dengan baik yang ditandai dengan memelihara iman dan keyakinan akan mahkota kebenaran yang disedikan oleh Tuhan. B. Sebuah Peperangan (Efesus 6:10-20; I Petrus 5:8-10). Perjalanan pelaksanaan etika Kristen digambarkan sebagai suatu medan peperangan. Objek peperangan ini yakni: 1. Peperangan melawan dunia dengan segala keinginannya yang rasul Yohanis nyatakan dalam I Yohanis 2:15-17, yakni keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Ketiga model ini juga yang dipakai oleh Iblis untuk mengodai Hawa di taman Eden, sehingga Hawa jatuh ke dalam dosa yang memberi dampak bagi semua keturunannya. Model ini juga dipakai untuk mencobai Yesus, namun Iblis kalah dalam pencobaan itu. Hal yang menarik

9

II Tim. 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.


dalam kemenangan Kristus, yakni Ia menggunakan Firman Tuhan untuk menghadapi Iblis. 2. Peperangan Rohani. Fakta adanya peperangan rohani telah dinyatakan oleh Yesus dalam pelayananNya. Ia juga memberi kuasa kepada murid-murid dalam pelayanan yang menunjukkan fakta adanya peperangan ini. Peperangan rohani untuk menang, dibutuhkan kelengkapan senjata Rohani. Sikap terhadap kelengkapan rohani ini yakni: a. Ambil seluruh kelengkapan senjata Allah b. Kenakanlah Seluruh Senjata c. Pergunakan untuk melawan Kelengkapan senjata rohani itu, yakni untuk mempermudah mengingatnya dapat diurut dari kepala hingga kaki, yakni: 1. Ketopang Keselamatan 2. Berbaju zirahkan keadilan 3. Berikat pinggangkan kebenaran 4. Perisai Iman 5. Pedang Roh yakni Firman Allah dan Doa 6. Kaki berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera. Kemenangan bagi seorang Kristen ketika ia sadar akan adanya peperangan dan mengenakan seluruh perlengkapannya dan cakap untuk melawan dengan doa dan Firman Allah. Ini menunjukkan bahwa dalam perjalanan dalam menghidupi etika Kristen banyak orang Kristen gagal menghidupi kehidupan Kristus karena tidak mengambil dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Ada cela bagi Iblis untuk menyerang dan mengalahkannya. 3. Peperangan Terhadap Manusia Lama. Peperangan melawan manusia lama adalah suatu realita yang datang dari berbagai tawaran nilai-nilai zaman. Rasul Paulus menasehati untuk membuang dan matikan manusia lama dan mengenakan dan menghidupi manusia baru yang terus menerus diperbaharui oleh pekerjaan Roh Kudus (Kolose 3:10-11; Efesus 4:23-24). Rasul Petrus pun mengakui realita ini dengan menjelaskan suatu kenyataan yang disebut sebagai keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Nasehat rasul Petrus untuk jemaat menjauhkan diri dari keinginan-keinginan itu. C. Sebuah Kepercayaan Pelayanan Perjalanan etika Kristen adalah suatu kepercayaan pelayanan. Tuhan Yesus menjelaskan ini dalam perumpamaan mengenai talenta dalam Injil Matius 25:14-46. Ada beberapa prinsip yang dapat diperoleh dari teks ini berhubungan dengan kepercayaan pelayanan yang digambarkan dalam perumpamaan talenta, yakni: 1. Talenda diberikan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ada yang mendapat 5, 2, dan 1 talenda.


2. Talenta diberikan untuk dilipatgandakan. Hamba yang mendapat 5, menjadi 10, 2 menjadi 4. Hamba yang mendapat 1 talenda tidak mengandakan tetapi mengubur dalam tanah. 3. Talenta diberikan untuk dipertanggungjawabkan. Tuan datang pada waktunya. Ia memanggil dan meminta pertanggungjawaban dari masing-masing hamba yang telah diberikan talenda. Bagi yang telah melipatgandakan. Ada pujian, pemberian tanggungjawab yang lebih besar lagi dan penghargaan. Hamba yang tidak melipatgandakan yang diterima bukan pujian tetapi hinaan, ia tidak mendapat penghargaan tetapi pencopotan kepercayaan dan penghukuman. D. Sebuah Persembahan Sebagai ciptaan baru ia diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan oleh Tuhan, adalah kehendak Allah bila ia hidup dalam perbuatan baik tersebut (Efesus 2:10). Persembahan menunjukkan bahwa kehidupan ini adalah ibadah kepada Tuhan dan merupakan milik Tuhan (Roma 12:1-2). Rasul Paulus menyatakan bahwa kehidupannya dalam dua aspek yakni persekutuan dan pelayanan. Ia mengatakan didesak dari dua pihak. Ia mau pergi diam bersama dengan Kristus itu jauh lebih baik. Tetapi kalau masih ada di sini bersama dengan jemaat adalah kesempatan untuk memberi buah. Buah-buah adalah bagian dari persembahan kepada Tuhan. Penulis ibrani menunjukkan bahwa persembahan atau korban itu dapat berupa ucapan bibir yang memuliakan namanya, memberi bantuan dan berbuat baik karena korban-korban yang demikian yang berkenan kepada Allah (Ibrani 13:15-16). Inilah bagian dari pelaksanaan etika Kristen dalam realita masyrakat yang terus berubah. 4. Roh Kudus, Firman Allah, Gereja dan hikmat Allah. Ini adalah sumber kekuatan yang diberikan bagi setiap orang percaya dalam perjalanan waktu melaksanakan dan menghidupi etika Kristen dalam hidup seharihari ia membutuhkan ketiga aspek ini, yakni: Roh Kudus, Firman Allah dan Gereja. a. Roh Kudus Roh Kudus adalah pribadi Allah. Allah memberikan Roh Kudus untuk menolong dan menyertai setiap orang percaya dalam menghidupi kehidupan Yesus dalam pengharapan akan kemuliaan yang ia berikan. Sikap yang diperlukan terhadap Roh Kudus yakni: Hidup oleh Roh Kudus, Hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan hidup dipenuhi oleh Roh Kudus (Roma 8:5 ; Galatia 5:18; Efesus 5:18). Sikap ini menyebabkan seorang Kristen hidup berkemenangan terhadap kehidupan daging dan menghasilkan kehidupan baru, yakni kehidupan yang penuh dengan buah Roh Kudus (Galatia 5:22-23). b. Firman Allah Firman Allah adalah pelita, pedoman bagi pelaksanaan etika Kristen (Mz. 119:105; 9-11). Dalam Alkitab, Allah menyatakan kehendakNya bagi


umatNya. Firman Allah perlu dibaca dan direnungkan setiap hari (Mz. 1; Yosua 1:8-9) sehingga perjalan hidup dibuat Tuhan berhasil. Firman Allah mempunyai tujuan mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran dan melengkapi orang percaya untuk perbuatan baik (2 Tim. 3:16-17). c. Gereja Gereja adalah lembaga Rohani yang dibangun oleh Kristus (Matius 16:18). Kristus melengkapi gerejaNya dengan kuasa Roh Kudus, memberikan karunia-karunia Rohani untuk melaksanakan tugas pelayanan. Dalam gerejalah umat Allah beribadah, berdoa dan bersekutu, melayani dan menyembah. Dalam persekutuan untuk saling memperhatikan dan mendorong dalam pekerjaan baik. Setiap pergumulan, pertimbangan dan keputusan etis yang diambil dalam gerejalah tempat yang tempat untuk dapat saling membagi sehingga ada pertimbangan baik yang diberikan untuk dapat menghasilkan suatu keputusan etis yang sesuai dengan kehendak Allah (Galatia 6:2;10; Ibrani 10:35) d. Hikmat Allah (Yakobus 1: 1-8; 3:13-18;I Kor. 1:24) Seorang Kristen dalam perjalanan kehidupan menuju kepada kemuliaan Kristus, ia diperhadapkan dengan berbagai pencobaan dan keputusan etis. Seorang Kristen membutuhkan hikmat dari Allah untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi, sehingga dapat mengambil keputusan yang baik dan tidak menjadi putus ada dalam menghadapi kehidupan ini karena ia percaya Allah turut bekerja dalam segala hal mendatangkan kebaikan bagi dirinya (Roma 8:28; Ibrani 12:3).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.